Mafia Itu Kekasihku

Mafia Itu Kekasihku

Dijual oleh ayah sendiri

   Sadikin, pejudi akut yang terlilit hutang mencapai miliaran rupiah pada seorang rentenir dari Kota.

   Tak mampu membayar hutang, Sadikin berniat memberikan putri semata wayangnya pada Jarwo sang rentenir, sebagai ganti uang yang tak bisa ia kembalikan itu.

   pagi itu, ketika Farrah baru pulang dari mencuci baju di sungai dekat rumahnya, Sadikin menghampiri sang putri dan mengatakan bahwa ia ingin mengajak Farrah belanja ke kota hari itu.

   " kau sudah mandi Farrah? " tanya Sadikin.

   mendengar pertanyaan tak biasa sang ayah, Farrah sontak kaget. Karena sebelumnya Sadikin tidak pernah bertanya hal demikian pada sang putri.

   " belum, yah. Mau jemur baju dulu. " sahut Farrah seraya mengambil beberapa hanger.

   " Buruan mandi, nanti dandan yang cantik, temani ayah shoping ke Kota hari ini. " balas Sadikin.

   perkataan ayahnya terdengar semakin mustahil di telinga Farrah. Pasalnya untuk membeli obat 10 ribu rupiah saja tidak ada.

   " apa iya ayah mau shoping?, bukannya kemarin Ibu minta duit 10 ribu untuk beli obat Ibu saja, ayah tidak punya. " gumam Farrah dalam hati.

   gadis berprofesi sebagai pegawai rumah makan itu pun curiga dengan sang ayah.

   " Emangnya ayah mau beli apa? " tanya Farrah penuh selidik.

   " Ayah mau beli beberapa jas dan celana dasar. " sahut Sadikin.

   " Bukannya kemarin ayah bilang tidak punya uang, waktu Ibu mau minta duit 10 ribu untuk beli obat. " balas Farrah.

   merasa buntu alasan untuk menjawab pertanyaan sang putri, Sadikin pun mengeluarkan jurus ampuhnya.

   " Ayah minta temani karena ayah tidak pandai memilih model jas dan celana yang bagus Farrah!. Anak jaman sekarang emang pada durhaka, minta temani belanja saja susah sekali. " Ucap Sadikin, pura-pura sedih.

   Karena tidak ingin durhaka pada orang tua, Farrah pun mengiyakan permintaan ayahnya.

   Setelah selesai menjemur baju, Farrah pun bergegas kembali ke sungai untuk mandi.

   Tak lama kemudian, mandi pun selesai. Farrah pulang dan bersiap untuk menemani sang ayah belanja ke kota.

   Sebelum pergi, tak lupa Farrah berpamitan pada sang Ibu yang sedang memotong rumput di kebun jagung di belakang rumahnya.

   " Bu, aku pergi sama ayah dulu, ya. ayah katanya mau beli jas dan celana dasar, ayah minta bantu aku untuk milih model yang bagus. " Ujar Farrah sambil mengibas daun jagung dengan tangannya.

   Salma sedikit tertegun mendengar pernyataan sang putri, terlintas di benaknya bahwa selama ini sang suami tidak jujur padanya prihal keuangan.

   " belanja pakaian?, kemarin duit 10 ribu saja tidak ada. Jangan-jangan selama ini dia bukan tidak punya uang, tapi pelit. " gerutu Salma Ibunya Farrah.

   " Apa, Bu? " tanya Farrah yang mendengar samar-samar perkataan sang Ibu.

   " Enggak ada apa-apa. Ya sudah, Hati-hati ya, nanti Ibu titip beli sawi dikit, untuk sayur nanti malam. " Balas sang Ibu sambil tersenyum.

   " Iya, Bu. " Sahut Farrah seraya pergi.

...***...

   Singkat cerita, Farrah dan ayahnya pun berjalan menuju jalan lintas untuk mencari angkotan ke kota.

   Tak lama kemudian, sebuah angkotan ke kota pun tiba.

   " Mau ke mana Pak? " tanya supir angkotan itu.

   " Mau ke kota Pak. " jawab Sadikin.

   Sadikin dan Farrah pun kemudian naik ke mobil itu.

