Arion Smith & Arsen Zionathan dua keturan dari Erlan Smith dan Maureen. Meskipun keduanya kakak beradik tetapi kehidupan mereka tidaklah sama.
Arion yang mewarisi sifat lembut dari ibunya menjadikannya disukai oleh banyak orang, dan otak cerdasnya membuat semua orang kagum. Bahkan di usia muda namanya sudah dikenal oleh kalangan pembisnis. membanggakan keluarga besar Smith.
Sampai mereka lupa jika masih ada Arsen yang juga perlu mereka perhatian, karena kurang mendapatkan perhatian dan merasa tersisihkan, Arsen memilih jalannya sendiri, diam-diam dia menjadi ketua dari salah satu organisasi yang melawan ayahnya sendiri.
Arion selalu lebih unggul dari Arsen, dalam hal percintaan pun Arsen selalu kalah, bahkan gadis yang dia cintai harus menjadi milik sang kakak.
Sakit hati dan kekecewaannya membuat Arsen terus menentang keluarganya, hanya untuk mendapatkan perhatian.
**
Kelanjutan dari Istri Buta Tuan Mafia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Di hotel mewah tempat acara pertunangan itu berjalan dengan lancar, pertukaran cincin disaksikan oleh jutaan pasang mata.
Arion terlihat begitu tampan dan Grize juga sangat cantik. gadis itu tersenyum lebar, betapa bahagianya dia mendapatkan pria matang dan mapan.
Sementara Arion dia tidak tau harus menunjukkan ekspresi seperti apa? bahagia? apakah dia harus bahagia karena sudah mengambil gadis yang dicintai oleh adiknya sendiri? bahkan di acara penting ini keberadaan Arsen tidak ada yang tau.
Ucapan selamat dia dapatkan dari para rekan bisnisnya dan juga dari keluarga, semua orang tersenyum lebar.
“Vale, ekspresi macam apa yang kamu tunjukkan?" Tanya Gabriel, sejak tadi istrinya memasang wajah murung, tidak seperti biasanya.
Vale mendongak. “Aku tidak tau, kenapa tiba-tiba saja dadaku terasa sakit dan sesak, pesta ini mengingatkanku pada hari ulang tahun Erlan dan Brianna dulu." Jawab Vale, kembali teringat akan masalalu.
“Sudahlah jangan dipikirkan, Grize memang lebih cocok dengan Arion, hidupnya akan terjamin, sementara dengan Arsen tidak ada jaminan selain kata cinta, uang memang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang"
Vale hanya tersenyum mendengar jawaban suaminya, tiba-tiba sekali dia teringat akan Arsen, kemana anak itu? pergi ke mana?.
***
“Tidak mungkin!!"
Arion menggeram dengan rahang mengeras, dia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan secara perlahan.
Dia cukup pandai untuk mengontrol emosinya, beberapa perusahaan yang bekerja sama dengannya secara tiba-tiba membatalkan dengan alasan harga yang diberikan Arion terlalu tinggi.
Padahal harga yang Arion berikan sudah harga pasaran 10% di bandingkan dengan perusahaan lain. tetapi yang membuatnya lebih gila dan tidak masuk akal ada perusahaan LexSen Grup yang memberikan harga di bawah pasaran. 5%.
5% benar-benar dibawah harga pada umumnya, bagaimana bisa perusahaan itu memberikan harga murah, lalu dimana mereka akan mendapatkan keuntungan?
“Arion!!.. gawat Ar!!" Lucas masuk dengan langkah tergesa-gesa, aura wajahnya terlihat sangat panik.
Arion mendongak. “Ada apa? jangan mengatakan hal yang tidak penting, kepalaku sedang sakit."
“Gudang penyimpanan barang siap kirim terbakar dan empat kapal tenggelam di perbatasan." Ucapnya hanya dengan satu kali tarikan nafas.
Arion langsung berdiri dan memberikan tatapan tidak percaya?. Tidak ada waktu untuk bertanya, dengan gerakan cepat dia menyambar jasnya dan berlari keluar di ikuti oleh Lucas.
Sesampainya di lokasi tubuh Arion hanya bisa mematung menyaksikan kobaran api yang dengan cepat merambat dan menghanguskan seluruh isi gudang.
Jangan ditanyakan tentang kerugian, 50%hartanya terbakar habis, belum lagi empat kapal yang juga sedang membawa barang tenggelam.
“Lakukan penyelidikan." Titahnya.
Lucas sebagai Asistennya menganggukkan kepala. Dia tidak lagi bertanya, melihat wajah Arion saja sudah membuatnya merasa iba.
Kejadian ini jelas disengaja, kejadian yang terjadi dihari yang sama. Jika begitu siapa yang melakukannya? Apa mungkin semasa pesaing bisnisnya?
**
Maureen memeluk putra sulungnya, entah kesalahan apa yang diperbuat Arion sampai mengalami musibah secara bertubi-tubi.
