NovelToon NovelToon
Kesalahan Semalam

Kesalahan Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kesalahan semalam yang terjadi pada Arfira dengan seorang pria yang tidak di kenalnya membuat hidupnya berantakan, dirinya bahkan sampai harus menjebak pria bernama Gus Fauzan, supaya dirinya terbebas dari amarah Abang dan Abi-nya. Namun, takdir tak menghendaki itu, semuanya terbongkar hingga membuat hidup Arfira benar-benar hancur. Sampai dirinya di pertemukan oleh pria yang telah menghancurkan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8

Tak

Tak

"Waow, tuan muda sangat hebat." Puji asistennya menatap Arjuna yang mengarahkan anak panah itu tepat pada sasarannya.

Pria tampan dengan rahang tegas itu menaruh busur panah itu di atas meja itu dengan kasar. Matanya yang setajam elang itu menatap ke bawah sana. Entah kenapa, tapi pikirannya akhir-akhir ini sedikit terusik.

"Tuan muda, hari ini jamuan makan malam di restoran Jauzi." Kata James asisten pribadinya itu.

Arjuna mengangguk singkat. Tak mengatakan apapun, dirinya langsung bergegas masuk ke dalam rumah besar itu.

"Dan tuan muda... Tuan besar ingin mengajak anda malam ini untuk bertemu dengan seorang gadis. Yang katanya akan di jodohkan dengan anda"

Deg

Arjuna berhenti berjalan, keningnya mengerut mendalam saat mendengar kabar yang disampaikan oleh asisten pribadinya. Wajahnya yang biasanya datar dan tidak menunjukkan emosi, kali ini tampak ada gelombang kegelisahan yang muncul dari dalam.

"Kakek berencana untuk menjodohkanmu tuan muda, Arjuna. Dia sudah menemukan calon yang dianggap cocok," ujar asisten itu dengan ragu.

Arjuna memejamkan matanya sejenak, berusaha menenangkan gelora di dalam dada. Ia menghela napas berat, "Aku tidak ingin diatur hidupku, terlebih untuk urusan pernikahan," desahnya dengan nada tegas. Langkahnya yang semula mantap, kini terasa berat. "Bilang dengan pria itu, jangan pernah mencampuri urusan pribadi saya! Cukup nikmati harta yang sudah saya hasilkan selama ini," kata Arjuna dengan nada dinginnya.

Arjuna lantas masuk ke dalam rumah besar itu, dirinya langsung masuk ke dalam kamarnya.

Di dalam ruangan sunyi itu, Arjuna duduk di tepi jendela, memandangi langit yang mulai menggelap. Pikirannya melayang jauh, mempertanyakan alasan mengapa orang-orang di sekitarnya tidak bisa menghormati keputusannya untuk hidup mandiri.

"Tidak, aku tidak akan membiarkan siapapun mengatur hidupku, bahkan jika itu adalah kakek sendiri," gumam Arjuna pada dirinya sendiri, tekadnya semakin kuat untuk melawan tradisi perjodohan yang sudah kuno.

Rasanya dirinya sangat muak saat seseorang terus membicarakan soal pernikahan. Karena di dalam hidupnya tak di ajarkan oleh sebuah komitmen suatu hubungan. Dirinya hanya di ajarkan bagaimana caranya menguasai dunia dengan pikirannya.

Arjuna duduk tenang di kursi itu, sebelum dirinya masuk ke dalam kamar mandi, dirinya akan bersiap-siap menemui kliennya. Tidak peduli dengan sang kakek yang akan murka karena tidak kehadirannya malam ini. Dirinya lebih memilih membicarakan perihal tentang bisnis daripada hal yang menurutnya tidak penting sama sekali.

*

Arjuna mengepulkan asap tembakaunya. Pikirannya benar-benar kacau saat sekarang ini. Berkas menumpuk di hadapannya sana di abaikan oleh Arjuna. Pikirannya benar-benar kalut. Entah mengapa bayang-bayang wajah cantik gadis itu terus terngiang-ngiang di dalam kepalanya. Bahkan sudah malam saja, dirinya masih sibuk dengan kerjaan itu, untuk menghalau semua pikiran yang terus membuatnya tambah pusing.

Kamar Arjuna hanya disinari oleh cahaya redup dari lampu meja yang terletak di sudut ruangan. Angin malam yang dingin berhembus lewat jendela yang sedikit terbuka, menambah suasana gelisah yang sudah menyelimuti ruangannya. Setiap dindingnya dipenuhi dengan poster musik dan film, mencerminkan kepribadian pemiliknya yang berjiwa seni. Namun malam itu, tidak ada satupun dari itu yang bisa mengalihkan pikirannya.

