NovelToon NovelToon
Bun Dasim

Bun Dasim

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: bundaAma

Alzena Jasmin Syakayla seorang ibu tunggal yang gagal membangun rumah tangganya dua tahun lalu, namun ia kembali memilih menikah dengan seorang pengusaha sekaligus politikus namun sayangnya ia hanya menjadi istri kedua sang pengusaha.

"Saya menikahi mu hanya demi istri saya, jadi jangan berharap kita bisa jadi layaknya suami istri beneran"

Bagas fernando Alkatiri, seorang pengusaha kaya raya sekaligus pejabat pemerintahan. Istrinya mengidap kanker stadium akhir yang waktu hidupnya sudah di vonis oleh dokter.

Vileni Barren Alkatiri, istri yang begitu mencintai suaminya hingga di waktu yang tersisa sedikit ia meminta sang suami agar menikahi Jasmin.

Namun itu hanya topeng, Vileni bukanlah seorang istri yang mencintai suaminya melainkan malaikat maut yang telah membunuh Bagas tanpa di sadari nya.

"Aku akan membalas semua perbuatan yang kamu lakukan terhadap ku dan orang tuaku...."

Bagaimana kelanjutan polemik konflik diantara mereka, yuk ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundaAma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-23

Hari hari Bagas lalui dengan berbagai kegiatan padat di kantornya, tugas kantor yang menumpuk dengan berbagai rapat, belum lagi Bagas tak ingin tinggal diam untuk menyelidiki kasus kebakaran di rumahnya secara diam diam.

Namun tetap saja, mereka tak menemukan petunjuk apapun selain kejanggalan ada api di dapur yang kompornya sendiri adalah kompor listrik.

"Baru pulang pah?" tanya Bu Leni saat suaminya baru saja datang di malam hari.

"Iyah, mamah belum tidur?" tanyanya balik.

"Oh yah pah, papah suka kan konsep anniversary yang mamah kasih ke papah?" tanya nya seraya ikut membantu membukakan dasi yang melingkar di leher istri nya.

"Suka,..." jawabnya singkat.

"Bagus deh, kalo papah suka, mamah jadi seneng...." ujarnya dengan wajah penuh bahagia.

"Oh ya pah, besok bisa temenin mamah fitting baju gak? Sekalian fitting baju buat papah juga..." tanya Bu Leni dengan penuh antusias.

"Kayak nya gak bisa mah, kerjaan di kantor numpuk, kalo buat baju papah ukurannya masih sama kayak yang kemarin kemarin..." jawabnya

"Papah mandi dulu yah mah..." pamit Bagas lalu bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tangan Bu Leni mengepal, saat mendengar jawaban demi jawaban dari sang suami yang terkesan menghindar darinya. Padahal biasanya sesibuk apapun itu suaminya ia pasti menyempatkan waktu untuk mengantar nya.

Setelah selesai mandi Bagas dengan cepat mengambil satu set baju piyama tidur lalu ikut merebahkan diri di kasur.

"Wig nya mamah gak suka?" tanya Bagas saat menyadari sang istri sedari tadi tak memakai wig yang di belikan nya.

"Apa papah gak suka liat mamah botak?" tanya Leni dengan wajah yang sudah memerah menahan tangis bercampur amarah.

"Enggak, lagian papah beliin wig karena takut mamah insecure kalo keluar rumah..." jelas Bagas seraya menarik tubuh sang istri agar tidur dalam dekapannya.

"Ini kenapa merah lagi?" lagi lagi mata Bagas menangkap bercak merah di dada sang istri.

"Emmm-mmm Ga-gatel pah...." jawab Bu Leni sedikit terbata bata.

"Besok minta beliin salep ke Yanto..." ujar Bagas dengan suara datar, malas tanpa ingin memperpanjang pertanyaan nya, semakin hari ia semakin malas saat lagi dan lagi menemukan bercak aneh yang jelas Bagas tahu itu bekas apa.

Tanpa bertanya panjang Bagas menutup matanya dengan tangan satunya agar cepat tertidur, sedangkan tangan satunya lagi ia pakai kan untuk bantalan tidur Bu Leni seperti biasanya.

Pagi harinya Bagas berangkat pagi pagi sekali tanpa menunggu sang istri bangun, ia pergi menemui teman lamanya yang seorang detektif swasta.

"Ckkk sial!!! Pagi pagi ganggu orang tidur ajah..." umpat Jack saat Bagas menerobos masuk ke kamarnya begitu saja.

"Pulihkan data cctv yang terhapus, gak peduli seberapa susahnya harus pulih benar benar dalam waktu cepat..." titah Bagas seraya menyerahkan flashdisk yang di pegang nya.

"Sialan loh! Dateng kalo ada maunya ajah..." umpat Jack

"Lagian loh bodoh apa gimana? Cctv yang udah terhapus tuh susah buat di pulihin..." jelas Jack dengan nada kesal.

