Xavier Zibrano, CEO muda yang selalu di paksa menikah oleh ibunya. Akan tetapi ia selalu menolak karena masih ingin menikmati masa mudanya.
Divana Veronika, gadis cantik yang rela meninggalkan orang tuanya dan lebih memilih kekasihnya.
Namun siapa sangka, kekasih yang ia bela mati-matian justru menghianatinya. Divana memergoki kekasihnya sedang berhubungan intim dengan sahabatnya sendiri di sebuah kamar hotel.
Dengan perasaan hancur, tak sengaja Divana di pertemukan dengan Xavier yang baru saja selesai menghadiri acara gala diner di hotel yang sama.
Divana yang sedang kalut akhirnya menawarkan sejumlah uang kepada Xavier untuk menghabiskan malam bersamanya.
Akankah Xavier menerima penawaran tersebut?
Yuk simak cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Setibanya di Mansion kembar langsung berlari menghampiri nenek kakeknya yang sedang berada di ruang tengah, Noel terpekik kala melihat berukuran mobil remot berukuran besara yang ia inginkan berada di sana.
"Wow, mobil lemot, pasti itu untuk Noel ya kak" ucap Noel percaya diri sambil melompat lompat girang.
"Siapa bilang, itu mobil kakek, bukan milik mu" ucap Sarah yang suka menggoda kedua cucunya.
"Kakek cudah punya mobil benelan cepelti papa, jadi nda ucahlah main mobil-mobilan ini, iya kan Noah" ucap Noel meminta dukungan kembarannya.
"Iya" jawab Noah.
"Tapi itu kakek yang beli lho, nda ada untuk Noel" kata Justin.
Noel dan Noah tidak perduli mereka berdua menaiki mobil tersebut dan segera melajukannya.
"Cepat Noel, jangan campai kakek berhasil ngejar kita" ucap Noah sambil sesekali menoleh ke belakang.
"Cabal Noah, aku nda bica calanya" keluh Noel yang kesulitan melajukan mobilnya.
"Dasar payah" ucap Noah meninggalkan Noel dia menikmati mobil baru yang dibelikan papanya.
Noel mendengus kesal, dia terus berusaha melajukan mobilnya tetapi tidak tahu caranya.
"Calanya gimana cih? kenapa punya Noel nda bica" keluh Noel dengan mata berkaca-kaca.
Justin terkekeh, dia memegangi bagian belakang mobil, "Hayo lho... mau kemana?" iseng Justin menggoda cucunya.
"Mau kabul Noelnya, kakek tangkap Noah aja" jawabnya lucu.
"Tidak bisa boy, Noah sudah jauh. Sekarang bawa sini mobilnya, ini punya kakek" pinta Justin.
mata Noel sudah berkaca-kaca, bibirnya melengkung ke bawah, sebentar lagi anak kecil itu pasti menangis.
Sebelum putranya menangis, Xavier lebih dulu menghampirinya."Jangan menangis, kamu tinggal injak pedal gasnya biar mobilnya jalan" ucap Xavier memberitahu putranya.
Noel mencobanya, dan perlahan mobil itu melaju. Dia menoleh dan menjulurkan lidahnya mengejek kakek nya.
"Bye kakek" ucap Noel sambil tertawa.
"Kau mengejekku bocah kecil" seru Justin
Noel melajukan mobilnya dengan kencang, menghindari kejaran kakeknya.
Sarah dan Justin tertawa lepas melihat tingkah lucu Noel.
Sungguh Sarah dan Justin merasa terhibur dengan keberadaan cucunya, mereka menjadi sering tertawa karena tingkah kedua cucunya itu.
Divana dan Xavier melangkahkan kakinya menaiki tangga, membiarkan kembar bermain dengan kakek dan neneknya.
Setibanya di kamar Xavier masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, sementara Divana duduk di meja rias sambil menghapus make upnya.
Selang beberapa menit, terlihat Xavier keluar dari kamar mandi dengan mengenakan boxer pendek dan handuk yang di kalungkan di lehernya, ia melihat sang istri yang sedang duduk di meja rias dengan posisi membelakanginya. Divana terlihat termenung usai menghapus make up nya.
Xavier melangkahkan kakinya menghampiri istrinya, penasaran melihat perubahan istrinya.
"Kamu kenapa hmm" tanya Xavier sambil menyentuh bahu istrinya dari belakang.
Divana buru-buru mengusap matanya dan menyembunyikan hp nya. Xavier semakin penasaran dengan apa yang di sembunyinya sang istri. dia memutar tubuh istrinya menjadi berhadapan dengannya.
