NovelToon NovelToon
CINTA BEDA KASTA

CINTA BEDA KASTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Five Vee

Andrea Cecilia, gadis yatim piatu berusia 22 tahun, baru saja lulus pendidikan Diploma Tiga, jurusan Tata Boga. Ia ikut dengan sang bibi bekerja di rumah keluarga Dinata, sembari menunggu panggilan kerja dari sebuah hotel ternama di ibukota.

Andrea yang memiliki kemampuan memasak, di minta menjadi perawat untuk anak perempuan nyonya Dinata yang mengalami depresi setelah di lecehkan, dan kini dalam keadaan hamil besar.

Sang nona yang selama ia jaga, hanya diam, tiba-tiba meminta Andrea menjadi Ibu pengganti untuk bayi yang akan ia lahirkan. Bahkan, di akhir hayatnya, wanita itu meminta Andrea menikah dengan sang kakak, agar bayinya memiliki orang tua lengkap.

Bagaimana kah perjalanan hidup Andrea setelah kepergian sang nona untuk selamanya?
.
.
.
Hay Teman Redears.. ketemu lagi dengan aku si Authir a.k.a Author Amatir 😁

Mohon dukungannya, ya.. jangan lupa, Like, komen, Vote dan Gift.
.
Semoga cerita ini berkenan.
.
Ingat, tidak ada hikmah yang bisa di ambil dari cerita ini, karena novel ini hanya HALU SEMATA.
.
Terima Gaji ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Maafkan Aku.

Sejenak, bibir mereka hanya menempel. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Hingga, Arthur meresapi apa yang ia lakukan. Merasa lawannya hanya diam, pria itu memperdalam, mengecapi bibir Andrea.

Kedua mata Arthur bahkan sampai terpejam. Tangan di bahu Andrea mencengkeram dengan kuat. Sungguh, ia belum pernah merasakan hal seperti ini.

‘Jadi, seperti ini rasanya berciuman?’

Tanya Arthur dalam hati. Ia pun semakin hanyut dalam rasa yang baru pertama kali ia rasakan.

Cengkeraman kuat pada bahunya, membuat Andrea tersadar. Dengan sekuat tenaga ia mendorong tubuh Arthur hingga membuat tautan bibir mereka terlepas.

Nafas keduanya memburu. Arthur memandang Andrea dengan tatapan sayu, sementara gadis itu menatap nyalang.

Entah mendapat keberanian darimana, gadis itu pun melayangkan sebuah tamparan pada pipi pria tampan itu. Rasa panas yang menghantam pipinya membuat mata Arthur terbuka sempurna.

“Rea.” Arthur kembali mendekat, dengan cepat Andrea memundurkan tubuhnya.

“Jangan mendekat.” Tangan gadis itu terbentang di depan dada.

“Rea. Maafkan, aku.”

“Cukup, tuan. Jangan karena tuan orang kaya, dan berkuasa, dengan seenaknya memperlakukan aku. Silahkan tuan keluar dari sini.” Ucap Andrea tanpa melihat ke arah sang majikan.

“Rea.”

“Tuan yang keluar atau aku?” Tantang gadis itu. Nafasnya masih memburu. Bukan karena ciuman itu, tetapi karena dirinya kini menahan marah. Ia marah pada dirinya sendiri, karena membiarkan Arthur menciumnya begitu saja.

“Maafkan, aku.”

Ingin sekali Andrea berteriak. Namun, ia sadar sedang berada di dalam kamar Audrey. Tidur bayi itu bisa terusik.

“Baiklah, biar aku yang keluar.” Gadis itu pun melewati Arthur begitu saja.

“Rea, tunggu.” Arthur menahan lengan gadis itu.

“Kamu jangan kemana-mana, biar aku yang keluar. Sekali lagi, aku minta maaf padamu. Maaf, atas omonganku di kantor yang telah menyinggung perasaanmu. Maaf, atas kelancangan ku tadi. Sungguh, aku tak berniat menyakitimu.”

Andrea tak menanggapi. Hatinya terlalu di penuhi amarah. Ia bukanlah gadis lembut, yang meski telah di perlakukan seenaknya, langsung memaafkan begitu saja.

“Marahlah selama yang kamu mau, tetapi, jangan pernah membenciku.”

Arthur kemudian keluar dari kamar itu. Ia bahkan tak menyapa Audrey kecil seperti biasanya.

“Bodoh kamu, Arth. Apa yang sudah kamu lakukan pada gadis itu?”

Pria itu berjalan menuju kamarnya dengan menggerutu.

