NovelToon NovelToon
Di Balik Kontrak Ibu Susu

Di Balik Kontrak Ibu Susu

Status: tamat
Genre:Anak Kembar / Pernikahan Kilat / Ibu Pengganti / Cinta setelah menikah / Ibu susu / Pengasuh / Tamat
Popularitas:542.3k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Dituduh pembunuh suaminya. Diusir dari rumah dalam keadaan hamil besar. Mengalami ketuban pecah di tengah jalan saat hujan deras. Seakan nasib buruk tidak ingin lepas dari kehidupan Shanum. Bayi yang di nanti selama ini meninggal dan mayatnya harus ditebus dari rumah sakit.

Sementara itu, Sagara kelimpungan karena kedua anak kembarnya alergi susu formula. Dia bertemu dengan Shanum yang memiliki limpahan ASI.

Terjadi kontrak kerja sama antara Shanum dan Sagara dengan tebusan biaya rumah sakit dan gaji bulanan sebesar 20 juta.

Namun, suatu malam terjadi sesuatu yang tidak mereka harapkan. Sagara mengira Shanum adalah Sonia, istrinya yang kabur setelah melahirkan. Sagara melampiaskan hasratnya yang ditahan selama setelah tahun.

"Aku akan menikahi mu walau secara siri," ucap Sagara.

Akankah Shanum bertahan dalam pernikahan yang disembunyikan itu? Apa yang akan terjadi ketika Sonia datang kembali dan membawa rahasia besar yang mengguncang semua orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Pagi itu, udara terasa hangat dan bersih. Embun di ujung daun masih berkilau seperti serpihan kaca kecil yang tertinggal dari malam. Seperti biasa, Shanum menuntun langkah kecil si kembar keluar dari rumah. Abyasa menenteng bola biru, sedangkan Arsyla membawa piano mainan kecil yang sudah sedikit tergores, tapi tetap jadi kesayangannya.

Setiap kali matahari bersinar cerah, halaman rumah itu seolah menjadi taman kehidupan bagi Shanum. Di sinilah ia bisa melupakan sejenak luka yang disembunyikan di balik senyumnya.

“Aby, larinya di sekitar sini saja, ya, Sayang!” seru Shanum lembut.

Abyasa menoleh, tertawa riang sambil melambaikan tangan, lalu berlari kecil kembali ke arah Shanum. Rambutnya berantakan diterpa angin pagi, pipinya memerah.

Sementara Arsyla duduk di atas karpet rumput sintetis, menekan tuts piano mainannya satu per satu. Suara nyaring yang keluar terdengar sumbang, tapi justru menambah kehangatan suasana. Arsyla bernyanyi dengan bahasa bayi yang hanya dimengerti oleh dirinya sendiri.

Shanum terkekeh pelan, lalu duduk bersila di hadapan mereka. Ia menekan tuts-tuts kecil itu, menciptakan lagu sederhana.

“Do … re … mi … fa … so ... la.” Suara Shanum mengalun lembut, diiringi dua tawa mungil yang menjadi harmoni paling indah di dunia baginya.

Di balik kaca jendela lantai dua, Sonia berdiri diam. Tangannya menggenggam kusen jendela dengan kuat. Matanya menatap ketiganya—Shanum, Abyasa, dan Arsyla—yang tertawa seolah tak ada duka. Dari wajah Shanum terpancar kasih yang tulus, seperti seorang ibu sejati.

Sonia menelan ludah, dadanya terasa sesak.

“Jika melihat kalian seperti ini, rasanya seperti ibu dan anak kandung beneran. Dan aku seperti orang asing,” gumamnya dengan suara nyaris tak terdengar.

Pandangan matanya mulai kabur, bukan karena silau matahari, tetapi karena air mata yang menumpuk di sudutnya.

Sejak kecelakaan itu membuatnya belum bisa berjalan normal. Sonia lebih sering duduk di kursi roda. Kini menatap dunia dari balik jendela. Ia merasa semua perlahan menjauh darinya. Mau itu tawa anak-anak, sentuhan suaminya, bahkan kebahagiaan yang dulu sederhana. Kini semuanya terasa seperti milik orang lain.

Pintu kamar terbuka pelan. Sagara masuk, menatap istrinya dengan sorot mata lembut, namun lelah.

“Sayang, cuaca di luar sedang cerah. Kita keluar, ya, sambil menikmati sinar matahari pagi dan udara segar,” ajak Sagara

Sonia mengangguk tanpa kata. Dia terlalu lelah untuk berpura-pura bahagia, tetapi juga terlalu cinta untuk menolak.

Saat kursi rodanya melintasi teras, Sonia langsung melihat Shanum yang sedang tertawa bersama anak-anak. Suara tawa itu berhenti ketika Sagara muncul.

Shanum tersenyum, berusaha menutupi kegugupan yang mendadak datang. “Selamat pagi, Pak.”

Sagara membalas senyum itu tipis, lalu membuka kedua tangannya lebar.

“Siapa yang mau ikut papa berlari?” seru Sagara dengan nada riang yang dibuat-buat.

