Tiara pergi ke kantor catatan sipil menemani bibinya yang akan bercerai dengan suaminya. Siapa sangka seorang pria menarik tangannya dan memperkenalkan dirinya sebagai calon istri pada seorang wanita tua yang berada di sebuah kursi roda.
"Ibu, dia calon istriku. Aku pasti akan menikah lagi, dan memberikan Andrew seorang ibu. Sekarang ibu sudah mau di operasi kan?" tanya pria yang menggenggam erat tangan Tiara.
"Eh, pak ini apa..."
Mata Tiara melebar, pria itu menciumnya. Begitu saja. Lalu berbisik pada Tiara.
"Bekerja samalah dengan ku. Aku akan berikan apapun yang kamu mau!"
"Wah, kalian benar-benar mesra. Baiklah, kalau begitu langsung masuk saja. Ibu baru mau dioperasi kalau kalian sudah dapat sertifikat pernikahan!"
Rahang Tiara nyaris jatuh.
"Me.. menikah? nyonya, aku masih SMA" kata Tiara tergagap.
Pria matang dan dewasa yang menciumnya tadi cukup terkejut.
'Dia masih SMA?' batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Setibanya di rumah sakit, tiba-tiba saja ponsel Tiara berdering. Pria itu yang tidak suka kebisingan, segera mengambil ponsel Tiara yang baru di comot oleh gadis itu dari dalam tas selempangnya.
"Eh..." Tiara yang tadinya memegang ponsel, sekarang malah cuma memegang angin.
Jemari lentiknya sedikit menari, karena tadi dia cukup refleks sebenarnya. Kan dia bisa bela diri, di SMP dia dulu ikut ekskul taekwondo. Jadi jurus memelintir tangan seseorang yang mencuri barang darinya, sebenarnya masih sangat menempel di ingatan.
'Hampir, hampir!' batinnya.
Tiara nyaris saja menarik tangan Nicholas, untung dia sadar dengan cepat kalau yang mengambil ponselnya Nicholas.
Nicholas memberikan ponsel Tiara pada asisten pribadinya.
"Nonaktifkan!" kata Nicholas datar.
'Duh, main dinonaktifkan saja. Kalau bukan ATM berjalan yang kasih perintah. Sudah aku ehh...' ucapnya dalam hati.
"Ibuku sedang menjalani operasi. Kamu ikut aku!" kata pria itu sambil berjalan lebih dulu meninggalkan Tiara yang mengikutinya dengan cepat di belakang.
Sampai di sebuah ruangan yang membuat Tiara terheran-heran juga sebenarnya. Kenapa di rumah sakit mereka bisa mendapatkan ruang tunggu yang seperti ini. Dengan sofa yang nyaman ada segala fasilitas di dalamnya. Bukan seperti rumah sakit, mungkin seperti di hotel. Sayangnya Tiara memang belum pernah menginap di hotel. Jadi dia tidak tahu persis, dia hanya pernah melihatnya di film yang dia tonton secara gratis di aplikasi ponselnya.
Tapi kembali lagi pada realita, pria di depannya itu bahkan mengatakan akan memberinya 100 juta, pasti pria itu sangat kaya. Wajar, kalau dia mendapatkan semua fasilitas ini.
Brakk
Arah pandangan Tiara segera tertuju pada sebuah dokumen yang dilemparkan oleh Nicholas di atas meja.
'Wah, orang kaya mah beda ya. Cara meletakkan dokumen di atas meja saja pakai gaya lempar. Kita mah diletakkan pelan-pelan di atas meja, dia dilempar. Huh, uang memang bisa membeli gaya' kata Tiara dalam hati.
"Baca kontrak itu, jika ada yang tidak kamu mengerti, bisa tanyakan sekarang!" kata Nicholas dengan tatapan yang sejak awal sampai sekarang masih sama pada Tiara. Masih sangat datar.
'Ini orang gak pernah makan chiki chitato kayaknya. Dia gak tahu apa, kalau life is never flat. Muka sama cara ngomongnya dari tadi datar sekali!' batin Tiara sambil meraih dokumen di depannya.
Tiara mencoba untuk terlihat tenang. Dia mulai membuka map berwarna hitam tebal itu.
Matanya langsung melebar, ketika dia melihat judul dokumen yang dia baca itu.
'Kontrak pernikahan satu tahun, hehh... kenapa satu tahun? bukannya katanya cuma supaya ibunya mau dioperasi. Kenapa...'
Tapi, lagi-lagi apa yang digerutukan Tiara dalam hatinya itu, ia cancel. Karena gadis itu membaca poin yang ada di bawah judul itu.
'Wah, satu bulan 100 juta. Satu tahun, satu... dua... tiga...'
Tiara membayangkan berapa banyak angka nol di belakang angka satu yang akan dia dapatkan selama satu tahun.
'Kalau begini aku bisa ke Korea, agkhhh... bisa ketemu paduka, bisa ketemu babeh, bisa ketemu my moon junhui... agkhh!'
Tiara sungguh heboh sendiri dengan pikirannya.
"Jika setuju, maka tanda tangan!" kata Nicholas.
Tiara yang tadinya sudah berkhayal tentang banyaknya uang yang akan dia dapat. Langsung melebarkan matanya dan menoleh ke arah Nicholas.
"Tapi aku baru baca dua poin pak..."
"Pak?" tanya Nicholas menyela.
Dari caranya melihat Tiara, jelas Nicholas sama sekali tidak suka dengan panggilan dari gadis itu padanya.
Tiara menggerakkan bola matanya karena gugup.
