NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam

Warisan Mutiara Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

Takdirnya telah dicuri. Chen Kai, dulu jenius nomor satu di klannya, kini hidup sebagai "sampah" yang terlupakan setelah Akar Spiritualnya lumpuh secara misterius. Tiga tahun penuh penghinaan telah dijalaninya, didorong hanya oleh keinginan menyelamatkan adiknya yang sakit parah. Dalam keputusasaan, dia mempertaruhkan nyawanya, namun berakhir dilempar ke jurang oleh sepupunya sendiri.

Di ambang kematian, takdir mempermainkannya. Chen Kai menemukan sebuah mutiara hitam misterius yang menyatu dengannya, membangkitkan jiwa kuno Kaisar Yao, seorang ahli alkimia legendaris. Dari Kaisar Yao, Chen Kai mengetahui kebenaran yang kejam: bakatnya tidak lumpuh, melainkan dicuri oleh seorang tetua kuat yang berkonspirasi.

Dengan bimbingan sang Kaisar, Chen Kai memulai jalan kultivasi yang menantang surga. Tujuannya: mengambil kembali apa yang menjadi miliknya, melindungi satu-satunya keluarga yang tersisa, dan membuat mereka yang telah mengkhianatinya merasakan keputusasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemurnian Sembilan Esensi

Malam itu hening, hanya terganggu oleh seruan serangga dan gemerisik dedaunan. Chen Kai bergerak seperti hantu menembus hutan di gunung belakang.

Tubuhnya, yang kini berada di Tahap Kondensasi Qi tingkat ketiga, terasa ringan dan penuh energi. Jika dulu dia membutuhkan waktu satu jam untuk mendaki bagian gunung ini, sekarang dia melintasinya dalam sepuluh menit.

Dia tidak langsung kembali ke gubuknya. Dia berhenti di tepi sungai kecil tempat dia menemukan Ramuan Embun Giok. Di bawah sinar bulan, dia melihat bayangannya di air.

Jubahnya compang-camping dan berlumuran darah kering serta lumpur. Tapi yang lebih penting adalah lapisan kotoran hitam berbau busuk yang menutupi kulitnya. Itu adalah hasil dari 'Pembersihan Tubuh' pertama, proses di mana Mutiara Kekacauan dan Sutra Hati Kaisar Naga membuang semua kotoran yang terakumulasi di tubuhnya selama bertahun-tahun.

Dia tidak bisa kembali seperti ini.

Dengan cepat, dia menanggalkan pakaiannya yang robek dan masuk ke dalam air sungai yang dingin. Rasa dingin itu menyengat, tetapi terasa menyegarkan. Dia menggosok kotoran itu dari kulitnya.

Saat dia membersihkan diri, dia memperhatikan perubahan. Kulitnya, yang dulu kusam dan pucat karena malnutrisi, kini memiliki kilau samar. Bekas-bekas luka kecil dan memar dari pekerjaan kasarnya selama tiga tahun telah lenyap. Dia tidak lagi terlihat seperti budak yang kelaparan, tetapi seorang kultivator muda yang bugar.

Indranya juga seratus kali lebih tajam. Dia bisa mendengar langkah kaki penjaga patroli klan di jalur utama, lebih dari lima ratus meter jauhnya. Dia bisa mencium aroma bunga malam yang mekar di seberang sungai.

Ini adalah kekuatan.

Setelah bersih, dia mengenakan kembali jubahnya yang masih robek, meskipun sekarang bersih dari lumpur. Dia harus tetap terlihat menyedihkan. Dia belum siap untuk menunjukkan kartunya. Menyembunyikan kekuatan adalah pelajaran pertama untuk bertahan hidup.

Dengan hati-hati, Chen Kai menyelinap kembali ke kompleks klan, menghindari patroli dengan mudah berkat indra barunya. Dia bergerak melalui bayang-bayang, langkahnya tidak bersuara, dan tiba di gubuk bobroknya.

Dia membuka pintu dengan hati-hati.

"Kakak!"

Chen Ling duduk di tempat tidur, matanya merah dan bengkak karena menangis. Dia pasti mengira kakaknya telah tewas di gunung.

"Ling'er, aku di sini. Aku tidak apa-apa."

Chen Kai bergegas ke sisinya. Chen Ling memeluknya erat, terisak-isak di dadanya yang basah.

