NovelToon NovelToon
Istri Lemah Kesayangan Presdir

Istri Lemah Kesayangan Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Janda / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:171k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

Seumur hidupnya Anne selalu hidup dalam tekanan, dia tumbuh menjadi gadis lemah dan penakut. Kata-kata andalannya hanya satu, "Maafkan Saya."
Anne percaya hanya kata maaf yang mampu membuat hidupnya selamat.
Hingga sebuah peristiwa membuatnya terjebak dengan seorang Presdir dingin, Jackson Wu.
"Maafkan Saya, Tuan. Saya mohon jangan pecat Saya. Saya mohon maaf."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ILKP Bab 12 - Iya, Boleh Kak

Panggilan Kakak sebenarnya sudah sering Jackson dengar dari wanita lain, tapi entah kenapa ketika panggilan itu keluar dari mulut Anne terasa berbeda ketika mendarat di telinganya.

Seolah panggilan itu lebih manis dan lembut untuk di dengar, seperti permen kapas yang mudah rusak.

Mereka menuruni anak tangga dan langsung jadi pusat perhatian beberapa pelayan yang ada di lantai bawah.

Estella sedang duduk di ruang tengah saat itu, langsung menoleh ketika menyadari tanda-tanda ada yang datang. Setelah menegur Anne tadi, dia memang menuju ke sini menunggu waktu makan malam tiba.

Dan melihat ada orang lain Anne sontak menggenggam tangan Jackson dengan lebih kuat. "Dia adikku, kenapa harus takut?" bisik Jackson, dia mendekatkan mulutnya ke telinga Anne saat bicara.

Namun pergerakannya kecil itu sudah membuat Anne kelabakan, bahkan reflek memukul lengan sang Presdir.

Plak! "Ya ampun maaf Tuan ... Kakak," ucap Anne, dia meringis pilu. Memukul sendiri dan merasa bersalah sendiri.

Sedangkan Jackson kebagian menghela nafas kasar.

Semua pemandangan itu terpantau jelas oleh Estella, termasuk kedua tangan yang saling menggenggam erat. Termasuk bagaimana sang kakak nampak lebih bucin daripada Anne.

'Pernikahan mereka bukanlah pernikahan yang sesungguhnya, aku sangat yakin. semua itu pasti hanya sandiwara,' batin Estella.

"Stella, beri salam pada Kakak iparmu," titah Jackson setelah tiba di ruang tengah.

Terpaksa Estella bangun dari duduknya, wajahnya nampak jelas tidak ramah tapi dia menuruti keinginan sang kakak. "Selamat malam, Kak," ucap Stella dengan dagu yang terangkat.

Sementara Anne hanya mampu menganggukkan kepalanya, sesekali menatap Estella lalu menunduk, sesekali menatap Estella lalu menetap ke arah lain.

Saat Jackson menarik tangannya pelan barulah Anne bisa fokus.

"Dimana yang lain?" tanya Jackson kemudian, juga menarik Anne untuk duduk di salah satu sofa. Di sini mereka duduk berdampingan, bahkan nyaris tanpa jarak. Seolah ada lem yang menahan mereka berdua.

"Papa makan malam di luar, kak Deinara pergi ke kamar mama untuk memanggilnya makan malam," jelas Estella apa adanya.

Dia tidak memiliki masalah apapun pada sang kakak, di sini masalahnya hanyalah pada Anne. Bahkan malam ini Anne menggunakan baju yang nampak lusuh di matanya.

'Astaga, bagaimana bisa Kakak ku menikah dengan wanita seperti itu?' batin Estella.

Namun sejak tadi Jackson juga tidak terlalu memperhatikan penampilan Anne, sebab Jackson terlalu sibuk mencari wajah Anne yang selalu menunduk.

"Nanti makan yang banyak," ucap Jackson pelan, ucapannya hanya mampu didengar oleh Anne saja di ruang tengah tersebut.

"Iya, Kak," jawab Anne patuh, bicara lebih pelan lagi. Seolah dunia ini hanya milik mereka berdua sementara Estella mengontrak.

Tak berselang lama kemudian Deinara dan Yessa juga mendatangi ruang tengah, sebelum menuju ke meja makan mereka semua memang akan melewati tempat ini. Pusat dari seluruh ruang di lantai satu.

Sontak saja keduanya memasang wajah tak senang. "Apa dia tidak bisa makan malam di kamar saja? Membuatku tidak berselera," ucap Yessa dengan jelas, kalimat yang tentu saja ditujukan oleh Anne.

Jackson kemudian mengajak Anne untuk mulai berdiri, "Ayo Sayang," ajak Jackson, suaranya memang tidak terlalu keras tapi semua orang bisa mendengarnya dengan jelas.

Deinara bahkan sampai ternganga sejenak dibuatnya, sebutan itu harusnya hanya untuk dia. Bukan wanita sampah seperti Anne.

"Jika kamu tidak berselera maka kembalilah ke kamar, aku dan Anne akan ke meja makan sekarang," ucap Jackson, sorot matanya lurus ke arah Yessa.

Dengan menggandeng tangan sang istri Jackson melewati ketiga wanita tersebut.

"Astaga geramnya aku Ma," ucap Deinara kemudian, kedua tangannya terkepal kuat. Salah satu kakinya bahkan menghentak lantai.

"Ayo Ma, kita ke meja makan. Jika kita tidak di sana maka wanita itu akan lebih leluasa," ajak Estella setelahnya dan Yessa menganggukkan kepala setuju dengan pemikiran sang anak tiri.

Tanpa ada kata lagi Yessa lantas menuju rumah makan dengan langkah kaki lebar, di sana Jackson dan Anne telah duduk berdampingan. Bahkan nampak jelas jika Jackson menggeser kursi hingga bisa duduk lebih dekat dengan gadis miskin tersebut.

