NovelToon NovelToon
Bun Dasim

Bun Dasim

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: bundaAma

Alzena Jasmin Syakayla seorang ibu tunggal yang gagal membangun rumah tangganya dua tahun lalu, namun ia kembali memilih menikah dengan seorang pengusaha sekaligus politikus namun sayangnya ia hanya menjadi istri kedua sang pengusaha.

"Saya menikahi mu hanya demi istri saya, jadi jangan berharap kita bisa jadi layaknya suami istri beneran"

Bagas fernando Alkatiri, seorang pengusaha kaya raya sekaligus pejabat pemerintahan. Istrinya mengidap kanker stadium akhir yang waktu hidupnya sudah di vonis oleh dokter.

Vileni Barren Alkatiri, istri yang begitu mencintai suaminya hingga di waktu yang tersisa sedikit ia meminta sang suami agar menikahi Jasmin.

Namun itu hanya topeng, Vileni bukanlah seorang istri yang mencintai suaminya melainkan malaikat maut yang telah membunuh Bagas tanpa di sadari nya.

"Aku akan membalas semua perbuatan yang kamu lakukan terhadap ku dan orang tuaku...."

Bagaimana kelanjutan polemik konflik diantara mereka, yuk ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundaAma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-6

Udara sore di taman rumah Bagas begitu sejuk, pohon pohon beserta tumbuhan lain bergerak pelan mengikuti irama angin yang berjalan ke sana kemari, seorang wanita yang tetap cantik di usianya yang tak lagi muda berdiri memandang arah matahari terbenam, sembari menunggu kedatangan sang suami.

Dengan langkah cepat, namun tak menimbulkan suara, Bagas menghampiri sang istri yang telah pulang ke rumah dan menunggunya di taman. Memeluknya dengan erat melepas rindu karena satu hari berpisah dari istrinya yang paling ia cintai.

"Papah kangennn...." ucap Bagas lembut, tepat di samping telinga sang istri.

"Kenapa si pah? Baru ajah sehari di tinggal?" ujar Leni, lalu membalikkan tubuhnya menghadap sang suami yang memeluk nya dari belakang.

"Papah kangennn...." ucap Bagas lagi, ia semakin mengeratkan pelukannya tanpa mau melepaskan tubuh sang istri yang sudah mengecil.

"Jangan gituuuu... Mamah engapp..." jawab Leni merasa sesak saat suaminya memeluknya dengan erat.

Bagas pun dengan cepat melepaskan pelukannya sembari mengucapkan kata maaf.

"Maaff..." ujarnya lalu mengecup punggung tangan sang istri.

"Iyah... Tapi sebagai gantinya papah cerita in tentang pernikahan papah sama Jasmin..." pintanya dengan wajah tersenyum, namun Bagas tak melihat istrinya bersemangat saat memintanya menceritakan tentang hari kemarin saat dirinya menikahi Jasmin.

"Yah gitu ajah... nanti mamah periksa ajah kontrak pernikahan papah sama Jasmin, kalo ada yang gak mamah suka, Andreas bisa mengganti nya..." ucap Bagas.

Lalu merekapun masuk bersama ke dalam rumah tanpa melepaskan tautan jemari mereka yang masih berpegangan satu sama lain. Dengan langkah yang pelan dan candaan candaan kecil mereka tertawa sembari mengayunkan tangan mereka yang bertaut.

Hingga malam harinya, ketika dunia sudah mulai sepi, dan semua orang mulai beristirahat. Bagas malah masih berkutat dengan berkas berkas yang menumpuk di meja kantornya.

Dugaan korupsi menteri PUPR kini semakin meyakinkan setelah ia dan kpk memeriksa rekening bank kementerian PUPR, pembangunan jalan tol Tidak sesuai dengan pengeluaran yang di keluarkan APBN, sehingga dirinya dan Kpk mencari ke mana arah uang yang hilang. Karena saat menganalisis data, ia menemukan beberapa anomali data yang mencurigakan dari data yang di berikan kementerian PUPR.

Ternyata benar dugaannya, ada satu rekening yang sangat mencurigakan, rekening subkontraktor, bernama hm.corp. Uang yang di kirimkan terlalu banyak namun ia tidak tahu hm.corp mengerjakan proyek sebelah mana.

Ia harus benar-benar mengusut tuntas kejadian ini.

Sampai pukul 4 dini hari, Bagas baru masuk ke dalam kamar sang istri, dilihatnya sang istri masih tertidur pulas dengan selimut yang menyelimuti tubuhnya.

Ia pun segera naik ke ranjang dan ikut merebahkan diri di samping sang istri. Di tariknya tubuh sang istri agar masuk ke dalam dekapannya, memeluknya dengan lembut sesekali Bagas mengecup pucuk kepala sang istri, meskipun selama 8 tahun istrinya tak pernah melayaninya dengan alasan sakit, Bagas tidak pernah mempermasalahkan itu semua, karena ia tahu betul penyakit yang di derita sang istri adalah sebuah penyakit yang hanya bisa di rasakan oleh istrinya sendiri.