"Aku takut... aku takut sekali... Kau lama sekali..."

"Maafkan aku, Ling'er. Aku terjatuh," kata Chen Kai lembut, menepuk punggungnya. Dia menjauhkan tubuhnya sedikit. "Lihat, aku membawakanmu sesuatu."

Dia membuka telapak tangannya. Di sana, tergeletak Ramuan Embun Giok, berkilauan di bawah cahaya lampu minyak yang redup.

Mata Chen Ling membelalak. "Kakak... kau... kau berhasil? Tapi ini... ini sangat mahal!"

"Aku menemukannya secara kebetulan di dekat sungai. Surga masih memberkati kita," kata Chen Kai, menggunakan kebohongan yang telah dia siapkan. Dia tidak bisa memberi tahu adiknya tentang Mutiara Hitam atau Kaisar Yao. Itu terlalu berbahaya.

"Cepat, Ling'er, makan ini," katanya, menyerahkan ramuan itu.

"Tunggu, bodoh!"

Suara Kaisar Yao tiba-tiba membentak di benaknya, begitu keras hingga membuat Chen Kai tersentak.

"Apa yang kau lakukan?" pikir Chen Kai, kesal karena diganggu.

"Apa yang kau lakukan?" balas Kaisar Yao dengan nada menghina. "Memberinya ramuan spiritual mentah? Meridiannya rapuh karena Penyakit Vena Beku. Energi spiritual yang liar di ramuan sampah itu hanya akan merobeknya dari dalam! Kau tidak menyembuhkannya, kau membunuhnya!"

Darah Chen Kai menjadi dingin. "Lalu apa yang harus kulakukan? Ini satu-satunya obat kita!"

"Kau sekarang adalah seorang kultivator. Dan kau memiliki pengetahuan dari Kaisar ini," gerutu Kaisar Yao. "Kau akan memurnikannya. Aku akan mengajarimu teknik alkimia paling dasar: 'Pemurnian Sembilan Esensi'. Itu akan memisahkan kotoran dan menenangkan energi liarnya. Cepat, kita tidak punya banyak waktu."

Gelombang informasi baru—serangkaian gerakan Qi yang rumit dan segel tangan sederhana—membanjiri pikiran Chen Kai.

Chen Kai berbalik ke adiknya, yang menatapnya dengan bingung.

"Kakak? Ada apa?"

"Ling'er, jangan makan dulu," kata Chen Kai, berusaha terdengar tenang. "Ramuan ini sedikit... kotor. Kakak perlu membersihkannya."

Dia duduk bersila di lantai kayu yang reyot, memegang Ramuan Embun Giok di antara kedua telapak tangannya. Dia menutup matanya.

"Fokuskan Qi-mu," perintah Kaisar Yao. "Gunakan Sutra Hati Kaisar Naga. Bentuk pusaran kecil..."

Chen Kai menarik napas dalam-dalam. Energi spiritual di dalam dantian-nya yang baru pulih mulai mengalir. Mengikuti instruksi, dia menyalurkan aliran Qi emas pucat ke telapak tangannya, membungkus Ramuan Embun Giok itu.

Ini adalah pertama kalinya dia mencoba mengendalikan Qi-nya dengan presisi seperti ini. Rasanya canggung.

"Lebih halus, bodoh! Kau menghancurkannya!" bentak Kaisar Yao.

Chen Kai mengertakkan gigi, keringat dingin mulai membasahi dahinya. Dia memperlambat aliran Qi-nya, membentuknya menjadi pusaran lembut, seperti batu giling yang berputar perlahan.

Ramuan Embun Giok di tangannya mulai bergetar.

Hsss...

Gumpalan asap hitam tipis yang berbau tidak sedap mulai keluar dari ramuan itu. Ini adalah kotoran yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Chen Kai menggunakan Qi-nya untuk memerasnya keluar.

"Sekarang, putar balik pusarannya! Pisahkan esensinya!"

Chen Kai membalikkan aliran Qi-nya. Ramuan itu mulai larut di telapak tangannya. Daun dan batangnya berubah menjadi bubuk, yang kemudian terlempar keluar, hanya menyisakan tiga tetes embun giok asli.

"Langkah terakhir! Gabungkan!"

Dia membentuk segel tangan sederhana. Pusaran Qi-nya menekan ketiga tetes embun itu menjadi satu.

