NovelToon NovelToon
CEO AND ME

CEO AND ME

Status: tamat
Genre:Perjodohan
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Mutia

Seorang wanita bernama Tania dijodohkan dengan teman masa kecilnya bernama Ikrar Abraham. Mereka berdua sama - sama saling mencintai. Namun, mereka mulai terpisah saat Ikrar melanjutkan pendidikannya di luar negri.

Saudara tiri Tania yang menginginkan semua milik Tania termasuk Ikrar, lelaki yang dijodohkan Tania, berusaha memisahkan mereka berdua. Bahkan demi melancarkan niat jahatnya itu. Ia dan ibunya mengusir Tania dari Rumah besarnya.

Saat Ikrar kembali untuk menikahi Tania, ia sudah tidak mendapatkan Tania di rumah besar keluarga Tania. Demi perjodohan antar keluarga, Ikrar harus bertunangan dengan Belinda, saudara tiri Tania.

Sementara Tania kini hidup sebagai wanita miskin yang tidak punya apa - apa.

Untuk mendapatkan uang biaya hidupnya, ia harus bekerja apa saja bahkan ia rela mengubah penampilannya menjadi wanita culun saat mulai bekerja sebagai asisten Ikrar. Tidak sampai disitu saja, Ikrar bahkan sering menghina dirinya sebagai wanita bodoh, pengganggu dan wanita penggoda.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Tania sampai ia harus menyembunyikan jati dirinya dari semua orang?

Apa yang akan dilakukan Ikrar saat ia tahu kalau wanita yang sering ia hina adalah wanita yang sangat ia cintai?

Simak yuk.

IG: @dewimutiawitular922

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10 Apa kau disini untuk bekerja atau mencari pria?

Kini Tania sudah berada di lantai bawah kantornya, tepatnya di dapur kantor. Ia tengah membuat kopi yang di minta Ikrar.

Di tengah – tengah kesibukannya itu, datang Axel yang juga ingin membuat kopi untuk mengusir rasa ngantuknya di pagi hari.

Axel langsung berdiri di samping Tania, ikut membuat kopi seperti yang di lakukan Tania.

“Hai!” sapa Axel sambil tersenyum melihat Tania.

Tania menoleh, kemudian membalas sapaan Axel dengan tersenyum sambil mengangguk.

“Kau pegawai magang juga disini?” tanya Axel.

“Iya, saya baru masuk pak,” jawab Tania.

Axel mengulurkan tangannya di depan Tania. “Kenalin, aku Axel, pegawai magang disini juga!” Sambil tersenyum.

Tania membalas uluran tangan Axel. “Tania!”

“Namamu Tania?” tanya Axel menggerakkan alisnya, merasa sedikit kaget mendengar nama Tania.

“Iya,” jawab Tania sambil tersenyum.

“Kenapa ya, setiap nama Tania yang aku tahu itu suka sekali tersenyum manis?” ucap Axel sambil sibuk mengaduk – ngaduk kopi yang ia buat.

“Maksudnya?” tanya Tania yang terlihat bingun dan tak tahu maksud ucapan Axel.

“Dulu waktu kecil aku punya teman, namanya Tania. Senyumnya sangat manis. Sama seperti kamu,” jawab Axel menoleh ke samping melihat Tania.

Tania ikut menoleh melihat Axel. "Mungkin nama dan senyum bisa sama disetiap orang, tapi sifat tidak mungkin sama," ucap Tania sambil tersenyum. Kepalanya kembali menunduk, fokus dengan kopi yang ia buat saat membalas ucapan Axel.

Tania kemudian mengambil kopi yang sudah ia buat untuk ia bawakan pada Ikrar. Ia berbalik untuk pergi dari sana, namun Axel juga ikut berbalik mengambil piring kecil. Mereka pun saling bertabrakan. Kopi yang di bawa Tania mengenai jas luar yang di pakai Axel.

“Maaf, aku tidak sengaja. Aku benar – benar tidak lihat kalau kau berbalik tadi!” kata Tania meminta maaf.

“Tidak apa – apa. Harusnya aku yang minta maaf, karena mengagetkanmu!” balas Axel sambil mengusap – usap bekas kopi di jasnya menggunakan tangannya.

“Berikan jasmu. Aku akan mencuci jasnya di rumah dan memberikanmu besok!” pinta Tania sambil mengulurkan tangannya.

Axel menghentikan mengusap jasnya, kemudian mengangkat kepalanya menatap Tania. “Baru kali ini ada seorang perempuan yang mau mencuci bajuku!” kata Axel tersenyum.

