NovelToon NovelToon
Keturunan Pendekar

Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Anak Yatim Piatu / Dendam Kesumat / Balas Dendam
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang remaja yang mencari ilmu kanuragan untuk membalaskan dendam karena kematian kedua orang tuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perguruan Harimau Terbang

Raka menatap punggung ajeng yang kembali ke bagian dalam perguruan. ia menatap sejenak lalu bangkit hendak beristirahat.

" Raka, Raka" tiba tiba seorang pelayan berlari dan berteriak, wajahnya tampak pucat

" ada apa paman Tarno?" tanya Raka kaget

" Raka kamu di panggil ketua Darma" ucap paman Tarno

" Oh, ada apa yah?" tanya Raka heran karena selama berada di sini ia tak pernah di panggil

" entahlah, tetapi wajahnya seperti menahan marah" sahut paman tarno " cepatlah kesana nanti marahnya semakin menjadi jadi " lanjut paman tarno berkata

" baiklah paman aku kesana sekarang"  ucap Raka dan langsung bergegas ke arah Aula perguruan karena biasanya ketua berada di sana

Dengan perasaan yang di selimuti keheranan Raka masuk ke dalam aula itu, saat masuk ke dalam ia melihat ketua sedang duduk, di sisinya tampak seoarang pemdekar yang wajahnya hampir mirip dengan wajah Paksi, Raka menduga itu ayahnya Paksi, karena di sebelahnya juga Paksi berdiri dengan senyum dingin

" Raka! beraninya kau berbuat kurang ajar di sini!" bentak ketua sambil menggebrak meja

" Ketua, apa maksudnya ? aku tak pernah berbuat kurang ajar di sini" jawab Raka karena ia memang tak pernah berbuat hal itu

" Braaak"

" masih saja kau menyangkal!" bentak Ketua itu marah sambil menggebrak meja

" maaf ketua selama setahun aku di sini tak pernah aku berbuat kurang ajar" Bantah Raka

Ketua Darma menjadi naik pitam mendengar bantahan Raka

" Beraninya kau diam diam bertemu Ajeng di halaman belakang ! bukankah itu kurang Ajar!?" bentak ketua Darma

" Ayah  kami hanya bercakap cakap saja tidak melakukan apapun!" Ucap Ajeng membantah

" Mereka berdua tampak mesra di bawah pohon, kalau aku tidak menyaksikan sendiri aku juga tak percaya" Paksi berkata dengan sinis, memanasi ketua Darma

" Kami memang bercakap cakap tetapi kami tidak berbuat hal yang lain" ujar Raka

" Raka! kau telah mengaku maka kau harus ku hukum!" bentak Ketua Darma marah

" Ketua, sebelum jelas persoalannya aku harap ketua tak sembarangan menghukum" protes Raka

" Kau mau melawan!" Ketua Darma menjadi semakin marah

" Karena aku tak bersalah, " Tegas Raka " ketua sangat terkenal di rimba persilatan, tentunya dapat menimbang semua persoalan dengan kepala dingin"

" kurang ajar kau berani mengajariku! aku sudah memberimu pekerjaan tetapi engkau malah mengguruiku!" ketua Darma berkata dengan emosi, tangan kanannya terangkat ke atas bersiap memukul Raka.

Raka berdiri tegak tak takut, sepasang matanya menatap ke arah tangan Darma

" Kalau begitu matilah!" bentaknya

" Wush"

serangan itu sangat cepat , hingga tak ada yang mampu mencegahnya, Raka mengerahkan tenaga dalamnya untuk melindungi tubuhnya

" desh"

" Braaak"

Raka terpental dan memuntahkan darah segar dari mulutnya, namun tak terdengar jeritan dari mulutnya, Raka perlahan bangkit dengan dada yang terasa sangat sesak. walau tenaga dalam Rajeg Wesinya melindunginya kekuatan tenaga dalam ketua Darma sangat tinggi tak mampu di bendung oleh kekuatan Raka yang masih cetek.

" Berhenti Ayah, atau aku akan bunuh diri di sini!" Ajeng yang melihat ayahnya akan menyerang lagi mengancam dengan menaruh pedangnya di lehernya sendiri

" Ajeng apa yang kau lakukan!" bentak ketua Darma kaget

" aku yang mengajaknya kemari, tidak di ajarkan silat saja aku sudah merasa bersalah, dan kini malah di hukum hanya karena bercakap cakap dengan ku!" jerit Ajeng yang merasa pilu tak mampu memenuhi janjinya pada Raka

" Sudahlah, tetapi besok pergilah dari sini" seru ketua Darma, dengan tertatih Raka keluar dari ruangan itu

Pagi itu Raka pergi dari perguruan Tapak Emas dini hari , ia hanya berpamitan dengan paman Karyo saja, dengan bekal koin emas yang ia dapatkan selama bekerja menjadi pelayan Raka memulai perjalanannya , niatnya menuntut ilmu tak surut. Dendamnya pada Hantu Berkabut harus ia tuntaskan. dalam perjalanannya Raka selalu melatih pernapasannya menghimpun tenaga dalam, tanpa ia sadari tenaga dalamnya semakin meningkat, pikirannya menjadi jernih dan ingatannya kini sangat kuat.