Yessa lebih dulu duduk kemudian disusul oleh Deinara dan juga Estella.

"Makan yang banyak, awas jika makanan di piring mu tidak habis," ucap Jackson, dia mengabaikan keberadaan semua orang di sana. Perhatiannya hanya tertuju pada Anne.

Jackson bahkan mengisi piring Anne dengan banyak makanan.

Anne yang seharian ini belum bertemu nasi sontak tersenyum kecil melihat semua makanan itu, senyum yang mampu dilihat oleh Jackson juga.

Senyum yang membuat Jackson heran, sebab dia seolah sedang memberi makan sang anak.

Anne hendak langsung makan, tapi dia lebih dulu melirik yang lain. takut salah jika makan lebih dulu, tapi kemudian suara Jackson terdengar menenangkan.

"Makanlah," titah Jackson.

"Iya, Kak," balas Anne lirih dan Anne segera menyantap makanannya dengan lahap.

Deinara mengepalkan kedua tangannya di atas meja, meski sudah sangat yakin bahwa semua itu hanya sandiwara tapi ternyata tetap saja dia merasa cemburu.

Deinara tidak bisa melihat Jackson memperhatikan wanita lain, apalagi perhatian itu terjadi tepat di depan matanya.

'Kenapa kamu mengambil langkah sejauh ini, Jack? Apa kamu tidak merasa jijik berdekatan dengan wanita itu?' bantin Deinara, tak habis pikir dengan permainan yang dilakukan Jackson sekarang.

Seolah Jackson rela bersusah payah hanya demi melawan Yessa.

"Kak, ayo makan," ajak Estella sebab Deinara hanya diam, sementara sorot matanya lurus menatap ke arah Jackson. Pria yang sejak tadi bahkan sedikitpun tidak menetap ke arahnya.

"Lihatlah, betapa rakusnya istrimu," ucap Yessa kemudian, sebenarnya dia sangat jijik melihat Anne makan. Tapi dia tetap bertahan di sini, karena jika pergi maka Jackson akan merasa menang.

Ucapan Yessa membuat Anne jadi berhenti mengunyah makanan, dia tidak rakus, tapi Anne hanya lapar.

Jackson kemudian mengelus puncak kepala Anne dengan lembut, "Tidak apa-apa, makanlah. Sudah ku katakan makan yang banyak," ucap Jackson dengan lembut, memperlakukan Anne seolah Anne adalah istri kesayangannya.

Sentuhan kepala itu bahkan membuat Anne menciut, sentuhan mendadak yang membuatnya takut. Anne langsung waspada.

Tapi ketika menyadari dia tidak sendirian di sini, Anne langsung patuh lagi. Tidak memperdulikan semua orang dan hanya mendengarkan ucapan Jackson.

Anne melanjutkan makannya.

"Jika istriku sedang makan jangan diganggu," pinta Jackson pada semua orang.

Yessa benar-benar muak melihat sandiwara Jackson tersebut, sementara Deinara sangat cemburu.

Selesai makan malam Jackson ingin mengantarkan Anne ke kamar, sebab baginya di sana adalah tempat yang paling aman untuk Anne. Tapi kemudian langkahnya jadi terjeda ketika mendengar Deinara bicara.

"Jack, bisakah kita bicara sebentar? Hanya berdua," ucap Deinara.

Jackson tidak langsung menjawab, dia menatap Anne lebih dulu. "Apa boleh?" tanya Jackson pada sang istri, dia sangat berharap Anne akan bilang tidak.

"Iya, boleh Kak," jawab Anne.

1
Anjellita
bagus An kamu harus terus memupuk keberanian mu
tapi aku bingung kenapa kamu harus menatap hidung si ular keket biar berani🤣
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gini baru bener banget Anne. Jackson pasti bahagia sekalii
Hafifah Hafifah
g apa" deh yg ditatap hidungnya si deinara asalkan kamu bisa melawan nih wanita g tau malu yg terang"an ingin merebut suamimu
Hafifah Hafifah
kenapa kamu g nikah aja ama Andreas kalian pasti cocok tuh
Hafifah Hafifah
wah pedes amat ya omongannya.seharusnya lw deinara punya malu dia akan angkat kaki dari rumah Jackson
Hafifah Hafifah
👍👍👍👍 nah itu baru bener An jauhkan pelakor dari suamimu
Hafifah Hafifah
si Anne udah mulai nunjukin kepemilikannya nih
Hafifah Hafifah
kenapa kamu natap hidungnya sih An kenapa g matanya aja
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣🤣 jadi pesonamu g mempan buat Anne ya jack
Abigail Chavali
Makanya mulai sekarang buang kebiasaan menunduk saat bicara ya Anne, apalagi suami tampan kaya raya di tatap ya
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣🤣 salah besar kamu berharap si Anne akan tersipu malu Jack yg ada dia biasa aja
Hafifah Hafifah
hemmm udah mulai gombalnya nih 🤣🤣🤣
Hafifah Hafifah
nah itu tau makanya nurut ama jackson
Riri
wah... Daebak
sum mia
good Anne.... ada kemajuan lagi kamu , lawan aja terus si pengganggu tak tahu diri itu . pokoke jangan kasih celah lah .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Mutiah Hanafi
hayoooo...
mau apa....
jumirah slavina
ya memang Kakak'mu itu cinta... gimana donk


🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita Lnfy
lucu
Hanima
/Good//Good/
sitimusthoharoh
pokoe sekarang semua orang yg terlihat hanya hidunge aj y an.wkwkwkwk
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!