14

Grace masih terdiam mengartikan makna dari ucapan Enzo, baru kali ini Enzo bersikap dingin padanya. Biasanya apapun yang Grace mau pasti akan dituruti oleh Enzo dengan senyuman manis di bibirnya. Tapi kali ini sangat jauh berbeda, Enzo yang ada dihadapannya sekarang adalah sosok yang terlihat menyeramkan. Bukankah dirinya sangat berarti dalam hidup Enzo? Jika memang iya seharusnya tidak akan ada penolakan bukan?.

“ Grace,,, “

Grace menatap kearah Enzo kala namanya dipanggil, sangat terlihat bahwa laki-laki didepannya sedang menghembuskan nafas kasar. Mungkinkah dia sedang kesal?

“ Apakah kamu tidak suka menjadi adikku? “

Apalagi ini? Kenapa kak Enzo malah bertanya seperti itu?

“ Aku sangat suka menjadi adikmu tapi aku tidak ingin hanya menjadi adikmu saja, aku mencintaimu sangat mencintaimu “

Grace mengaduk minumannya dengan gemetar, meski diliputi rasa takut tapi dia tetap ingin tahu jawaban

dari hati Enzo.

“ Sudah aku katakan bukan? Berpikirlah sebelum berbicara, apa kamu tidak mengerti aku? “

Grace tetap diam tanpa berani menatap Enzo sama sekali, sangat terlihat jelas bahwa dia sedang bingung dengan ucapan Enzo barusan.

“ Baiklah akan aku jelaskan,,, “ jantung Grace berdebar sangat cepat melihat Enzo yang mulai serius, firasatnya mengatakan sesuatu yang tidak baik akan terjadi.

“ Apa kamu pikir mudah bagimu untuk mendekatiku? Jika aku tahu trik kotormu itu sejak awal maka aku tidak akan pernah menjadikanmu adik angkatku. Kenapa? Karena kamu jauh lebih buruk dari semua wanita yang menjadi mainanku “

Deg,,,, hati Grace terasa sangat sakit seperti ada duri yang menancap di sana. Selama bertahun-tahun dia mendekati Enzo ternyata tidak membuahkan hasil apapun. Apakah dirinya memang tidak sebanding dengan gadis ingusan itu? Apa yang tidak dia miliki dari Sofia?. Soal asal usul? Grace terlahir dari keluarga terpandang

meski kekayaan mereka tak sebanding dengan Enzo. Soal kecantikan? Begitu banyak laki-laki yang mengejar dia tanpa henti jadi tidak diragukan lagi seperti apa kecantikannya. Soal perhatian? Hampir setiap hari mengunjungi Enzo sampai kemanapun laki-laki itu pergi Grace selalu ikut, bukankah itu menunjukkan

betapa besar perhatiannya pada Enzo. Bahkan jika ditimbang dengan bibit, bebet, bobot Grace masih lebih unggul dari Sofia. Bukankah konyol jika Enzo menolak Grace demi perempuan yang masih ingusan itu? Grace tidak habis pikir dengan penolakan yang diterimanya saat ini.

“ Jika sejak awal aku jujur bahwa aku menyukai kakak apakah kak Enzo akan mempertimbangkannya? “ lagi-lagi Grace bertanya untuk meyakinkan bahwa yang dikatakan Enzo itu tidak benar, dia masih tidak percaya dengan ucapan Enzo barusan. Bagaimana bisa perhatian dan kasih sayang seseorang hilang dalam hitungan menit.

“ Tidak “

“ Why? “

“ Karena aku tidak pernah tertarik denganmu “

Grace menatap lekat mata Enzo yang sedingin es batu, mungkinkah ini fenomena yang selalu dibicarakan semua orang?. Sosok yang terlihat ramah tapi mematikan lawan jika ada kesalahan walau hanya sedikit saja, entah itu urusan pribadi atau masalah pekerjaan.

“ Jika tidak ada lagi aku akan pergi “ Enzo bangkit dari duduknya tanpa menunggu respon dari Grace, namun baru selangkah dia berhenti dan menoleh pada Grace membuat gadis itu tersenyum. Sepertinya Enzo berubah pikiran begitu pikirnya.

“ Satu lagi untuk hubungan adik kakak cukup sampai disini saja karena aku tidak bisa menganggapmu sebagai adikku lagi, jaga dirimu “ setelah mengucapkan kata yang menyakitkan Enzo melangkah pergi untuk membayar tagihan dan mengambil pesanannya.

