NovelToon NovelToon
Kisah Nyata - Harga Sebuah Kesetiaan

Kisah Nyata - Harga Sebuah Kesetiaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Beda Usia / Kontras Takdir / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Sad ending / Janda
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dri Andri

HARGA SEBUAH KESETIAAN
100% diambil dari kisah nyata
Dewanga hanya ingin diterima. Setelah ditolak berkali-kali karena miskin, ia menikahi Tini—janda delapan tahun lebih tua—dengan harapan menemukan pelabuhan. Yang ia dapat adalah badai tanpa henti. Enam tahun pernikahan menjadi neraka: bentakan setiap hari, hinaan di meja makan, ancaman diusir dari rumah yang bukan miliknya.
Ia terperangkap. Ingin pergi, tapi Aini—putri kecilnya—adalah satu-satunya cahaya dalam kegelapan. Ketika cinta berubah menjadi penjara, dan kesetiaan menjadi racun, Dewanga harus memilih: bertahan hingga hancur, atau berani menyelamatkan dirinya dan anaknya.
Sebuah kisah yang memilukan tentang cinta yang salah, kesetiaan yang keliru, dan keberanian untuk memilih hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dri Andri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 36: Rasionalisasi yang Menyakitkan

Tiga hari setelah kejadian di meja makan, Dewanga masih mencoba berjualan—meski ia tahu hasilnya tidak akan jauh berbeda.

Ia bangun pukul 03.30, membuat adonan dengan sisa tepung yang ia punya. Menggoreng dengan minyak yang sudah dipakai berkali-kali—warnanya cokelat gelap, berbau tengik.

Tapi ia tidak punya pilihan.

***

**Pagi itu, ia mencoba berjualan di tempat yang berbeda—dekat perumahan kecil yang agak jauh dari pusat kota.**

Ia berharap di sana tidak ada petugas yang membubarkan.

Pukul 07.00 pagi, beberapa orang mulai keluar rumah—pakai masker, tergesa-gesa.

Dewanga menawarkan gorengan dengan suara pelan—takut terlalu keras akan menarik perhatian petugas.

"Pak, Bu... gorengan. Lima ratus aja..."

Seorang bapak-bapak berhenti—melirik sebentar, lalu menggeleng. "Gak, Mas. Lagi gak ada uang."

Lalu pergi.

Seorang ibu-ibu lewat—Dewanga mencoba lagi. "Bu, gorengan masih anget—"

"Gak usah, Mas. Saya lagi diet." Lalu ibu itu pergi dengan langkah cepat—jelas berbohong, hanya tidak mau membeli.

Dewanga berdiri sendirian—menatap gerobaknya yang penuh, menatap jalanan yang sepi.

Pukul 11 siang, ia menyerah. Pulang dengan hanya laku sepuluh ribu—dua pembeli yang kasihan.

***

**Siang itu, Dewanga pulang dengan tubuh limbung.**

Kepalanya pusing—belum makan sejak kemarin malam. Perutnya keroncongan, tapi ia tidak berani makan lebih banyak. Harus hemat.

Ia masuk rumah dengan wajah lesu.

Tini duduk di sofa—menonton TV sambil menyusui Aini.

"Laku berapa?" tanyanya tanpa menoleh.

"Sepuluh ribu..." Dewanga mengeluarkan uang lusuh dari sakunya, menyerahkannya pada Tini.

Tini menatap uang itu dengan tatapan meremehkan. "Sepuluh ribu? Buat apa? Gak cukup buat beli apa-apa!"

"Maaf... aku udah berusaha—"

"BERUSAHA?! LO BILANG ITU BERUSAHA?! SEHARUSNYA LO CARI KERJA LAIN! CARI YANG LEBIH MENGHASILKAN!"

"Tini, lockdown. Semua tempat tutup. Pabrik tutup. Gak ada yang nerima—"

"ALASAN LAGI! SELALU ALASAN!"

Dewanga menunduk—tidak berani menjawab lagi.

Tini menatapnya lama—lalu menghela napas keras, melempar uang sepuluh ribu itu ke meja dengan kasar.

"Yaudah. Simpen aja. Gak guna juga."

Lalu ia berdiri—membawa Aini masuk kamar.

BRAK!

Pintu ditutup keras.

Dewanga berdiri sendirian—menatap uang sepuluh ribu yang tergeletak di meja.

Uang hasil kerja sejak subuh. Uang yang ia dapat dengan berdiri di bawah terik matahari selama berjam-jam. Uang yang bahkan tidak cukup untuk dihargai.

Ia duduk di lantai—menunduk, menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Mungkin... mungkin dia lagi capek," bisiknya pada diri sendiri—berusaha mencari pembenaran. "Dia ngurus Aini sendirian. Nyusuin. Ganti popok. Pasti cape..."

Ia menarik napas panjang.

"Iya... pasti karena cape. Nanti juga balik lagi. Nanti juga dia lembut lagi. Aku harus sabar."

Tapi dalam hatinya—jauh di dalam—ada suara kecil yang berbisik:

*Ini bukan karena dia cape. Ini memang siapa dia.*

Tapi Dewanga mengabaikan suara itu.

Karena jika ia mendengarkan suara itu, ia harus mengakui bahwa ia telah membuat kesalahan terbesar dalam hidupnya.

Dan ia belum siap untuk itu.

***

**Malam itu, Dewanga berbaring di kasur—menatap langit-langit yang gelap.**

Tini tidur membelakanginya—seperti biasa, tidak ada kehangatan, tidak ada sentuhan.

Dewanga menatap punggung istrinya—punggung yang dingin, yang tidak pernah berbalik untuknya.

"Tini..." bisiknya pelan—suara yang hampir tidak terdengar.

Tini tidak menjawab. Tidak bergerak. Seolah tidak mendengar.

Dewanga mengulangi—kali ini sedikit lebih keras. "Tini... aku sayang kamu..."

Hening.

Tidak ada jawaban.

Hanya suara napas Tini yang teratur—mungkin tidur, mungkin pura-pura tidur.

Dewanga menutup matanya—air matanya mengalir perlahan, membasahi bantal.

"Aku sayang kamu... tapi kenapa kamu gak pernah sayang aku..."

Ia berbisik pada kegelapan—pada dirinya sendiri—pada Tuhan yang mungkin mendengar.

Dan malam itu, untuk kesekian kalinya, Dewanga tidur dengan hati yang hancur—sambil terus membohongi dirinya sendiri bahwa ini hanya sementara, bahwa ini akan membaik, bahwa ini adalah ujian yang harus ia lalui dengan sabar.

Padahal jauh di dalam hatinya, ia tahu—ini bukan ujian.

Ini adalah neraka yang ia pilih sendiri.

Dan ia terlalu takut untuk keluar.

1
Chanikya Fathima Endrajat
umur adeknya 20, dewa 22, telah bekerja 5 th sejak umur 17. wkt dewa kls 9, adiknya msh SD. setidaknya selisih umur mereka 3 th.
Seroja_layu
Astagfirullah nyebut Bu Nyebut
Dri Andri: nyata nya gitu kak
total 1 replies
Chanikya Fathima Endrajat
umur dewangga membingungkan, ketika ingin melamar anis umurnya br 19th, ketika falshback 10th yll, dewa sdh kls 9 (SMP) tdk mungkin umurnya wkt itu 9th kan thor
Dri Andri: ya saya salah maaf yaa...
karena kisah nya kisah nyata jadi saking takut salah pada alur intinya
alur di minta sama
peran, tempat di minta di random
maaf ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!