NovelToon NovelToon
Menikahi Suami Tidak Normal

Menikahi Suami Tidak Normal

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Duda / Cinta setelah menikah / Angst
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Digital

Dorongan menikah karena sudah mencapai usia 32 tahun demi menghilangkan cap perawan tua, Alena dijodohkan dengan Mahendra yang seorang duda, anak dari sahabat Ibunya.
Setelah pernikahan, ia menemukan suaminya diduga pecinta sesama jenis.

✅️UPDATE SETIAP HARI
🩴NO BOOM LIKE 🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Digital, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8: Egois

Seharian Bi Mia mencari foto itu mengelilingi rumah, hanya ada satu tempat yang belum ia periksa. Bi Mia berdiri di depan kamar Alena.

Dengan ragu, Bi Mia membuka pintu namun dikunci oleh Alena, ia langsung bergegas mencari duplikat kunci karena setiap pintu di rumah ini memiliki kunci duplikat. Saat akan membuka pintu, Bi Mia kembali ragu.

"Apa yang ku lakukan ini benar? Apa mungkin Nyonya Alena yang mengambilnya?" gumamnya dengan perasaan yang mulai gusar.

"Ah, coba periksa saja. Mungkin aku yang kurang teliti."

Bi Mia masuk ke dalam kamar Alena dan mulai mencari di berbagai titik. Hampir ia menyerah saat tidak menemukan foto itu, namun saat tengah berdiri menghadap ke arah tempat tidur, Bi Mia teringat bahwa kolong tempat tidur belum iaa periksa.

Di sisi lain, Alena yang sedang berada di rumah Ibunya memilih merebahkan tubuhnya di kamarnya.

"Nak." panggil Ibunya.

"Iya, Ma? Masuk aja, nggak di kunci." sahutnya sambil tetap dengan posisi nyamannya.

Ibu Alena masuk sambil sebuah kotak besar.

"Apa itu, Ma?" tanya Alena.

"Ini isinya baju-baju kamu saat masih kecil." jawab Ibu Alena.

Alena langsung berdiri dan melihat kotak yang diletakkan di lantai.

"Bajuku? Kenapa Mama simpen?"

"Kenang-kenangan. Karena anak Mama tidak akan menjadi bayi lagi."

Alena berpikir sejenak.

"Mama nggak lagi nyuruh aku punya anak, kan?" tebak Alena.

Ibu Alena menggeleng.

"Mama nggak maksa. Mama cuma mau ngasih tau baju kamu yang lucu-lucu ini. Karena kamu udah nikah, Mama mau kasih ke orang yang lebih membutuhkan. Walaupun baju ini baju lama, tapi kualitasnya sangat bagus dan masih layak pakai."

"Duh, Mama. Kalau mau ngasih orang, mending beli baru ya."

Ibu Alena menggeleng.

"Mama pengen lihat anak itu pakai baju-baju ini."

"Anak itu?"

"Itu Santi tetangga kita, dia mau lahiran. Mama mau kasih ke dia."

Alena menghela napas.

"Oke-oke, Mama kasih ke Santi. Tapi Mama tetep harus beliin yang baru, ya. Nanti aku transfer."

"Iya deh," Ibu Alena setuju.

"Oh iya, udah mau Maghrib, kamu harus pulang." Ibu Alena mengingatkan.

"Ahen belum pulang jam segini, Ma."

"Terus?"

"Ya aku bisa disini lebih lama. Lagian aku itu masih pengen bareng Mama."

Alena memeluk Ibunya dengan erat.

"Nak, kamu itu udah istri orang. Waktu kamu tanpa dia di luar rumah itu terbatas. Kamu harus pulang sekarang."

Alena mengembungkan pipinya.

"Kamu harus di rumah sebelum suamimu pulang. Buatkan dia paling enggak ya minuman. Atau siapkan baju santai dan lain-lain. Bersihkan badanmu saat menyambutnya."

"Kalau misal Alena memilih pisah kamar, gimana?"

