Kiara merupakan seorang gadis ceria yang menikmati hidupnya dengan kerja. Ibunya sudah meninggal sekitar lima tahun yang lalu. Sedangkan ayahnya jarang dirumah dan juga jarang memberikan nafkah kepadanya semenjak ibunya meninggal. Itu sebabnya gadis itu memilih bekerja.
Namun, siapa sangka petaka dalam hidupnya dimulai!
Kiara dipaksa menikah dengan Axel Blackthron, seorang CEO dingin karena ayahnya memiliki hutang sebesar lima milyar rupiah.
Situasi semakin rumit saat Kiara mengetahui sebuah fakta bahwa pria yang akan menikah dengannya merupakan suami dari sahabatnya, Rachel.
Apa yang akan dilakukan Kiara?
Apakah ia akan menolak perintah ayahnya atau justru membiarkan dirinya menjadi duri dalam rumah tangga sahabatnya.
Bagaimana nasib Kiara kedepannya?
Yuk, ikuti cerita kedua Author.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Salam hangat dari author💐💐💐
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rezqhi Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Kabar buruk menimpa perusahaan Axel. Dimana kebangkrutan tidak hanya melanda perusahaan inti, tetapi juga menyeret seluruh cabang akibat penggunaan dana untuk menutupi hutang perusahaan.
Hal itu membuat Axel menjadi Frustasi. Ia tidak menyangka Perusahaan Blackthron yang dibangun oleh almarhum kakeknya harus berhenti ditangannya. Bayangan wajah kakeknya yang percaya penuh kepadanya seketika hadir.
Saat ini yang ia butuhkan adalah hiburan. Ia membutuhkan Rachel disampingnya untuk menghibur dan mendukungnya, namun wanita itu selalu keluar dengan alasan ada urusan penting.
'Aku harus bagaimana,'
Pria itu melihat Rachel yang sedang berpakaian rapi ingin keluar. Dengan sigap Axel memanggilnya.
"Sayang, kamu mau kemana? belakangan ini kamu selalu keluar. Aku merindukanmu," tutur Axel sambil menatap sendu Rachel dan Ingin memeluknya namun dengan cepat Rachel menghindari hal itu.
"Maafkan aku sayang, tetapi aku sedang ada urusan penting," jawab Rachel.
'Urusan penting apa? sampai harus setiap hari?'
"Baiklah, tapi apakah kamu memiliki tabungan dari uang yang selama ini ku kasih?" tanya Axel.
Rachel merasa aneh dengan pertanyaan suaminya itu.
'Kenapa dia tiba-tiba menanyakan hal begitu,'
"Maafkan aku sayang, apa boleh aku meminjamnya? perusahaan kita benar-benar diambang kehancuran. Aku butuh modal untuk memulai bisnis baru," ucap Axel.
Rachel syok mendengar itu. Ia lantas menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa ia tidak memiliki tabungan apapun.
Axel fokus ke kalung yang terpajang dileher jenjang Rachel. Ia mengingat bahwa Rachel memiliki banyak koleksi perhiasan yang harganya tidak kaleng-kaleng.
"Kalau begitu, apa boleh perhiasan mu dijual sebagian sebagai modal?" tanya Axel, namun Rachel menolak hal itu.
"Sayang, aku tidak mungkin menjual hal itu. Ini sangat berharga bagiku," ucap Rachel dengan sedikit kesal dan melangkah pergi tanpa pamit kepada Axel.
'Kenapa dia tidak mau membantuku?'
...~~~...
Di sisi lain seseorang misterius nampak tertawa puas mendengar berita kebangkrutan Blachktron.
'Bagus! Ini sesuai rencana. Sebentar lagi kamu akan hancur tuan Axel Blackthron,'
...~~~...
"Ayah, aku kangen kak Kiara. Bawa dia kesini donk?" rengek Lili.
"Lili besok saja ya sayang, ayah capek," tolak Felix secara halus.
"Tidak mau! Lili maunya sekarang!" ucap Lili seraya berkacak pinggang.
"Lili, ayolah! besok aja ya sayang,' bujuk Felix.
Mata Lili berkaca-kaca mendengar ucapan ayahnya. Gadis kecil itu kemudian berlari sambil menangis karena kemauannya tidak dituruti.
Dikarenakan berlari sambil menangis, Lili tidak fokus dengan jalan mengakibatkan kakinya tergelincir dan berguling-guling di sepanjang anak tangga.
"NON LILI...!"
Felix kaget mendengar suara histeris bi Inem yang memanggil Lili. Pria itu segera menghampiri sumber suara dan kaget melihat putrinya bermandikan darah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Tuan...non Lili hiks..." hisak bi Inem.
"Tolong ambilkan kunci mobil saya bi!" perintah Felix seraya menggenggam putri nya.
Bi inem segera melaksanakan perintah yang diberikan kepadanya dengan hati yang sangat kacau. Wanita paruh baya itu sangat menyayangi putri majikannya. Sedari Lili lahir sampai sekarang dirinya ikut handil dalam perkembangan gadis kecil itu.
"Tuan, bolehkah saya ikut hiks?" tanya bidan Inem.
Felix mengiyakan tanpa berpikir panjang. Keduanya pun berangkat ke rumah sakit.
Di sepanjang jalan, bi Inem tidak henti-hentinya menangisi Lili yang berada dipangkunya. Sedangkan Felix menyesal karena tidak mengiyakan permintaan putrinya tadi.
