Kisah dari seorang gadis yang tidak diinginkan kehadirannya oleh kedua orang tuanya. mampukah dia mencari kebahagiaannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGHADIRI PESTA
Setelah berpamitan pada bik Monah dan pak Asep Kania segera berangkat kerja dengan mengendarai motor metiknya. Sesampainya di kantor dia segera memarkirkan motornya dan berjalan masuk kedalam kantor perusahaan tempat dia bekerja selama setahun ini. Ketika sampai di depan lift yang akan membawanya ke ruangan tempat dia bekerja dia bertemu dengan Sonya dan Ratih sahabat sekaligus teman seruangannya.
"Hay Nia..." sapa Sonya sambil memeluk bahu Kania.
"Ya elah pagi- pagi meluk- meluk pasti ada maunya dech.." kata Kania curiga.
"Ya ampuun sahabat cantikku kenapa kamu curigaan amat sich..." jawab Sonya sambil tertawa.
"Hey...kita bersahabat bukan satu atau dua bulan aja ya...jadi aku tahu sifatmu nona Sonya..." kata Kania sebal.
"He he he...begitu ya...?" jawab Sonya kembali tertawa .
"Nia lusa ikut yuk..." ajak Sonya sambil berjalan masuk kedalam lift bersama kedua sahabatnya dan beberapa karyawan yang juga mau masuk keruangan mereka masing- masing.
"Kemana...?" tanya Kania sambil memencet tombol lift kelantai 9 tempat ruangan mereka.
"Pernikahan Jovanka..." jawab Sonya.
"Jovanka sepupumu...?" tanya Kania kaget .
"Iya...lusa dia menikah.." jawab Sonya.
"Waa...kau kedahuluan dong So.." goda Kania sambil tertawa.
"Ha ha ha bener Nia..dia kedahuluan anak ingusan..." seru Ratih tertawa. Memang setahu Kania si Jovanka masih kuliah. Umur Jovanka dengan Sonya berjarak 3 tahun lebih mudah Jovanka .
"Yee...elu elu juga sama dodol..." jawab Sonya sambil mencubit hidung dua sahabatnya. Merekapun tertawa bersama.
"Emang si Jova dapat orang mana...?" tanya Kania.
"Putra teman bisnis sang Papa..." jawab Sonya.
"Oooo.."
"Pokoknya kalian berdua harus ikut lo ya..." kata Sonya lagi.
"Gimana Nia ikut nggak ..?" tanya Ratih.
"Tapi apa nggak malu, kita kan nggak dapat undangan..." jawab Kania.
"Eee kalian dapat undangan kok, si Karin , Beny dan si Roby juga dapet ,undangan kalian ada di rumahku..." jawab Sonya.
"Yee...kenapa tidak kau berikan pada kami..?" kata Ratih .
"Maaf aku lupa...." jawab Sonya.
"Gimana Nia...?" tanya Ratih kembali.
"Bolehlah itung- itung dapat makanan gratis he he he..." jawab Kania sambil tertawa. Tak terasa lift telah berhenti di lantai 9. Merekapun segera keluar. Mereka masuk kedalam ruang humas tempat mereka kerja . tak lama merekapun disibukkan dengan tugas- tugas mereka. Tak terasa waktupun berjalan dengan cepat dua hari kemudian saat para karyawan pulang kerja ,Terlihat empat wanita dan dua pria keluar dari perusahaan PT Dirgantara Infotemen (DI). Anak cabang perusahaan Dirgantara Corp(DC). Yang berdiri berjajar disebelah gedung perusahaan . Mereka berenam keluar bersama dengan berpuluh karyawan lainnya. mereka berjalan menuju tempat parkir sambil mengobrol
"Nia nanti jam 7 malam kami tunggu kau dirumah Sonya ya..." kata Beny salah satu sahabat pria Kania.
"Iya...setelah solat maghrib aku berangkat..." jawab Kania.
"Beneran kami tunggu lo..." ucap Ratih.
"Iya non... Takut amat sich gue nggak datang..." seloroh Kania.
"Habis kamu selalu menolak kalau di ajak kumpul..." jawab Sonya.
"Iya dech iya gua datang.... Ya udah gue pulang dulu..." kata Kania yang sudah berada di atas motor metiknya.
"Hati- hati di jalan .." ucap Roby salah satu sang sahabat.
