" Jika aku bisa memilih maka aku lebih memilih tidak terlahir dari keluarga ini" ucap Klara Amelia
" Cih aku tau ini hanyalah akting mu agar aku bisa menerima mu menjadi istri ku " Ucap Devano Joon
" Aku terpaksa menjadi pengantin penganti kakak ku Mauren " Ucap Klara di depan wajah Devano
" Katakan apa alasan mu mau menjadi pengantin penganti!!" Ujar Devano mencengkram dagu Klara
Klara meneteskan air mata mendapatkan perlakuan kasar Devano
Selamat membaca ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 4 Kekesalan Vivi
Huff
" Gila ya tu orang main asal ngerocos aja kek rel kereta api " kesal Vivi
Klara terkekeh melihat Kekesalan sahabat nya
" Kamu deg degan tadi ya vi?" tanya Klara mengoda sahabat nya
Vivi memalingkan wajahnya jujur saja jarak mereka tadi membuat nya sedikit gugup
" Aku tidak gugup kok ra" ujar Vivi berbohong
Seorang dosen memasuki ruangan seketika semuanya terdiam
" Selamat pagi" ujar pak Leo
" Pagi pak" ucap Semuanya
" Kumpulkan Semua tugas ke depan jika tidak ada yang mengerjakan akan saya beri hukuman" seketika semuanya mengumpulkan tugas membuat pak Leo menatap mereka dengan raut wajah tidak bisa di tebak??
" Bagus" ujar pak Leo karena semuanya mengerjakan tugas yang di berikan nya
Pelajaran pun di mulai sampai akhirnya selesai
" Baik anak' pelajaran kita sampai di sini sampai ketemu lagi Minggu depan" ujar Leo lalu pergi
" Baik pak terimakasih " ujar Semuanya
" Mengapa jika pelajaran pak Leo suasana sangat hening, mencengkam seperti di kuburan saja" Ujar seorang bernama Veni
" Mana pelajaran nya sangat membosankan " Celetuk Karol
" Yuk ke kantin " ujar Klara pada Vivi
" Ayo " balas Vivi
Mereka pun berjalan ke arah kantin sepanjang perjalanan Vivi merasa jika mereka menatap benci ke arahnya dan klara
" Entah apa salah kita ra sehingga mereka sangat tidak menyukai kehadiran kita di kampus ini" Vivi menghela nafasnya
"Sudah jangan di pikirkan setidaknya tidak mengganggu pelajaran kita, biarkan saja mereka tidak menyukai kita, anggap saja mereka patung hehehe " celetuk klara agar Vivi kembali tersenyum
" hahahaha kamu bisa aja ra membuat suasana hatiku kembali membaik" ujar Vivi
Mereka pun duduk di pojok kantin dengan makanan pesanan mereka saat sedang menikmati makanan mereka tiba-tiba Alexander dan Julio teman nya datang dan duduk di meja samping Vivi dan klara
" Astaga semoga saja tidak ada masalah lagi setelah ini" Batin Vivi
" Kamu kenapa Vi?" tanya Klara
" Kamu lihat siapa di samping kita ra?" tanya Vivi dengan suara pelan
" Hem aku melihat nya tapi abaikan saja vi " ucap Klara tetap memakan makanan nya
Vivi menghela nafasnya lalu tanpa sengaja menoleh dan tatapan nya bertemu dengan mata biru milik Alex
Deg
Vivi merasa sangat gugup dan berusaha untuk terlihat biasa saja, saat sedang menikmati makanan
byur
Tubuh Vivi dan klara di sirami oleh seseorang dengan minuman mereka membuat keduanya terkejut begitu pun Alex dan Julio
" Apa apaan sih kalian" ujar Vivi menatap tajam Jenifer dan Rose
" Dasar Jalang kamu sengaja ya ingin mengoda kekasih ku" pekik Jenifer
"Jen sudahlah jangan membuat keributan " ujar Alex menarik tangan Jenifer tapi di tepis oleh Jenifer
" Kamu membela dua gadis culun dan miskin ini beby?" tanya Jenifer marah
" Aku tidak membela nya,aku hanya tidak ingin kamu terkena masalah Jen tolong mengertilah " ujar Alex mencoba untuk bersabar
Byur
Klara membalas menyiram Jenifer dan Rose
" Bitch" pekik Jenifer menatap tajam klara dan Vivi
" itulah akibat nya jika kamu seenaknya menindas orang lain terima saja balasan nya" Ujar Klara
" Kau dasar Jalang " pekik Jenifer ingin menampar pipi Klara
Hap
Tangan Jenifer di tahan Vivi dan vivi mencengkram erat tangan Jenifer membuat nya kesakitan
" Aww lepasin tangan ku dasar babu" ucap Jenifer
Vivi melepaskan tangan Jenifer lalu menarik tangan klara untuk pergi saat melewati Alex ,vivi mendorong nya Karena kesal semua terjadi karena laki' itu
" Maaf ya Ra gara' gadis gila itu salah paham jadinya kamu ikut di siram" ucap Vivi merasa bersalah saat ini mereka sedang di toilet membersihkan wajah dan penampilan mereka
" Aku tidak apa' Vi, huf aku jadi kepikiran jika aku balik ke Indonesia kamu akan di bully oleh mereka" Ujar Klara
Vivi menoleh dan menghela nafasnya
