Aku Bukan Simpanan, Tapi Istri Yang Disembunyikan

"Maksudnya dua kecebong apa sayang?" Tanya Agastya tiba-tiba loading lambat, dengan tatapan wajah polosnya.

"Astaga... Mas Hubby ini bagaimana. Artinya aku hamil anak kembar. Tapi kok aneh ya, kata Sherly usia kandunganku satu bulan. Padahal kita baru menikah 3 minggu kalau gak salah hitung. Aku gak mau dicurigai lagi."

"Aku gak mau, kalau kamu berfikir aku hamil anak orang..."

"Ya tentu saja hamil anak orang, masak iya kamu hamil anak monyet." Ucap Agastya bercanda.

"Kamu tidak curiga padaku, Mas?" Dania menatap aneh dan curiga. Kok bisa suaminya ini lempeng. Tidak seperti kebanyakan cerita novel yang suami mencurigai Istrinya selingkuh.

"Aku percaya padamu, Istriku cantik. Lagian setiap hari kamu denganku, bagaimana mungkin kepikiran untuk selingkuh. Dan yang penting, aku yang selalu membuatmu terkapar tak berdaya. Sudah jelas kamu hamil anakku." Ucap Agastya sambil tangannya menyikap gaun Dania hingga terlihat perutnya yang sedikit menonjol bagian bawahnya.

"Halo... Anak-anaknya Papa Agastya."

"Apa boleh Papa tengok sebentar."

PLAK

"Dasar suami otak mesum. Sekarang masih jam kerja Mas. Nanti malam saja, kamu lembur. Boleh ya, aku tidur di dalam. Aku benar-benar lelah."

"Baiklah, lagi pula aku ingin ke depan lagi menemui Vega. Apakah dia sudah melakukan apa yang aku perintahkan atau belum."

Wajah Agastya kembali pada setelan awal yakni dingin dan datar. Dengan langkah lebar, Agastya berjalan menuju lobby Perusahaannya yang telah ramai karena Hendry menyuruh semua Karyawan keluar untuk menyaksikan drama. Tidak lupa ada banyak wartawan yang juga telah Hendry undang. Lantas Vega menjadi aktris dadakan yang menjadi sorotan dan perhatian.

"Cepat, waktuku tidak banyak. Jangan basa basi atau penjara menantimu." Ucap Agastya lantang membuat semua orang merasakan aura yang menakutkan.

"Sherly sialan, awas saja kamu. Lihat saja, aku sudah hancur. Makan akan aku seret kamu ke Jurang Neraka." Gumam Vega.

"Perkenalkan nama saya Vega Damayanti, saya mendapatkan perintah dari Sherly..."

Dengan suara bergetar penuh dendam, Vega membeberkan bagaimana Sherly menghubunginya. Saat ini Vega memang butuh uang untuk membayar kuliah adiknya. Dan kebetulan Sherly menawarkan uang, apalagi tugasnya adalah membuat nama Dania buruk di mata orang. Karena Vega sejak awal tidak menyukai Dania yang tiba-tiba menjadi Sekretaris tanpa mengajukan lamaran.

Tentu saja tawaran dari Sherly menjadi sangat menarik untuk Vega. Tanpa memperhitungkan dampak bagi dirinya, Vega terlalu percaya dengan Sherly. Menganggap memang yang pantas menjadi Istri Agastya adalah seorang Dokter. Apalagi ada anak di antara mereka yang Vega pikir lebih baik jika Sherly dan Agastya rujuk seandainya Dania tidak muncul.

Vega menunjukkan bukti transfer dari rekening pribadi atas nama Sherly. Lalu bukti pesan berupa chat Whatapp dan juga panggilan telepon. Terbukti, Sherly menghubungi Vega setelah Dania keluar dari ruang prakteknya.

Hancur... Satu kata yang tepat untuk menggambarkan reputasi Dokter Sherly. Karena Agastya juga menambahkan memberikan bukti rekaman dari ponsel Dania.

Dalam hitungan detik, jagat maya heboh karena lagi-lagi skandal keluarga Abigail menjadi buah bibir.

Karena sudah terlanjur terbuka juga, maka Agastya sekalian menghancurkan Sherly. Dengan membeberkan bukti percakapan Sherly dan Steven di sebuah Bar tanpa ada sensor meskipun Agastya tahu dampaknya akan diterima Shireen. Gadis kecil yang bernasib malang.

