NovelToon NovelToon
Mafia Itu Kekasihku

Mafia Itu Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Roman-Angst Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: jasmoone

Farrah, gadis desa yang lugu, berhasil menaklukkan hati seorang Mafia kejam bernama Martin.

Kisah cinta mereka berawal ketika Martin tidak sengaja melihat Farrah menangis histeris di bandara, ia dipaksa ikut dengan seorang pria paruh baya sebagai ganti hutang ayahnya yang tidak bisa dibayar.

Meskipun saling mencintai, namun masalah besar yang dihadapi oleh Martin menjadi kendala dalam hubungan mereka.


Baca selengkapnya di novel ini >>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jasmoone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindu yang tak bernama

   Beberapa orang polisi membawa laki-laki itu ke sebuah ruangan yang gelap.

   Di ruangan tanpa penerangan itu, polisi kembali mengintrogasi laki-laki itu dengan serius.

   Namun laki-laki itu tetap dengan pendiriannya, dia tidak menjawab pertanyaan polisi sama sekali.

   Beberapa kali mengulangi pertanyaan, namun polisi tetap tidak mendapatkan jawaban.

   Seorang polisi dengan rantai panjang, berjalan menuju ke arah laki-laki itu.

   " Di mana Baharuddin???. " Tanya polisi itu dengan nada tinggi.

   Laki-laki itu tampak mengabaikan polisi yang sedang bertanya padanya itu, merasa sangat ber kesulitan mendapatkan jawaban, polisi itu akhirnya mengancam laki-laki itu.

   " Cepat katakan di mana Baharuddin??? " bentak polisi itu sambil mencengkram dagu laki-laki itu.

   Merasa polisi itu melakukan pelanggaran, laki-laki itu pun tidak tinggal diam, ia membentak balik polisi itu, namun tetap tidak terpancing untuk mengatakan keberadaan Baharuddin.

    " Turunkan tangan anda!!!. " bentak laki-laki itu sambil menepis tangan polisi itu dari dagunya.

   Tidak terima dengan respon kasar laki-laki itu, polisi itu pun naik pitam. Ia mencoba memukul laki-laki itu dengan rantai yang ada di tangan kirinya.

   Namun dengan lihai laki-laki itu mengelak, rantai itu pun mengenai dinding dan berbalik ke badan polisi itu.

   Pertarungan sengit antara beberapa polisi dan laki-laki itu pun tidak dapat dihindari.

   Merasa kewalahan melawan laki-laki itu, polisi pun mengancam laki-laki itu dengan menodongkan senjata ke arah laki-laki itu.

   " Menyerah atau kau hanya akan tinggal nama!!!. " Bentak beberapa polisi itu sambil menodongkan pistol ke arah kepala laki-laki itu.

   " Kalian lah yang akan tinggal nama!. " Gumam laki-laki itu dalam hati seraya melayangkan pukulan keras ke wajah salah satu dari polisi yang sedang mengepungnya itu.

   Polisi itu pun terjatuh tak sadarkan diri, melihat rekannya sudah terkulai di lantai, beberapa polisi yang lainnya langsung melepaskan tembakan ke arah laki-laki itu.

   Namun, laki-laki itu tidak gentar sama sekali. Ia menyerang balik beberapa polisi itu dengan tangan kosong.

   Tak butuh waktu lama, laki-laki itu pun berhasil menumbangkan semua polisi yang menyerangnya itu.

...***...

   Singkat cerita, setelah mengalahkan semua polisi yang menyerangnya tadi, laki-laki itu pun meninggalkan ruangan itu.

   Namun, baru saja ia keluar dari ruangan itu, tampak dua orang polisi bersenjata laras panjang menuju ke arah dirinya.

   " Jangan bergerak!. " Teriak dua polisi itu sambil menodongkan senjata laras panjang itu ke arah laki-laki itu.

   Laki-laki itu tampak mengangkat kedua tangannya, dengan sigap dua polisi itu pun menangkap dan memborgol laki-laki itu.

   Mungkin karena mengetahui apa yang terjadi di ruangan gelap tadi atau karena faktor lain, dua polisi itu pun menampar dan memukul laki-laki itu hingga memar di area sekitar matanya.

   Laki-laki itu memohon-mohon kepada dua polisi itu untuk berhenti memukulinya, walaupun sebenarnya melawan dua orang polisi bukanlah perkara sulit baginya.

   Namun sepertinya laki-laki itu paham aturan, ia tidak mau asal menyerang.

   Alih-alih berhenti, dua polisi itu malah menendang laki-laki itu saat ia memohon dan bersujud di kaki dua polisi itu.

   Merasa dua orang polisi itu semakin menindas dirinya, laki-laki itu pun beranjak dan menendang balik dua polisi itu.

   Dalam keadaan kedua tangan masih terborgol, ia membalas dua polisi itu dengan brutal, laki-laki itu memukulkan kedua tangannya ke kepala salah satu dari polisi itu hingga borgolnya pun terbuka.

   Darah yang mengucur keluar dari kepala salah satu polisi akibat hantaman borgol tadi, membuat dua polisi itu melepaskan beberapa kali tembakan ke arah laki-laki itu.