“Itu karena aku yang menumpahkan kopi di jasmu, jadi aku juga yang harus bertanggung jawab membersihkannya,” balas Tania.

Axel pun tersenyum menatap Tania. Ia membuka jas luarnya, kemudian menyodorkannya di depan Tania. Dan Tania langsung mengambilnya.

“Tuan Axel kerja di bagian mana? Biar aku bisa menghampiri Tuan Axel besok untuk memberikan jasnya!” tanya Tania.

“Aku di bagian pemasaran, tapi hari sabtu dan minggu, aku tidak masuk. Dua hari itu, aku harus ke kampus,” jawab Axel.

“Tuan Axel masih kuliah?” tanya Tania.

“Iya, masih. Kau panggil Axel saja, jangan panggil Tuan Axel. Rasanya tidak enak di dengar, karena aku masih muda dan juga karyawan magang, sama sepertimu!” ucap Axel.

“Oke, baiklah Axel. Jadi jasnya ini harus kukembalikan kemana?” tanya Tania.

“Berikan ponselmu!” pinta Axel.

“Untuk apa?” tanya Tania mengerutkan keningnya.

“Tentu saja memberikan nomor ponselku. Bagaimana caranya kau bisa mengembalikkan jasku kalau kau tidak menghubungiku? Perusahaan ini besar, begitu juga dengan kota besar ini, atau jangan – jangan kau tidak berniat mengembalikannya!” ucap Axel sambil tersenyum menggoda Tania.

Tania langsung menyodorkan ponselnya tanpa berpikir panjang lagi. Dan Axel meraih ponsel Tania, kemudian saling bertukar nomor ponsel. Ia memasukkan nomornya di sana, dan menulis namanya di kontak ponsel milik Tania.

Axel kembali memberikan ponsel milik Tania.

“Aku sudah memasukkan nomor ponselku disitu. Kau bisa menghubungiku nanti,” ucap Axel.

“Oke, aku pasti akan menghubungi Anda kalau jasnya sudah saya bersihkan,” ucap Tania.

Axel mengangguk sambil tersenyum.

Raya yang merupakan salah satu sekertaris perusahaan Abraham, datang menghampiri Tania. Ia langsung masuk ke dalam dapur perusahaannya itu.

“Mbak Tania!” panggilnya.

Tania memiringkan kepalanya untuk melihat Raya yang saat itu berada di belakang Axel. “Ya.”

“Anda dipanggil Tuan Muda ke Ruang Rapat sekarang!” ucap Raya.

“Tunggu sebentar lagi. Aku akan buat kopinya lagi. Tadi tumpah dan jatuh ke lantai!” balas Tania.

“Tidak usah. Biar saya yang buat. Kau temui Tuan Muda saja. Dan jangan lupa bawa dokumen yang sudah di fotocopy. Bagikan pada karyawan yang ikut rapat. Dokumennya ada di atas meja Bu Manda!” ucap Raya.

“Baiklah. Kalau gitu aku pergi sekarang,” balas Tania.

Tania kemudian melihat Axel. “Aku pergi ya. Dan sekalian aku bawa jasmu ini!”

“Oke!” balas Axel sambil tersenyum.

Tania pun berjalan meninggalkan Axel dan Raya yang masih berada di dalam dapur perusahaan.

Ia menaiki lift menuju lantai atas, dimana Ruangan Ikrar berada?

Tak lama kemudian, pintu liftnya terbuka. Ia langsung keluar dari sana menuju ruangannya, mencari dokumen yang sudah di fotocopy tadi.

Tania langsung meraih dokumennya di atas meja, kemudian dengan cepat berjalan memasuki lift kembali menuju Ruang Rapat Ikrar berada.

Tak lama kemudian, Tania keluar dari lift dan berlari menuju Ruang Rapat. Ia langsung mendorong pintu Ruang Rapatnya, dan sudah melihat para karyawan sedang rapat menjelaskan proyek yang mereka jalankan di depan Ikrar.

Tania dengan cepat membagikan dokumennya itu kepada para karyawan yang duduk di kursinya masing - masing, sedangkan Ikrar hanya fokus melihat salah satu karyawan yang sedang berdiri menjelaskan di depannya, tanpa melihat Tania.

Namun, ketika Tania diajak bicara oleh salah satu karyawan, dan Tania membalasnya dengan senyuman. Seketika pandangan Ikrar beralih pada Tania. Senyuman Tania membuat Ikrar kesal. Itu karena Ikrar melihat senyuman yang di tunjukkan Tania mirip sekali dengan An an.