'Ayah mohon sayang, kamu bertahan ya,'
'Ini semua salahku, andaikan saja aku menuruti permintaan Lili ini semua pasti tidak terjadi,'
'Claudia, maafkan aku. Aku tidak bisa menjaga putri kita. Aku ayah yang buruk,'
Raut wajah khawatir menghiasi wajah Felix meski tanpa suara.
Pria itu mengeram kesal saat macet datang. Dia tidak henti-hentinya membunyikan klakson yang mengakibatkan sejumlah pengendara protes.
"SABAR PAK!" teriak salah satu pengendara mobil didepan mobil Felix.
"Sabar pak, kita juga buru-buru," ucap pengendara mobil yang disamping mobil Felix
Felix membuang nafas kasar sambil menoleh ke sang putri yang wajahnya kini pucat.
'Ya Allah tolong selamatkan putriku. Engkau telah mengambil Claudia dariku, biarkan aku menjadi ayah yang baik dulu,'
'Claudia, jangan ambil Lili dulu dariku. Berikan aku kesempatan menjadi ayah yang baik untuknya,'
Setengah jam kemudian, mereka telah tiba di rumah sakit Medika Utama. Dengan cepat Felix menggendong Lili dan berlari menuju UGD.
Di sisi lain, Kiara yang sementara menjemur pakaian tiba-tiba merasa gelisah.
'Kenapa aku jadi gelisah begini'
Wanita itu mencoba mengabaikan rasa gelisah nya dan kembali ke dalam rumah untuk meletakkan keranjang cucian.
Axel yang kebetulan duduk di sofa itu mendengar suara ponsel Kiara berdering. Memang ponsel Kiara terletak di meja depan sofa itu karena sebelum Axel duduk di sofa, Kiara terlebih dahulu duduk di sofa itu.
Pria itu melirik nama yang tertera dalam ponsel tersebut. Setelah mengetahui nama itu, ia mengabaikannya. Namun ponsel itu berkali-kali berdering. Dan sepertinya si pemilik masih sibuk.
Dengan terpaksa Axel memilih mengangkatnya.
"Dasar anak kurang ajar! saya sudah menelpon berkali-kali tetapi kamu baru mengangkatnya. Saya butuh uang 500 juta, saya tidak mau tahu kamu harus mendapatkan itu secepatnya atau tidak kuburan ibumu saya acak-acak!"
Panggilan itu putus sepihak oleh Zamuel sendiri. Entah mengapa, Axel tertarik membuka ruang pesan Kiara dengan Zamuel.
Ia mulai membaca isi pesan itu. Dan dari situ ia berpikir ternyata selama ini ia berprasangka buruk terhadap wanita itu.
Wanita itu hanya korban dari ayahnya yang serakah. Ia juga mengetahui bahwa rumah Kiara yang dulu telah ia gadaikan.
Ia juga sempat membaca bahwa Zamuel sempat menyuruh putrinya untuk menceraikannya dan mendekati Felix karena dirinya sudah bangkrut, namun wanita itu bersih keras menolak penceraian itu.
"Ayah, meskipun aku dan tuan Axel menikah karena terpaksa tetapi tetap saja pernikahan itu sah dimata agama dan negara. Kita tidak bisa mempermainkan pernikahan begitu saja. Lagian Kiara merasa sangat berdosa jika meninggalkan dia dalam keadaan yang hancur begitu. Walau tuan Axel tidak menyukaiku, dia tetap suamiku. Aku akan tetap mengurusnya dan berdoa agar masalahnya cepat selesai meskipun dia sering memakiku. Maafkan aku, tapi kali ini aku tidak bisa melakukan apa yang ayah minta," Itulah isi pesan yang menjelaskan tentang Kiara yang menolak permintaan ayahnya.
Hati Axel sedikit tersentuh membaca pesan itu. Ia tidak menyangka Kiara mendoakannya dan tidak mau meninggalkannya setelah mengetahui bisnisnya bangkrut. Bahkan pria itu juga sadar, selama ia disini Kiara begitu telaten melayaninya. Menyiapkan sarapan, makan siang, makan malam, kopi bahkan pakaian pun wanita itu kerjakan sendiri.
Sedang Rachel, istri sesungguhnya tidak pernah melakukan itu. Ya dia memang melarang Rachel melakukan pekerjaan rumah tangga, karena tidak ingin wanita itu kecapean.
Namun, wanita itu selalu keluar rumah bahkan disaat Axel memintanya untuk menghibur dan menemaninya wanita itu menolak. Axel juga teringat akan penolakan Rachel saat pria itu meminta menjual sedikit perhiasannya.
Tiba-tiba tangan seseorang dengan amplop coklat tebal berada di dekat wajah Axel.
Halo guys,
Gimana kabar kalian?
Ada yang penasaran nggak kira-kira siapa yang memberikan amplop itu ke Axel ya.
Oh ya, akhirnya Axel mengetahui Kiara yang sebenarnya. Mudah-mudahan setelah ini sifat Axel ke Kiara berubah ya.
Seperti biasa jangan lupa baca dan tinggalkan jejak ya🤗💐
See you next part 🤗🤗💐
Salam cinta dari Author 💐
kita senasib Kiara 🤧
,, salam kenal ya... aku Amika dari 'My stranger Secret husband' semoga berkenan mampir 👋
nanti kalo dah bangkrut samuel bakalan ditendang sama Iren!/Grin/
udah ada kode alam dari anake