Bayangan gadis yang belum sempat ia kenal itu terus menerus menari di dalam kepalanya, menolak untuk pergi meskipun ia berusaha keras untuk mengusirnya. Setiap kali ia menutup mata, wajah gadis itu muncul dengan jelas, memaksa Arjuna untuk mengingat setiap detail wajahnya yang terluka oleh tindakannya.

Arjuna menghela nafasnya kasar,  mencoba menemukan posisi yang nyaman, namun sia-sia saja. Pikirannya terus bergulat dengan rasa bersalah yang mendalam dan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Mengapa gadis itu terus menghantuinya? Apa yang sebenarnya ia inginkan darinya? Di tengah keheningan malam, Arjuna merasa seolah-olah ia sedang diadili oleh bayangan gadis tersebut.

Arjuna melirik jam yang menggantung di atas dinding sana, sudah tengah malam, tapi dirinya belum mengantuk sama sekali. Dirinya bahkan sudah tidur setelah kembali menemui kliennya tadi, namun dirinya kembali terjaga saya mengingat gadis yang bernama Arfira itu.

"Arfira, kenapa kamu selalu menghantui saya?" Gumam Arjuna.

*

Sedangkan Arfira, dirinya sibuk menghubungi Gus Fauzan, berulang kali menelpon, bahkan mengirimkan pesan pada pria itu, namun pesan dan telponnya sama sekali tidak di jawab ataupun di balas oleh pria itu.

Dirinya menjadi kalut kalau seperti ini. Harus bagaimana Arfira sekarang? Harapannya hanya Gus Fauzan seorang. Dirinya bahkan sudah menunggu datang bulannya. Mestinya seminggu lagi, dan Arfira harus memastikan sesuatu. Jika kemungkinan buruk itu terjadi, dirinya harus segera mendesak Gus Fauzan untuk menikahinya. Jangan sampai Abi dan abangnya tau jika dirinya hamil tanpa seorang suami.

Terdengar terkesan jahat memang, tapi Arfira tidak punya pilihan lain. Dirinya sangat takut melihat kemurkaan kedua orang yang paling berpengaruh di dalam kehidupannya itu.

"Fauzan kenapa sih? Dia nggak seperti ini.." gumam Arfira yang merasa ada sesuatu hal yang lain di dalam diri Gus Fauzan. Biasanya sesibuk apapun pria itu, pasti selalu mengiriminya pesan, malah jarang di balas oleh Arfira.

Arfira mendesah, meletakkan ponselnya di atas nakas sana, lalu mencoba memejamkan kedua matanya. Namun sialan, bayang-bayang kejadian yang terasa buram itu terus berputar di dalam kepalanya. Dirinya tak melihat jelas wajah pria itu, tapi dirinya seakan menikmati kejadian itu.

Arfira bangkit dari tidurnya. Dirinya langsung mengambil segelas air yang ada di atas nakas sana, lalu menenggaknya hingga tandas. Nafas Arfira memburu hebat, dirinya bahkan sudah mengeluarkan keringat dingin.

Arfira meletakkan gelas itu di atas nakas dengan kasar. Matanya memejam dengan seiring bulir bening yang menetes di pipinya. Sebuah penyesalan terus mengusik dirinya.

"Astaghfirullah, ya Allah, maafkanlah hamba... Hamba tidak tau harus berbuat apa lagi. Namun, hamba mohon, jangan sampai Abi dan ummi tau tentang semua ini. Hamba tidak mau mereka kecewa dengan apa yang sudah hamba lakukan." Kata Arfira berdoa.

*

Matahari pagi yang baru terbit perlahan mengecat langit dengan palet warna oranye dan merah muda. Cahaya mentari yang hangat menyinari pepohonan dan rumput, membuat embun yang menempel di setiap helai daun dan rerumputan berkilauan seperti mutiara.

Burung-burung berkicau riang, menyambut hari baru dengan melodi yang merdu. Udara terasa segar dan bersih, mengisi paru-paru setiap makhluk hidup dengan kesegaran. Di kejauhan, beberapa orang terlihat berjalan-jalan atau berlari, memanfaatkan kesempatan untuk berolahraga di bawah sinar matahari yang menyenangkan.

Arfira dengan langkah lunglai memasuki butiknya.

"Fir... Abang kamu datang. Dia cariin kamu" kata Birani sambil menunjuk seorang pria yang berdiri di sisi sudut butik itu sambil menatap beberapa baju yang terpajang di sana.

Deg

Mata Arfira membulat, dengan jantungnya berdebar sangat kencang.

1
Julia and'Marian
hallo semuanya, ini kisah Arfira yang menjebak Gus Fauzan ya. Nanti aku bakalan buat cerita abangnya juga... selamat membaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!