cerita ini mengisahkan tentang perjalan hidup, asmara, keluarga dan persahabatan se orang remaja, di mana ia menjalin hubungan asmara dengan gadis cantik sejak mereka masih sekolah.
namun setelah lulus sekolah mereka terpisah karena ke adaan dan juga masa dapan, meskipun jarak dan waktu
memisahkan mereka, tapi cinta hati mereka selalu bersatu.
hingga pada suatu waktu remaja itu membuat kesalahan, hingga kakaknya murka kepadanya dan mengusirnya, ia pun pergi meninggalkan rumah dan kampung halamannya.
selain itu juga, ia pergi mencari kekasihnya yg telah lama tidak berjumpa, namun ia tidak tau alamat jelas tempat tinggal kekasihnya, ia hanya mengetahui nama kotanya.
banyak hal yg tak terduga yg ia alami selama dalam perjalanya mencari jati dirinya dan juga kekasihnya di kota, banyak ujian dan cobaan yg luar biasa tuhan mendidiknya.
akan kah ia berjumpa dengan kekasihnya.?
akan kah ia menemukan jati dirinya..?
bagaimana kah perjalanan hidupnya..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ben9904, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#31
Dan sementara satria. kala itu satria sedang asik bermain catur dengan salah satu teman lainya di pos ronda di tengah tengah kampung. saat itu temanya kalah bermain catur oleh satria, namun ia menantang lagi satria sekali lagi main.
" ahh males gue ah menang mulu lawan loe mah " satria
" apaan baru juga berapa kali gue kalah, sekali lagi nih, gue pasti menang sekarang !" . temanya sembari merapihkan kembali biji caturnya.
" gini ajah, biar seru gue kasih challenge buat loe, sekarang kalau loe bisa makan minion gue, gue kasih satu minion 100 ribu, mau gak.!!" ucap satrria.
" ahh yang bener loe sat, serius nih..!!"temanya.
" iya gue seriuss, masa becanda " satria.
" bener loe ya, awas loe kalau boong.!!? ucap temanya dengan semangat, kali ini ia lebih berhati hati hati dan serius melawan satria.
dan temanya itu berhasil memakan satu minion.
" nah loe, mana sini seratus ribu.." temanya dengan senang menagih janji satria.
" yaudah makan dulu, makan telen...!!!" satria tertawa .
" yg bener ajah masa gue makan biji catur, ah sialan loe gue du begoin, sekalian ajeh gue makan pake nasi..!" temanya dengan kesal, satria terus menertawakan temanya itu.
tidak lama setelah itu hp satria berdering menerima panggilan dari elina. satria mengangkat nya, elina berkata dan meminta satria menjemputnya pulang, karena papahnya tidak bisa menjemputnya. kemudian satria pamit pergi kepada temanya itu, ia pun langsung berangkat pergi menjemput elina.
elina menunggu kedatangan satria satria, saat sedang menunggu satria, ada seseuatu yg ia lupa, bukunya tertinggal di meja kelas nya, entah buku apa namun baginya itu penting, ia pun langsung berjalan kembali masuk ke kelas nya untuk mengambil buku yg tertinggal, saat berjalan ia berpapasan dengan dony dan maya, kala itu mereka sedang berjalan bersama dan sedang membicarakan soal ujian dan pelajaran, mereka bertanya elina mau ke mana, dan elina pun sembari berjalan terburu buru menjawab ada sesuatu yg tertinggal di dalam kelasnya.
Dan tak lama kemdian. Satria datang, namun satria tidak melihat ada elina di tempat biasa.
Lalu satria menunggu sambil melihat lihat mencari elina.
Dan sementra elina, ia sedang mencari bukunya itu di dalam kelas di tempat duduknya.
Sementara satria.
satria yg sedang menunggu elina, ia melihat maya dan dony sedang berjalan bersama , mereka berjalan ke arah dirinya, satria menyapa mereka, namun dony diam sajah saat satria menyapanya, maya menyapa balik satria, namun tidak dengan dony, maya menanyakan satria sedang apa?, dan satria menjawab sedang menungu elina, ia bertanya pada maya di mana elina dan apakah melihatnya, maya meniawab ia melihatnya dan memberi tau bahwa elina sedang mengambil sesuatu di dalam kelasnya.
satria bertanya tanya dengan sikap dony yg cuek mendiamkan satria.
" loe kenapa sih don..?" satria dengan heran.
" gue gak kenapa kenapa." jawab dony, kemudian dony mengajak maya pergi.
satria turun dari motor dan menghampiri dony, ia menarik dony.
" loe kenapa sih don, gue punya salah apa sama loe hah, dari kemaren kemaren sikap loe kayak gini ke gue, ngomong kalau gue punya salah ngomong, jangan gini cara nya, kayak bocah tau gak loe." satria dengan kesal, lalu dony mendorong satria.