"Salah ya? panggil apa dong? Om?" tanya Tiara lagi.
Nicholas memiringkan kepalanya. Dia pikir, mungkin dia sudah salah memilih gadis yang begitu materialis dan begitu bodohh untuk menjadi istrinya sementara ini.
Will, asisten pribadi Nicholas mencoba untuk memberikan arahan pada Tiara.
"Nona, nona sudah menikah dengan tuan. Tentu saja harus memanggil dengan sapaan layaknya suami dan istri" kata Will.
Dia rasa dia sudah cukup baik dalam memberikan petunjuk pada Tiara. Sayangnya Tiara berasal dari dunia yang cukup berbeda dengan mereka. Yang ada di pikirannya benar-benar out of the box.
'Oh, panggilan suami istri. Ibu panggil ayah 'ayah'. Ayah panggil ibu 'ibu'. Oh aku tahu maksudnya seperti itu. Oke aku paham!' batin Tiara.
"Kalau begitu aku akan panggil 'ayah'?" ucap Tiara sambil tersenyum.
Mata Nicholas melebar. Sedangkan Will yang berada di belakang Nicholas langsung menutupi kening dan matanya dengan telapak tangan kanannya.
'Oh ya ampun!' batinnya tak habis pikir.
Tiara yang melihat reaksi Will dan Nicholas, melihat ke arah keduanya secara bergantian beberapa kali dengan cepat.
"Apa aku salah?" tanya Tiara.
"Memangnya aku ayahmu?" tanya Nicholas.
Tiara memundurkan sedikit bahunya. Dia tidak mengerti apa yang salah.
'Ih, orang kaya mah aneh. Katanya suruh panggil kayak suami istri. Ayah dan ibuku panggilnya begitu. Apa mereka punya panggilan berbeda?' bingung Tiara dalam hatinya.
Tiara mencoba mengingat-ingat lagi dimana salahnya. Dia berpikir, mungkin panggilan ayah itu kurang modern. Kemudian alisnya terangkat, ketika dia ingat salah satu temannya yang orang kaya, kalau panggil ayah dan ibunya itu mommy dan Daddy.
'Ah, aku tahu. Pasti orang kaya panggilannya itu!' batin Tiara.
Maka dengan penuh percaya diri, Tiara pun kembali memanggil Nicholas dengan panggil yang sudah dia yakini seribu persen benar.
"Daddy!" kata Tiara sambil mengedipkan matanya tiga kali.
"Pfftttt" Will sampai menutup mulutnya dengan tangan, dan berbalik sangking tidak kuat menahan tawa.
Sedangkan Nicholas, wajah pria itu tampak semakin masam. Dengan garis rahang yang sedikit lebih jelas terlihat dari sebelumnya.
'Nona ini benar-benar asbun, alias asal bunyi. Tidak tahu bagaimana tuan akan menghadapinya setiap hari nanti!' batin Will.
Melihat reaksi Will dan Nicholas. Tiara rasa dia salah lagi.
"Aku menyerah, aku tidak tahu. Tuan Will, tolong katakan saja aku harus panggil suamiku apa?" tanya Tiara.
Will melebarkan sedikit matanya. Telunjuknya menunjuk ke arah Tiara.
"Itu tadi, nona sudah menyebutkannya!" kata Will.
Tiara juga melebarkan matanya.
"Yang mana?" tanya Tiara.
"Baru saja" sahut Will dengan cepat.
Tiara mengernyitkan alisnya. Dia mencoba mengingat-ingat apa yang tadi dia katakan.
'Aku menyerah, aku harus panggil apa? hah 'apa' masa iya aku harus panggil dia 'apa' sih?' batin Tiara yang masih kebingungan.
Will sudah menaikkan alisnya beberapa kali. Berharap Tiara bisa mengingatnya.
"Apa?" tanya Tiara.
Will tampak mendesah kasar, dia pikir saat Tiara buka mulut, dia sudah akan mengatakan kata yang benar. Ternyata masih tidak mengerti juga.
Nicholas menghela nafas panjang. Sepertinya dia memang menjadi gadis yang tidak cukup pintar.
Tiara menggaruk keningnya.
'Ih, kan salah lagi. Duh, ribet amat cuma panggilan aja' gerutunya dalam hati.
***
Bersambung...
malu Ama umur pak? tengah jalan di culik anak mu baru tau rasa🫣
kalau tuan nya ditalak 3😜🤣🤣
kira kira Tiara akan nurut gak ya 🤔🤔
jadi gaes,selama masih bisa dengerin Omelan mamah kalian
nikmati aja. percayalah ketika itu sudah ga kedengaran. rasanya malah hampa🥹
tapi ada benernya si
tapi..kalau mau disalahkan,ya bibinya
ngapain anak gadis ditinggalkan sendirian
kangen mamah ku🥹🥹🥹
tapi emang beda sih horang kayah smaa yg kayah" pas dulu cari receh di Singapura laki CEO bininya setara lah pergi cuma pakai sederhana make up pun tipis
pasti klu Andrew tau ya cuman dikit ada perang dunia ke3😃😃
biar seruuu
aku mau tau si Andrew playboy cap Kampak itu Tau mantannya jadi ibu tiri 🤣🤣😜
ug bertanggung jawab,penuh dukungan Ampe kadang rada jorokin.
Ama bau uit lah kyk om nicho🫣😜🤣
kalau mau ngurusin pernikahan Tiara itu gampang tinggal nanti aja setelah Tiara lulus bikin resepsi mewah, kan menantu mu si gapura kabupaten orang kaya tujuh turunan 🤣
bener apa enggak belakang
🤣🤣