"Iya bye...." seru Kania sambil menjalankan motornya meninggalkan mereka berlima.
Malam harinya setelah solat magrib kania segera berbenah diri untuk pergi ke rumah Sonya . dengan memakai dres warna navy yang pas di badan dan Riasan wajah tipis Kania segera berangkat kerumah Sonya. Sebelum sampai di sana dia mampir di tokoh untuk membeli kenang- kenangan buat sang mempelai. setelah itu dia kembali menjalankan motor nya menuju rumah Sonya. ketika sampai di sana sang sahabat sudah pada datang. Setelah Kania datang mereka segera berangkat kerumah sepupu Sonya.
"Nia elu sama si Karin ikut gue aja dech, biar motor lu taruh aja di sini.." kata Sonya.
"Boleh... Lalu si Ratih ...?" tanya Kania sambil menatap Ratih yang berdiri di sebelah Beny .
"Biar Ratih bersama Beny dan Roby.." jawab Sonya sambil nengedipkan mata. Kaniapun tahu maksud Sonya. Mereka pada tahu kalau Ratih jatuh cinta pada Roby.
"Kenapa bukan Kania sich yang ikut gue..?" seru Beny . Beny kecewa karena dia sejak dulu menyukai Kania.
"Yee...lu lihat motor gue di rumah Sonya kan, kalau gue ikut elo trus pulangnya elo muter lagi dodol....kalau si Ratih kan searah sama elo.." jawab Kania beralasan.
"Tahu gitu gue jemput elu tadi..." ucap Beny kesal.
"Tuan besar...elu punya rumah berlawanan dengan rumah gue, udah dech jangan banyak protes, udah ayo kita berangkat..." ajak Kania sambil berjalan masuk kedalam mobil. Dan para sahabatpun hanya bisa menghela nafas melihat berdebatan Beny dan Kania.Mereka pada tahu perasaan Beny pada Kania. dan mereka juga Kania tak memberi respon perasaan Beny.
'Nia kenapa sulit banget mendapatkan hati elo..ucap Beny dalam hati. Merekapun segera pergi meninggalkan rumah Sonya . Sesampainya di Hotel tempat berlangsungnya acara pernikahan si Jovanka mereka berenam segera masuk kedalam aula pernikahan.
Merekapun banyak bertemu dengan teman- teman mereka semasa masih kuliah. Ternyata tamu orang tua Jovanka bukan aja teman- teman Jovanka tapi para rekan bisnis papa Jovanka. Acara demi acara berlalu dengan cepat. karena hari sudah semakin malam , setelah menikmati hidangan beberapa macam makanan dan kue serta menikmati musik dari Bend ibukota yang sedang hits mereka berenam segera berjalan kepelaminan untuk berpamitan dan mengucapkan selamat.
"Hey Jo selamat menempuh hidup baru ya... Semoga mawadah warohma... rukun selalu sampai tua..." ucap Kania sambil memeluk Jovanka.
"Trimakasih Nia... Kapan kau menyusul aku..." goda Jovanka.
"He he he..jangan tanya soal itu...kau tahu aku masih jomblo, sama tu ..sama saudara elo..." jawab Kania sambil melirik Sonya yang ada di sebelahnya.
"Sialan kau Nia, kenapa gue yang kau bicarakan..." kata Sonya cemberut.
"He he sory sayang...habis sepupu elo nanya gue..." jawab Kania sambil berjalan menghampiri mempelai pria untuk mengucapkan selamat.
"Dasar lo sahabat tegaan..." sungut Sonya. Setelah turun dari pelaminan mereka segera berjalan keparkiran motor untuk segera pulang. Tanpa Kania sadari seseorang menatapnya dengan wajah terkejut. Setelah dia tersadar dari keterkejutannya dia segera berlari mengejar Kania. Tetapi dia terlambat ketika sampai di parkiran mobil dia tidak menemukan rombongan gadis - gadis yang membuatnya terkejut tadi. dengan perasaan kecewa dia kembali masuk kedalam hotel. Apakah dia gadis itu... lalu kenapa dia ada di kota ini , apa dia tinggal di kota ini..ucapnya dalam hati. Gadis yang mengusik hidupnya selama 7 tahun. Gadis yang selama ini dia cari .
Jangan lupa like vote dan komennya
Bersambung.