Semua CCTV di tempat kejadian tidak ada yang mencurigakan, Erlan bukan orang bodoh yang tidak mengetahui cara bermain licik, tentu saja CCTV itu sudah diretas.
Sampai menit berikutnya mata Erlan menyipit. menekan tombol jeda lalu meng zoom nya.
“Arsen?" Gumamnya pelan. Seseorang yang tidak asing dengan pakaian khas berandalan mondar-mandir didepan gerbang gudang detik kemudian api menyala.
“Ada apa? kamu menemukan sesuatu yang mencurigakan?" Tanya Maureen yang duduk di sebelah Arion.
Erlan menaikkan sebelah alisnya, lalu menggeleng. “Tidak, kebakaran murni dari listrik, tetapi kita tetap harus menyelidikinya." Jawab Erlan.
Sebelum memberi tahu keluarganya, Erlan harus menyelidikinya terlebih dulu, jika benar itu ulah Arsen maka dia bisa memberikan hukuman tanpa ada penyesalan.
Drt
Drt
Ponsel Erlan berbunyi tanda panggilan masuk, dia melirik sekilas, nomor dari anak buahnya yang menjadi kepercayaan nya untuk mengelola markas utama di luar negeri.
📞: Ada Apa?
📞: Lapor Tuan, Tuan X menyerang dan mengambil alih Markas utama di perbatasan, beberapa wilayah kita juga sudah dilumpuhkan olehnya.
Prang!!!
Maureen dan Arion tersentak kaget, ponsel Erlan hancur berantakan. Akhir-akhir ini banyak sekali masalah yang terjadi,
“Erlan ada apa?" Tanya Maureen penasaran.
Erlan tidak menjawab, entah kekuatannya yang sudah melemah atau memang pemuda itu yang lebih licik darinya. entah apa masalahnya sampai X berani mengambil miliknya secara terang-terangan.
Organisasi yang dipimpin oleh X satu tahun belakangan ini menyerang secara terang-terangan, sementara kelompok lain lebih memilih menghindari permasalahan dengan Erlan.
Untuk merebut kembali miliknya tidaklah mudah, dia harus menyusun kembali strategi, terlebih dua anggota intinya sudah berkeluarga, Erlan tidak ingin mengambil resiko.
Arion hanya pandai di bisnis bersih saja, sementara Arsen? anak itu sama sekali tidak bisa dia andalkan, jangankan membantu dirinya, membantu Arion saja tidak akan mampu. Erlan benar-benar merasa frustasi.
“Dad, ada masalah di markas?" tanya Arion, melihat rahang ayahnya yang mengeras.
“Hmm" gumam Erlan.
Arion melirik kearah Mommy nya yang memasang wajah dengan raut cemas.
“Dad, apa aku bisa membantumu? aku memang tidak terlalu paham di bisnismu tetapi aku bisa belajar dan.. "
“Tidak, tetaplah menjadi dirimu sendiri dan berada di tempat yang bisa membuatmu berkembang." Sela Erlan menolak, Bukan meragukan hanya saja tidak ingin menarik putranya ke bisnis kotornya.
**
Sementara di tempat lain, Arsen bersama dua sahabatnya tengah merayakan kemenangannya, mereka bertiga duduk di sofa panjang.
Berita tentang kebakaran gudang milik Arion sudah sampai ke telinganya.
Arsen menggoyangkan pelan gelas yang berada di tangannya. menatap dalam menyelami apa yang sudah terjadi. Sudut bibirnya terangkat, lalu meminum nya sampai tandas. Meletakan gelas diatas meja dan bangkit dari duduknya.
“Mau ke mana?" Tanya Lexi
“Pulang" Jawabnya tanpa menoleh.
“Dia kenapa?" Lexi menoleh kearah Nico seakan meminta penjelasan.
“Jangan banyak berpikir, otakmu tidak akan sampai, itu urusannya. sudah nikmati aja pesta ini, bukannya kamu ingin tiga gadis? lihat mereka sudah datang" Jawab Nico. menunjuk dengan dagunya kearah depan.
Lexi menganggukkan kepalanya dengan mata yang berbinar melihat tiga gadis cantik dan seksi menghampirinya.
Nico menggelengkan kepalanya dan mengusap kepala Lexi dengan lembut. pandangannya beralih pada ketiga gadis di hadapannya dengan tatapan tajam.
“Kalian temani saja dia dan jangan coba-coba berani memanfaatkan tubuhnya atau akan ku lubangi kepala kalian." Ancamnya.
“Baik Tuan" Jawab mereka bertiga, Nico memang mencari tiga gadis untuk Lexi, tetapi hanya untuk menemani minum bukan untuk hal lebih.
***
Bersambung 🤗
bukannya banyak punya anak buah dan bisa dengan mudah cari informasi? yang ada nanti Erlan, Gabriel dan seluruh keluarga akan menyesal, karena sudah negatif thinking sama Arsen.