Ketika mimpi tidak sesuai dengan realita!
Kaira, seorang gadis sederhana, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis ketika dinikahi oleh pria kaya keturunan bangsawan terhormat, Kairo Archipelago Attar. Pria yang selama ini tampak ramah dan penuh pesona justru menunjukkan wajah aslinya setelah mereka menikah.
Bagi Kairo, Kaira bukanlah istri—melainkan pion. Tujuannya hanya satu: membuka kedok para pengkhianat dalam keluarga bangsawan Archipelago Attar, meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Namun, pernikahan itu menyeret Kaira ke dalam pusaran intrik, politik, dan dendam. Ia menerima penghinaan dan perlakuan kasar dari keluarga bangsawan yang membencinya. Di tengah kekacauan itu, hanya satu pertanyaan yang terus menghantui:
Apakah Kairo akhirnya akan membuka mata dan melindungi istrinya?
Atau tetap memilih mengorbankannya demi rencana yang sudah ia bangun?
“Aku menikahi mu untuk menghancurkan mereka… tapi justru aku yang hancur karena mencinta mu.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
The Royals — BAB 06
APA SEBENARNYA RENCANANYA?
Berada di rumah sederhana milik Kaira. Kairo hanya diam dengan senyuman tipis menikmati setiap perkataan Linda yang selalu memuji ketampanan dan juga sikapnya, hingga saat mereka memanggang daging bersama lalu menyantapnya bersama, sampai akhirnya pria itu harus kembali mansion karena akan ada sesuatu yang harus dia selesaikan.
“Terima kasih atas hidangannya. Aku harus kembali, tapi sebelum itu...” Kairo menatap ke wanita cantik dengan rambut tergelung yang kini nampak grogi. “Aku menunggu jawaban mu. Dua hari lagi, datanglah untuk makan malam, Archipelago Attar akan menyambut mu dan aku akan menunggumu di sana.” Jelas pria itu yang melenggang pergi usai pamit juga ke ibu dan nenek Kaira.
Tentu saja dia terdiam, di saat ibu nya setuju-setuju saja, Kaira berlari keluar menyusul pria kaya tadi.
“Tuan Attar!!” panggil Kaira yang seketika larinya terhenti saat langkah Kairo berhenti.
Pria itu berbalik menatapnya dengan tenang dan senyum tipisnya.
“Em.. Begini, kau mengajakku dengan mendadak, dan jujur saja aku senang tapi itu mengejutkan. Maksudku... Aku— ”
“Kau akan lebih senang jika akan tinggal bersamaku!” potong Kairo tersenyum kecil yang membuat Kaira tertegun tak bisa bicara.
Pria itu berjalan mendekatinya hingga sedekat mungkin dan wajah mereka menjadi sejajar saat Kairo menatapnya lekat. “Dan namaku Kairo! Kau akan mengingat nya sekarang.” Ucapnya yang lalu pergi begitu saja.
Oh tentu, Kaira bak terpaku saat itu juga. Pipinya merona dan jantungnya berdebar kencang. Melihat kepergian mobil mewah tadi, Kaira tersenyum-senyum antara percaya tidak percaya. Dengan cepat ia berlari masuk sekencang mungkin ke kamarnya dan langsung tengkurap di atas ranjang sembari membenamkan wajahnya di bantal, saking senangnya dia.
...***...
Usai malam yang panjang dengan sang istri. Caesar yang saat itu bertelanjang bulat, duduk di atas ranjang sembari bersandar menoleh ke istrinya yang terpulas Dnegan ditutupi selimut yang sama.
Wajah Caesar nampak kesal seperti ada sesuatu yang harus dia ketahui secepat mungkin. “Shit!” Umpatnya yang mulai beranjak dari ranjang, mengenakan jubah tidur warna biru tua, lalu meminum segelas wine sembari pergi ke balkon kamarnya.
“Sampai kapan aku harus sabar, sebentar lagi satu minggu.” Kesalnya yang terus meneguk habis minumannya hingga meremas gelas kaca tersebut.
Sementara di kamar Kusuma, Raziq baru saja keluar dari sana malam-malam dan hal tersebut diketahui oleh pembantu setia Kusuma sendiri, yaitu, Sri.
Selepas kepergian Raziq, wanita tua dengan kebayak berwarna emas tadi segera masuk ke kamar nyonya nya. Dia terdiam melihat kamar yang hening dan minim cahaya, nampak Kusuma yang baru saja duduk di tepi ranjang dengan tubuh lelahnya.
“Sri!” panggil nya lirih.
“I-iya Nyonya!” jawab Sri segera menghampirinya dan berdiri di depannya.
“Ada apa Nyonya? Anda butuh sesuatu?” tanya nya yang kini ditatap oleh Kusuma berwajah pucat.
Tanpa banyak bicara, wanita dengan piyama putih itu memberikan secarik kertas kepada pembantu setianya tadi. Sri menerimanya dengan penuh hormat namun juga penuh tanya.
“Berikan surat ini kepada Kairo. Jangan sampai ada yang tahu dan pastikan surat itu sampai di tangannya sendiri.” Jelas Kusuma yang semakin membuat Sri ikut terheran.
