NovelToon NovelToon
Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Tentara / Cinta Lansia / Menikahi tentara / Tamat
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Deyulia

Juara 1 YAAW 2025 periode 1 kategori 2

Setelah lulus SMA, Syafana menikah siri dengan kekasihnya yang baru saja lulus Bintara TNI-AD. Sebagai pengikat bahwa Dallas dan Syafana sudah memiliki ikatan sah. Pernikahan itu dirahasiakan dari tetangga maupun kedinasan.

Baru beberapa hari pernikahan siri itu digelar, terpaksa Dallas harus mengikuti pendidikan selama lima bulan serta masa dinas dua tahun. Mereka berpisah untuk sementara.

"Nanti setelah Kakak selesai pendidikan dan masa dinas dua tahun, kakak janji akan membawa pernikahan kita menjadi pernikahan yang tercatat di kedinasan," janji Dallas.

"Kak Dallas janji, harus jaga hati," balas Syafana.

Namun baru sebulan masa pendidikan, Dallas tiba-tiba saja menalak cerai Syafana. Syafana hilang kata-kata, sembari melepas Hp nya ke ubin, tangan Syafana mengusap perutnya yang kini sudah ditumbuhi janin. Tangis Syafana pecah seketika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Pernikahan Dallas

     "Katakan apa benar Als, kamu pernah menikah siri dan saat ini kamu sudah memiliki anak dari perempuan yang kamu nikahi itu?" Bu Delima menatap tajam wajah Dallas penuh penasaran.

     Dallas dan Daisya masih terperanjat melihat kedatangan mamanya yang tiba-tiba.

     "Mama, itu hanya mimpi aku tentang Als. Tolong Mama jangan hiraukan mimpiku," sergah Daisya mengalihkan fokus Bu Delima. Akan tetapi wajah Daisya yang gelisah dan ucapannya yang gugup, memancing rasa penasaran Bu Delima.

     "Tapi, tadi mama dengar kalau kamu bilang bahwa Als sudah menikah siri dengan seorang perempuan. Apakah itu Syafana pacar Als yang sempat pernah adikmu kenalkan sama mama dan papa, tapi mama dan papa menolak?" telusuri Bu Delima semakin penasaran, sembari menatap Daisya tajam.

     "Iya itu benar, Ma. Syafana yang saat itu Mama tolak. Padahal Als ingin mengenalkan Syafana pada kalian, tapi kalian menolak dengan alasan Als mau dijodohkan dengan anak teman papa. Lalu, apa gunanya mama ingin tahu? Di sini pun Als seolah tidak bisa menentukan pilihan, karena mama dan papa punya hutang budi sama keluarga Dista, kan, Ma?" tukas Daisya berusaha menyudahi topik yang dibahas sang mama. Namun ucapan Daisya, justru memancing kemarahan Bu Delima.

     Bu Delima memasang wajah kurang suka dengan kalimat yang diucapkan Daisya barusan. Dia seakan disalahkan atas kandasnya hubungan Dallas dan mantan pacarnya.

     "Jangan ungkit hutang budi. Sudahlah, sekarang persiapkan diri kamu Als. Sebentar lagi Pak Penghulu datang. Keluarga perempuan sudah tiba dan menunggu kehadiran kamu. Ayolah, jangan lama-lama, kamu segera keluar," titah Bu Delima seraya melirik tajam ke arah Dallas.

     "Sebentar, Ma. Perlu Mama ketahui, Als memang pernah menikah siri dengan pacar Als lima tahun lalu. Tapi, karena desakan Mama dan Papa, terpaksa Als menalak Syafana saat Als baru sebulan menjalani pendidikan bintara," ungkap Dallas tidak ragu lagi.

     Bu Delima terkejut dengan mulut menganga, ia seperti baru saja mendapat kejutan yang tidak terduga.

     "Jadi, benar apa yang dikatakan kakakmu itu?" sentak Bu Delima dengan wajah memerah dan geram. Dallas mengangguk.

     "Mama tidak peduli. Lagipula kamu sudah menalaknya, bukan? Sekarang bersiaplah untuk pernikahan resmi kamu Als. Lupakan masa lalu, kamu harus songsong masa depan bersama Bidan Dista. Kamu tidak perlu memikirkan lagi anak ingusan itu. Lagipula saat kamu nikahi, dia juga baru lulus SMA, pasti saat kamu ajak nikah siri, dia hanya kesenangan karena melihat kamu berseragam TNI," remeh Bu Delima sembari membalikkan badan.

