NovelToon NovelToon
JATUH UNTUK BANGKIT

JATUH UNTUK BANGKIT

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta Terlarang / Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dri Andri

Elang Alghifari, CEO termuda yang sukses, dijebak oleh sahabat dan calon istrinya sendiri. Dalam semalam, ia kehilangan segalanya—perusahaan, reputasi, kebebasan. Tiga tahun di penjara mengubahnya dari pemimpin visioner menjadi pria yang hidup untuk satu tujuan: pembalasan.
Namun di balik jeruji besi, ia bertemu Farrel—mentor yang mengajarkan bahwa dendam adalah seni, bukan emosi. Setelah bebas, Elang kabur ke Pangalengan dan bertemu Anya Gabrielle, gadis sederhana yang mengajarkan arti cinta tulus dan iman yang telah lama ia lupakan.
Dengan identitas baru, Elang kembali ke Jakarta untuk merebut kembali segalanya. Tapi semakin dalam ia tenggelam dalam dendam, semakin jauh ia dari kemanusiaannya. Di antara rencana pembalasan yang sempurna dan cinta yang menyelamatkan, Elang harus memilih: menjadi monster yang mengalahkan musuh, atau manusia yang memenangkan hidupnya kembali.
Jatuh untuk Bangkit adalah kisah epik tentang pengkhianatan, dendam, cinta,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dri Andri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RENCANA BALAS DENDAM

#

Pagi ketiga setelah Stella tiba, warung Bu Marni terasa berbeda. Bukan karena fisiknya berubah—masih warung kecil yang sama dengan meja plastik dan aroma gorengan—tapi karena ada ketegangan baru di udara, seperti sebelum badai datang.

Elang duduk di kamar kosnya dengan laptop bekas yang ia pinjam dari warnet, layar menyala menampilkan wajah yang sudah lama tidak ia lihat: Farrel Atmaja. Pria tua itu duduk di ruangan yang terlihat sederhana—mungkin kos-kosan atau apartemen kecil—dengan latar belakang dinding putih polos. Rambut putihnya lebih panjang dari terakhir kali Elang lihat di penjara, tapi matanya masih sama: tajam, penuh perhitungan, mata predator yang sudah belajar berburu dengan sabar.

"Elang," suara Farrel keluar dari speaker laptop dengan kualitas agak pecah tapi cukup jelas. "Lo kelihatan berbeda. Lebih hidup. Atau lebih berbahaya—gue nggak bisa bedain."

"Mungkin dua-duanya," Elang menjawab datar. Di sampingnya, Stella duduk dengan laptop sendiri, jari-jari bergerak cepat menyiapkan file-file yang akan mereka bahas. Luka di wajahnya mulai memudar tapi memar masih terlihat—pengingat permanen tentang harga perlawanan.

"Stella, gue asumsikan?" Farrel menatap ke arah gadis itu lewat kamera.

"Iya, Pak Farrel," Stella mengangguk sopan. "Terima kasih sudah mau bantu."

"Lo yang nolongin Elang waktu gue nggak bisa. Gue yang harusnya terima kasih." Farrel tersenyum tipis—senyum yang tidak mencapai mata. "Sekarang, saatnya kita gerak. Tapi sebelum itu, Elang, dengarin gue baik-baik: dendam dingin, bukan panas. Dendam panas itu meledak cepat tapi nggak efektif. Dendam dingin itu menusuk pelan, dalam, sampai ke jantung."

Elang mengangguk. "Gue udah nggak panas lagi. Gue sudah lewat fase itu. Sekarang gue cuma... dingin."

"Bagus." Farrel membuka notebook di pangkuannya, terlihat sekilas tulisan tangan yang rapi. "Gue udah mikirin ini selama dua hari sejak lo kasih tau situasinya. Ada tiga langkah yang harus kita lakukan—bertahap, terukur, dan nggak bisa dilacak balik ke lo."

Stella membuka dokumen baru di laptopnya, jari siap mengetik. "Saya catat, Pak."

