Feylindita adalah seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang agen rahasia yang bekerja di bawah pusat keamanan negara. Keahlian menembak dan bela diri yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu agen rahasia yang sangat di andalkan. Tak ada yang mengetahui tentang pekerjaannya, termasuk keluarga bahkan suaminya sendiri.
Ia menikah dengan Giantara Aditama seorang CEO sebuah Mall ternama melalui perjodohan. Tepatnya Feylin 'Dijual' pada keluarga Aditama oleh sang paman yang merawatnya sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.
Namun ia beruntung karena memiliki mertua dan ipar yang baik. Cobaannya hanyalah suami yang selalu bersikap dingin dan cuek padanya.
Apakah hubungan pernikahan mereka akan membaik?
Apakah keluarganya akan mengetahui pekerjaannya yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Misi Selesai
Pada waktu yang di tentukan, mereka semua sudah berkumpul dan siap menjalankan misi. Tak lupa mereka juga berdoa bersama sebelum berangkat, berharap Tuhan akan melindungi mereka dan melancarkan perjalanan misi mereka.
Setelah memastikan semuanya aman, Pasukan yang berjumlah tiga puluh tiga orang itu, berjalan berurutan keluar dari Camp. Mereka berjalan di gelapnya malam, menyusuri padang ilalang dan hutan lebat dengan hanya berteman senter kecil di tangan mereka.
Senter pun hanya boleh di arahkan ke bawah saja. Hal itu bertujuan untuk mengurangi kecurigaan warga lokal terutama warga Desa Mafia yang akan mereka bersihkan.
Tak ada cerita, tak ada suara, bahkan suara derap langkah pun terdengar samar. Mereka bak hantu yang sedang berjalan dengan hanya bertemankan cahaya bulan.
Saat sudah menempuh separuh perjalanan, mereka semua memutuskan untuk beristirahat sejenak. Istirahat yang bergitu sunyi, hanya terdengar helaan nafas di antar mereka.
Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Hanya tersisa separuh perjalanan sebelum mereka bersiap bertaruh nyawa. Mereka akan masuk melalui belakang desa.
Kemudian dengan mengendap - endap, mulai menghabisi satu persatu yang ada di sana. Ya, begitulah rencana mereka yang akan membersihkan dalam sunyi.
Tak ada perintah untuk menangkap hidup - hidup. Mereka mendapatkan perintah untuk membersihkan, yang berarti tak masalah jika mereka membunuh semua warga Desa Mafia.
Ketika mereka sudah berada di dekat Desa, mereka di kejutkan dengan gerakan henti mendadak. Elno dan Andre yang berada di barisan paling depan, menyadari jika warga Desa itu memasang jebakan Ranjau untuk memberi kode jika ada orang yang menyusup.
"Fey, kedepan." Elno memanggil Feylin melalui earpiece yang mereka kenakan. Fey dengan cepat berjalan menuju ke tempat Elno berada.
"Ada apa?" Tanya Fey.
"Sepertinya di depan kita banyak tersebar ranjau." Ujar Elno tak yakin.
Fey mengarahkan senternya ke tempat yang di maksud oleh Elno. Dengan cepat ia mengetahui dan yakin kalau itu memanglah ranjau darat.
"Iya, ini persis seperti yang pernah kita temukan beberapa waktu lalu." Jawab Fey.
"Sepertinya gak banyak, Kak." Kata Andre.
"Jaraknya juga cukup berjauhan. Ada sela untuk kita berjalan. Lagi pula, ini gak akan meledak kalau kita gak menghantamnya dengan kuat." Jawab Fey sambil menelisik beberapa ranjau di sekitar sana.
Fey kemudian meminta tiga Komandan untuk berdiskusi. Setelah menjelaskan situasinya, Fey meminta Komandan memberikan arahan pada Pasukan lain untuk berjalan perlahan dan mengikuti langkah tempat yang di pijak Fey.
Perlahan, Fey mulai melangkah. Di bantu Elno, ia memasang tanda tempat ranjau berada agar Pasukan lain lebih mudah melangkah. Fey dan Elno menancapkan ranting pada tempat ranjau di sekitar langkah mereka.
Hal ini, tentu membuat perjalanan menjadi jauh lebih lamban. Untungnya, mereka semua berhasil selamat melewati jebakan ranjau darat yang di pasang oleh warga Desa Mafia.
Desa Mafia tampak begitu sepi pada dini hari itu. Para pasukan mulai berpencar sesuai dengan yang sudah di rencanakan.
Fey bersama Axcel dan dua prajurit berjalan mengendap - endap menuju ke rumah warga yang di duga adalah Sang Kepala Desa.
Axcel mulai mengotak - atik kunci pintu dengan menggunakan kawat yang sudah mereka siapkan. Tentu hal mudah baginya yang sudah berpengalaman menggunakan kawat untuk membuka kunci.
"Bersiap." Lirih Fey yang dapat di dengar oleh semua rekan Agen Rahasia dan Komandan yang menggunakan earpiece.