Sri sendiri tak bisa melihat isi surat karena berada di dalam amplop berwarna merah dengan lambang Archipelago Attar.
“Baik Nyonya, saya akan memberikannya.” Ucap Sri segera keluar kamar dan mencari keberadaan Kairo malam itu juga.
Namun di perjalanan menuju kamar Kairo, dia justru tak terlihat lagi ketika berbelok ke lorong kanan. Bak hilang ditelan bumi, keberadaan Sri tidak ada yang tahu.
Sementara di kamar, Kairo terlihat kebingungan serta gelisah, sehingga tak sesekali dia menggosok belakang lehernya sambil berkacak pinggang dan berjalan mondar-mandir.
“Dia ada di kamar ayah waktu itu setelah aku masuk menemuinya. Apa yang dia lakukan?” gumam heran Kairo yang sebisa mungkin dia akan mencari tahu kebenarannya.
Bukan karena dia tidak becus mencaritahu nya dengan cepat. Hanya saja, musuhnya adalah keluarga sendiri dan sama-sama berwenang seperti dirinya.
Tok! Tok! Ketukan pintu segera membuat Kairo langsung membukanya dan menyuruh Elon masuk.
“Apa yang kau dapatkan?”
“Kemungkinan besar, Anda akan dijodohkan dengan keluarga elite Malaysia. Amira Zoltan.” Jelas Elon dengan serius.
“Siapa yang menyarankan nya?” tegas Kairo menatap lekat dan tajam.
“Nyonya Kalindi.” Jawab Elon yang seketika membuat Kairo menyeringai tak percaya.
Kini dia semakin yakin bahwa ada sesuatu yang Kalindi inginkan dan sembunyikan. Meski dia ibu tirinya, dia akan membuka semuanya, jika perlu semua pengkhianat yang ada di mansion mewah keluarganya.
“Apa rencana Anda kali ini?” tanya Elon.
Kairo terdiam, tatapan tajam dan seriusnya menatap lurus penuh rencana yang matang. “Aku harus menikahi Kaira. Bagaimana pun caranya.” Ucap pria itu yang dimengerti oleh asistennya saat ini.
.
.
.
5 Hari kemudian. Mansion Archipelago Attar
Suara riuh dari para tamu yang berdatangan di pihak Zoltan, membuat keadaan di Archipelago Attar semakin hidup. Rumah besar itu membuka pintunya dan menyambut kedatangan mereka.
Tepat di ruang makan yang benar-benar bak istana. Sebuah meja panjang dari kaca keramik warna putih dan ukuran emas serta hidangan yang begitu lezat sudah disuguhkan di sana. Seluruh keluarga Archipelago Attar maupun keluarga elite dari pihak Zoltan juga mulai duduk berjajar.
“Kami senang atas undangan terbuka dari kalian. Ini pertama kalinya kami berkunjung kemari.” Jelas pria tua bernama Khalil Zoltan yang tersenyum lebar ke Raziq, Kalindi dan juga Kusuma.
“Ya! Dan dia adalah Amira, putri semata wayang keluarga Zoltan!” ucap Fatin Zoltan selaku istri dari Khalil yang sama-sama mengenakan pakaian adat Melayu.
Sementara wanita cantik bernama Amira itu, mengenakan dress cantik kekinian, rambut tergelung indah dan paras yang cantik.
“Kami sangat senang kalian menerima undangan kami. Akan saya jelaskan setelah makan malam ini.” Jelas Raziq dengan ramah.
Pria itu mencari keberadaan Kairo yang tak kunjung datang hingga membuat keluarganya resah sendiri.
“Apa Kairo sudah diberitahu?” bisik Yoona ke Caesar, sampai pria itu menoleh dan menatap tajam ke arahnya sebagai balasan. Tentu saja Yoona langsung mencibirkan bibirnya dan diam.
Kalindi terlihat menahan kesal saat dia tak menemukan keberadaan Kairo. “Pelayan!” panggilnya pelan agar tetap menjaga martabat nya.
“Iya Nyonya!”
“Panggil Kairo untuk segera kemari.” Pinta Kalindi yang segera dituruti oleh pelayan tadi.
Sementara Kusuma yang juga ada di kursi meja makan tersebut, dia nampak cemas dan gelisah. Berharap surat yang dia berikan ke Sri, sudah sampai ke tangan putranya, meski sudah tiga hari ini Sri tidak ada dan entah hilang kemana.
Trus u Kaira jg dibiat menye2 lah karakternya. Calon istri sultan harus badas dan cerdik bukan malah senyum2 sendiri blm2 bayangin anak sultan
apakah kalindi memenjarakan seseorang..
jd musuh yg sebenarnya kalindi & raziq anggota keraja,an sendirikah???
kaira mencari tahu krn merasa di sudutkan oleh kelg suaminya & bahkan suami nya jg menyuruh nya mencari dalang kematian ibu nya ..
kaira itu sebenarnya tegas & pemberani..
cuman dia kesal karena merasa kairo memanfa,atkan nya 🙂🤣😂😍🫢🤭