" loe yg kayak bocah bangsat, loe berubah sekarang loe bukan satria yg gue kenal lagi, loe beda sat, ." ucap dony dengan nada tinggi, maya mencoba meredamkan amarah mereka berdua.
" udah udah kalian kenapa sih.?" ucap maya dengan heran karena tidak tau permasalahanya.
" maksud loe apa kayak gini bangsat " satria memukul dony, dony tidak terima, ia pun membalasnya, mereke berkelahi.
maya tak kuasa memisahkan mereka berdua, karena ia takut terpukul, lalu maya berlari meminta pertolongan kepada penjaga sekolah untuk memisahkan satria dan dony, beberapa teman lainya menyasikan perkelahian itu, dan beberapa juga mencoba memisahkan mereka, tak lama kemudian pak penjaga sekolah itu datang menghentikan perkelahian dony dan satria, satria dan dony sama sama terkena pukulan saling balas pukulan, tidak ada yg menang di antara mereka, hanya sajah luka memar di wajah dony lebih parah, hingga mengeluarkan darah di pinggir bibirnya.
pak penjaga sekolah memarahi satria dan dony, dan mengancam akan melaporkan kepada pihak berwajib jika sampai terulang lagi membuat keributan di area sekolah. satria dan dony dengan nada tinggi saling menyalahkan siapa yg memulai lebih dulu.
" sudah sudah bubar bubar, awas kalian perkelahian lagi." pak penjaga dengan kesal.
" udah udah, loe kenapa sih sat jadi agresif gini, maen pukul pukul ajah loe, loe mau jadi jagoan sat " maya dengan kesal sembari memegang dony yg kesakitan.
satria terdiam saat maya berkata seperti itu, kemudian maya membawa dony pergi.
semuanya bubar, satria masih di tempat itu menunggu elina, tidak lama setelah itu elina datang.
" maaf kang lama, ini buku aku ketinggalan di kelas " elina.
" iya gak ppah lin " satria tersenyum.
Elina melihat ada luka memar di wajahnya satria.
" ya ampun kang muka kamu kenapa kang? kok memar gitu, kamu abis brantem yah..? ucap elina sembari menatap dan menyentuh luka satria.
" gak kok lin, gak ppah cuma luka dikit ajah tadi jatoh dari motor, gak pph kok.." satria.
" kamu gak bohong kan...?" Elina dengan heran.
" gak kok, kita pulang sekarang yuk.." ajakan satria.
" ada ada ajah kamu kang, yaudah nanti aku obatin, yaudah yuk.." elina.
mereka pun berangkat pergi pulang.
Elina tidak mengetahui bahwa satria berkelahi dengan sahabatnya sendiri. satria berbohong karena ia tidak mau elina mengetahui hal itu, karena ia juga tau elina tidak menyukai jika dirinya berkelahi.
Dan sementara maya. Saat ituh maya sedang membasuh luka di wajahnya dony. Tanpa maya sadari kancing bajunya terlepas hingga payudarannya sedikit terlihat. Dony tidak meberi taunya, ia malah memandangnya.
Lalu maya menyadari dony sedang memandang payudaranya itu. Kemudian maya menggampar wajah dony sambil berkata.
" Kebiasaan loe, dasar omes." maya dengan kesal, dony kesakitan di gampar oleh maya, kerena mengenai lukanya.Lalu maya kaget dan meminta maaf sambil membasuh lukanya lagi.
" maaf maaf gue gak sengaja don, lagian salah loe juga sih.!" Maya.
Lalu dony malah ketawa.
Setelah itu maya membetulkan kancing bajunya yg terlepas itu.
" Ketawa lagi loe." Maya.
" makasih ya may, loe udah perhatian sama gue. !" dony tersenyum
" iya, loe kenapa sih pake berantem segala sama satria. " maya.
" ya abis gue kesel sama dia, semenjak dia berhenti sekolah dia berubah banget may, males gue, sekarang dia lebih sibuk sama temen temen tongkrongan barunya." dony.
" tapi emang iya sih, dia berubah sekarang " maya.
dan sementara elina, kala itu elina sedang mengobati dan membasuh luka memar di wajahnya satria.
" ada ada ajah sih kamu kang, makanya nanti bawa motornya hati hati," elina.
" iya cantikkk, kan namanya juga musibah gak ada yg tau kapan datangnya." satria.
" iya sihh..., udah yuk kita pulang" elina.
mereka pun melanjutkan lagi perjalanan pulangnya, sesampainya satria di depan rumah elina. Elina turun dari motornya satria, ia mengucapkan terimakasih kepada satria. tanpa mereka sadari mamahnya elina melihat mereka berdua dari dalam rumah di balik jendela, mamahnya elina mengenal satria yg saat dulu membawa elina sampai terlambat datang pulang ke rumah, kemudian ia keluar rumah untuk menegur satria, namun baru sajah mamahnya membuka pintu, satria pamit pergi kepada elina, satria telah pergi. lalu mamahnya menghampiri elina dan menanyakan satria.
Elina menyapa mamahnya dan bersalaman.