Setelah beberapa Hari berjalan, kini Raka mendapati sebuah perguruan yang sama besar nya dengan Perguruan Tapak Emas, Perguruan Harimau Terbang, 

Raka berdiri sambil menatap gerbang itu , ia masih ragu untuk masuk ke sana

" nak, ada apa ? mengapa kau berdiri saja dari tadi di sini?" tanya seorang penjaga saat melihat Raka yang berdiri sambil menatap gerbang

" Paman, aku ingin belajar silat, bolehkah aku belajar di sini?" tanya Raka menyahuti murid penjaga itu

" kalau itu aku tak tahu, sebaiknya tanyakan saja ke ketua" ucap penjaga itu " ayo aku antar ke dalam" ajak murid penjaga itu ramah

" terima kasih paman" ucap Raka senang

Raka di bawa ke dalam perguruan saat melewati gerbang, Raka takjub melihat bangunan yang ada di dalamnya, sangat megah dengan pelataran yang luas, lebih luas dari perguruan Tapak Emas

Raka di ajak memasuki sebuah bangunan yang paling besar.

di dalam bangunan besar itu, seorang lelaki lima puluhan duduk di bangku utama, Ki Badra, ketua Perguruan Harimau Terbang, di sisinya ada beberapa orang yang lebih tua darinya dan seorang anak perempuan berusia 13 tahunan berwajah cantik dengan lesung pipit di pipi kirinya

Murid jaga itu langsung melapor dan tak lama Raka di panggil

" Siapa namamu?" tanya ketua Badra sambil menatap mata Raka

" Aku Raka ketua?" sahut Raka

" di mana orang tuamu?"

" kedua orang tua saya telah meninggal setahun yang lalu" jawab Raka sambil menunduk

" aku bisa mengajari ilmu silat, hanya saja kau harus membantu pekerjaan yang ada di perguruan seperti mengisi air, menyapu halaman dan berjanji akan menjaga nama baik perguruan dan tidak menggunakan ilmu silat untuk kejahatan apa kau bisa?" ucap ketua Badra menjelaskan syarat belajar ilmu silat di sana

" bisa ketua," jawab Raka cepat

" Apa kau Yakin?, bangunan di sini sangat besar, dan kau harus membersihkan setiap pagi, juga pelataran di depan "

" aku yakin sanggup ketua" tegas raka

" baiklah kau ku terima " ucap ketua Badra

" terima kasih Guru" sahut Raka dan memberikan penghormatan kepada sang guru

" Melati, ajak Raka melihat kamar yang ada di halaman belakang" ucap ketua badra pada perempuan yang ada di sisinya

" baik ayah" Melati mengangguk dan mengajak Raka ke dalam, halaman belakang ternyta sangat indah, Raka dan melati melewati taman yang berisi bunga bunga yang indah.

" Ini kamarmu" melati membuka satu pintu yang berada di belakang halaman " coba kau lihat apakah cocok , jika tidak aku akan menunjukan kamar yang lain

" Biarlah ini saja nona, aku sudah dengan kamar ini" sahut Raka sambil tersenyum, Melati menundukan muka nya yang memerah karena melihat senyum Raka

" Jangan memanggilku nona, panggil Melati saja" ucap Melati masih dengan menundukan kepala.

" tapi itu tak pantas nona" ucap Raka

" kalau kau masih memanggilku nona aku akan marah" ucap Melati mengancam

" baik, baik melati" sahut Raka mengangguk

Raka merapikan kamarnya, melati walau di larang tetap saja membantu namun saat sedang merapikan

" Kruuuk"

" Kruuuk"

" Eh, kamu lapar?" tanya Melati, wajah Raka memerah , ia segera menganguk

" Tunggu sebentar" melati berlalu pergi dari kamar Raka.

Tak lama Melati sudah kembali lagi dengan sebuah bungkusan, cangkir dan teko air minum

" Makanlah dulu" ucap Melati sambil menyerahkan bungkusan yang di bawanya

Raka menerima bungkusan itu dan membukanya, ternyata bungkusan itu berisi nasi putih lengkap dengan lauknya

" I-ini untukku?" Tanya Raka .

" Ya, aku tahu kau pasti lapar jika tidak perutmu tak akan berbunyi" sahut Melati sambil menahan senyum

1
Dewi kunti
nahan nafas ak
Hendra Yana
lanjut
Dewi kunti
cpt sehat ya kaaaaakkk,dinanti karyanya
Dewi kunti
kok blm update LG dr kmrn,nungguin ini🤭
Dewi kunti: ok smg cpt sembuh
total 2 replies
Batsa Pamungkas Surya
👍 ini mantap.. lebih kayak nyata dari pada musuh siluman2
Dewi kunti
apakah anggun jodohnya
DANA SUPRIYA
keren ini hantu berkabut menghabisi orang hanya pakai lidi
DANA SUPRIYA
seperti kakek ini sakti ya
Dewi kunti
penyembuhan mungkin
Dewi kunti
pernah,...
Batsa Pamungkas Surya
mantap laah
Hendra Yana
up lagi
Dewi kunti
yaaaaa hbs,,klo LG seru gini kok ky cm sebentar bacanya,berasa kurang
Hendra Yana
Terima kasih
Dewi kunti
perjallaannya kecepetan ngetiknya jd typo lg
Blue Angel: iya kak, bantu koreksi kak biar nanti di revisi🙏🙏🙏
total 1 replies
Dewi kunti
banhgkit typo kakak
Hendra Yana
lanjut gas
Hendra Yana
lanjut
MyOne
Ⓜ️👣👣👣Ⓜ️
Dewi kunti
sengaja gak sih diluar godaan
Blue Angel: HP nya sering typo kak🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!