"Aku tidak mau dijodohkan! Bukankah kalian semua tau kalau aku sudah memiliki kekasih? " "Kami semua tau nak, tapi tidak bisakah kamu menolong papa sekali ini saja, ? " "Tidak! Yang menjadi anak dirumah ini bukan hanya aku saja, masih ada Melodi di rumah ini, kenapa bukan dia saja yang kalian jodohkan! "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
Pagi itu, Melodi mengemas makanan favorit Arkan dengan penuh suka. Harum semerbak ayam bakar yang telah ia masak sendiri mengepul dari dalam kotak makan siang yang ia bawa. Dengan hati berdebar, Melodi melangkah menuju kantor Arkan, berharap bisa memberikan kejutan yang menyenangkan bagi suaminya.
Sesampainya di kantor, Melodi menyapa resepsionis dan meminta izin untuk menemui Arkan. Langkahnya semakin terburu saat lift terbuka di lantai di mana Arkan bekerja. Namun, ketika pintu kantor Arkan terbuka, pemandangan yang dilihatnya tidak seperti yang ia harapkan.
Arkan sedang tertawa lepas, berbicara dengan akrab dengan seorang rekan kerja wanita yang Melodi tidak kenal. Tawa mereka terdengar begitu nyaman, seakan tidak ada ruang untuk orang lain di antara mereka. Melodi merasa jantungnya berhenti sejenak, makanan di tangannya terasa lebih berat dari biasanya.
Dengan langkah gontai, Melodi menghampiri Arkan, menyodorkan kotak makan siang itu. Arkan terkejut melihat Melodi, namun cepat-cepat ia menyembunyikan ekspresi terkejutnya dengan senyum yang terpaksa.
"Melodi, kamu datang. Ini apa?" tanya Arkan, mencoba mengalihkan perhatian.
Melodi tersenyum pahit, merasakan kekecewaan yang mendalam, namun berusaha menyembunyikannya. "Aku cuma ingin memberimu kejutan dengan makan siang spesial yang aku buat, tapi sepertinya kamu sudah punya rencana lain," ucapnya dengan nada suara yang mencoba tetap tenang.
Arkan tampak salah tingkah, dan rekan kerjanya itu pun merasa tidak nyaman, segera berpamitan untuk kembali ke meja kerjanya Melodi menatap Arkan dengan pandangan yang sulit diartikan, lalu perlahan-lahan berbalik meninggalkan kantor dengan hati yang hancur, sementara Arkan hanya bisa terdiam, "tunggu! " Suara Arkan terdengar membuat Melodi berhenti melangkah
Arkan mendorong pelan kursi rodanya menghampiri Melodi yang masih setia berdiri disana. "Apa kau cemburu? " Ucap Arkan dengan mata yang memicing
Melodi menegang, "cemburu? Apa iya aku cemburu dengan wanita tadi? Tapi kenapa, maksud ku kenapa bisa aku cemburu seperti itu? " Batin Melodi terheran
"Seperti nya dia sudah mulai jatuh dalam pesona ku." Batin Arkan merasa senang
"Kenapa diam? Jawablah, " Ucap Arkan kembali dan Melodi tersentak
"A-aku? Cemburu dengan wanita tepos seperti dia? Hah, yang benar saja. Apa kau tidak melihat jika tubuhku jauh lebih berisi ketimbang wanita yang tadi, "ucap Melodi dengan nada sinis
Tanpa Melodi sadari perkataan nya barusan berhasil membuat Arkan meneguk lidahnya dengan kasar. "Sial! Apa yang dikatakan olehnya ternyata benar. Lihatlah dia, dua benda kenyal yang terlihat saling menjepit itu seperti nya begitu pas jika berada digenggaman tangan ku. " Batin Arkan menatap liar dada istrinya
"Ekhem! " Deheman keras terdengar membuat sepasang suami istri itu menoleh.
Dapat mereka lihat disana jika Fajar berdiri dengan gagahnya dengan laptop yang sedari tadi berada di dalam pelukan nya. "Eh ada kau juga disini? Aku kira hanya aku dan Arkan saja, " Ucap Melodi tertawa canggung
"Mampus! Duh malu banget aku, pasti dia dengar omongan ku beberapa saat yang lalu. " Batin Melodi meringis
"Tentu saja aku di sini dari tadi. Bahkan aku menyaksikan segalanya. " Jawab Fajar membuat Melodi tersenyum polos
"Dan kau Arkan. Aku tahu apa yang sedari tadi berada di otak mu itu. Tatapan matamu tidak bisa berbohong, jadi tolong hargai aku yang belum menikah ini. " Bisik Fajar tepat di telinga Arkan, membuat Arkan Merutuki kebodohan nya akibat melupakan Fajar yang juga tengah berada di ruangan nya.