   Dalam perjalanan pikiran Farrah dipenuhi keraguan akan ayahnya. Hatinya mengatakan bahwa ayahnya berbohong, namun dia tidak ingin membantah sang ayah.

   Setelah kurang lebih satu jam dalam perjalanan, Farrah dikejutkan oleh gelagat aneh sang ayah.

   Sadikin terlihat mendekat ke arah supir, dan seperti membisikkan sesuatu. Sempat ingin bertanya, namun Farrah mengurungkan niatnya karena takut diomeli ayahnya lagi.

   kecurigaan Farrah pun ternyata benar, setelah mengantar beberapa penumpang supir itu memutar balik mobilnya ke arah jalan pulang ke rumah.

   hanya tersisa dua orang penumpang yaitu, Farrah dan ayahnya saja. merasa ada yang janggal, Farrah langsung menanyakan hal itu pada sang supir.

   " kok balik lagi pak? " tanya Farrah pada supir itu.

   Seketika Sadikin terlihat cemas melihat sang putri menyadari hal itu.

   " Farrah, yang namanya supir itu pasti butuh penumpang yang banyak untuk penghasilan yang maksimal.. pasti pak supirnya mau jemput penumpang lagi tu. " sambar Sadikin dengan ekspresi wajah tak biasa.

   " Iya, benar sekali pak. ada penumpang yang baru SMS, katanya mau ke kota juga, makanya mutar balik lagi. " jawab supir itu.

   Jawaban masuk akal supir itu, membuat Farrah sedikit lega. ia pun kembali mengambil posisi duduk dengan benar.

   Entah karena kecapekan, lapar atau karena kurang tidur, Farrah terlihat mengantuk dan akhirnya tertidur.

   Melihat Farrah tertidur, ekspresi lega pun tampak jelas di wajah Sadikin. Ia merasa lega karena bisa sedikit terhindar dari pertanyaan sang putri.

   Setelah kurang lebih setengah jam dalam perjalanan, supir itu pun membelokkan mobilnya ke arah kiri, jalan menuju bandara.

   Terlihat sedikit kericuhan di depan mobil yang di tumpangi oleh Sadikin dan Farrah, membuat supir itu menghentikan mobilnya sejenak.

   Sadikin sempat cemas saat mobil berhenti, takut Farrah terjaga dan menyadari keberadaan mereka.

   Namun belum sempat Farrah terjaga, kericuhan di depan mobil yang mereka tumpangi pun berhenti, Supir itu pun kembali menancap gas mobilnya.

   " Huh, syukur sudah jalan. " gumam Sadikin dalam hati sambil mengusap dadanya.

...***...

   Singkat cerita, mereka akhirnya tiba di bandara. Tampak dari kejauhan jarwo berdiri dengan pipa rokok tulangnya yang panjang.

   " Di sini saja pak? " tanya supir itu.

   " Iya, tapi tunggu sebentar. " bisik Sadikin sambil mengirim SMS ke Jarwo, rentenir yang hendak ia temui itu.

   Tak lama kemudian, Jarwo pun tampak berjalan ke arah mobil yang Farrah dan Sadikin tumpangi.

   Klakson kencang dari mobil di sebelah, membuat Farrah terjaga dari tidurnya. betapa kagetnya Farrah, ketika menyadari bahwa dia berada di parkiran bandara.

   " Kok di bandara?, katanya mau ke kota? " tanya Farrah dengan ekspresi wajahnya kaget.

   Sadikin kembali membuat alasan untuk mengelabui sang putri.

   " ke kotanya terpaksa ditunda dulu, tadi ada teman ayah SMS, katanya ada hal penting. Dia minta ayah menemuinya di bandara. " Ujar Sadikin terlihat sedikit gugup.

   " Ayah, aku ini bukan anak kecil lagi. Dari tadi aku melihat gelagat tak biasa ayah. " gumam Farrah dalam hati.

   Farrah pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Ia merasa, bahwa ada sesuatu yang sembunyikan oleh ayahnya.

   Seketika Farrah teringat perkataan sang ayah, ketika ia hendak menjemurkan cucian bajunya pagi tadi.

