NovelToon NovelToon
Surat Untuk Aluna Kayara

Surat Untuk Aluna Kayara

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Selingkuh / Persahabatan / Cintapertama
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

⚠️ sebelum baca cerita ini wajib baca Pengantin Brutal ok⚠️

Setelah kematian Kayla dan Revan, Aluna tumbuh dalam kasih sayang Romi dan Anya - pasangan yang menjaga dirinya seperti anak sendiri.
Namun di balik kehidupan mewah dan kasih berlimpah, Aluna Kayara Pradana dikenal dingin, judes, dan nyaris tak punya empati.
Wajahnya selalu datar. Senyumnya langka. Tak ada yang tahu apa yang sesungguhnya disimpannya di hati.
Setiap tahun, di hari ulang tahunnya, Aluna selalu menerima tiga surat dari mendiang ibunya, Kayla.
Surat-surat itu berisi kenangan, pengakuan, dan cinta seorang ibu kepada anak yang tak sempat ia lihat tumbuh dewasa.
Aluna selalu tertawa setiap membacanya... sampai tiba di surat ke-100.
Senyum itu hilang.
Dan sejak hari itu - hidup Aluna tak lagi sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 1

Pagi itu keluarga bahagia Romi disibukkan dengan Aluna yang akan berangkat sekolah TK.

“Baru hari pertama loh ini udah kesiangan,” ucap Anya sambil mengelus perutnya yang besar.

“Iya, iya sabar,” jawab Romi sambil memasukkan kotak bekal ke tas Aluna.

“Mama jangan marah-marah, nanti dedenya nangis,” ucap Aluna polos sambil tersenyum.

“Nggak, sayang. Mama nggak marah, cuma takut kamu kesiangan,” kata Anya, kini senyumnya menghangatkan suasana yang sempat riuh.

“Aku berangkat dulu,” ucap Romi sambil mencium kening Anya lembut.

“Hati-hati, jangan ngebut,” balas Anya sambil kembali mengusap perutnya, seolah menenangkan calon bayi mereka.

Romi dan Aluna pun pergi naik motor. Angin pagi menyapa lembut wajah mereka.

“Papa, mama kapan lahirannya?” tanya Aluna dari balik helm kecilnya.

“Hmm... bentar lagi kayaknya,” jawab Romi sambil berpikir.

“Nanti Aluna mau sama Tante Salsa ya kalau mamah lahiran,” ucap Aluna santai.

“Sama nenek aja, sayang,” sahut Romi cepat.

“Hm, iya deh,” jawab Aluna pelan.

Hari itu adalah hari pertama Aluna sekolah TK. Di halaman sekolah, Romi merasa canggung. Semua orang tua yang menunggu adalah para ibu.

“Duh, malu gue. Dilihatin emak-emak semua,” gumamnya sambil membuka ponsel.

“Sayang, kamu nggak apa-apa?” tanya Romi lewat telepon.

“Nggak kok, aku lagi jalan-jalan di depan rumah,” jawab Anya.

“Ok, aku jaga Aluna ya.”

“Iya,” balas Anya lembut.

Usai menjemput Aluna dari sekolah, Romi harus segera membuka toko kainnya.

“Aluna, jaga mama ya. Kalau mama sakit perut, langsung telepon papa,” pesan Romi.

“Siap, pah!” jawab Aluna dengan gaya sok dewasa yang membuat Romi tersenyum.

“Aku pergi ya, sayang,” ucap Romi pada Anya.

“Iya, hati-hati,” jawab Anya, menatap suaminya penuh cinta.

Beberapa jam kemudian, Anya berjalan ke rumah Salsa. Di halaman rumah tetangga, Axel duduk di kursi roda dengan tatapan kosong. Wajahnya pucat, mata cekung, seolah dunia sudah tak berarti.

“Ma, itu om ngelamun kenapa?” tanya Aluna polos.

“Udah, jangan dilihatin. Kita ke rumah Tante Salsa, ya,” ucap Anya pelan.

Namun, Bu Ami, ibu Axel, tiba-tiba menyapa mereka.

“Aluna mau kemana sini sayang, cucunya nenek,” ujarnya dengan nada gemas.

“Mau ke rumah Salsa, Bu,” ucap Anya sambil tersenyum sopan.

“Sini dulu, main dulu Aluna nya,” kata Bu Ami lembut.

“Oh ya sudah, saya ke rumah Salsa ya, Bu.”

“Iya, iya,” jawab Bu Ami sambil tersenyum.

Aluna pun berjalan mendekati Axel. “Om lagi apa?” tanya Aluna membuyarkan lamunan itu.

Axel menatap anak kecil itu, tersenyum samar. Luka di wajahnya belum sembuh, tangan dan kakinya tampak kaku.

Ia sudah berkali-kali mencoba mengakhiri hidupnya—gagal. Terakhir, ia balapan liar. Sekarang, kursi roda adalah penjara yang tak kasat mata baginya.

“Om lagi diam,” jawab Axel, berusaha tersenyum.

“Nek, aku mau sama om di sini,” ucap Aluna.

“Iya, nenek ambilkan makanan ya,” kata Bu Ami sambil beranjak.

Aluna menatap wajah Axel, lalu memegang pipinya yang penuh luka. “Sakit ya, om?” tanyanya lirih.

Axel diam sejenak. “Lebih sakit hati om,” ucapnya, nyaris bergetar menahan tangis.

“Om kenapa?” tanya Aluna lagi, suaranya lembut… persis seperti suara Kayla saat masih kecil.

Axel menatap anak itu lama. “Kamu mirip ibu kamu, ya,” ucapnya akhirnya, mengusap lembut rambut Aluna.