"Hus!"

Ibu Alena melepas pelukan anaknya.

"Bicara apa?! Mana boleh suami istri pisah kamar. Kalau gitu, kapan kalian akan saling menerima? Saling mengenal, dan saling mengerti. Lagipula, ngapain nikah kalau ujung-ujungnya status itu cuma jadi formalitas? Inget loh, pernikahan itu janji di hadapan Tuhan langsung."

Alena hanya bisa terdiam. Sejenak waktu berlalu, Ibu Alena merasa aneh dengan pertanyaan itu.

"Len, kamu nggak pisah kamar kan?" tanya Ibu Alen sambil menunjukkan raut wajah serius.

"Ya nggak lah. Kami satu kamar. Awalnya kami ribut terus berebut bantal guling." jawab Alena berbohong, ia menampilkan wajah sumringah saat menceritakan kejadian saat malam pertama mereka yang berebut tempat tidur.

"Nak, kamu-"

"Mama tolong percaya sama Alena. Alena baik-baik aja dan Alena sama Ahen itu udah mulai akur, loh!"

Ibu Alena tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.

Kembali pada Bi Mia yang sedang berada di kamar Alena dan bersiap melihat kolong tempat tidur.

"Ck." Bi Mia berdecak kesal dan mulai pesimis saat tidak menemukan apa yang dicarinya.

Bi Ina segera keluar kamar. 1 jam berlalu dan Ahen telah pulang.

"Bi." panggil Ahen tidak sabar.

"Bi." panggilnya lagi.

Bi Mia segera mendekat sambil menundukkan kepala.

"Bagaimana? Ketemu?" tanya Ahen menggebu.

Bi Mia menggeleng pelan.

"Arrggh!" Ahen mengusap kasar wajahnya.

"Di kamar Alena?"

"Tidak ada juga, Tuan."

Ahen membuang napas kasar.

"Kok bisa ilang?!" tanya Ahen dengan emosi yang mulai menguasai dirinya.

"Dimana Alena sekarang?!"

"Nyonya belum kembali, Tuan."

Ahen mengernyitkan dahinya. Setelah itu ia langsung mengambil HP dan menelpon Alena. Namun Alena yang bersiap pulang meninggalkan tas di mobil dan Alena kembali masuk ke rumah Ibunya untuk berpamitan lagi.

Ahen semakin marah saat Alena tidak menjawab telponnya.

"Aku tidak mau tau! Foto itu harus ketemu. Kalau tidak, Bi Mia akan tau akibatnya." ancam Ahen, ia lalu pergi ke kamarnya.

Setelah hampir pukul 7 malam, Alena baru datang. Ahen yang sedang di ruang tamu menoleh saat pintu di buka. Alena menghela napas lelah saat melihat suaminya ada disitu dan menyambutnya dengan wajah datarnya.

"Maaf, ya. Aku agak malam pulangnya. Tadi ke rumah Mama dulu." ucap Alena yang berdiri di samping Ahen.

"Kenapa tidak izin dulu?" tanya Ahen.

"Udah, kan?"

"Tapi kamu tidak bilang akan pulang semalam ini."

Alena tertawa kecil.

"Ahen, ini baru jam 7. Kamu juga nggak bilang pulang jam berapa."

Ahen menoleh dan menatap Alena dengan tatapan tajam.

"Kau ini sekarang butuh izinku di semua aktifitasmu."

Alena tertawa sinis.

"Kamu menuntutku untuk seperti itu. Kamu pikir kamu nggak perlu ngelakuin hal yang sama?"

Ahen terdiam.

"Egois tau." sambung Alena.

"Aku melarangmu bekerja."

Alena mulai terpancing.

"Apa? Ngelarang aku kerja?! Kamu udah ngelanggar perjanjian kita!"

Bi Mia yang mendengar majikannya sedang cekcok hanya bisa memberikan tatapan sedih pada keduanya, ia tidak berani ikut campur.

"Sebelum menikah dengamu, aku adalah perempuan mandiri."