   " Buruan mandi, dandan yang cantik, temani ayah shoping ke kota hari. " Kata-kata ini sempat membuat Farrah parno, namun dia tidak ingin memperkeruh keadaan dengan melemparkan banyak pertanyaan pada ayahnya.

   " Enggak pernah ayah bilang 'dandan yang cantik' sekalipun mau ajak ke undangan. hari ini cuma mau minta temani belanja saja suruh dandan yang cantik, pasti ada yang tidak beres. " gumam Farrah dalam hati.

...***...

   Singkat cerita, Sadikin pun mengajak putrinya turun.

   " Yuk turun dulu, tuh teman bisnis ayah sudah di sini. " Ajak Sadikin.

   " Ayah punya bisnis apa sih?, perasaan tiap hari cuma di rumah, ke kebun jagung pun cuma sekal-sekali saja. " gumam Farrah dalam hati.

   karena tidak ingin berdebat dengan sang ayah, Farrah pun turun.

   Tampak di arah kiri mereka seorang laki-laki paru baya sedang memegang pipa rokok tulangnya, tersenyum ke arah Farrah dan Sadikin.

   " Jangan-jangan ini teman ayah. " gumam Farrah.

   ternyata benar, Sadikin pun membalas senyuman dan menyapa sang rentenir.

   " Apa kabar mas?, maaf agak telat ya, jalan dari rumah ke bandara macet parah. " Sapa Sadikin sambil basa-basi.

   " Enggak apa-apa, Kin. saya juga baru sampai nih. " balas Jarwo.

   " Ini Farrah anak saya. Farrah, ini om Jarwo teman ayah. " Ucap Sadikin memperkenalkan anaknya pada Jarwo dan sebaliknya.

   " halo, om. senang bertemu anda. " sapa Farrah sambil tersenyum.

   Seketika, mata Jarwo tidak bisa berkedip melihat kecantikan Farrah. Ia melihat tubuh Farrah dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.

   Senyum manis dan lugu Farrah, membuat Jarwo semakin gila. Ia memperhatikan wajah Farrah inc demi inc tanpa berkedip.

   " Sempurna!, kenapa Sadikin tidak bilang dari dulu kalau dia punya anak gadis secantik ini. " gumam Jarwo dalam hati.

   " Om, kok bengong?, " tegur Farrah.

   " Oh, Iya, senang bertemu denganmu juga Farrah. " balas Jarwo.

...***...

   Setelah beberapa saat mengobrol, Sadikin pun melakukan negosiasi pada Jarwo via SMS.

   " Saya rasa, nominal hutang saya tidak lebih besar dari harga anak saya yang cantik ini kan, mas?. Saya minta 3 miliar lagi dan satu unit rumah di kota. " Tulis Sadikin melalui pesan singkat.

   Jarwo pun tidak keberatan dengan permintaan Sadikin itu, karena uang segitu bukanlah apa-apa bagi Jarwo untuk menukar gadis secantik Farrah.

   " Tidak masalah, Kin. Nanti saya transfer uang 3 miliarnya dan beberapa hari kedepan saya akan mencari rumah di kota untukmu. " balas Jarwo penuh semangat.

   Tanpa menunggu lama, Jarwo pun segera memenuhi keinginan Sadikin. Ia langsung mentransfer uang 3 miliar ke rekening Sadikin.

   " Kin, uang 3 miliar sudah saya transfer, laporan sudah terkirim. silahkan dicek. " tulis Jarwo di pesan singkat.

  Setelah mengecek mobile bankingnya, Sadikin pun berpamitan, pura-pura mau ke toilet pada Jarwo dan Farrah.

...***...

   Singkat cerita, 20 menit sudah Sadikin pamit ke toilet namun tidak kunjung kembali.

   Farrah pun mulai curiga dengan apa yang terjadi, Farrah mencoba menghubungi nomor ponsel ayahnya, namun diluar jangkauan.

   Farrah pun mengatakan pada Jarwo, bahwa dia akan menyusul ayahnya ke toilet.

   " Om, aku susul ayah ke toilet dulu ya, takutnya terjadi apa-apa. " Ucap Farrah.

   Namun jawaban Jarwo membuat Farrah shock berat....

...Bersambung..........

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Hai..salam kenal ya..
mari saling dukung
dan semangat menulis 💪

2025-05-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!