   Namun laki-laki itu selalu berhasil menghindari setiap peluru yang ditembakan ke arah dirinya.

   " Sudah!, saya tidak ingin mencari masalah. " Ucap laki-laki itu sambil menatap dua polisi itu.

   " Cuih, tidak ingin mencari masalah?, tidak sadar kenapa kau berada di sini?. " Bentak salah satu polisi itu sambil berludah ke arah laki-laki itu.

   Polisi itu pun terlihat hendak melepaskan tembakan lagi pada laki-laki itu, namun dengan sigap laki-laki itu menyambar senjata dari tangan polisi itu.

   " Berhentilah, saya mohon berhentilah menyerang saya. " Ucap laki-laki itu dengan nada lembut.

   Namun dua polisi itu tampak tidak menghiraukan perkataan laki-laki itu, salah satu dari polisi itu melepaskan tembakan ke arah laki-laki itu dan mengenai bahunya.

   " Ini polisi memang cari mati! " Gumam laki-laki itu dalam hati sambil melepaskan tembakan brutal pada dua polisi itu hingga tewas.

   Setelah menumbangkan dua polisi itu, laki-laki itu pun berlari ke arah gerbang, tampak beberapa polisi lainnya sedang berjaga di dekat gerbang itu.

   Sempat terjadi perlawanan, namun laki-laki itu berhasil melarikan diri tanpa terjadi pertumpahan darah.

   Laki-laki itu pun akhirnya berhasil keluar dari kantor polisi itu. Dengan bahu yang bercucuran darah, ia langsung mencari tumpangan untuk menuju tempat terakhir ia dan Farrah bertemu kemarin.

...***...

   Singkat cerita, laki-laki itu pun tiba di tempat dia dan Farrah terakhir bertemu kemarin.

   Tanpa menunggu lama, laki-laki itu pun segera mencari Farrah di sekitar sana.

   " Gadis itu pasti enggak akan pergi jauh dari sini. " Gumamnya sambil berjalan.

   Ia pun mencoba menanyakan keberadaan Farrah kepada warga setempat, dengan bermodalkan ciri-ciri fisik Farrah yang dia ingat.

   Namun tidak ada satu orang warga pun yang melihat dan mengetahui keberadaan Farrah.

   Laki-laki itu bingung harus kemana lagi ia mencari keberadaan Farrah, dia sangat mengkhawatirkan gadis yang bahkan namanya saja itu dia tidak tahu.

   " Kamu di mana?, apakah laki-laki tua itu menemukanmu?. " Gumam laki-laki itu sambil mengelap darah yang terus keluar dari bahu kirinya.

   Tidak saling mengenal secara pribadi, namun laki-laki itu merasakan kehilangan. Ia terus menyusuri daerah sana berharap segera menemukan Farrah.

   Sementara Farrah, tengah gelisah di tempat tidur, sudah hampir 5 jam ia mencoba untuk tidur, namun Farrah tidak bisa tidur hingga sekarang.

   " Aduh kenapa dari tadi perasaanku enggak enak, ada apa ini?. " Gumam Farrah dalam hati.

   Farrah tiba-tiba teringat laki-laki yang menolongnya di bandara kemarin, ia pun segera mengambil ponselnya di dalam tas dan berniat ingin menghubungi laki-laki itu untuk menanyakan kabarnya.

   Namun niatnya itu seketika terhenti, ketika ia menyadari sesuatu.

   " Jangankan nomor HPnya, namanya saja aku tidak tahu. " Gumam Farrah terlihat sedih.

   Farrah pun menangis, ia ingin sekali bertemu lagi dan membalas budi laki-laki yang telah menolongnya kemarin.

   " Ya Tuhan, pertemuan aku kembali dengan laki-laki yang telah menolongku kemarin. " Ucapnya sambil menangis tersedu-sedu.

   Tangisan Farrah itu sontak didengar oleh beberapa pria di ruang tamu, mereka pun segera mengecek ke kamar Farrah, untuk memastikan apa yang terjadi.

   " Tok... tok.. tok.. Nona, ada apa? " tanya salah satu dari mereka.

   Namun Farrah tampak mengabaikan mereka, ia tidak menjawab atau pun membuka pintu.

   Mendapati Farrah tidak merespon, beberapa pria itu pun membuka pintu kamar Farrah dengan menggunakan kunci cadangan.

   " Nona apa yang terjadi?, kenapa Nona menangis? " tanya mereka.

   Tidak mungkin Farrah menceritakan yang sebenarnya, ia pun mengatakan bahwa obat sakit kepala yang dia minum tadi tidak bekerja.

   " Anu, sakit kepalaku belum ada perubahan, kayaknya obat tadi tidak cocok. " Jawab Farrah berbohong.

   Beberapa pria itu pun akhirnya memutuskan untuk membawa Farrah ke rumah sakit terdekat, untuk mendapatkan pertolongan.

   Sementara laki-laki yang menolong Farrah dari kekejaman Jarwo kemarin, tengah berjalan lemas, ia kehabisan banyak darah akibatnya luka tembak di bahunya.

