Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.
Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.
Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21: Mencari bahan-bahan
Setelah Tabib Zhou tiba dan memeriksa keadaan Ibu Xiao Chen yang kembali tenang dan tertidur pulas, dia keluar menemui ketiga anak itu di halaman belakang. Wajahnya dipenuhi kesedihan mendalam.
"Sungguh kasihan Nyonya Shua," Tabib Zhou memulai. "Penyakit Akar Naga Hitam ini semakin parah. Karena aku memperlambatnya dengan obat pereda rasa sakit, akar itu menjadi putus asa. Ia mulai mengendalikan tubuh Nyonya Shua agar dapat mencari mangsa lain dan menyerap Qi mereka."
Kabar ini sangat buruk. Xiao Chen mengepalkan tangan hingga kukunya menancap di telapak tangan.
"Dengan kondisi ini, kemungkinan Nyonya Shua dapat bertahan hidup hanyalah delapan tahun lagi." ujar Tabib Zhou dengan suara parau.
Kabar ini sangat menghancurkan bagi Xiao Chen. Dia sudah berusaha keras, tetapi garis takdir tetap mengejarnya.
"Apa tidak ada cara agar penyakit Ibu tidak mengendalikan tubuhnya, Tuan Zhou?" tanya Xiao Chen, suaranya terdengar putus asa.
"Tidak ada, Nak. Aku tidak bisa menjanjikan apa-apa," jawab Tabib Zhou. "Namun, akar itu tidak akan selalu mengendalikan tubuh Nyonya Shua. Jangan terlalu sedih. Jika Nyonya Shua melihatmu seperti ini, dia pasti akan sedih juga. Kalau begitu, aku pamit dulu. Aku akan kembali besok."
Tabib Zhou kembali pergi menuju kota, meninggalkan ketiga anak itu dalam keheningan yang mencekam.
Xiao Chen menggertakkan gigi, sangat frustrasi. Tapi tiba-tiba, tangan Jun Fei dan Ye Han menepuk pundaknya. Sentuhan itu terasa meyakinkan.
"Jangan menanggung beban sendirian, Kak Xiao. Masih ada kami." ucap Jun Fei, berusaha menyemangati.
"Benar yang dikatakan Kak Jun Fei. Lebih baik kita mulai merencanakan apa yang akan kita lakukan ke depannya." ujar Ye Han, suaranya datar namun penuh kesetiaan.
Xiao Chen tersenyum, hatinya tersentuh. "Kalian benar. Kesedihan tidak akan membawa uang. Kita harus kembali bersemangat!"
Ia mulai kembali bersemangat. "Mendekatlah!"
Ketiga anak itu merapatkan kepala.
"Dengarkan rencanaku. Jun Fei dan Ye Han, kalian berdua pergi ke hutan. Carilah Jamur Liang Gelap. Jamur itu tumbuh di tempat lembap dan berbau busuk. Kita akan membutuhkannya untuk resepku. Aku sendiri akan pergi ke Sekte Giok."
Jun Fei dan Ye Han mengerti. Mereka segera berlari menuju hutan, membawa tas kosong mereka. Sementara itu, Xiao Chen berlari menuju gunung tempat Sekte Giok berada, tujuan utamanya adalah mendapatkan bahan rahasia.
Xiao Chen tahu, meskipun ia akan dihinakan oleh Pemimpin Sekte Giok, Luo, setidaknya ia akan mendapatkan bahan yang sangat berguna.
Sesampainya di gerbang sekte, ia melihat ribuan murid sedang berlatih formasi di lapangan. Ia melihat Luo, sang Pemimpin Sekte Giok, sedang mengajari mereka. Luo yang memiliki kultivasi yang tinggi segera sadar akan keberadaan Xiao Chen di gerbang.
Luo berjalan keluar dari sekte dengan arogan. "Ada apa, bocah? Apa kau ingin meminta pekerjaan kepadaku? Tapi sepertinya hari ini aku tidak ada pekerjaan untukmu. Jadi, pergi sana!" usir Luo.
"Maafkan saya, Tuan Luo. Saya datang ke sini untuk meminta arang." pinta Xiao Chen dengan wajah merendah.
Luo mengerutkan kening, ia heran dengan permintaan aneh bocah ini. "Arang? Arang bekas sisa pembakaran kayu? Hahaha! Apa kau ingin makan arang, bocah? Menyedihkan sekali! Tapi, ambil saja sepuasmu! Kau sudah cukup menghiburku hari ini, dasar bocah miskin!"
Luo tertawa terbahak-bahak dan kembali ke lapangan. Xiao Chen menyeringai di balik punggungnya. Ia langsung bergerak cepat ke tempat penampungan sampah sekte dan mengambil arang sisa pembakaran sebanyak mungkin, mengisinya ke dalam karung bekas.
"Mungkin bagi orang lain, ini hanyalah arang biasa, sampah sisa pembakaran. Tapi bagiku..."
Xiao Chen memeluk karung arang itu erat-erat.
"...arang ini adalah bahan utama dan rahasia untuk membuat Pil Pemurnian Qi Tingkat Rendah yang belum pernah ditemukan oleh siapa pun di benua ini!"
"Resep untuk membuat pil yang efisien ini baru aku temukan ketika aku berusia dua puluh tahun di kehidupan sebelumnya. Biarkan mereka menghina, karena ketika aku sudah berada di atas, merekalah yang akan kutertawakan dan kuhina balik!" tekad Xiao Chen.
Bersambung...