Kania Ishaq telah mencintai suaminya Daniel Saliem selama 10 tahun sejak Ia masih Remaja.
Namun, meskipun telah menikah dengan Daniel selama 7 tahun, bahkan Mereka telah memiliki seorang putri yang cantik bernama Elisa Saliem, Tetap saja tidak membuat Daniel bisa mencintainya.
Bahkan selama 2 tahun terakhir, Daniel malah berhubungan dengan adik tirinya Serena Gunawan tanpa malu dihadapannya.
Yang lebih menyedihkan, Putrinya sendiri, Elisa lebih menyukai Serena dibandingkan dirinya.
Akhirnya, Kania menyadari bahwa Ia telah melakukan hal yang sia-sia. Ia meninggalkan karirnya yang cemerlang sebagai dokter spesialis muda genius yang begitu dibanggakan profesornya namun berakhir mengecewakannya hanya untuk mengejar cinta.
Kania mengambil keputusan. Ia lelah mencintai sendirian dan sakit sendirian. Ia memutuskan untuk bercerai dan memulai hidupnya kembali.
Ia tak mau menyia-nyiakan waktunya lagi.
Bagaimana kisah Kania dan Daniel?
Selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 : Patah Hati
Kania turun dari pesawat tepat pukul 7 malam. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, Ia sengaja terbang ke negara Wakanda untuk memberikan kejutan pada suami dan Putrinya.
Jadi Ia sengaja tidak memberitahukan kedatangannya kepada Mereka berdua.
Meskipun lelah setelah melakukan perjalanan udara selama hampir 5 jam dari Konoha menuju Wakanda, tapi karena rasa rindunya pada Suami dan Putrinya, semua lelah itu sama sekali tidak berarti bagi Kania.
Sesampainya Di rumah, Pelayan rumah itu, Bi Sari, cukup terkejut melihat kedatangannya yang tiba-tiba, namun tetap menyambutnya dengan ramah.
"Dimana Elisa?"
Tanya Kania dengan antusias. Bi Sari tersenyum kemudian menjawab,
"Diatas, pasti sedang bermain, karena besok hari Sabtu, jadi pasti non Elisa belum tidur karena besok libur sekolah"
Kania mengangguk, Ia menyerahkan kopernya untuk di bawa ke kamar, sementara Ia langsung naik ke lantai 1 menuju kamar Elisa.
"Elisa! Kejutan!"
Seru Kania bersemangat, sengaja tidak mengetuk pintu. Kania tentu terkejut. Namun hanya sekilas Ia melihat ibunya dan berkata,
"Mama?" itu saja. Kemudian Ia kembali sibuk dengan mainannya.
Wajah Kania seketika murung. Dengan sedih Ia pun berkata,
"Kamu nggak Kangen Mama?"
Namun Elsa hanya mendengus dan berbicara dengan ketus,
" Ma, Aku sedang sibuk membuat kalung manik-manik ini. Besok adalah hari ulang tahun Tante Serena, Aku dan Ayah sengaja mempersiapkan hadiah ini untuknya, jadi jangan ganggu Aku dulu ya Ma, Aku harus menyelesaikannya tepat waktu"
Kania mengepalkan tangannya erat-erat, wajahnya seketika menjadi pucat.
"Elisa, apa Kamu ingat hari ini hari apa?"
Kania masih mencoba, berharap Elisa ingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya.
Elisa menoleh ke arah Mama-nya, setelah ingat sesuatu, Ia mulai panik namun tidak menunjukkan ekspresi yang berarti. Alih-alih menghibur Mamanya, Elisa malah berkata dengan kesal,
"Mama jangan berisik terus kan Aku jadi salah memasang manik-manik ini, jadi jelek kan, huh"
Elisa langsung mengalihkan pandangannya dari Mamanya dan pura-pura fokus pada manik-manik yang tengah disusunnya itu.
Kania tidak ingin memaksa. Ia sudah terlanjur patah hati hanya dengan mengetahui bahwa putri yang ia besarkan sendiri, jauh sebelum Daniel bisa menerima Elisa, kini lebih mementingkan hari ulang tahun selingkuhan suaminya daripada Mamanya sendiri.
"Baiklah, Mama pergi. Maaf sudah mengganggumu"
Kania langsung meninggalkan kamar tanpa menunggu respon putrinya itu.
Sementara Elisa diam-diam merasa lega. Ia tahu ibunya kesal, tapi itu tidak penting baginya saat ini. Ibunya sangat menyayanginya, nanti saja Ia akan membujuknya setelah selesai merayakan ulang tahun Tante Serena. Ia yakin ibunya akan memaafkannya dan memanjakannya lagi seperti biasa.
Lagipula ada Ayahnya, Ibunya sangat patuh pada Ayahnya, mana mungkin Ibunya berani marah terlalu lama.
Kania masuk ke kamarnya dan Daniel. Ia sebenarnya ingin tinggal beberapa hari disini, tapi mengetahui sikap putrinya sudah seperti itu, Ia tidak lagi berminat.
Apalagi menaruh harapan pada Daniel, itu lebih tidak mungkin lagi.
Jadi, Ia memutuskan untuk kembali ke Konoha besok.
Sebelumnya, Ia masih memiliki setidaknya momen terakhir sebelum Ia kembali. Ia ingin menghabiskan sedikit waktu bersama Daniel dan Elisa untuk makan siang bersama.
Sejenak, Kania merasa ragu. Iapun melakukan panggilan telepon pada Daniel. Namun panggilan itu segera di tolak.
