Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
" Mama dengar kau pulang ke rumah saat larut malam dengan keadaan babak belur. Hari ini pun kau tidak pergi ke sekolah dan mengurung diri di kamar. Sebenar nya apa yang terjadi pada mu, Brianna? "
Pertanyaan Mama Mita mampu membuat gerakan tangan Brianna terhenti. Dia kehilangan nafsu makan nya, padahal belum ada sesuap nasi pun yang masuk kedalam perut nya hari ini. Dia merutuki semua itu, karena Mama nya selalu mengajukan pertanyaan memuakan di saat moment yang tidak pas. Hal itu merusak mood nya dan juga merubah suasana damai ini menjadi tegang.
Dia yakin jika orang yang mengadukan masalah ini pada Mama nya adalah Briella. Hanya gadis itulah yang memergoki nya saat pulang malam kemarin, dan gadis itu juga pasti sudah mengetahui akan. Ketidakhadiran nya di sekolah hari ini.
Huh... Dasar bocah pengadu!
" Kemarin aku pulang larut malam, karena aku baru saja mengalami sebuah kecelakaan, Ma. Badan ku terluka karena kecelakaan itu, dan tadi pagi tubuh ku terasa remuk hingga aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah dulu! " Jawab Brianna.
" Kecelakaan? "
Brianna mengangguk. Dia tidak mungkin mengatakan jika kecelakaan yang dia maksud, adalah sebuah tindak pel*cehan yang dilakukan oleh seseorang yang tidak dikenal oleh nya. Itu terlalu memalukan, dan hanya akan menimbulkan masalah baru dalam hidup nya jika ada orang yang mengetahui aib memalukan nya itu. Sebisa mungkin dia akan merahasiakan masalah ini dari semua orang, terutama dari kedua orang tua nya sendiri.
Mereka bukan lah orang tua bijak, yang menilai segala sesuatu dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Mereka hanyalah tipe orang tua yang kolot, dan memiliki sikap diktator. Kesalahan kecil yang dilakukan oleh Brianna, akan bisa membuat mereka murka selama beberapa hari pada nya.
Terbayang jika mereka mengetahui fakta bahwa diri nya sudah tidak lagi memiliki kehormatan, karena telah menjadi seorang korban pel*cehan. Bukan nya mendapatkan support berupa dukungan secara moral, yang ada dia justru akan diamuk oleh kedua orang tua nya karena dianggap telah membuat aib bagi keluarga besar Xavierra. Karena bagi mereka nama baik adalah segala - gala nya.
" Baiklah jika seperti itu. Mama akan memberikan mu toleransi untuk membolos hanya untuk hari ini. Besok Mama mau kamu pergi lagi ke sekolah, dan kejar semua pelajaran yang sempat membuatmu tertinggal. Kau harus meraih lagi juara umum di tahun ini, dan membuat keluarga Xavierra merasa bangga pada mu! " Ucap Mama Mita.
" Iya, Ma! " Sahut Brianna dengan malas.
" Jangan pernah berbuat ulah, yang mungkin bisa membuat malu Mama dan Papa. Kalian harus selalu menjaga sikap juga tata krama di manapun kalian berada, karena saat ini atensi semua orang tertuju pada keluarga kita! "
Briella mengenggam tangan Mama Mita, sambil tersenyum lebar. " Mama tenang saja. Aku akan memastikan jika Brianna tidak akan berbuat ulah di sekolah. Aku akan menjaga nya dengan baik, agar tidak membuat nama keluarga kita rusak atas sikap nya yang terkadang selalu seenaknya! " Ucap nya.
Dasar penjilat!
Brianna sadar bahwa atensi semua orang sedang tertuju pada keluarga mereka. Papa nya saat ini sedang mencalonkan diri untuk menduduki kursi di pemerintahan, sehingga harus bisa menjaga image dan nama baik keluarga dengan baik. Namun yang membuat diri nya muak, adalah sikap Briella yang ingin terlihat baik di manapun dan kapan pun gadis itu memiliki kesempatan untuk melakukan nya.
Bahkan Briella membuat kesan seolah dia mampu menjaga saudara kembar nya dengan baik. Cuih... Jangan kan melakukan itu, menjaga diri nya sendiri agar tidak berbuat masalah saja dia tidak mampu. Terbayang dalam benak Brianna jika tragedi yang terjadi pada nya, terjadi juga pada Briella. 100% dia yakin jika gadis itu akan mengalami depresi dan berakhir gila.
" Mama mengandalkan mu, Briella. Kau harus terus memberikan contoh yang baik untuk saudara kembar mu. Awasi setiap pergerakan nya di sekolah, dan jangan sampai dia membuat kesalahan yang mempermalukan nama keluarga ini! " Ucap Mama Mita.
" Aku akan melakukan semua yang Mama minta. Jadi Mama tenang saja ya! " Sahut Briella.
Brianna hanya diam dan enggan menanggapi lebih jauh. Tapi walaupun begitu di dalam kepala nya sudah tersusun sebuah rencana, untuk membongkar bobrok Briella yang sebenar nya di hadapan kedua orang tua nya.
Setelah semua itu terbongkar, apakah Briella masih menjadi anak kesayangan mereka!? Hmm... Brianna sangat penasaran akan hasil nya nanti.
***
Esok hari nya Brianna pergi ke sekolah seperti biasa nya. Namun kali ini dia sudah bertekad untuk merubah cara hidup nya, agar tidak selalu diam seperti dulu. Dia akan membuat semua orang yang selalu membandingkan diri nya dengan Briella, menjadi diam dan tidak mampu lagi berkomentar buruk akan diri nya.