Tidak hanya kebusukan Sasha dan Sherly, bahkan Agastya punya bukti perselingkuhan mantan Papa Mertuanya dengan seorang perempuan mantan wanita malam yang hingga kini masih terjalin. Dari perselingkuhan itu, Tuan Sandi mendapatkan seorang anak laki-laki yang sudah dipersiapkan mewarisi Perusahaannya. Bisa dipastikan setelah hari ini Keluarga Abigail hanya tinggal nama.

Sasha masih berada di ruang isolasi, karena virus HIV yang bersarang di tubuhnya terdeteksi sangat aktif dan mudah sekali menular. Bahkan hanya melalui keringat, air liur dan air matanya mengandung virus yang hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Kecuali jika virus itu masih tahap gejala awal seperti Adnan.

Karena mendapatkan tekanan bertubi-tubi, akhirnya Nyonya Santi tumbang juga. Wanita yang tidak tahu apa-apa itu terkena serangan jantung. Dia memang salah karena kurang keras dalam mendidik kedua Putrinya. Itu juga karena suaminya, Sandi Abigail selalu memaklumkan setiap kali Sasha atau Sherly melakukan kesalahan. Bahkan jika itu kesalahan fatal.

Vega telah resmi dipecat secara tidak hormat, meskipun uang 50 juta tetap Agastya berikan sebagai bayaran telah membantu menghancurkan Sherly.

Perusahaan Agastya hari itu tutup lebih cepat setelah Agastya memesak banyak makanan dari restoran terkenal sebagai syukuran atas kehamilan Dania. Sekarang tidak ada lagi rahasia, tentang siapa Dania bagi Agastya.

Rencana Sherly tinggal angan-angan, nyatanya sebelum dia memulai mengeksekusi justru Agastya sudah lebih dulu memukul mundur dengan sangat telak. Sekarang tidak hanya Sherly yang hancur, Steven pun ikut terseret. Ditambah skandal Tuan Sandi Abigail. Sedangkan Nyonya Santi meninggal dunia, setelah satu hari menjalani perawatan. Jantungnya sudah tidak kuat bertahan.

"Hubby... Kasihan Shireen." Ucap Dania.

"Iya, tapi mau bagaimana lagi. Lebih baik jujur sekarang daripada memelihara kebohongan yang akan menjadi bom atom untuk kita semua. Apa kamu bersedia menerima Shireen? Karena jujur aku terlanjur menyayanginya, jadi tak mungkin aku berikan pada Sherly sekalipun dia dan Steven akan menuntutku ke pengadilan."

"Justru jika mereka berani melakukannya, seperti menggali lubang kubur sendiri. Karena dari awal Sherly yang sudah membohongi aku dan keluargaku. Memalsukan tes DNA dan menyalah gunakan profesi sebagai Dokter Kandungan. Shireen lahir usia 9 bulan, tapi Sherly memalsukan diagnosanya sendiri. Jadi, siap-siap masuk penjara jika berani mengambil alih Shireen."

"Aku tentu saja mau Hubby. Bawa saja dia ke sini, kita tinggal berempat mulai sekarang. Percayakan tentang pendidikan Shireen padaku, aku akan memberikan pelajaran tentang moral dan etikan menjadi manusia. Tidak hanya hidup lalu bernafas semua urusan akan langsung selesai. Ada buah berbentuk konsekuensi dari setiap keputusan, perkataan dan tindakan."

"Terima kasih, karena kamu memahamiku. Beruntung sekali anak-anakku yang lahir dari rahim wanita sepertimu. Sudah cantik, pintar memasak dan juga pandai memanjakan urusan ranjang. Aku beruntung bisa mendapatkanmu, Sayang. Boleh aku jenguk anak-anak, janji hanya dua ronde saja." Sebelum dijawab pun tangan Agastya sudah merayap menjelajahi isi daster.

Sementara itu di sebuah kamar bernuansa hitam merah, seorang duduk menyilangkan kedua kakinya dengan tangan kanan membawa segelas anggur merah.

"Kita akan lihat lagi Agastya, apakah kali ini wanitamu bisa bertahan dengan racun mematikan milikku. Takkan ku biarkan kamu bahagia setelah berulang kali mematahkan hatiku." Ucap seseorang dengan senyuman menyeringai.