Tanpa membuang waktu, Kania mengirim pesan pada Pria yang berstatus sebagai suaminya itu.
[Besok siang bisakah kamu luangkan waktu untuk makan siang bersamaku dan Elisa?]
Selang beberapa menit kemudian,
[ Baiklah, dimana?"]
[ Aku akan kirimkan lokasinya]
[Ok]
Selesai membalas pesan, Kania meletakkan ponselnya diatas meja rias dan kemudian pergi mandi.
Keesokan paginya, saat terbangun, tidak ada orang di sampingnya, itu artinya Daniel tidak pulang ke rumah.
Meski sudah terbiasa, Kania tetap merasa kecewa.
Daniel tahu Ia datang ke Wakanda, jadi sengaja tidak pulang.
Kesalahpahaman di masa lalu tidak pernah bisa Ia perbaiki. Meski berulang kali Kania menjelaskan bahwa bukan Ia yang sengaja membuat Mereka tidur bersama hingga lahirlah Elisa, Daniel tidak percaya.
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan itu, karena Mereka pun melakukannya setelah menikah.
Daniel dan Kania di jodohkan oleh masing-masing kakek dan nenek Mereka yang telah bersahabat sejak lama.
Entah apa ancaman dari Nenek dan Kakek Daniel, hingga Pria itu bersedia menikahinya.
Sebenarnya, setelah 3 tahun pernikahan, hubungan mereka sudah mulai membaik meskipun belum berada dititik harmonis. Namun tidak lama setelah itu, Serena kembali ke Wakanda setelah lulus pendidikan doktoralnya di luar negeri. Daniel bertemu dengannya, entah bagaimana ceritanya dan mereka pun semakin dekat, bahkan dua tahun terakhir ini, hubungan mereka sepertinya semakin romantis, bahkan Daniel menunjukkan kemesraannya di depan publik.
Jangan heran, meskipun sudah menikah selama 7 tahun, tidak ada yang tahu tentang pernikahannya dengan Daniel, termasuk keberadaan Elisa. Itu mungkin menjadi salah satu syarat Daniel menikahinya. Jadi pernikahan Mereka memang tidak dipublikasikan.
Tapi, keluarga Serena tidak mungkin tidak tahu, Karena Ayahnya dan Ayah Serena adalah satu orang. Arga Gunawan pasti sudah tahu bahwa Daniel Salim adalah suami dari putrinya yang lain.
Ayah yang berselingkuh, kemudian menjadikan putri kesayangannya selingkuhan dari putrinya yang lain, sifatnya itu patut diacungi jempol. Sungguh brengsek.
Kania tidak membuang waktu, Ia melihat jam sudah menunjukkan waktu pukul 7 pagi, Ia pun bergegas mandi, kemudian turun ke bawah untuk sarapan. Ia melihat Elisa sedang sarapan.
Kania mencoba menekan emosinya kemudian berkata dengan lembut,
"Mama yang antar Kamu ke sekolah ya"
Sadar akan kesalahannya kemarin dan tidak ingin membuat Ibunya curiga karena selama ini Ia selalu diantar Ayahnya bersama dengan Serena, Elisa mengangguk setuju tanpa bersuara.
Kania tahu putrinya terpaksa menerima tawarannya. Tapi, ini untuk terakhir kalinya sebelum Ia kembali ke Konoha. Jadi Ia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya yang sedikit ini.
Selesai mengantar ke Sekolah, Kania kembali ke Villa.
Pada Siang harinya, saat Ia hendak pergi ke Restoran yang sudah Ia pesan untuk makan siang bersama, tiba-tiba asisten Daniel menelepon,
"Maaf Bu, Pak Daniel ada pertemuan mendadak, jadi tidak bisa makan siang bersama"
Sebelum Kania menjawab, panggilan sudah terputus.
Selalu seperti ini. Daniel akan membatalkan janji dengannya seenak hati tanpa memikirkan perasaannya.
Namun Kania tetap pergi ke Restaurant tempatnya membuat janji. Intuisinya mengatakan bahwa Ia harus pergi kesana.
Sesampainya disana, Ia memarkirkan mobilnya dan hendak memasuki Restaurant Ia melihat pemandangan yang memang seharusnya Ia lihat.
Daniel, Elisa dan Serena tengah makan bersama, di meja makan ada kue ulang tahun yang indah. Mereka bertiga makan di lantai satu dekat dengan jendela kaca, Jadi, Ia bisa melihatnya dari jauh.
Melihat Mereka bertiga begitu bahagia, rasa sesak memenuhi dadanya.
Kania tersenyum pahit diiringi tetesan air mata di pipinya, namun dengan cepat Ia menghapusnya.
Kania berbalik, meninggalkan restaurant itu dengan cepat, tanpa menoleh ke belakang.
Ia sudah memutuskan sesuatu. Tidak ada gunanya mempertahankan semua kekonyolan ini. Perpisahan adalah jalan yang terbaik.
Kania pun kembali ke Villa untuk mengambil barang-barangnya dan kembali ke Konoha.
Setelah itu, Ia akan mengirimkan surat cerai pada Daniel.
Biarlah mereka bertiga bahagia. Ia akan mundur dan memulai hidupnya sendiri, mencintai dirinya sendiri dan hidup untuk dirinya sendiri beserta keluarga besarnya yang telah lama menderita.
Saatnya mengakhiri semua penderitaan ini.
Bersambung
wah keren ,,KK iparku jg kerja di Hongkong