NovelToon NovelToon
AISHA

AISHA

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Poligami / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Queisha Calandra

Aisha Febriani menikahi seorang pria yang belum ia kenal sebelumnya. Sejak kecil ia tinggal di kampung halaman neneknya. Namun setelah ia menginjak usia 19 tahun, ia dijemput oleh kedua orangtuanya dan pindah ke kota.
Di saat yang sama, Aisha dilamar oleh seorang pria tampan yang belum ia kenal. Mereka menikah berdasarkan wasiat ayah pria itu. Tapi, tidak ada yang tahu bahwa ternyata pria itu memiliki seorang kekasih, dan mereka saling mencintai. Namun pria itu juga bersikap baik pada Aisha sampai suatu hari, kejadian tidak terkira membuat Aisha harus menerima penderitaan yang bertubi-tubi.
Aisha, tidak akan pernah menyerah. Meskipun pada awalnya ia tidak mengenal suaminya, tapi ia yakin, ia sudah lebih dulu jatuh cinta pada suaminya sejak pandangan pertama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queisha Calandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3.

Rey dan Rena kini resmi menikah setelah satu bulan mempersiapkan acara yang digelar dengan mewah. Sangat berbanding balik dengan pesta pernikahan pertamanya dengan Aisha yang hanya di hadiri oleh kerabat dekat saja.

Hal itu, tentu membuat Aisha sedikit iri, namun Aisha cukup sadar diri dengan posisinya dengan Rena yang berbeda jauh.

Meskipun bibirnya mengatakan ia rela Rey menikahi Rena, namun hati Aisha benar-benar hancur, ia sungguh tidak ingin berbagi suami. Tapi, ia tidak berdaya sekarang. Daripada harus meninggalkan Rey, lebih baik membiarkan pria itu bahagia dan ia tetap ada di sampingnya meskipun kini ia tidak sendiri lagi menemani Rey.

Malam ini, Rey tidak pulang ke rumah setelah pesta pernikahan di gelar di sebuah gedung. Rey memilih untuk menghabiskan malam pertamanya dengan Rena di sebuah hotel. Sedangkan Aisha hanya bisa menangis di dalam kamarnya yang gelap karena ia sengaja tidak menyalakan satupun penerangan di rumah itu.

"Seandainya kau juga memiliki perasaan yang sama, aku mungkin bisa mencegah semuanya terjadi. Tapi, aku hanyalah kesalahan bagimu." Ucap Aisha lirih dalam isakannya yang ia redam dengan bantal, ia menyembunyikan wajahnya di balik bantal karena tidak ingin suara tangisannya terdengar oleh siapapun meskipun di rumah itu hanya ada dirinya seorang.

Disisi lain, Rey dan Rena yang sedang menikmati malam pertama mereka pun sama sekali tidak terpikirkan perasaan Aisha saat ini. Wanita itu sudah berkali-kali menyakinkan mereka bahwa dirinya baik-baik saja. Jadi, seharusnya mereka tidak perlu menghawatirkan Aisha lagi.

"Akhirnya kita menikah. Bagaimana perasaanmu?" Tanya Rey sambil melepas jas dan sepatunya.

"Bahagia. Apa lagi kata yang bisa melebihi itu?" Ujar Rena sambil tersenyum.

"Sekarang kita akan terus bersama. Aku hanya tidak menyangka saja bahwa hari ini akan tiba, saat kita bisa kembali bersama setelah apa yang kita lalui selama ini." Kata Rey.

"Kita tetap harus memperhatikan perasaan Aisha juga. Jangan sampai kesenangan kita membuat Aisha tersakiti. Jika bukan karena dia baik, kita mana mungkin bisa menikah?" Ucap Rena. Rey mengangguk dan tersenyum.

Aisha, saat pulang nanti, hal pertama yang ingin Rey lakukan adalah memeluk wanita itu sambil berterimakasih padanya dengan tulus.

.........

Baru semalam Rey tidak pulang, Aisha merasa waktu begitu lama berlalu. Bahkan semalaman ia tidak bisa tidur. Padahal ia sudah belajar agar terbiasa selama ini. Tapi, sepertinya semua sia-sia. Apa yang ia rasakan saat ini jauh lebih sulit dari yang ia usahakan sebelumnya.

Aisha menyiapkan sarapan untuk berjaga-jaga jika Rey dan Rena memutuskan untuk pulang pagi ini meski Aisha tidak tahu pasti kapan mereka akan pulang.

Tok tok tok tok

Aisha mendengar suara pintu di ketuk, Aisha pikir itu adalah Rey dan Rena yang memutuskan untuk pulang dan sarapan bersama pagi ini. Dengan cepat, Aisha berjalan ke pintu depan dan membuka pintu itu dengan wajah senang.