Keempat orang itu berjalan mengendap dan memeriksa setiap ruangan dengan berhati - hati. Suasana rumah yang temaram, membuat mereka semakin leluasa memeriksa hingga menemukan Sang Kepala Desa yang tidur lelap di kamar.
Tanpa ragu, Axcel menodongkan senjatanya tepat di kepala Si Kepala Desa hingga membuat pria itu terbangun.
"Angkat tangan dan jangan melawan!" Titah Axcel. Sementara Fey bersiaga dengan senapan di tangannya.
Kepala Desa itu menurut dan kemudian bangun untuk mengikuti perintah dari Axcel yang masih menodongkan senjata di kepalanya.
Tak lama, terdengar suara senjata yang saling bersahut. Tentu saja di luar sudah terjadi kontak senjata antara pasukan dan warga.
"Perintahkan mereka semua untuk meletakkan senjata!" Perintah Axcel ketika mereka sudah berada di luar.
"Hentikan!" Seru Kepala Desa Mafia.
"Letakkan senjata kalian, atau aku bolongi kepala pria ini." Ujar Axcel.
Para warga desa yang sudah bersiap untuk berperang itu, langsung menghentikan aksi mereka dan meletakkan senapan yang mereka pegang.
Sialnya, salah seorang warga yang sudah bersiap, langsung melempar gas air mata ke arah mereka. Kepala Desa langsung melepaskan diri begitu melihat peluang di hadapannya. Pria itu langsung meraih senjata dan mulai memimpin perlawanan.
"Seraang!" Serunya.
Pasukan tampak kalang kabut sejenak dan bersembunyi sambil terus melepaskan tembakan. Aksi saling tembak pun tak dapat di hindarkan.
"Bersihkan semua!" Perintah Komandan Pasukan Militer yang membuat Pasukan menyerang warga Desa Mafia dengan membabi buta.
Jari lincah Fey menarik pelatuk dan melepaskan tembakan pada setiap sasaran dengan tepat. tak sampai lima menit, ia sudah menumbangkan delapan warga desa.
"Awas!" Seru Fey sambil menarik salah satu Prajurit. Tangannya dengan gesit menembak ke arah pria yang hendak menembak Prajurit yang ia selamatkan.
Baku tembak terus terjadi selama lebih dari tiga puluh menit. Ternyata, memang tak mudah melumpuhkan lawan mereka kali ini. Namun, akhirnya mereka berhasil meluluh lantakkan Desa Mafia itu, walaupun ada tiga orang yang berhasil kabur.
Beberapa prajurit yang terluka, langsung mendapat pengobatan, begitu juga mereka berusaha menyelamatkan warga desa yang masih bisa di selamatkan.
Para anggota Agen Rahasia yang sudah mendapat banyak pelatihan termasuk pelatihan P3K pun turut membantu.
Beruntungnya, tak ada korban jiwa dari pasukan militer dan Agen Rahasia. Hanya ada dua anggota pasukan yang mengalami luka tembak di kaki.
Hingga matahari mulai menampakkan wujudnya, mereka semua masih berada di Desa Mafia untuk menunggu bala bantuan yang akan membantu membawa para korban menuju ke pinggir hutan sebelum di angkut menggunakan truk.
"Gimana kondisi kalian, Aman?" Tanya Axcel yang bertugas sebagai Ketua anggota Agen Rahasia.
"Aman, Kak. Lo sendiri gimana?" Tanya Fey yang sudah memastikan kondisi semua rekannya.
"Aman. Inget, apapun yang terjadi, jangan pernah buka alat pengaman dan penutup wajah." Axcel kembali mengingatkan rekan - rekannya.
"Siap!" Jawab mereka bersamaan.
Tak lama kemudian, Komandan Pasukan Militer datang menghampiri mereka yang sedang beristirahat.
"Perhatian!" Seru Komandan Militer yang membuat para anggota Agen Rahasia langsung berdiri dalam posisi siap.
"Terima kasih karna sudah menjalankan misi dengan baik. Misi kalian selesai sampai di sini. Bersiaplah, sebentar lagi Helikopter yang akan menjemput kalian, tiba." Ujar Komandan Militer.
"Siap!" Jawab para anggota Agen Rahasia bersamaan.
Seperti apa yang di sampaikan Komandan Militer, tak lama kemudian terdengar suara Helikopter yang mendekat. Karena tak bisa turun, maka mereka harus memanjat tangga tali yang di turunkan untuk naik ke Helikopter.
Seperti biasa, Fey akan berada di urutan tengah. Walaupun Fey tentu bisa menjaga dirinya sendiri, namun, semua rekannya selalu memperlakukan Fey dengan istimewa. Fey selalu mendapat 'penjagaan' khusus dari keenam pria gentle anggota Agen Rahasia.
jgn d gntung yaa
q pdamu thor 😃
lg seru2ny nic
Gian lucuuu 😃
mkin sru critanya