Rambut panjang nya dia gerai, dan kali ini dia menggunakan make up tipis agar wajah nya terlihat lebih segar. Rambut nya sudah dia rombak sedemikian rupa, hingga membuat nya terlihat berbeda dari biasa nya. Namun untuk masalah kepribadian, dia tetaplah seorang introvert akut yang senang menyendiri. Namun hal itu sama sekali bukan masalah untuk nya, karena dia akan hidup seperti seorang singa yang tidak membutuhkan kawanan untuk hidup.
" Perfect! " Gumam nya.
Dia meraih ransel nya, dan pergi ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor nya. Hal yang bertolak belakang dengan Briella, karena gadis itu memilih untuk menggunakan mobil karena anti debu dan panas. Kedua orang tua nya pun membelikan gadis itu apa yang diinginkan oleh nya tanpa pikir panjang. Berbeda dengan Brianna, yang harus mengandalkan tabungan untuk membeli motor impian nya.
Oh ayolah... Dari sini saja semua orang pasti bisa menilai jika Briella adalah anak kesayangan, dan Brianna adalah anak yang tersisih kan. Semua sudah jelas dan itu bukan klaim pribadi Brianna, hanya karena dia merasa cemburu atau iri pada saudara kembar nya. Mereka memang selalu berbeda dari segala aspek kehidupan.
Dengan kecepatan tinggi Brianna mengendarai motor nya. Namun sial nya dia justru terjebak dalam lampu merah, sesaat sebelum sampai di sekolah nya. Dia menunggu dengan sabar sambil melihat keberagaman manusia yang ada di sekeliling nya.
Tatapan mata nya menajam ketika dia melihat sebuah mobil sport dengan atap terbuka, berjajar menunggu lampu merah tepat di belakang motor nya. Orang yang ada di dalam mobil itu adalah seseorang yang sudah menghancurkan hidup nya beberapa hari yang lalu.
Aarav Anderson!
Sebuah seringai muncul di wajah Brianna. Dia sengaja memacu gas dalam keadaan motor diam, agar asap dari knalpot motor nya mengenai orang itu. Tingkah nya mampu menarik perhatian semua orang, bahkan Aarav sendiri pun dibuat bingung dengan ulah nya.
" Polusi, @njing! " Maki Aarav dengan suara yang menggelegar.
Pria itu terbatuk karena asap dari knalpot motor di depan nya cukup banyak. Dia berniat untuk turun dan menegur pengendara motor itu, namun sayang nya lampu merah sudah berganti dan motor itu sudah pergi dengan kecepatan tinggi. Akibat nya dia hanya bisa merutuk di sepanjang jalan, karena kesal amarah nya tidak bisa tersalurkan.
Brianna sendiri merasa mood nya membaik hari ini. Setidak nya itu adalah sebuah sapaan sederhana dari nya, agar Aarav bisa terbiasa dengan berbagai masalah lain yang akan muncul di kehidupan nya kelak. Dia akan membuat masalah yang bertubi - tubi mendatangi pria itu, hingga membuat nya merasa frustasi dan menyesal telah mengusik seorang Brianna.
" Wuih... Si anak suram baru saja sampai di sekolah nih! " Ejek Tania yang merupakan salah satu sahabat dekat Briella. Gadis itu baru saja turun dari mobil mewah nya, dan menatap Brianna dengan sorot menghina di wajah nya.
" Untung aja muka lo itu sama persis dengan Briella. Karena kalau berbeda, maka gue yakin gak akan ada satu orang pun yang percaya jika kalian adalah adik dan kakak. Karena lo lebih terlihat seperti seorang anak yang terbuang dari keluarga Xavierra! " Lanjut nya.
Ucapan nya itu disambut oleh gelak tawa teman - teman nya yang lain. Mereka memang selalu menargetkan Brianna untuk menjadi sasaran bully an di sekolah, namun sayang nya semua itu selalu mendapatkan pengabaian dari orang yang bersangkutan.
Untuk apa Brianna membuang waktu berharganya guna melayani tingkah kekanak - kanakan mereka!? Jelas semua itu tidak penting bagi nya. Tapi untuk kali ini Brianna sudah menetapkan hati untuk membuat mereka semua bungkam, karena itulah dia menatap Tania dan teman - teman nya dengan tatapan tajam dan penuh dengan intimidasi.
" Apa peduli lo mengenai urusan keluarga inti gue? Apakah segitu tidak ada pekerjaan lain yang bisa lo recoki di dunia ini, huh? Gabut banget sih hidup lo! " Sahut nya.
Apa?
Semua orang yang ada di parkiran terkejut dengan ucapan Brianna. Mereka baru kali ini mendapatkan balasan dari gadis itu, padahal selama ini dia selalu diam dan menerima apapun yang orang lain katakan pada nya.
Tapi sekarang...
" Urus aja hidup lo sendiri Tania. Jangan merasa beruntung hanya karena lo mendapatkan perhatian ekstra dari keluarga Martel. Ingat status lo di dalam keluarga itu hanyalah anak tidak sah, karena lo terlahir dari rahim seorang jalang dan semua itu terjadi di luar pernikahan! " Ucap Brianna sebelum akhir nya dia meninggalkan para gadis cetar itu, dan pergi ke kelas nya.
Tania merasa tertampar dengan semua yang diucapkan oleh Brianna. Dia sadar telah melakukan kesalahan besar dengan mengusik gadis pendiam itu. Ternyata ketika Brianna berbicara, apa yang dikatakan nya sangat pedas juga beracun sehingga mampu menghancurkan nama baik seseorang dalam satu waktu.
Sialan!
Sekarang semua orang jadi tau fakta buruk mengenai kehidupan keluarga nya. Sekarang apa yang harus dia lakukan?