Sementara di dalam kamar, Andrea masih merutuki kebodohannya sendiri. Harusnya ia menghindar, melawan dari awal. Bukannya membiarkan Arthur melakukan itu.

“Pria macam apa dia? Tadi siang sudah bersama kekasihnya. Dan sekarang, semudah itu dia melakukan denganku?”

Andrea kemudian meraba bibirnya.

“Ciuman pertamaku. Kenapa harus bersama pria itu? Dasar pria hidung belang. Apa tidak ingat jika sudah memiliki kekasih? Kenapa dengan mudahnya mencium gadis lain?”

Gadis itu tak berhenti menggerutu. Ia bahkan melayangkan kepalan tangan di udara berulang kali.

🍃🍃🍃

Arthur kembali turun ke lantai satu rumah mewahnya, untuk makan malam bersama sang mama.

Pria itu mulai menyadari, jika sang mama kini sendirian. Meski ada asisten rumah, tak akan mampu mengantikan kehangatan keluarga.

Maka, Arthur berjanji pada dirinya sendiri. Mulai malam ini, ia akan pulang sebelum makan malam, agar ada yang menemani sang mama.

“Ma.”

Mama Daisy tersenyum senang. Akhirnya ia bisa makan malam bersama sang putra.

“Tunggu, biar mama siapkan.”

Wanita paruh baya itu mengambilkan makanan untuk sang putra. Meski Arthur telah berusia tiga puluh tahun, namun mama Daisy tetap ingin mengambilkan makanan untuk putranya itu.

“Kamu sudah bertemu, Rea?” Tanya mama Daisy sembari menyodorkan piring berisi nasi dan lauk pauk kepada Arthur.

“Hmm.”

“Kenapa tidak mengajaknya turun? Apa Audrey belum tidur?”

Arthur menatap penuh tanya pada sang mama, yang juga melihat ke arahnya.

“Biasanya mama makan malam bersama gadis itu.” Jelas sang mama.

Arthur membuang nafasnya kasar. Andai ia tak berbuat seenaknya pada Andrea, mungkin sekarang mereka bisa makan malam bersama, lebih tepatnya makan malam bertiga.

“Dia masih menimang Audrey, ma.” Bohong Arthur. Ia tak mungkin mengatakan jika mereka sedang bertengkar.

Ah. Bukan bertengkar, mungkin lebih tepatnya bersitegang.

“Rea memang gadis baik. Dia baru berusia dua puluh dua tahun, tetapi sudah sangat dewasa menjalani hidup.”

Mendengar ucapan sang mama, Arthur yang sedang menikmati makanannya pun, mengunyah dengan pelan.

Ia kembali teringat dengan apa yang telah mereka lakukan tadi. Lebih tepatnya, apa yang telah ia lakukan pada gadis itu.

“Kamu kenapa? Sakit?” Tanya mama Daisy saat melihat sang putra yang menggelengkan kepalanya.

“Tidak ma. Sudah, jangan banyak bicara. Nanti lidah mama tergigit.”

Mama Daisy mencebik. Mereka kemudian makan dengan tenang, tanpa berbicara.

Sementara di kamar, Andrea mulai merasa lapar. Ia yang tadi hendak turun, mengurungkan niatnya ketika melihat Arthur menuruni tangga. Sudah pasti pria itu akan makan malam bersama nyonya Dinata.

Gadis itu pun hanya bisa mondar mandir di dalam kamar. Sesekali ia menggigit kuku tangannya.

“Dasar pria menyebalkan.”

Andrea kemudian merebahkan diri di samping Audrey.

“Nak, kenapa kamu mempunyai om semenyebalkan seperti dia?” Tanya pada bayi yang telah damai dalam tidurnya.

Gadis itu pun memutuskan memejamkan mata, di tengah rasa lapar yang menyerangnya.

Dan, baru sebentar indera penglihatannya terpejam, Andrea mendengar pintu kamar terbuka. Gadis itu pun sedikit mengangkat kepala, menoleh ka arah pintu.

“Bibi?” Andrea bangkit, setelah melihat sang bibi datang membawa nampan berisi sepiring makanan dan segelas air.

“Kata tuan Arthur, kamu belum makan karena nona kecil rewel. Dia meminta bibi membawakan makanan untukmu.” Jelas bibi Rosi saat Andrea mengambil alih nampan dari tangannya.

Alis gadis itu pun bertaut. Selain menyebalkan, hidung belang, ternyata pria itu juga pandai bersandiwara.

‘Lihatlah, dia bahkan melibatkan bayi tak berdosa itu dalam sandiwaranya.’