"Se-" ucapan selamat yang akan Aisha lontarkan berhenti begitu saja setelah melihat bahwa bukan Rey dan Rena yang datang. Melainkan seorang wanita paruh baya yang membawa dua buah koper besar di samping kanan dan kirinya. Aisha baru beberapa kali melihat wanita itu dan ia juga sudah cukup hafal siapa wanita itu. Dia adalah ibu mertua suaminya, ibu Rena.

"Nyonya, ada apa pagi-pagi sekali sudah berkunjung? Dan koper ini milik Rena?" Tanya Aisha.

"Tidak sopan sekali kamu. Saya mau kesini kapan pun itu suka-suka saya. Dan ini semua barang-barang saya." Kata Wanita itu.

"Maksud anda, anda ingin menginap?" Tanya Aisha.

"Bukan menginap. Mulai sekarang saya juga akan tinggal disini." Kata wanita itu membuat Aisha terkejut.

"Apa?" Aisha tidak menyangka bahwa akan ada masalah seperti ini. Kenapa Rey membiarkan ibu mertuanya tinggal bersama mereka? Apa yang dipikirkan Rey?

"Apa Rey tidak memberitahumu? Kami sudah sepakat sejak jauh-jauh hari sebelum mereka menikah." Kata Wanita itu. "Minggir! Tunjukkan kamar saya!" Lanjutnya sambil menyeret kedua koper miliknya masuk mendahului Aisha.

Aisha menghela nafas kasar. Apa lagi ini? Apakah Rey menikahi Rena saja masih tidak cukup?

"Dimana kamar Rey?" Tanya wanita itu.

"Ada di lantai dua." Jawab Aisha.

"Antar aku ke kesana!" Kata wanita itu seakan tidak ingin dibantah. Aisha merasa sekarang dirinya seperti pelayan yang penurut.

Aisha menunjukkan kapan Rey dan kamarnya sebelumnya, ia melihat wanita itu, Mertua Rey masuk tanpa izin dan membuka almari dan mengeluarkan pakaian Aisha dari dalam.

"Apa yang anda lakukan?" Tanya Aisha.

"Mulai sekarang kau pindah. Ini adalah kamar Rey dan Rena!" Kata wanita itu sambil melempar beberapa potong pakaian Aisha ke lantai.

"Apa maksud anda? Ini adalah kamar saya dan Rey. Di rumah ini masih ada kamar lain, Rena bisa menempatinya." Kata Aisha tidak terima.

"Rey dan Rena baru saja menikah. Mereka harus menempati kamar yang paling bagus di rumah ini. Jika tidak, mereka tidak akan merasa nyaman untuk segera memiliki anak." Kata wanita itu seakan tidak melakukan kesalahan apapun.

"Maksud anda apa? Apa kamar lain tidak nyaman?" Tanya Aisha.

"Kamar ini lebih luas dari yang lain. Saya tidak setuju Rena menempati kamar lain." Kata Wanita itu lagi.

"Tapi, anda melanggar privasi, saya akan adukan pada Rey." Kata Aisha mengancam.

"Kamu jangan bodoh. Wanita yang dicintai Rey adalah Rena. Tentu saja dia akan melakukan apa saja yang membuat Rena nyaman." Kata wanita itu lagi.

Aisha terdiam.

Benar. Rey hanya mencintai Rena. Dia bukan apa-apa disini.

"Sudah mengerti? Ambil semua barang-barangmu dan pindah!" Ujar wanita itu sambil melempar pakaian Aisah ke wajah Aisha. Aisha hanya pasrah dan memungut semua pakaiannya yang berserakan dan pindah ke kamar lain.

........

Aisha sungguh menunggu Rey pulang dan menjelaskan semuanya. Mengapa ibu mertuanya juga harus tinggal di bersama mereka? Kenapa ibu mertuanya harus mengambil alih semuanya? Sebenarnya apa maunya ibu mertua Rey yang sesuka hatinya dalam berbuat?

"Jadi, seperti ini pekerjaanmu? Bersantai-santai saat semua pekerjaan rumah masih berantakan? Kenapa Rey bisa sial menikahi wanita sepertimu?" Ujar Wanita tua yang hampir membuat Aisha kehilangan kesabarannya.

"Aku lelah, nyonya." Jawab Aisha. Beberapa hari, Wanita itu membuat Aisha bekerja tiga kali lipat lebih sibuk di rumah. Sudah sewajarnya jika Aisha merasa kelelahan saat ini. Tapi, sepertinya alasan kelelahan tidak membuat wanita itu berhenti untuk menyiksa Aisha.

"Itu hanya alasanmu saja. Bilang saja jika kau itu memang pemalas!" Ujarnya.

"Satu jam saja, biarkan aku beristirahat!" Ucap Aisha pelan.

"Aisha, kami pulang!"