" Kamu akan kembali kan ra?" tanya Vivi
" Ya Vi aku hanya menghadiri pernikahan kak Mauren, setelah selesai aku akan kembali " Klara tersenyum tapi hatinya merasakan sesuatu yang belum bisa di pastikan klara Sebuah firasat buruk
" Aku sebenarnya ingin kerja di sini Ra, tapi melihat perlakuan mereka aku jadi tidak ingin berlama-lama di negara ini" ujar Vivi
" Tetap semangat okey sampai kita bisa wisuda " Klara tersenyum
" Okey ra, kita pulang saja mata kuliah hari ini sudah selesai " ujar Vivi
Mereka pun memutuskan untuk pulang sesampainya di apartemen hp klara bergetar sebuah panggilan dari Mauren
" Halo kak" Sapa Klara
" Kamu kapan balik?" tanya Mauren dengan ketus
" Besok kak " ucap Klara
" okey" jawab Mauren lalu panggilan terputus
" Kak Mauren?" tanya Vivi
" Ya vi" jawab klara
" Aku heran ra mengapa kak Mauren tidak perna berbicara dengan lembut dan sekali nya telfon cuma untuk menanyakan kapan kamu pulang" ujar Vivi
" Aku juga bingung Vi selama ini aku selalu mengalah dan tidak pernah berbicara kasar padanya tapi sepertinya kak Mauren tidak menyukai ku " ujar Klara dengan sendu
" Kamu sabar ya Ra, semoga saja kak Mauren tidak berperilaku seperti ini lagi " ucap Vivi
Keesokan harinya di London Heathrow,
" Kamu hati' ya kabari aku jika sudah sampai" ujar Vivi memeluk erat sahabat nya
" Siap vi kamu juga hati' di sini, jika kamu di tindas kamu harus berani melawan mereka " ucap Klara
" Aku pergi dulu ya Vi sampai bertemu 2 Minggu lagi " ucap Klara lalu menuju pesawat yang akan membawa nya kembali ke Indonesia
Vivi melambaikan tangannya air matanya menetes melihat kepergian sahabat nya
" Baru kamu pergi ra,aku sudah merasa sepi, Semoga saja di kampus aku tidak di ganggu oleh nenek sihir itu" ucap Vivi pelan lalu pulang ke apartemen
Di dalam pesawat perasaan cemas klara semakin membuat nya takut
" Apa yang akan terjadi, mengapa aku merasakan firasat buruk" Batin Klara
Setelah menempuh perjalanan 21 jam 50 menit dari Inggris akhirnya Klara tiba di Bandara internasional Soekarno-Hatta
" Non Klara" sapa pak Candra supir pribadi keluarga nya
" Halo pak bagaimana kabar nya?" tanya Klara tersenyum
" Baik non, wah non klara semakin cantik saja hehehe " ujar pak Candra
" hehehe terimakasih pak " ucap Klara tersenyum
" Ayo non Silakan masuk, kopernya biar bapak saja yang memasukan kedalam bagasi " ujar Candra
Setelah itu mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke rumah setelah menempuh perjalanan 30 menit Klara pun sampai ke rumah nya ...
" Klara" Sapa ketlin ibunya
" Mah klara kangen, bagaimana kabar mama?" tanya Klara
" Mama baik' saja sayang, kamu semakin dewasa dan cantik nak, mama juga sangat merindukan kamu, ayo masuk kakak mu dan papa sudah menunggu " ajak Ketlin
Saat memasuki rumah Klara melihat kakak dan papa nya sedang duduk di ruang tamu
" Pah apa kabar?" tanya klara menghampiri papa nya dan Memeluk nya
" Baik" ujar Erlando dingin
Klara hanya bisa menghela nafasnya sifat papa nya masih sama seperti dulu sangat dingin dan tidak pernah tersenyum padanya alasannya cuma satu karena dia terlahir sebagai wanita, Papa nya sangat menginginkan anak laki-laki tapi saat mama nya hamil dan melahirkan nya dari situ klara tidak pernah di anggap ada oleh Erlando
" Kamu yang sabar sayang" ujar ketlin mengelus punggung klara yang nampak sedih
Klara tersenyum pada ketlin lalu menghampiri Mauren saat hendak memeluk nya Mauren mendorong klara membuat nya sedikit terkejut dengan perlakuan Mauren
" Kak" ucap Klara dengan raut wajah sedihnya
" Jangan peluk' deh lebay banget" ujar Mauren ketus
Klara meremas jarinya merasa sedih dengan perlakuan keluarga nya yang sedari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah
" Mengapa aku di suruh pulang jika kalian tidak menginginkan kehadiran ku" batin klara merasa sedih
Devan menjadi pria bodoh...
kalau sampai 3 kali
bisa dapat piring nich...
gimana kabar Klara, thor?
di tunggu up nya
untuk membaca kelanjutan ceritanya...
benar" bodoh
hatinya bimbang...
semoga Klear
hidup bahagia di kota itu
...
mungkin kamu menyesal...
ujung " nya pasti nyari Dia ...
pas bangun tidur...
akan kah Dia hamil...
hanya author yg tau...
lanjut thor ceritanya
di tunggu up nya
egois dia" nya...
lanjut thor ceritanya