Wusss!

Cahaya hijau lembut meledak di tangannya. Bau herbal pahit yang memenuhi ruangan langsung tergantikan oleh aroma manis dan menyegarkan yang luar biasa.

Chen Kai membuka matanya, terengah-engah. Qi di tubuhnya hampir habis. Proses 15 menit itu menghabiskan seluruh tenaganya.

Tapi hasilnya luar biasa.

Di telapak tangannya, tidak ada lagi ramuan. Yang ada hanyalah satu tetes cairan seukuran mutiara kecil. Warnanya hijau giok murni, bersinar dengan cahaya lembut, dan memancarkan energi kehidupan yang murni dan tenang.

Chen Ling menatap dengan mulut ternganga. "Kakak... apa... apa yang kau lakukan? Itu... sihir..."

Chen Kai tersenyum lemah. "Sebut saja... teknik pembersihan klan yang baru kuingat. Sekarang, buka mulutmu."

Dengan lembut, dia memasukkan tetesan esensi itu ke mulut adiknya.

Begitu tetesan itu masuk, keajaiban terjadi.

Energi kehidupan yang lembut dan murni menyebar ke seluruh tubuh Chen Ling. Wajahnya yang pucat pasi perlahan-lahan mendapatkan semburat merah muda. Batuk kering yang terus-menerus menyiksanya berhenti. Tubuhnya yang tegang menjadi rileks.

Aura beku di sekitar tubuhnya, yang disebabkan oleh Penyakit Vena Beku, didorong mundur oleh kehangatan tetesan itu.

Chen Ling tidak mengatakan apa-apa. Matanya terpejam, dan untuk pertama kalinya dalam berbulan-bulan, dia tertidur lelap dan damai. Pernapasannya dalam dan teratur.

Chen Kai merasakan beban berat terangkat dari bahunya. Dia menyelimuti adiknya, air mata kelegaan menggenang di matanya.

"Itu... hanya menstabilkannya," kata Kaisar Yao, suaranya lebih lembut dari sebelumnya, meski masih terdengar angkuh. "Esensi ramuan sampah itu hanya cukup untuk menekan hawa dingin di meridiannya selama sebulan. Tidak menyembuhkannya."

"Sebulan..." bisik Chen Kai. Itu lebih dari cukup.

"Untuk menyembuhkannya sepenuhnya, kau membutuhkan 'Pil Sembilan Matahari'. Dan untuk membuat pil itu, kau membutuhkan herbal yang seribu kali lebih langka. Dan untuk mendapatkan herbal itu, kau membutuhkan... kekuatan. Dan uang."

Chen Kai mengangguk, hatinya dipenuhi tekad yang dingin. Dia tahu apa yang harus dia lakukan.

Dia mungkin telah menstabilkan Ling'er untuk saat ini, tetapi musuh-musuhnya masih di luar sana. Dia membutuhkan lebih banyak sumber daya. Dia perlu menjadi lebih kuat.

Dia melihat ke luar jendela, ke arah pusat kompleks klan di mana Paviliun Harta Karun berada.

Dia tidak punya uang, tapi dia punya pengetahuan Kaisar Yao. Dia punya Mutiara Kekacauan. Dan dia baru saja membuktikan bahwa dia bisa menyuling herbal.

Jika dia bisa menyuling Ramuan Embun Giok, dia juga bisa menyuling ramuan lain. Dan di dunia kultivasi, alkimia... adalah jalan pintas tercepat menuju kekayaan.

Besok, dia akan mengunjungi Paviliun Harta Karun. Bukan sebagai 'sampah' yang memohon sisa-sisa, tapi sebagai pemasok.

1
wisnu
semangat thor💪
alfariz aditya
ceritanya sejauh ini bagus👍👍
Bucek John
harta menang perang gak peenah diambil walau kultivator masih sabgat mesken sekaki...!!! apalagi tdk punya cincinbruang walau hanya kecil saja, hambar belum nambahkeseruan ...!!
Joe Maggot Curvanord
lanjut thor
awas kalo sampai putus d tengah jalan critanya aku cari penulisnya wkwkwkw
Joe Maggot Curvanord
alurnya bagus banget
ga terlalu cepat op
pelan berdarah tapi pasti
saya suka
byk bintang untuk penulis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!