Perlu diketahui, jika Fajar dan Arkan bukan hanya sekedar bos dan bawahan saja, melainkan Fajar adalah sahabat Arkan dari jaman mereka bersekolah, itulah mengapa ketika hanya berdua dengan Arkan saja, ia akan berbicara sesuka hatinya berbeda jika mereka tengah berada di antara client, jadi Fajar pun harus bersikap profesional sebagai mana mestinya.
"Apa yang kalian bisikan? Apa karena ada aku disini, itulah mengapa kalian bisik bisik tetangga? " Ucap Melodi kepada dua pria matang dihadapan nya
"Ah tidak. Lupakan saja, bukankah tadi kau kesini membawakan ku makan siang? Kebetulan ini sudah waktunya, jadi ayo kita makan bersama. "Ajak Arkan dan mengalihkan pembahasan
" Yasudah kalau begitu, kak Fajar ayo gabung bersama kita juga. Kebetulan tadi aku membawa banyak sekali makanan, "ajak Melodi dan Fajar tentu merasa senang dan tanpa sungkan ikut bergabung
Berbeda dengan Arkan yang justru menatap nya dengan mata yang tidak suka. " Kenapa kau memanggilnya kak? Dia bukan kakakmu. "Ucap Arkan ketus
Melodi menghentikan pergerakan tangannya dan menatap Arkan dengan berkerut. " Yang bilang dia kakakku siapa? Bukankah dia lebih tua diatas ku, jadi apa salahnya aku memanggilnya kak? "Ucap Melodi membiat Arkan terdiam
"Bener juga dengan perkataan nya itu, " Batinnya
"Ya, memang bukan. Tapi aku tidak suka kau memanggilnya dengan sebutan kak, selain dia bukan kakakmu, dia juga bukan siapa siapa bagimu. Dia kau panggil kakak, sedangkan ketika kau berbicara padaku, kau bahkan tidak pernah memanggilku namaku dengan baik. " Ucapnya panjang lebar
"Astaga! Ini hanya perihal sebutan aja lho. Lalu dengan perkataan mu, yang bilang jika aku berbicara dengan orang lain baik, sedangkan dengan dirimu, aku selalu dibilang tidak baik." Ucapnya memandang Arkan yang terdiam
"Jika kau merasa perkataan ku tidak berminat di telinga kau itu, maka ubah dulu sikap mu, ingat. makmum itu mengikuti apa yang imamnya katakan. Jadi bukan salah aku kan, "
"Mau aku berbicara sopan padamu, maka ubah dulu kosa kata mu itu. "Lanjut nya lagi
" Oh aku tau! Apa kau cemburu padaku dan juga kak Fajar? "Ucap Melodi cengengesan membuat Arkan diam kembali
" Cemburu? Cih, mana mungkin " Jawab Arkan gengsi. Padahal nyatanya Dirinya begitu iri melihat Melodi yang bersikap pada teman teman nya meskipun itu seorang pria
" Hei! Kapan selesai nya perdebatan kalian itu? Lihat makanan ini, bahkan sudah habis separo dengan ku. "Celetuk Fajar tiba tiba
" Hei kak! "Ucap Melodi berteriak dan Fajar hanya menyengir saja
" Stop makan, sisakan lauk ini untuk suamiku. Suamiku sangat suka dengan ayam bakar, "ucapnya dan sukses membuat Arkan menatap nya
" Kau tau dari mana jika makanan favorit ku adalah ayam bakar? "Ucapnya
"Tentu saja dari Mama mertua, aku bosan berada dirumah terus menerus. Karena gabut, aku pun nelpon mama nanyain apa makanan dan minuman yang kamu suka dan nggak suka. , " Jawab Melodi dan kini Arkan paham
"Ini semua aku yang masak. Cobain, " Lanjutnya dengan antusias
Tanpa menunggu lama lagi, Arkan pun mulai menyuap sedikit demi sedikit makanan itu kedalam mulutnya. Ada rasa lain didalam hatinya ketika merasakan masakan dari tangan Melodi langsung. "Ini enak, " Dua kalimat yang keluar dari bibir Arkan membuat senyum Melodi kian melebar.
Arkan tidak berbohong, makanan yang Melodi buat memanglah seenak itu, dan Fajar juga mengakuinya
***
(jangan lupa support nya, hadiah, vote, dan yang lainnya juga ya.. sekali lagi cerita ini aku bikin dengan sambat ringan 🤗)