"Apa yang sedang kamu sembunyikan? Kenapa kamu menangis?" tanya Xavier melihat mata sembab istrinya.
"Tidak ada apa-apa, aku mandi dulu" jawab Divana bohong, dia hendak bangkit dari tempat duduknya, namun Xavier mencekal pergelangan tangannya.
"Mau kemana? aku belum selesai berbicara" ucap Xavier.
"Aku ingin sendiri" pinta Divana lirih.
Xavier yang kesal merebut ponsel Divana begitu saja. dia sudah berusaha sabar tapi istrinya itu malh mengujinya, dia paling tidak suka di abaikan, apalagi dia belum selesai berbicara.
"Vier kembalikan ponselku" pinta Divana mencoba merebut ponselnya dari tangan suaminya.
"Diam Diva! aku tidak suka kamu menyembunyikan sesuatu dariku. ingat! kita ini suami istri, kita harus saling terbuka satu sama lain" ucap Xavier dingin.
Divana langsung menciut melihat wajah suaminya. Ia membiarkan suaminya memeriksa ponselnya.
Xavier membuka ponsel istrinya dan ia melihat potret dua perempuan beda usia yang sedang tertawa di sebuah taman sambil berangkulan. Dia tahu kalau yang muda itu istrinya sementara yang satu lagi bisa Sean tebak, kalau itu ibu Divana, karena mata mereka terlihat mirip.
"Kamu merindukannya?" tanya Xavier sembari mengembalikan ponsel istrinya.
"Aku bertemu dengannya" jawab Divana lirih.
*falsback On*
"Mama Noel mau es klim itu" tunjuk Noel ke sebuah stand es krim.
"Noah juga mau ma" seru Noah juga.
"Mama belikan tapi kalian diam di sini jangan kemana mana, kalian tunggu papa" peringatnya kepada kedua anaknya.
Mereka menganggukkan kepalanya semangat, Divana mengacak rambut putranya gemas, dan berjalan menuju ke stand es krim.
"Mbak, es krim dua, yang rasa strawberry sama coklat" ucap Divana.
Penjual mengangguk dan membuatkan pesanan Divana.
"Ini nona" ucap penjual memberikan es krim pesanan Divana.
"Terima kasih" ucap Divana dan membayar.
Saat berbalik mata Divana tak sengaja melihat seseorang ia yang ia kenal.
"Mommy"
Divana melihat mommynya sedang berjalan dengan seorang gadis muda yang ia tahu itu sepupunya, mereka sepertinya ingin berbelanja.
Mata Divana berkaca kaca melihatnya, ingin sekali dia menghampiri mommy nya itu dan memeluknya, tapi dia malu, karena sudah mengecewakan mereka. Divana merasa iri melihat kebersamaan mereka, karena biasanya dialah yang menemani mommy nya belanja.
Buru-buru Divana pergi dan menghampiri putrinya.
*Flasback Off*
Xavier menghela nafas mendengar cerita istrinya, "mandilah, sebentar lagi kita makan malam" titahnya.
Divana mengangguk dan berlalu menuju ke kamar mandi. Xavier meraih ponselnya setelah melihat tubuh sang istri menghilang dari balik pintu kamar mandi.
Xavier menghubungi Reza, asistennya.
"Atur pertemuanku dengan tuan Damian besok" perintah Xavier.
"..... "
"Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus bisa membujuk beliau" ucap Xavier dan langsung mematikan panggilannya.
Dia meletakkan ponselnya dna keluar dari kamarnya, dia melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar putra.ya.
Dia mengerutkan keningnya ketika mendapati putranya belum mandi. Mereka sedang rebahan diatas ranjang.
"Kenapa kalian belum mandi" tanya Xavier mendekati putranya diatas ranjang.
"Kami masih lelah pa, kami harus menyelamatkan mobil kami biar nda di minta kakek" jawab Noah.
Xavier terkekeh, ia tahu papinya itu pasti mengerjai putranya. "Itu mobil kalian, kakek tidak akan memintanya"
Kembar langsung bangun dan mendudukan tubuhnya, mereka baru tahu, kalau baru saja mereka di kerjai kakek dan neneknya.
"Telnyata kita di keljain meleka, Noah. kita halus balas, Noel hampil teljungkal gala-gala meleka" ucap Noel tidak terima, ia hampir saja menabrak tembok akibat kejaran dari Justin.
typo masih berterbangan
Aku mikirnya cowok karna namanya nama cowok. Kok ini pake bandana,,,?