Abyasa dan Arsyla langsung bersorak, berlari kecil menuju pelukan ayah mereka. Sagara tertawa, mengangkat keduanya.

“Aku keliling halaman dulu, bawa anak-anak, ya!” kata Sagara menatap Shanum.

“Iya, Pak,” jawab Shanum sopan sambil menunduk sedikit.

Momen kecil itu tampak wajar bagi siapa pun yang melihatnya. Tetapi bagi Sonia, setiap kata, setiap tatapan, dan setiap senyum terasa seperti sayatan halus di hatinya.

Sagara dan Shanum memang berusaha menjaga jarak. Namun, bagi Sonia, cara keduanya saling menatap tak pernah bisa dibohongi. Ada sesuatu di sana, rasa yang terlalu dalam untuk sekadar disebut ‘kebaikan’.

Sonia menatap lama ke arah mereka bertiga—Sagara dan kedua anaknya yang berlarian di bawah sinar matahari, sementara Shanum berdiri di bawah pohon, tersenyum.

Sonia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. “Aneh,” katanya dalam hati. “Aku istri pertama, tapi aku yang merasa seperti tamu di rumah sendiri.”

“Bu Sonia, apa ingin berjemur di sini?” tanya Shanum memecah lamunannya.

Sonia menoleh, bibirnya bergerak lambat. “Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, Mbak. Sebaiknya kita bicara di tempat yang teduh.”

Nada suaranya lembut, tapi matanya tajam, menyimpan sesuatu yang sulit diterka.

Shanum sempat menelan ludah. Ia tahu arah pembicaraan itu mungkin tidak akan mudah. Namun, ia juga sadar, inilah saatnya menghadapi kenyataan yang selama ini mereka hindari.

“Baik, Bu. Mari ke sana,” balas Shanum pelan, berusaha menjaga sopan santun.

Shanum lalu mendorong kursi roda Sonia menuju kursi kayu di bawah pohon mangga yang rindang. Daunnya bergoyang perlahan tertiup angin, menjatuhkan bayangan lembut di wajah mereka berdua. Aroma bunga melati dari taman kecil di belakang rumah menambah suasana yang tenang. Ironisnya, ketenangan itu justru terasa menyesakkan.

Shanum duduk di samping Sonia. Keduanya terdiam lama. Hanya suara burung pagi yang mengisi jeda.

Sonia menatap lurus ke depan, sementara tangan Shanum bermain-main dengan ujung selendangnya.

“Aku sudah tahu semuanya. Semalam Mas Gara sudah jujur akan hubungan kalian,” ucap Sonia dan itu membuat Shanum terkejut sampai wajahnya mendadak kaku.

1
Jamayah Tambi
Sah Niko yang mandul.11 tahun menikah tak diverikan momongan.Ini semua kuasa Allah.Baru 2 bulan menikah dgn Pak Samil yg dah 50an masih bisa hamil/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nilovar Beik
kehilangan 1 anak , d gantikan 2 anak..😍
Jamayah Tambi
Akhirnya.Semoga saja Alana dah berubah jd baik.Dapay duda hensem dan kaya
Jamayah Tambi
Adoi jauh beza umurnya tu Pak Samil
Jamayah Tambi
Ni mesti Rosalina.Kacau daun jer
Jamayah Tambi
Buah sabar itu bahagia.Pak Samil mesti nak jumpa Sidharana
Jamayah Tambi
Apa lagi Elia.
Jamayah Tambi
Tak kan Pak Samil suka perempuan muda
Jamayah Tambi
Tapi malanya tidur perlu teman Pak.Berbagi cerita.Saling mendukung.Bukan hanya sex/Sob//CoolGuy//Sob/
Jamayah Tambi
semoga berhasil
Jamayah Tambi
Hai si nenek neraka ni tak serik2 lagi.kenapa tak kena strok saja.Biar muka herot,bibir senget, susah bicara duduk pula atas kerusi roda.Baru nk insaf kot.
Jamayah Tambi
Mesti nak colek Aby la tu
Jamayah Tambi
Dasar ibu dari neraka.Maaf agak kasar/Sob//Sob//Sob/
Jamayah Tambi
Antara nenek dan ibu,ibu lebih berhak.
Jamayah Tambi
Oo itu tujuannya. Mau uang 5 miliar.Dasar mata duitan.
Jamayah Tambi
Jangan mau menyerah Shanum.
Jamayah Tambi
Siry la nenek.Kau tak berhak stas anak itu.Kamu juga tidak punya penghasilan untuk menghidupi anakbitu.Dulu kau kata ansk utu hasil selingkuhan Shanum dgn lelaki lain.
Siti Sopiah
jangan lua nyonya kartika.tanpa shanum apa akan terjadi pada cucu kembar mu? dah memang putramu yg salah
Jamayah Tambi
Tak tua kubur dah panggil2 Bu Elia tp tak insaf2 kagi.Serakah kamu.
Jamayah Tambi
Kamu yg jahat Elia.Menantu mu yg tak salah kau ysir bagai anjng kurap dalam keadaan hamil cukup bulan.Haknya sebagai isteri Alvin tak kau bagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!