     "Mama, jangan meremehkan hubungan Als dengan Syafana, bahkan kami menjalin hubungan saat Syafana masih dibangku kelas 10 SMA, dan saat itu Als belum jadi apa-apa. Syafana selalu ada mendukung kegiatan Als. Asal Mama tahu, Als mau menikahi Bidan Dista hanya karena membalas budi kebaikan mereka terhadap Papa, bukan karena Als mencintainya," tutur Dallas mengungkapkan isi hati sebenarnya.

     "Jaga mulut kamu, Als. Tidak ada gunanya kamu memberikan pembelaan atau membongkar cinta masa lalu kamu yang sudah kandas. Lagipula sebesar apapun dukungan mantan pacarmu itu, lebih besar budi baik yang pernah diberikan kedua orang tua Bidan Dista. Jadi, mama perintahkan sama kamu, jangan banyak bicara. Sekarang saatnya kamu membalas budi baik mereka, dengan menikahi anaknya. Dan kamu tidak bisa menolak itu," tegas Bu Delima seraya pergi dari kamar itu.

     Dari tembok kamar yang barusan dimasuki Bu Delima, ada dua orang yang segera menjauh dan menghindar dari kamar itu. Dadanya bergemuruh ketika mendengar pengakuan yang diucapkan Dallas di dalam.

     "Barusan sudah Mama dengar, kan, Ma, kalau Dallas tidak benar-benar mencintai aku? Lalu bagaimana nanti kisah rumah tangga kami kalau Dallas tidak mencintai aku?" ucap Dista seraya menatap mamanya sendu.

     "Jangan pikirkan itu dulu, Dista. Sekarang pikirkan status kamu. Kalau kamu menolak perjodohan ini hanya karena si Dallas tidak mencinta kamu, mau ditaruh di mana muka kamu maupun kami melihat kamu yang sudah kepala tiga tapi belum menikah? Sudahlah, semua demi kebaikan kamu juga. Ayo, segera ke meja ijab kabul. Sepertinya Penghulu itu sudah tiba," ajak Bu Aina sembari menarik lengan Dista menuju meja ijab kabul.

     "Lagipula si Dallas tidak akan berani menolak permintaan kedua orang tuanya, sebab kedua orang tuanya banyak berhutang budi sama kita," ujar Bu Aina lagi sembari berjalan menuju meja ijab kabul.

     Akhirnya ijab kabul itu terucap dari bibir Dallas, meskipun sempat diulang satu kali. Dallas dan Bidan Dista resmi menjadi suami istri. Senyum bahagia merekah di bibir Bu Delima maupun Bu Aina.

     Di tempat berbeda. Di tengah kesibukannya sebagai seorang Desainer baju muslimah, Syafana tiba-tiba terkenang kembali dengan Dallas.

      "Nanti setelah masa dinas kakak selesai, kakak akan mengajukan pernikahan kita ke kantor, agar pernikahan kita tercatat di kedinasan, juga resmi baik agama maupun negara," celotehnya kala itu mencoba meyakinkan Syafana.

     Dan kini lima tahun kemudian, kalimat Dallas kembali terngiang di telinga Syafana. Harusnya saat ini dirinya dan Dallas sudah mengikat janji secara resmi menurut hukum negara. Tapi semua kandas sudah, ketika Dallas mengucapkan talak saat dalam sambungan telpon lima tahun lalu, maka pupus sudah harapan Syafana.

     Air mata Syafana kembali meleleh membasahi hijabnya yang terurai cantik.

     "Mbak Syafa, ada tamu yang ingin bertemu langsung dengan Mbak," seru seorang pelayan di butiknya, mengejutkan Syafana yang tengah menangis. Buru-buru Syafana mengusap air matanya, lalu membalikkan badan.

     "Terimakasih Mbak," ucap Syafana lalu beranjak dari ruangan itu.

