Benih Yang Tertinggal Di Rahim Pelacur

“Mami kan sudah bilang kamu bisa datang dan pergi sesuka hati jadi untuk malam ini terserah kamu mau datang ke club atau tidak”

Kata Mami Ira sembari meletakan sebungkus nasi goreng di atas meja.

Mami Ira merupakan adik dari ibu Ayuna tapi ibu Ayuna sudah lama meninggal dan yang selama ini mengurusnya adalah Mami Ira.Meskipun pekerjaan mami Ira merupakan seorang pelacur.

“Apa malam ini mami mau pergi ke club?”

“Tidak sepertinya mami akan tinggal di saja dulu siapa tau kamu nekat bunuh diri karena patah hati”

“Hoooh Mami aku tidak segila itu...”

“Ayuna bisa gak sih kamu itu gak usah terobsesi sama dokter itu,kasian nanti mental kamu yang kena kan mami sudah pernah bilang kamu dan dia berbeda profesi kamu pelacur dan dia seorang dokter”

Ayuna menarik nafas dalam,lalu ia pun tersenyum kecut.“Tapi aku menyukai?”

“Kamu tidak menyukainya Ayuna,tapi kamu hanya penasaran saja. Lalu apa ada orang jatuh cinta secepatnya itu,bahkan untuk jatuh cinta saja membutuhkan proses yang lama!”

“Jadi apakah kata-kata jatuh cinta untuk yang yang pertama kalinya itu hanyalah sebuah kebohongan?”

“haaa kamu ini...tapi sudah lah jika kamu menyukainya dokter itu maka kejarlah dia sampai dapat!”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

di pagi buta Kiano telah siap dengan pakaian olahraga ia pun berjalan menuruni anak tangga satu persatu.

“Eh Tuan Kiano mau kemana udah cakep begini”

“Saya mau olahraga bik,apa bik Narti mau ikut juga”

“Hehe kalau saya ikut entar siapa dong yang urusin pekerjaan rumah”

“Ya sudah kalau begitu saya pergi dulu”

“Iya tuan hati-hati yah”

Ternyata di sisi lain Ayuna juga melakukan olahraga pagi,ini sebenarnya rutin ia lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap bugar.

Sebuah taman yang tak jauh dari jangkauan kontrakan merupakan destinasi yang cocok untuk berolahraga. biasanya orang orang ramai tapi hari ini terasa sepi,mungkin karena mendung.

Baru berlari beberapa keliling sudah membuat Ayuna lemas terkapar duduk di bangku sambil memanjangkan kakinya yang terasa keram.

Perlahan ia membuka botol air minum mineral lalu meminum nya tanpa ia sadari kakinya masih memanjang dapat membahayakan orang yang sedang lari di sekitarnya.

Bruggg....

Dan Yang benar saja seseorang terjatuh karena ulahnya,Ayuna pun terkejut sehingga air yang sempat ia minum muncrat ke udara.

Seorang pria jatuh tiarap di hadapannya, Ayuna menyadari itu adalah ulahnya.

“Maaf mas saya tidak tau jika ada orang”

Perlahan Kiano mengubah posisinya menjadi duduk tapi masih membelakangi Ayuna. Dia hanya diam namun suara hentakan telapak tangan Kiano berpadu.

Rasa sakit di Kedua telapak tangan tak sebanding dengan rasa malu yang ia rasakan Karena ulah wanita ini.

Ayuna menjadi tidak enak hati ia lantas menghampiri pria yang masih membelakangi nya itu. “Mas mari saya bantu berdiri”

Kiano menepis tangan yang bersandar di bahunya.“Tidak perlu saya bisa sendiri”Kini Kiano sudah berdiri.

“Astaga dokter Kiano!”Ayuna syok hingga menutup mulut nya.

“Kelakuan mu sangat membahayakan orang lain,lalu apa kau pikir ini jalanan nenek moyang mu!”Ujar Kiano sembari membersihkan sedikit kotoran yang menempel di baju nya.

Ayuna hanya tersenyum berfantasi sendirian di dunianya.“Padahal baru semalam kita bertemu tapi pagi ini kita di pertemukan lagi dok.”Ayuna tersenyum malu sambil menepikan pinggiran rambutnya di belakang telinga.“Lalu apakah kita ini jodoh dok?”

“Tidak,tidak mungkin karena saya lebih baik melajang seumur hidup dari pada saya harus berjodoh dengan kamu”Kiano tersenyum miring tak lama setelah itu ia pun beranjak dari sana.

Ayuna tak tinggal diam,ia terus saja mengikuti jejak langkah pujaan hatinya tak peduli ia mau kemana.“Dok tunggu akan lebih baik kita olahraga bersama.Apa lagi jika kita olahraga di atas kasur”

“Dasar tak waras!”

“Benar dok saya mau kok olahraga di atas kasur sama dokter,tapi tenang saja khusus buat dokter gratis tidak perlu bayar!”