"Langkah pertama," Farrel mulai, suara berubah menjadi nada guru yang mengajar murid kesayangan, "kembalikan nama baik Elang lewat media. Bukan semua bukti sekaligus—itu terlalu obvious dan bisa di-counter sama lawyer Brian. Kita bocorkan sedikit demi sedikit. Mulai dari yang paling tidak bisa dibantah: rekaman audio Brian memerintahkan pemalsuan dokumen."

"Bocorkan ke mana?" tanya Elang, otaknya mulai bekerja mengikuti logika strategi Farrel.

"Wartawan investigasi. Bukan media besar—mereka udah di-kantong Brian. Cari wartawan independen yang punya reputasi bagus tapi belum bisa dibeli. Ada beberapa nama yang gue kenal. Kasih mereka rekaman, kasih mereka waktu untuk verifikasi, biarkan mereka yang publikasikan. Kita cuma sumber anonim."

Stella mengetik cepat, sesekali mengangguk. "Saya punya kontak wartawan dari grup jurnalisme investigasi. Pernah expose korupsi daerah tahun lalu. Mereka credible."

"Perfect." Farrel melanjutkan. "Langkah kedua: guncang ekonomi mereka. Brian sekarang CEO Hartavira Group—perusahaan yang dulunya Garuda Investama. Hartavira pasti punya investor, punya saham, punya partner bisnis. Kita bocorkan ke investor-investor itu bahwa CEO mereka adalah fraud. Kita tunjukkan bukti bahwa perusahaan dibangun di atas kejahatan. Investor akan panik, saham akan turun, partner akan cabut. Brian akan sibuk padamin api di mana-mana sampai nggak ada waktu buat cari lo."

Elang tersenyum—senyum tipis yang membuat wajahnya terlihat lebih tua dan lebih berbahaya. "Menyerang dari dalam sistem yang mereka bangun sendiri."

"Exactly." Farrel menunjuk ke kamera seolah menunjuk Elang langsung. "Dan langkah ketiga—ini yang paling penting—kita butuh orang dalam. Seseorang yang bisa masuk ke Hartavira, dapetin info real-time tentang apa yang Brian lakukan, dokumen apa yang dia sembunyikan, kelemahan apa yang dia punya."

Ruangan terdiam. Stella berhenti mengetik, menatap layar dengan wajah khawatir. "Tapi Pak, siapa yang mau masuk ke sana? Ini berbahaya. Kalau ketahuan..."

"Gue tau siapa," Elang berkata pelan, tapi ada kepastian di suaranya yang membuat dua orang lain menoleh. "Harris Setiawan."

Farrel mengerutkan kening. "Harris Setiawan? Nama itu familiar. Tunggu—rival Brian kan? Yang dulu kalian compete buat proyek startup funding?"

"Iya." Elang mengangguk, memori lama mulai muncul—memori yang tidak semuanya pahit. "Lima tahun lalu, Harris hampir bangkrut karena investasi gagal. Bank mau sita propertinya, investor kabur, dia desperate. Gue yang kasih dana talangan—bukan pinjaman, tapi kerjasama. Gue percaya sama visinya waktu semua orang udah nyerah sama dia. Dan dia bangkit. Sekarang dia punya venture capital sendiri, masih kecil tapi stabil."

"Dan dia rival Brian?" Stella bertanya, mulai mengerti kemana arah ini.

"Brian dulu yang paling keras ngomong Harris itu 'dead weight' yang harusnya gue buang. Brian yang nyuruh gue cut ties. Tapi gue nggak dengerin. Gue tetap bantu Harris. Dan Harris inget itu." Elang menatap layar dengan mata yang mulai berbinar—bukan dengan kehangatan, tapi dengan strategi. "Kalau gue hubungin dia sekarang, kasih tau kebenaran, tunjukin bukti... dia akan bantu. Bukan cuma karena dia berhutang budi sama gue, tapi karena dia benci Brian."

Farrel tersenyum lebar—senyum yang kali ini mencapai mata, senyum predator yang menemukan celah sempurna di pertahanan mangsa. "Brilliant. Tapi lo nggak bisa muncul langsung. Lo masih officially narapidana yang baru bebas, dengan reputasi korup. Kalau lo tiba-tiba muncul, Brian akan tau dan akan strike first."