Bahkan dia sendiri tidak jadi makan karena moodnya sedang tidak bagus. Enzo tidak habis pikir ternyata Grace tidak tulus menjadi saudaranya, jika Enzo tahu sejak dulu mana mungkin dia membiarkan Grace terus menempel padanya. Sial

Enzo melajukan mobilnya dengan sangat kencang tanpa peduli dengan jalanan yang lumayan ramai. Setibanya di Apartemen dia melihat Sofia yang sedang asik menonton tv sampai tidak menyadari kedatangannya. Enzo meletakkan pesanan Sofia dimeja tepat didepannya lalu beranjak pergi.

“ Terimakasih “

Langkah Enzo berhenti kala mendengar ucapan Sofia barusan, baru kali ini Sofia berbicara padanya. Biasanya gadis itu selalu bungkam meski Enzo bertanya, Sofia yang melihat Enzo terdiam bagaikan patung menjadi bingung. Apakah ada yang salah?

“ Kenapa? “

Tidak menjawab pertanyaan yang Sofia berikan Enzo malah mendekat dan memeluk Sofia dengan erat. Sofia berusaha untuk melepaskan diri dari Enzo tapi seperti yang diketahui bahwa Enzo tidak punya niat untuk melepaskannya sama sekali. Dan jangan tanya akan tenaga Sofia karena sudah pasti bahwa dia kalah jauh dari Enzo yang berotot.

“ Hanya sebentar saja “

Enzo menenggelamkan wajahnya pada leher Sofia membuat gadis itu tertawa geli.

“ Berisik sekali “

Enzo melepaskan pelukannya dengan wajah kesal, belum ada semenit tapi Sofia terus tertawa karena geli. Kenapa Sofia sangat berbeda dengan wanita-wanita yang pernah dia temui? Bahkan Grace saja selalu menempel tanpa ada rasa risih ataupun geli.

“ Jangan pasang wajah jelek seperti itu “

Sofia mulai berbicara agar Enzo mengalihkan pandangannya, jujur saja Sofia paling tidak suka ditatap oleh orang lain meski sesama perempuan. Dia jadi salah tingkah dan tidak pede jika ada yang melihatnya agak lama, sangat tidak cocok jika dia menjadi orang penting dalam sebuah acara. Bisa pingsan dia nanti jika banyak yang fokus melihatnya.

“ Bolehkah aku meminta ponselku? “

Sofia berbicara lagi karena Enzo tidak meresponnya tadi.

“ Setelah kita menikah aku akan berikan semua yang kamu mau “

Enzo bersandar pada sofa sambil menatap tv yang entah film apa itu, pikirannya melayang pada memory saat di restaurant tadi. Semakin dipikir semakin membuatnya kesal saja, Sofia yang melihat Enzo tidak seperti bisanya mulai menebak-nebak. Mungkinkah kencannya dengan Grace berjalan lancar? Jika iya, pasti tidak lama lagi dirinya akan dibebaskan dari tempat terkutuk ini. Sofia bersorak dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.

“ Sesenang itukah kamu melihatku “

Mata masih fokus melihat depan tapi Enzo tahu bahwa Sofia sedang tersenyum, apa dia bisa menerawang?.

“ Simpan pikiran konyolmu itu “

Apalagi ini? Bahkan dia juga bisa membaca pikiran orang, apa dia seorang penyihir atau apa?

Sofia jadi merinding sekali memikirkannya. Tanpa mau meladeni Enzo gadis itu meraih bingkisan yang dibawa Enzo tadi. Mata Sofia memberikan sinyal hijau kala melihat lobster didepan mata, Sofia berlari ke dapur untuk

mencuci tangannya dengan bersih. Tak lupa sarung tangan plastik iya kenakan agar tidak terlalu bau saat dia makan nanti. Kupas hap kupas hap Sofia makan lobster dengan riangnya membuat Enzo yang melihat jadi ikut lapar. Hap Enzo mencomot lobster yang sudah dikupas dari tangan Sofia. sekali, dua kali Sofia memaklumi tapi lama-lama gadis itu jadi kesal karena terus direbut oleh Enzo. Dia yang kupas tapi Enzo yang makan sungguh menyebalkan. Dan pada akhirnya kedua orang itu terus berebut lobster yang sudah dikupas oleh Sofia sampai habis.

Terpopuler

Comments

Meiriyana

Meiriyana

Tuh kan berantem lagi mereka

2024-05-18

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

lah ngsk jd makan deh sopia 🤣🤣🤣

2024-05-16

0

Renireni Reni

Renireni Reni

enzo moodnya langsung baik

2023-06-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!