Kanker otak, sang istri terkena penyakit kanker otak hingga menyebabkan rambut sang istri semakin rontok dan tubuh nya semakin mengering. Sudah delapan tahun lamanya, sang istri mengidap penyakit kanker stadium akhir. Hingga ia tak pernah sekalipun menyulitkan istrinya meskipun sebenarnya jiwa pria nya terus meronta frustasi saat Tidka mendapatkan jatahnya, namun karena cinta pada sang istri yang begitu besar ia tak pernah mau memaksa sang istri apalagi sampai jajan di luar.

Namun yang tidak Bagas tahu adalah, istrinya bukan tidak hanya tidak sakit melainkan istrinya telah menipu Bagas sedari awal mereka bertemu, pernikahan mereka pun tidak lebih telah di rencanakan oleh elit yang menjadi atasan sang istri saat ini.

Bagas tak pernah tahu apapun tentang istri nya, ia hanya tahu jika istrinya adalah penyelamat nya 20 tahun yang lalu, saat kedua orang tuanya mati terbakar di dalam paviliun mereka hanya Leni yang menjadi sandaran nya saat itu, karena Bagas tak memiliki satupun kerabat baik dari pihak ibu nya maupun ayahnya.

Ke esokan paginya Leni lebih dulu bangun karena dering di ponselnya yang tidak berhenti berdering.

Ia segera bangun dan mengangkat telponnya saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, dengan pelan pelan ia turun dari ranjang dan bejalan cepat tanpa mengeluh suara, ia membuka pintu dengan hati hati dan menutup nya kembali tanpa suara agar suaminya tidak ikut bangun.

Setelah sampai di luar kamar ia segera mengangkat telepon dari sang atasan.

"Hallo!!!" ucap Leni pelan sembari berjalan menuju taman tempatnya duduk.

"Selama ini apa yang kamu lakukan, sampai sampai Bagas mengorek tentang hm.corp?"

"Saya membiarkan Bagas menjadi menteri untuk membantu melancarkan rencana saya, bukan malah balik menyerang saya..."

"Bagas mengorek tentang korupsi menteri PUPR, saya mau kamu mencari tahu apa rencana Bagas selanjutnya,..."

"Dan saya tidak mau jika Bagas telah mengorek semuanya sehingga tahu tentang kita, saya mau cepat selesaikan semuanya dengan rapih tanpa ketahuan jika kamu adalah pelaku nya...." titah dengan suara bariton nya yang membentak

"Baik pak, saya kan berhati hati...."

Sedangkan di sana di sebuah club malam yang masih di penuhi orang meski hari sudah pagi, tawa senang menggelegar di seluruh ruangan.

"Saya juga bilang apa, semuanya pasti selesai..." ujar seseorang sembari menepuk pundak menteri keuangan yang masih terduduk di bawah kursi.

"Selagi ada ketua, semuanya selesai...." ucapnya lagi sembari tertawa tawa.

"Awasi KPK, jangan sampai KPK memihak Bagas, bisa ketahuan kita..." ujar sang ketua dingin lalu berjalan menghampiri pak Jamok selaku menteri PUPR.

"Lain kali, kamu harus bermain lebih rapih, jangan langsung nominal besar yang dikirim, itu terlalu menonjol hingga orang tidak perlu menggali..." ucapnya dingin tepat di samping telinga kanan menteri PUPR.

"Kirimkan uang ke rekening saya 200 juta, kekasih saya pasti meminta tas kecil..." titah nya lalu berlalu pergi dari sana meninggalkan menteri PUPR yang langsung tertunduk lesu dan yang lain yang ikut merasakan ketakutan.

Setelah semua orang pergi, menteri PUPR mengambil alat perekam yang ia pasang semalam di bawah meja sang ketua, ia selalu mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan transaksi gelapnya, berjaga jaga jika ia jatuh sendirian.

Ia telah menyimpan rekaman suara dan beberapa vidio tentang transaksi nya sedari dirinya masih menjadi wakil wali kota, hingga bukti bukti tentang keterlibatan dirinya, ketua, dan yang lainnya dengan kasus kematian orang tua Bagas yang hingga saat ini menjadi kasus beku, karena menjadi kasus yang tidak terpecahkan, tanda tanda nya seperti pembunuhan namun tidak ada bukti bukti apapun yang membantah jika orang tua Bagas bukan mati karena kecelakaan ataupun bunuh diri.

Mungkin semua pejabat sama seperti itu, menyimpan semua kejahatan semua orang agar bisa di jadikan sebuah kelemahan, agar saat dirinya jatuh ia tak jatuh sendirian.

1
31_PUTU WIDIARTA
Keren banget nih cerita, semangat terus author!
Kanza: dukun author pemula ini yah bun🙏
total 1 replies
Willian Marcano
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!