Tatapan Ikrar tajam pada Tania. Ia tidak lagi fokus pada karyawan yang tadi ia lihat.  Dan saat itu, Tania menyadari Ikrar yang terus menatapnya. Ia langsung berjalan menghampiri Ikrar, dan memberikan salah satu dokumen yang sudah di fotocopy tadi.

“Silahkan dilihat tuan!” ucap Tania menyodorkan dokumennya.

“Apa kau disini untuk bekerja atau mencari pria, hah?” tanya Ikrar.

Tania terkejut. “Ya.” Wajahnya bingung mendengar ucapan Ikrar.

“Cepat keluar dari sini. Aku tidak suka melihatmu!” perintah Ikrar dengan tegas.

Semua karyawannya langsung menghentikan kesibukannya. Mereka semua menatap Ikrar yang sedang marah, menatap dengan heran. Apa yang membuat Ikrar marah di tengah – tengah rapat? Pikir para karyawannya itu.

“Baik tuan,” balas Tania sambil membungkukkan badannya.

Tania pun berjalan keluar dari Ruang Rapat setelah membalas ucapan Ikrar.

Dan saat di luar, Tania langsung mengelus dadanya sambil menarik dan mengeluarkan nafasnya secara perlahan - lahan.

“Aku bisa stress kalau menghadapi dia setiap hari. Untung saja aku hanya sementara menjadi asistennya. Aku harus tahan selama satu bulan. Tahan Tania!” gumamnya.

Dari kejauhan, terlihat Manda yang berjalan ke Ruang Rapatnya, memegang sebuah dokumen.

“Tania, kenapa kau di luar? Kenapa kau tidak masuk?” tanya Manda.

“Tuan Muda menyuruh saya menunggu di luar mbak,” jawab Tania sambil tersenyum.

“Oh gitu. Kalau gitu, kau bantu aku mengerjakan dokumen kantor yang belum selesai ya. Dokumennya ada di atas mejaku!” pinta Manda.

“Baik mbak,” balas Tania.

“Makasih ya Tan!” kata Manda.

“Sama – sama mbak. Kalau gitu, saya pergi sekarang, mbak!” pamit Tania.

Manda menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Tania pun berjalan meninggalkan tempatnya itu menuju ruangannya kembali. Di sana ia melakukan semua yang di perintahkan Manda padanya.

.

.

.

Bersambung

.

.

.

1
iren thezer
alur cerita bagus
Sundari Sekariputi
bgs ceritanya apalagi ada visual gambarnya tambah mantap aj thor 👍👍👍
DewMutt: mampir ya ke novel baruku. istriku Pelayanku 🤗
total 1 replies
Imronah Iim
saya suka karna cerita langsung ke intinya
Sany harum
Kecewa
Bzaa
kerennnnn cerita nya,
Mega Zeen
dasar lemot
Sumarni
ihhhhhh dasar ibu tiri gila harta
anong
ceritanya👍
Siti Fatimah
Makanya elu ceritain apa yg terjadi Oneng biar kesalahpahaman bisa selesai... elu menutupi terus apa yg terjadi gmn c ikrar nggak salah paham hadeuuhhh ribet amat...
Siti Fatimah
Hadeuuhhh gimana mslh mau selesai elunya aja diem Bae...Lo pikir ikrar paranormal yg bisa baca pikiran Lo..
Siti Fatimah
Karena elo Oneng 🤣🤣🤣
Siti Fatimah
Selain lembek cowoknya Oneng 🤣🤣🤣 gampang banget di bodohi ...dia kan CEO ya punya banyak uang kenapa bisa percaya gitu aja dengan semua cerita c Mak Lampir wkwkwk...
Siti Fatimah
Teman tapi saat Tania di hina Lo cuma diem aja wkwkwk...jadi temen macam apa 😅😅
Siti Fatimah
Terkadang kita harus menjadi wanita yg kuat dan berani jangan lembek karena kita tidak bisa terus mengandalkan orang lain apalagi saat yg membela kita nggak ada di sisi kita..jadilah wanita yg strong dan berani jangan menya menye ya jelas harga diri Lo di injak2 terus klo Lo lembek..
Siti Fatimah
Payaahh karakter ceweknya lembek banget dan cowoknya lagi cuma bisa bengong aja 😅😅,,,klo gue dah gue gampar tuch c Mak Lampir...
Hilman damara
bagus banget ceritanya aku suka
Yoga Yoga
aq mampir ngge
Elmiah
cinta memang aneh tahu mencari pasangan yg kita cintai walaupun wajah berubah tapi hati tetap saling rindu
Juan Sastra
mendrama terus...hadeeehh
Sky Blue
Masih mnunggu klanjutn sterusnya😔😔😔👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!