“Kamu makanlah dulu. Biar bibi yang menjaga nona kecil.” Bibi Rosi kemudian berjalan ke arah tempat tidur.

Andrea hanya mampu membuang nafas kasar. Mendengar Arthur yang menyuruh bibinya membawa makanan, membuat nafsu makannya menghilang.

Namun, untuk menghormati sang bibi, Andrea pun terpaksa menikmati makanan itu.

.

.

.

Bersambung.

1
Sintia Dewi
iyaahh ngadi2 lu art jngan ampek lu nyesel, rea gk salah apa2 lu mau balas dendam lewat dia salah besar lu...gk bs bersama lg & lihat anak2lu lg tau rasa lu/Pooh-pooh/
Mak Rik
CERITAMU INI SANGAT BAGUS DN MANTUL BUANGET KAK...... AKU SANGAT SUKA SEKALI....... MANCHAP.......!!!!!!!! ☝️☝️☝️🤔🤔😱😱💕💕💕💞💞💞💞👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sintia Dewi
wah rea km.beruntung punya 2 laki2 posesif yg akan selalu melindungi & menjagamu/Proud/
Sintia Dewi
knapa sih adrea ini masih ngotot buat kerja udh tau hamil, ya kerja kantoran ini kerja di dapur & itu berat, mending selama hamil dirumah aja sm audry apa lg masih rentan itu usia kehamilanya nantik klok udh lahiran anak udh gede mintak dibuatkan resto aja sm suami km msih tetap bs jdi kokinya
Sintia Dewi
bukan karna nasib kalangan menengan chef tp emang blom jodoh aja km sm rea, carik yg lain aja ya chef sm temenya rea boleh dcba itu chef/Smirk/
Sintia Dewi
bagus begitu baru benar andrea buat arth bertekuk lutut & sebucin2nya sm km kasik balasan buat celine agar tdk merasa arth harus selalu cinta sm dia & menunggu2nya dia kiran dia siapa cbak
Sintia Dewi
idih siap lu celine minta penjasan art dulu aja lu tolak2 sekrang giliran lu udh sendir lu gk tau malu manfaatin art kran tau dia blom bs move on dr lu..sorry celine rencana lu gk bakalan bs krna art udh kepincut sm rea/Pooh-pooh//Pooh-pooh/
Sintia Dewi
owhh pantesan si celine msih usaha terus deketin lu art mau aman dia sm anaknya klok berhasil dptin lu/Chuckle/
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 1 replies
Sintia Dewi
penting gitu info ke km art klok rea dipanggil lg...liat muka km aja dia mles apa lg dnger kata2 km itu ahh sesak gw bayangin jd rea
Heryta Herman
eeehh...sdh tamat kah kisah ini thor???
Heryta Herman
puasa panjang deh papa Arthur....
sabar papa Arthur sabar..masih bnyk cara menuju ke awang".../Facepalm/
Heryta Herman
selamat atas kelahiran baby boy..rasa sakit terobati melihat baby sdh lahir ke dunia...congratulation to both of you Arthur n Andrea..
Heryta Herman
sungguh menegangkan...semoga operasi nya berjln lancar..ibu dan baby boy sehat..Andrea yg melahirkan aku yg gemetaran membayangkan nya...ikut sakit juga rasanya.../Cry/
Heryta Herman
Bryan harus membayar perlakuannya dgn harga yg mahal..semoga menjadikan dirimu seorang yg lbh baik di masa dpn..
Heryta Herman
Terima karma mu Bryan...penyesalan mu akan kau bawa sampai akhir hidupmu..si Elma ini juga yg di pikirkan cuma harta warisan saja..jngn"orang tua Andrea meninggal krna ulah Elma...
Tyaz Wahyu
bnr2 hrs dikirim ke planet pluto pakai nuklir ni si jalang satu ni
Heryta Herman
Bryan memang harus bertanggung jwb atas perbuatannya..
Heryta Herman
Hebat...Thomas betul" menjaga sang adek kesayangan...
Heryta Herman
Waduuh...si Arthur ni bener" egois...kau minta memutuskan hubungan kluarga dgn kluarga kusuma...yg benar saja...
pendek banget pikiranmu Arthur...
haaaaiisshhh..sdh lah...lanjut thor
Heryta Herman
makanya Arthur...berfikirlah secara dewasa..semua yg terjadi bukan slh Rea..kamu bisa menasehati istrimu segala yg terjadi di hidupnya,kenapa skrng kamu yg tdk bisa menerima yg terjadi dlm hidupmu..
sungguh sangat egois kamu Arthur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!