     Hari ini butik Syafana kedatangan tamu atau calon reseller baju-baju muslimah yang diproduksi butiknya. Syafana senang, sebab semakin hari butiknya semakin dikenal, bahkan sudah ada beberapa penjual baju muslimah yang menyetok barang dari butik milik Syafana.

     Usaha butik Syafana yang awalnya hanya toko biasa, kini seiring berjalannya waktu, menjadi semakin terkenal dan besar. Syafana bersyukur, dengan usahanya ini, dia mampu menghidupi serta menyekolahkan Sakala tanpa kekurangan.

     "Sakala, beruntung mama punya kamu. Walaupun tanpa papa kamu, tapi mama bersyukur memiliki kamu." Syafana membatin.

     Tanpa disadari, waktu pun kian merambat semakin tua. Sakala hari ini menerima kelulusan dari sekolahnya, dengan nilai terbaik yang tentu saja selalu diraihnya setiap tahun.

     "Mama, Saka mendapat nilai terbaik di sekolah, Ma. Bahkan Saka mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di universitas negeri ternama di ibu kota," ujarnya senang dengan senyum penuh kebahagiaan.

     Syafana menyambut Sakala dengan tidak kalah bahagia. Namun, seketika kebahagiaan itu pudar, ketika Syafana kembali harus menatap wajah Sakala ketika tersenyum. Semua mengingatkannya pada Dallas, karena wajah Sakala memang benar-benar mirip Dallas.

Nantikan episode selanjutnya di 18 tahun kemudian. Mohon dukungannya.

1
Gio Raraawi
cerita nya gk masuk akal, terlalu norak 🤣
Lina Zascia Amandia: Hehhehe.... jangan gitu, norak juga akhirnya dibaca. Kan namanya cerita fiktik dong Abang ganteng. Tidak masuk akal dikit gpp, kan fiktif...
total 1 replies
Bunda Fariz
Luar biasa
De2130
lucu kak 😅
Lina Zascia Amandia: Makasih byk Kak...
total 1 replies
Dewi Yanti
palig sebel kalo lihat pemeran utama wanita punua sifat ky gini, antar baik polos atau bodoh
RithaMartinE
luar biasa
Sulis
cerita nya bagus..../Good//Good//Good//Good/
Tety Srisn
ka ini belum ada terusan nya ya
bibuk duo nan
kok gede amat kak smpe usia 8 bln, pdhl bayi 5 bln aja udh banyak pernak pernik nya apalagi bayi perempuan kak itu super buwanyakkkk
darsih
KA d tunggu kelanjutan nya
Lina Zascia Amandia: Karya baru udah ada Kak.. cari di profil ya.
total 1 replies
Kakek Awil
terimakasih author sudah menyajikan cerita yg epic saya pribadi sangat suka terbukti saya baca dr awal smpe tamat..cuma memang karena hp berbeda jf saya lanjut bab berikutnya dgn hp yg baru
𝙸𝚗𝚍𝚊𝚑 𝙵𝚊𝚝𝚒𝚖𝚊𝚑
pelajaran buat wanita jgn mau dinikahi diri ..kasihan pihak wanita apalagi punya anak tidak tidak secara negara
Lina Zascia Amandia: Iya betul. Kisah ini hanya sebagai gambaran kecil. Dan sebagai pelajaran agar tdk terjerumus ke dlm pernikahan siri yg merugikan pihak perempuan. Mksh sudah mampir Kak...
total 1 replies
AZTI
keren kak😍😍😍
Lina Zascia Amandia: Makasih banyak Kak. Sehat selalu, ya.
total 1 replies
Kakek Awil
waaahh sepertinya pak kapten berhasil niih nanem bibit unggul yg kedua
Lina Zascia Amandia: heheheh,,,,pasti.
total 1 replies
Kakek Awil
tunggu Ampe shakala punya adek thoor tamatnya
bibuk duo nan
kok aku jd deg degan baca part kelanjutannya
Lina Zascia Amandia: Hehehe..... tenang Kak... jangan deg degan.
total 1 replies
Arbaati
luar biasa
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak.
total 1 replies
ayu cantik
suka
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak.
total 1 replies
Adel Sahara
seruu
Arbaati
enak banget ya, habis nanam benih, di cerai terus minta maaf
Nur Halima
Luar biasa
Lina Zascia Amandia: Mksh byk Kak..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!