"Tapi derajatmu dibawahku." sanggah Ahen.

Rahang Alena mengeras, wajahnya mulai merah.

"Jika bukan karena Ibuku, aku tidak butuh laki-laki sebagai pendamping hidupku!" ucap Alena dengan emosi yang membludak, tanpa ia sadari matanya berkaca-kaca.

"Aku. Aku adalah perempuan yang bisa berdiri di atas kaki ku sendiri. Menikahi dirimu tidak membuatku tumbang dan kehilangan kemandirianku. Kau bicara tentang derajat? Kau tidak memenuhi kewajibanmu sebagai suami saja telah membuat derajatmu dibawahku!"

'PLAK!' Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Alena hingga membuat Alena sedikit kehilangan keseimbangannya.

"KAU JUGA SAMA!"

Bi Mia yang melihat itu langsung menutup mulutnya saat tangan Ahen menampar pipi halus Alena.

"YA UDAH! KITA SAMA. SAMA-SAMA RENDAHAN!" teriak Alena beriringan dengan tamparan keras di pipi Ahen.

'PLAK!'

"Jangan pikir hanya laki-laki yang bisa main tangan." ujar Alena sambil berdiri dengan elegan, setelah itu ia melangkah meninggalkan Ahen yang masih mematung.

1
𝒜𝐿𝓊𝓃𝒶
nih ceritanya banyak teka teki, jadi gak cepet bosen bacanya
𝒜𝐿𝓊𝓃𝒶
haisss mang apaan itu , lagian udah tau bau busuk masih aja kepo 🤦🏼‍♀️
𝒜𝐿𝓊𝓃𝒶
ya bener si mak. nya kasih Wejangan, tapi kan gak tau keadaan.nya kek apa, orang nikah terpaksa juga mesra"an juga cuma sandiwara
𝒜𝐿𝓊𝓃𝒶
kenapa kau marah si ahen, katanya gak. cinta kan napa marah" mulu si ale ketemu ali aja dipermasalahin
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
duh salah sebut si Lena wahhh bakal ada olah raga malam nih🤣🤣🤣🤣
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
dihhh pede bangetttt🤣 Lena mungkin. cuman mau tanya bener nda abangmu itu hompimpa🤦🏻‍♀️🤣
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
punya istri warga kutub selatan ya harus banyak banyak sabarr hahahahha
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
yahh jadi keserempet kannn... kamu sih Alena terlalu kepooo🤦🏻‍♀️
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
wah jdi ali mantannya Alena😱 wahhh. makin seru aja
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
keren sih emosiku dibuat gk stabil ketika baca novel ini😌😌
𝒜𝐿𝓊𝓃𝒶
heleh, ngajak ketemu bukan berarti maafin, kog pede banget dah 🤧
Vio⁶
Astaghfirullah keterlaluan emang si Ahen ini
Vio⁶
iya dia warga kutub Selatan Hen makanya suhu dingin tanpa selimut pun gak ngaruh
Vio⁶
Bukan rebahan mungkin tapi tergeletak, kalo rebahan kan diatas kasur or sofa🤭
Vio⁶
pasti mau nyusul Alena ya, hati2 Li nanti mlh jadi fitnah
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
semoga kedepannya GK cuman jdi drama yaa bisa jdi real pasangan sah yg mesraa
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
aaaaa kenapa jadi aku yg maluu hahahaah🤭
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
sehat sehat Tante nisaa jangan sakit dlu Alena blm bahagia tuh kasian kl ibuk tinggal 🤧
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
ya Allah buk bukk noh liat anakmu kasian banyakan nangis sama marahnya dari pada bahagia khawatir kena strok anakmu😌
🟢 ≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM❤️⃟Wᵃf
astaga kok keselll... setidaknya kalo mau bahas mantan ya jangan di depan pasangan barumu itu menyakitkan😌,yang bahas di belakang aja pas ketahuan juga sakit bgt apa lgi ini bahasanya langsung di depan😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!