“Ibu cantik ya, om?”tanya aluna sambil menatap axel.

“Cantik… mirip Aluna,” jawab Axel lirih.

“Om kok terluka terus? Terakhir Al ke sini, om tiduran di kamar, lemah, nggak sadar,” ucap Aluna polos.

Axel hanya terdiam. Seandainya kamu tahu, hati om lebih sakit karena ditinggal ibu kamu, nak, gumamnya dalam hati.

“Om sembuh ya, jangan sakit terus,” ucap Aluna.

“Iya, om akan sembuh,” jawab Axel, memaksakan senyum.

“Aluna ke sini tiap hari, ya.”

“Ok, deal.”balas axel sambil tos kecil.

“Deal!”

Hari demi hari, Aluna datang. Ia menemani Axel, bercerita, tertawa, bahkan memaksa om-nya makan. Axel mulai tersenyum lagi. Ia berlatih berjalan, walau pelan, meski tubuhnya belum sekuat dulu.

Saat Anya melahirkan, Bu Ami meminta Romi agar Aluna menginap di rumahnya. Sejak itu, kedekatan Aluna dan Axel semakin kuat.

Sebulan berlalu. Axel akhirnya bisa berjalan lagi, walau masih tertatih.

“Om, kalau udah sembuh, ajak Aluna jalan-jalan ya!” seru Aluna.

“Yess, cantik! Mau ke mana?”

“Mau naik permainan!”

Axel tersenyum. “Ok! Tapi manggilnya jangan om, panggil papa gimana?”

“Hmmm… boleh deh, Papa Axel,” ucap Aluna malu-malu.

“Gitu dong,” Axel tertawa kecil.

Sore itu, Axel mengantar Aluna pulang. Namun malamnya, ia pergi ke makam Revan dan Kayla. Hujan turun pelan, membasahi tanah di bawah kakinya.

“Kayla… maaf ya. Aku akan marah sama Revan,” ucap Axel menatap nisan.

Ia menatap batu itu dengan air mata mengalir.

“Van, gila lo ya?! Lo tuh mau hajar gue sampe mati kalo Kayla meninggal. Tapi malah lo yang ikut mati!” teriaknya.

Ia menuang alkohol ke gelas plastik, meneguknya, lalu marah lagi.

“Lo bilang Kayla sayang sama gue waktu lo mau mati! Gue jadi kepikiran, Van! Gue sisain tanah kosong di sebelah Kayla biar lo cemburu sama gue! Tapi gue nggak mati-mati, sial!”

Ia menendang tanah di depannya, tubuhnya bergetar menahan emosi.

“Lo nggak izinin gue bahagia sama Kayla… bahkan dia meninggal aja lo ikut! Tadinya gue bahagia, lo mau bunuh gue biar Kayla sama gue di akhirat!”

Axel menunduk, napasnya tersengal. Matanya memerah, wajahnya penuh luka dan air mata.

Setelah lama melampiaskan amarahnya, ia akhirnya diam. Hujan berhenti. Angin malam membawa suara jangkrik dan kenangan yang tak mau mati.

Axel menatap langit, lalu meneguk sisa alkohol di botol. Ia kembali ke rumah.

Malam itu, Axel tertidur—dengan air mata yang belum sempat kering.

Bersambung...

1
Ramun🍓😈
itu dramanya si Aluna lagi kah pura pura pinsang😂
kim elly: asli itu mah di cekik sesak nafasnya 🤣🤣tapi yang neken tangan baskara aluna
total 1 replies
Ramun🍓😈
si Aluna mah tidak ada duanya😂.
GreenForest
biarin napa sih Al Alex nikah kasihan tau, kamu enak bisa ciuman sama Ray lah papamu Alex masa nyium tembok mulu
kim elly: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
GreenForest
Untung yang Lo lihat bagian ciumannya doang, nggak bagian menghujam nya
NyonyaGala
eh bas meskipun bokap tiri lo kaya, mpok tiri lu gabakalan biarin lu dikasi duit🤭
NyonyaGala
meskipun kayla belain reno di surat aku tetep gasuka ama dia thor
tapi aku suka ama anaknya🤣
Mira
Apalagiii ini alunaaaa tiba tiba banget mau panahan
Mira
Alunaaaaa😭.. tapi bagus sih wanita wanita tangguh dan pemberani seperti aluna itu wajib ada didunia nyata
LauRa🍃🍃
Kasian banget kamu Van🤧🤧
Ramun🍓😈
gimana nnti ya klo Aluna bucin ma Baskara😂
Ramun🍓😈
ikutin saran Robi aja deh. Si Aluna meski cewek bukan tandingan mu😩
GreenForest
ini mah baskara di siksa tanpa menyentuh 😭
GreenForest
gila semua wanita yang Deket Axel terhempas keluar angkasa 🤪🤪
NyonyaGala
ku sungguh ingin nyanyi "malam cheos ini~"😭😭
NyonyaGala
aduh awalnya agak sweet ama ray bab akhirnya malah mewek lagi thor 😭
Mira
Suka ngakak liat kelakuan si Aluna, kadang diluar nurul kelakuannya wkwk
Mira
cowo cowo itu kalau ngomong sama Aluna udah bukan kaya ngomong sama cewe, gaada lembut lembutnya wkwk
Ramun🍓😈
Nyesek banget😩, banjir air mata gara gara author😩 sedih banget sih jadi Revan😩😭
Ramun🍓😈
Aluna lebih parah dari Mak nya😭
Ramun🍓😈
Nangis kejer ni thor😭. Sad banget jadi Revan😩😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!