"Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30- penolakan atau penerima?
"lo mau ngga jadi pacar gua?"
"hah?" karina kaget mendengar pengakuan alaska.
"lo mau ngga jadi pacar gua?" alaska mengulangi ucapan nya sebenarnya ia memberani kan diri untuk mengucapkan kalimat pengakuan itu.
"maaf ya alaska aku ga bisa membalas nya sekarang aku butuh waktu"
"iya gua ga minta di bales sekarang"
keadaan menjadi canggung setelah pengakuan dari alaska.mereka berdua hanya diam tanpa berbicara.
"gimana kalo kita balik aja? udah malam juga" ucap karina memecah kan kecanggungan.
"yaudah ayok" alaska berjalan menuju ke parkiran.
alaska menyala kan motor sport kesayangan nya. karina segera naik ke atas motor.
Alaska melajukan motor nya menuju rumah karina. di sepanjang jalan mereka hanya diam tanpa ada obrolan.
angin malam menerpa wajahnya karina membuat suasana menjadi canggung.
"udah sampai" ucap Alaska yang memberhentikan motor nya di depan rumah karina.
"makasih ya" karina segera turun dari motor Alaska dan melambaikan tangan lalu berjalan
masuk ke dalam rumah.
Alaska hanya melihat punggung karina yang mulai menghilang.
ia kembali melajukan motor ke rumah nya.
"sial malu banget gua gimana kalo karina nolak gua?" Alaska berkomitmen kamit sendiri di atas motor yang ia kendarain.
sesampainya di rumah ia melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah nya.
Alaska merasa aneh karna mobil itu terlihat tidak asing.
ia berjalan masuk ke dalam rumah nya Alaska melihat kedatangan sosok yang paling membuat nya muak.
"hai Aiden" sapa seorang perempuan cantik berwajah bule.
Alaska memutar bola mata malas melihat perempuan itu.
"Aiden gua kangen banget sama lo" perempuan itu berjalan mendekat ke arah Alaska lalu menggandeng tangan nya.
"lepas" Alaska menghempaskan gandengan tangan wanita itu dengan kasar.
"Alaska lo kenapa? bukan nya kita ini tunangan? gua bakal ngadu sama nyokap lo kalo lo jahat banget"
alaska menatap dengan pandangan jijik ke perempuan itu.
"gua ga peduli" alaska berjalan menuju ke kamar nya tanpa memperdulikan teriakan dari perempuan itu.
"sialan ternyata lo mau mancing ke gilaan gua alaska" gumam perempuan itu.
ia berjalan mengikuti alaska menuju kamar nya.
clek...
"hai Aiden" sapa perempuan itu lagi.
"lo ngapain masuk kamar gua?"
"kamar lo kamar gua juga kita kan mau tunangan" ucap perempuan itu lalu berjalan mendekat ke arah kasur alaska.
tanpa malu ia melepas kan pakaian nya hanya menyisakan tanktop dengan tali spageti.
"KELUAR LO DARI KAMAR GUA SOFIA" teriak marah alaska.
sofia hanya tertawa kecil melihat reaksi alaska.
bukan nya keluar dari kamar Sofia dengan sengaja sedikit menurun kan tanktop nya hingga kelihatan belahan nya.
alaska berbalik badan ingin keluar dari kamar namun dengan cepat Sofia menarik kunci kamar alaska lalu menyimpan nya di payudara nya.
"nih kalo mau keluar ambil" Sofia berjalan mendekat ingin memberikan kunci yang berada di boba milik nya.
"jalang" umpat alaska yang menahan emosi nya agar tidak memukul seorang wanita.
"terserah deh kalo lo gamau keluar gua mau tidur" Sofia berjalan ke kasur alaska lalu ber baring kan tubuh nya ke kasur.
alaska hanya terduduk di depan pintu tanpa menoleh ke Sofia.
hingga pagi tiba Sofia yang terbangun berharap alaska berada di samping nya namun kenyataan nya alaska tertidur di depan pintu.
Sofia berdecak kesal lalu berjalan mendekat ke arah alaska.
alaska yang tengah tidur dengan posisi duduk
Sofia mengamati wajah tampan milik alaska ia ingin sekali mendapatkan alaska sebagai suami nya.
"jauh jauh lo dari gua jalang" ucap alaska yang terbangun dari tidur nya.
"gua ga peduli lo mau ngomong apa yang terpenting gua mendapatkan lo"
alaska menatap tajam ke arah Sofia .
Sofia segera berdiri lalu membuka pintu kamar alaska.
"lo siap siap tante vio mau datang" ucap Sofia yang berjalan pergi dari kamar alaska.
alaska tak menggubris ucapan Sofia ia hanya berjalan menuju meja nya.
lalu ia menelpon seseorang dari ponsel miliknya.
"lo di mana?"
"masih di rumah kenapa bos?"
"gua bisa nginap besok malam tempat lo?"
"bisa bisa aja si bos tapi kenapa lo mau nginep dirumah gua? "
"nanti gua jelasin" alaska mematikan sambungan telepon nya secara sepihak.
ia segera mandi dan siap siap berangkat ke sekolah.
alaska menuruni anak tangga satu persatu lalu ia melihat kehadiran sosok yang paling membuat dirinya menderita.
"mau kemana kamu?" ucap seorang wanita paruh baya dengan pakaian mewah.
alaska tak mendengar kan ucapan wanita paruh baya itu ia trus berjalan .
alaska menaiki motor nya lalu mengendarai nya dengan kecepatan tinggi menuju sekolah.
"yah tante Aiden nya pergi gitu aja kayak nya Aiden gamau deh di jodohin sama Sofia kalo gitu Sofia balik ke rusia aja deh sama papa" ucap Sofia dengan wajah sedih nya.
"kamu tenang aja Sofia tante akan buat kamu di nikahin alaska mau itu dengan cara paksaan"
"really?"
"iya, yaudah sekarang kamu mandi pasti kamu capek semalam habis tiba di Indonesia"
"tante Sofia mau ber sekolah bareng sama Aiden bisa ga tante masukin Sofia ke sekolah om alvin?"
"apasih yang ngga buat Sofia pasti tante lakukan"
Sofia tersenyum bahagia lalu memeluk wanita paruh baya itu dengan gembira.