"Terus gimana?"

"Stella yang kontak dia. Atau gue. Anonim dulu. Kasih dia teaser—bukti kecil yang cukup menarik tapi nggak ngasih semua. Buat dia penasaran. Terus meeting, tapi di tempat netral dan aman. Baru di situ lo muncul."

Stella mengangguk perlahan, jari kembali mengetik. "Oke, saya cari info kontak Harris. LinkedIn, email bisnis, apapun. Kalau perlu saya kirim message dengan hint tentang 'kebenaran Hartavira Group'."

"Good." Farrel menutup notebooknya. "Sekarang timeline. Kita nggak bisa terlalu cepat—itu reckless. Tapi nggak bisa terlalu lambat—Brian bisa konsolidasi kekuatannya. Gue kasih kita dua bulan. Dua bulan untuk eksekusi tiga langkah ini. Cukup?"

Elang dan Stella bertukar pandang. Dua bulan. Enam puluh hari. Terdengar lama dan singkat sekaligus.

"Cukup," Elang menjawab. "Gue udah tunggu tiga tahun. Dua bulan nggak ada apa-apanya."

1
Dessy Lisberita
aku kok suka nya elang sama. stella ya thoor
Dri Andri: sayangnya elang udah jatuh cinta sama anya
total 1 replies
Dessy Lisberita
lanjut
Dri Andri: oke simak terus yaa
total 1 replies
Rizky Fathur
hancurkan Brian Thor sehancur hancur Thor bongkar semua kebusukannya Brian Thor jangan bikin elang naif memaafkan Brian pas Brian memohon ampunan jangan libatkan keluarganya bikin elang tidak perduli bikin elang berbisik kepada Brian Brian keluargamu bagiamana bikin di sini Brian sampai memohon jangan libatkan keluarganya bikin elang tidak perduli Dan tertawa jahat Thor hahahaha
Dri Andri: perlahan aja ya😁k
total 2 replies
Rizky Fathur
Thor cepat bongkar kebusukan Brian Thor bikin elang kejam kepada musuhnya musuhnya bantai Sampai ke akar akarnya bersihkan nama baiknya elang Thor bikin di sini sifatnya jangan naif Thor
Rizky Fathur
cepat bantai Brian dengan kejam Thor bongkar semua kebusukannya ke media Thor bikin elang bersihkan namanya Dan Ambil lagi semua hartanya bikin elang tuntut balik orang yang melaporkannya dulu Dan yang memfitnahnya dulu dengan tuntutan puluhan milyar bikin elang kejam kepada musuhnya Thor kalau perlu tertawa jahat dan kejam berbicara akan membantai keluarganya Brian bikin Brian memohon ampunan jangan libatkan keluarganya kepada elang bikin elang tertawa jahat hahahaha Brian aku tidak perduli habis itu pukulin Brian sampai pingsan
Dessy Lisberita
lanjut
Dri Andri: gaskeun
total 1 replies
Rizky Fathur
lanjut update thor ceritanya seru cepat buat elang Ambil kembali asetnya bongkar kebusukan Brian bikin elang kejam Thor sama Brian bilang akan bantai keluarganya Brian bikin Brian memohon ampunan jangan libatkan keluarganya bikin elang tidak perduli bikin elang tertawa jahat Thor
Rizky Fathur: bikin elang kejam Thor bongkar kebusukan Brian ke media bersihkan nama baiknya elang Thor bikin elang tuntut balik yang memfitnahnya Dan menjebaknya itu dengan tuntutan berapa ratus Milyar Thor
total 2 replies
Dessy Lisberita
bangkit lah elang
Dessy Lisberita
jngan terlalu percaya sama saudara ap lagi sama orang asing itu fakta
Rizky Fathur
lanjut update thor ceritanya bikin elang menang bikin Jefri kalah Thor kalau perlu Hajar Jefri sampai luka parah
Dri Andri: gas bro siap lah perlahan aja ya makasih udah hadir
total 1 replies
Kisaragi Chika
bentar, cepat banget tau2 20 chapter. apa datanya disimpan dulu lalu up bersamaan
Dri Andri: hehehe iyaa
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!