"Cuman susah, bukan gak bisa... Gue yakin loh pasti bisa jangan lama lama...." ujar Bagas seraya menepuk pundak sang teman.

"Gue balik dulu... Secepatnya beri kabar baik untuk saya paduka..." ujar Bagas meledek seraya membungkuk dan menyimpan tangannya ke dada.

"Sialann loh!!! Kagak ada rubahnya...."

"Menteri apaan yang bisa bisanya kecolongan teruss..." umpat Jack dengan suara lantang agar Bagas tetap mendengar meskipun telah keluar dari rumah miliknya.

"Berat banget kayaknya jadi dia akhir akhir ini..." ujar Jack lirih seraya meneguk segelas air di atas nakas.

Yah meskipun kata katanya tidak sopan akan tetapi Jack adalah salah satu orang yang tahu jatuh bangunnya Bagas dari mulai dirinya berkuliah di Amerika, mereka berkuliah bersama di Harvard university.

Meski dirinya masuk Harvard melalui jalur Beasiswa Bagas tetap mau berteman dengannya padahal Bagas merupakan anak salah satu orang terkaya di Indonesia namun ia tak pernah memilih milih teman baik kaya maupun miskin selagi baik Bagas mau mau saja berteman.

Dan Jack merupakan salah satu orang yang tidak setuju saat Bagas akan menikahi Leni yang 12 tahun lebih tua dari nya, terlebih ia menikahi Leni hanya karena ia berpikir jika hanya Leni wanita yang benar benar tulus dan mau menikah dengan orang depresi seperti nya.

Yah setelah kematian orang tuanya Bagas depresi berat saat mengetahui kematian kedua orang tuanya yang begitu tragis meninggal di rumah mereka dulu dengan keadaan terbakar, akan tetapi polisi tidak menemukan jejak pembunuhan meskipun jelas jelas tangan kedua orang tua Bagas terikat dan tidak mungkin menyalakan api sendirian.

Dari situlah awal mula nya Bagas depresi karena merasa bersalah kepada orang tuanya, karena sebelum orang tuanya meninggal mereka beberapa kali memaksa Bagas untuk pulang ke rumah untuk membantu ayahnya, akan tetapi Bagas yang saat itu masih betah di As menolak dengan lembut hingga akhirnya ia mendapat kabar buruk tentang orang tuanya.

Sedangkan di sebuah apartemen tepat nya di rumah Jasmin, seperti biasa Jasmin tengah berkutat di dapur untuk menyiapkan mereka sarapan, apalagi semalam Azizah datang untuk menginap di rumah mereka.

"Jas, ajudan loh mukanya pada datar datar kenape sih? Loh betah apa lama lama hidup sama berbagai patung?" tanya Azizah pada Jasmin yang tengah sibuk dengan spatula di tangan nya.

"Mereka emang lagi ngirit ngomong ziz, makanya gue selalu minta loh buat sering sering main ke sini, yah karena ini... Gue bener bener kayak ngomong sama patung tahu gak?" jelas Jasmin menggerutu.

"Ron... tolong bawa sayur nya ke meja..." ujar Jasmin dengan suara lantang namun tetap lembut.

"Baik Bu..."

Setelah selesai memasak merekapun makan bersama di atas meja yang sama dengan khidmat, sesekali Azizah berceloteh mengomentari masakan yang di buat oleh Jasmin.

"Sialann! Ini ke asinan bodoh!!!" umpat Azizah saat mencoba sayur yang di masak oleh Jasmin, sedangkan Rani Rendi dan Roni tetap memakan masakan nya tanpa berkomentar.

"Ah masa sih loh? Yakali asin? Kan gue udah kawin..." ujar Jasmin seraya mencicipi sayur buatan nya.

"Ah enggak somplak... Ini mah cuman agak asin dikit, yah wajar wajar ajah masih bisa di terima sama lidah..." jelas Jasmin.

"Yah itu menurut lidah loh, kalo bagi lidah kita yang normal normal ajah ini tuh asin setengah mati..." ujar Azizah dengan suara nyaring yang memekik telinga.

"Emang asin banget Ran?" tanya Jasmin pada Rani yang masih melahap masakan nya.

"Enggak terlalu kok Bu..." jawab Rani dengan pipi yang memerah.

"Kalo asin kenapa pada gak ngomong?" keluh Jasmin malu setengah mati karena setiap harinya ia dengan penuh semangat memasak untuk mereka.

"Telus ngomong nya halus gimana bunda? Tante lani pasti malu...." ucap Azzam yang ikut menimbrung.

1
31_PUTU WIDIARTA
Keren banget nih cerita, semangat terus author!
Kanza: dukun author pemula ini yah bun🙏
total 1 replies
Willian Marcano
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!