Baru saja ibu mertua Rey menjawab ucapan Aisha, suara Rey membuat semua yang baru saja terjadi terlupakan begitu saja. Aisha senang, akhirnya Rey pulang dan ia bisa segera mendapatkan jam istirahatnya.

"Rey, Rena." Ucap Aisha menyambut kedatangan suami dan istri kedua suaminya.

"Kamu kenapa? Wajahmu pucat sekali?" Tanya Rey.

"Tidak apa-apa. Hanya sedikit lelah. Nanti juga membaik." Jawab Aisha.

"Kalau begitu, kamu harus istirahat!" Ucap Rey yang dilanjutkan anggukan oleh Rena.

"Tidak apa-apa. Aku siapkan makan siang dulu, baru aku istirahat." Jawab Aisha.

"Sha, kita bisa pesan makanan dari luar. Jangan memaksakan diri!" Ucap Rey lagi.

"Tidak apa-apa, Rey." Jawab Aisha kemudian pergi ke dapur.

Rey akhirnya membiarkan Aisha melakukan apa yang ia mau.

"Antar aku ke kamarku ya Rey!" Ujar Rena.

"Baiklah." Jawab Rey.

"Rey, semua barang-barang Rena sudah ada di kamarmu, mama dan Aisha sudah mengaturnya beberapa jam yang lalu." Ujar ibu Rena membuat Rey dan Rena kaget. Apa maksudnya?

"Apa maksud mama? Aisha bukankah yang sebenarnya tinggal di kamar itu bersama Rey?" Tanya Rena.

"Tidak. Aisha tidak keberatan sama sekali. Dia yang membantu mama malahan." Jawab Ibunya.

"Sudahlah, bukankah sama saja." Kata Rey.

"Tapi, Rey. Aisha-"

"Dia baik-baik saja. Kau sudah lihat kan?" Pungkas Rey kemudian menggiring Rena ke kamar mereka.

Sedangkan Aisha sedang menyiapkan makan siang untuk mereka semua. Ia tidak sengaja meneteskan air matanya di pipi tirusnya. Ia merasa sangat sedih dan kecewa melihat Rey bersama Rena. Hatinya masih belum bisa sepenuhnya merelakan suaminya berbagi hati dengan wanita lain.

"Aisha, kamu menangis?" Tanya Rena yang entah sejak kapan sudah ada di samping Aisha. Aisha yang kaget pun segera menyeka air matanya dengan kasar.

"Tidak. Kenapa menangis? Hanya tidak sengaja terkena air bawang." Jawab Aisha berbohong.

"Jangan berbohong, Aisha!" Ucap Rena. Wanita itu kemudian memeluk Aisha. "Maafkan aku, Aisha!" Ucap Rena, Aisha melepaskan pelukan Rena begitu mendengarnya.

"Apa yang kamu katakan? Apa yang kamu perbuat sehingga aku harus tidak memaafkanmu? Kamu tidak salah." Kata Aisha.

"Sha, aku juga wanita. Aku tahu apa yang kau rasakan di saat seperti ini." Kata Rena.

"Aku benaran tidak apa-apa. Jangan membuatku seakan aku orang jahat." Kata Aisah lanjut dengan kegiatannya.

"Berikan padaku, dan pergilah beristirahat. Mamaku pasti membuatmu sibuk belakangan ini kan?" Ujar Rena.

"Tidak. Tidak apa-apa. Aku lanjutkan ini dulu baru istirahat." Jawab Aisha tetap menolak.

"Aisha, sebelumnya kami hanya tinggal berdua di rumah kontrakan kecil, saat aku menikah dengan Rey, kami sengaja membawa mamaku untuk tinggal bersama. Kasihan mama jika harus tinggal sendiri." Kata Rena.

"Ya. Aku mengerti." Jawab Aisha.

"Terimakasih, Aisha! Kamu wanita yang baik." Ucap Rena. Aisha hanya tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya.

Kasihan?

Apa harus tinggal bersama mereka?

Apa mereka tidak memikirkan apa yang akan wanita tua itu lakukan pada dirinya?

Kenapa semuanya tidak memikirkan perasaannya?

Sudah bagus bukan jika ia mengizinkan Rey menikahi Rena? Kenapa justru memukulnya dengan membawa seseorang yang membencinya seumur hidup untuk tinggal bersama?

Selanjutnya apakah mereka pikir, Ia bisa hidup dengan tenang dan damai?

........

Bersambung....

1
Proposal
Semangat kaa, jangan lupa mampir juga yaa~/Smile/
kalea rizuky
harusnya sena di laporin Rey bloon
kalea rizuky
Rey lebih kotor karena menikahi jalang
kalea rizuky
laki. goblok klo. aisyah mau di. madu ya tolol. kek g ada. laki. lain aja.
Queisha Calandra: makasih udah mampir ya kak!!! ♥️♥️
total 1 replies
kalea rizuky
aisyah kek. pengemis males cwek bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!