   Tak lama kemudian, laki-laki itu ditemukan terjatuh tak sadarkan diri di pinggir jalan oleh warga setempat.

   Warga itu pun akhirnya membawa laki-laki itu ke rumah sakit yang tak jauh dari sana.

   Setibanya di rumah sakit, beberapa petugas langsung menangani laki-laki itu.

   Dengan jaminan oleh warga yang menemukannya itu, dokter pun melakukan operasi pengangkatan peluru di bahu laki-laki itu.

   Setelah beberapa jam pasca operasi pengangkatan peluru di bahunya, laki-laki itu pun siuman.

   Di rumah sakit yang sama, Farrah tengah menjelaskan prihal sakit kepalanya yang tak kunjung sembuh dari beberapa jam yang lalu.

   " apakah Nona mengalami gejala tertentu sebelum sakit kepala?, mohon diceritakan. " Tanya dokter seraya meminta Farrah menceritakan gejalanya jika ada.

   Farrah pun bingung mau menceritakan apa, karena ia sakit kepala pun tidak.

   " Enggak ada gejala apa pun dok, tiba-tiba saja terasa sakit gitu, apa mungkin aku masuk angin. " Ujar Farrah berbohong.

   Dokter pun melakukan pemeriksaan darah dan urine Farrah ke lab, namun hasilnya menyatakan bahwa Farrah secara medis tidak ada penyakit.

   Karena tidak ter diagnosa penyakit apa pun, beberapa pria yang menculik Farrah itu merasa lega, mereka pun akhirnya memutuskan untuk membawa Farrah pulang.

...***...

   Singkat cerita, setelah melakukan pembayaran, mereka pun keluar dari rumah sakit itu.

   Salah satu dari beberapa pria itu tampak seperti hendak menelpon seseorang.

   " Tunggu sebentar ya. " Ujar pria itu seraya mengambil ponsel di kantong bajunya, lalu kemudian sedikit menjauh dari beberapa rekannya dan Farrah.

   Sementara dari depan mereka, tampak seorang laki-laki muda duduk lemas di kursi roda didorong oleh seorang laki-laki paruh baya.

   Tanpa sengaja laki-laki itu melemparkan pandangan ke arah depannya.

   Betapa terkejutnya dia, ketika mendapati Farrah sedang berdiri di sana.

   Tanpa ragu, laki-laki itu pun beranjak dari kursi roda dan berjalan menuju ke arah Farrah.

   " Ternyata kau di sini juga. " Gumam laki-laki itu dalam hati.

   Ketika Farrah menyadari ada bayangan seperti seseorang yang berjalan mendekat ke arahnya, Farrah pun akhirnya menoleh ke arah orang tersebut.

   Betapa bahagianya hati Farrah, ketika mendapati ternyata orang yang berjalan mendekat ke arahnya itu adalah laki-laki yang menolongnya di bandara kemarin.

   Dengan spontan Farrah memanggil dan berlari ke arah laki-laki itu.

   " Kamu! " panggil Farrah seraya berlari menghampiri laki-laki itu.

   Laki-laki itu pun juga berlari menuju Farrah, dengan spontan mereka berdua berpelukan.

   " Tuhan memang tidak tidur, dia mendengar isi hatiku. " Gumam laki-laki itu dalam hati sambil memeluk erat Farrah.

   " Aku sangat mengkhawatirkanmu. " Gumam Farrah dalam hati seraya membalas pelukan laki-laki itu.

    Tiba-tiba Farrah dan laki-laki itu terlihat tertegun dan menyadari apa yang sedang mereka lakukan.

   Seketika, keduanya saling melepaskan pelukan itu.

   " Maa... maaf.. " Ucap Farrah dan laki-laki itu serempak karena merasa malu dengan apa yang mereka lakukan secara spontan itu.

   Pertemuan haru Farrah dan laki-laki itu pun akhirnya diketahui oleh beberapa pria yang menculiknya itu, beberapa pria itu menghampiri Farrah dan laki-laki itu.

   " Nona, dia siapa? " tanya salah satu dari pria yang menculik Farrah itu.

   Farrah pun bingung mau menjawab apa??, saat ia tengah memikirkan bagaimana menjawab pertanyaan mereka, laki-laki itu pun bertanya pada Farrah.

   " Mereka siapa? " tanya laki-laki itu penasaran.

   Belum sempat Farrah menjawab, beberapa pria yang menculik Farrah itu mengeluarkan senjata, mereka berniat menyerang laki-laki yang bersama Farrah itu.

   Tidak ingin membuat keributan, laki-laki itu pun akhirnya membawa Farrah berlari dari sana.

   Dengan armada taksi, Farrah dan laki-laki itu pun meninggalkan tempat itu.

   Tidak ingin kehilangan tawanannya, beberapa pria penculik itu pun mengejar Farrah dan laki-laki itu.

1
Tree
⭐⭐⭐⭐⭐😁🥳🔨
Curtis
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
jasmoone: Hehe, terima kasih sudah mampir kak ☺☺
total 1 replies
Lee
Hai..salam kenal ya..
mari saling dukung
dan semangat menulis 💪
jasmoone: Hai kak, salam kenal dari pemula ya 🤝💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!