NovelToon NovelToon
Menantu Sableng Mertua Gendeng

Menantu Sableng Mertua Gendeng

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Keluarga / Cinta Murni / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:711k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Ketakwaan dan kebaikan akhlak Zidan membuat Sabrina jatuh cinta kepadanya. Terlebih lagi dia berhutang nyawa kepada pemuda desa itu. Demi menikah dengan Zidan, Sabrina rela menukar dengan dicoret dari daftar nama keluarganya yang kaya raya.

Sifat dan tingkah laku Sabrina yang polos, jujur, dan aneh bin ajaib perlahan membuat Zidan jatuh hati kepadanya. Konsekuensi menikah dengan Sabrina, Zidan dipecat dari kantor perusahaan Jaya Grup milik keluarga Sabrina. Zidan pun pulang ke kampung membawa Sabrina.

Bu Maryam yang benci wanita kota memandang rendah Sabrina, terlebih sang menantu tidak bisa melakukan pekerjaan apa pun. Belum lagi Sabrina sering salah mengartikan ucapannya, membuat wanita paruh baya itu sering emosi.

Tanpa Sabrina dan Zidan sadari ada rahasia dibalik pernikahan mereka. Rahasia apakah itu? Cus, kepoin ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Bu Maryam mendongak melihat ke arah yang ditunjuk oleh Sabrina. Di balkon tidak ada siapa-siapa. 

"Mana? Enggak ada siapa-siapa di sana," ucap Bu Maryam.

"Loh, tadi ada, kok! Mata aku masih normal, Mah," balas Sabrina. Dia pun merasa heran karena tiba-tiba sosok tadi menghilang.

"Masa setan? Kan, setan takut sama matahari? Tadi berdiri di sana sambil menatap ke arah kita," tukas istri Zidan geleng-geleng kepala.

"Siapa bilang setan takut sama matahari?" tanya Bu Maryam sambil menarik tangan sang menantu untuk melanjutkan perjalanan mereka.

"Di film-film, Mah. Pas kena matahari setannya langsung hancur jadi abu atau jadi asap hitam," jawab Sabrina dengan yakin karena itu yang dia lihdi beberapa film barat yang pernah ditonton olehnya.

"Bisa-bisanya kamu dibodohi sama film," gerutu Bu Maryam.

Ketika di toko Bu Maryam memberi tahu Zidan akan penghuni rumah Belanda. Wanita paruh baya itu takut kalau orang yang tinggal di sana adalah orang jahat.

"Nanti aku tanya sama Pak RT, Mah. Sebaiknya Mamah dan Sabrina jangan ke mana-mana dulu," ujar Zidan dan Bu Maryam mengangguk.

Waktu makan siang, Zidan sengaja pesan makanan agar Bu Maryam dan Sabrina tidak pulang ke rumah untuk masak. Mereka berada di toko sampai sore dan pulang bersama.

Zidan memerhatikan rumah Belanda yang terlihat bersih sekarang. Namun, tidak terlihat tanda-tanda ada orang beraktivitas di sana.

Setelah mandi, Zidan pergi ke rumah Pak RT untuk menanyakan penghuni baru di rumah angker itu. Demi keselamatan Sabrina, dia harus waspada.

"Oh, rumah itu sudah dibeli oleh Pak Radit. Dia kepala sekolah yang baru di SMP Nusa Dua. Sebenarnya sudah seminggu dia datang ke sini. Namun, baru hari ini bisa menempati rumah itu karena dibersihkan dulu dan diisi perabotan," kata Pak RT. 

Mendengar itu Zidan agak tenang. Dia takut penghuni baru adalah Dokter Frans yang mengincar Sabrina.

"Memangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa, Pak. Soalnya sekarang sering ada kejadian DPO yang dicari-cari sama polisi nyamar jadi pendatang baru di kampung yang jauh dari kota. Jadi, kita harus waspada. Kalau identitas jelas tidak perlu khawatir."

"Benar juga. Besok akan aku pastikan pergi ke sekolah SMP Nusa Dua, apakah Pak Radit itu betulan kepala sekolah yang baru atau bukan."

***

Keesokan harinya ketika lewat rumah Belanda, sambil jalan Sabrina kembali menoleh dan memerhatikan keadaannya. Jendela dan pintu terbuka, tidak terlihat ada orang, tetapi terdengar suara musik dari dalam rumah.

"Mah, sepertinya penghuni rumah ini manusia bukan setan," kata Sabrina.

"Setan itu tidak butuh rumah. Dia bisa datang dan tinggal di mana pun dia mau," ujar Bu Maryam.

"Benar juga," gumam Sabrina. Sekarang dia merasa tenang. Soalnya dia takut sama setan, kecuali sama vampir karena menurutnya makhluk itu tampan.

"Mah, ada orang!" Tunjuk Sabrina.

"Mana?" tanya Bu Maryam ikut menoleh.

"Itu!" Tunjuk Sabrina lagi, tetapi Bu Maryam tidak melihat ada siapa-siapa.

"Permisi, kamu setan apa manusia?" tanya Sabrina berteriak.

Rupanya orang itu sedang menanam beberapa pohon di dekat pagar tembok pembatas dengan rumah sebelah. Seorang pria paruh baya itu berdiri, memerhatikan Sabrina dan Bu Maryam. Kemudian tertawa terkekeh.

"Aku manusia, bukan setan," ucap laki-laki itu sambil berjalan mendekati pagar besi.

Bu Maryam baru sadar ada orang di sana. Karena tadi dia melihat ke arah pintu yang terbuka lebar.

"Bapak pendatang?" tanya Bu Maryam.

"Iya, Bu. Kenalkan saya Radit, baru dipindah tugaskan ke sekolah dekat sini," jawab laki-laki itu dengan ramah. 

Senyum menawan pun tercipta menghiasi wajah Pak Radit yang terlihat tampan meski sudah memasuki usia matang. Tubuhnya tinggi tegap dan warna kulitnya juga kuning langsat. Selain itu suaranya yang bariton terdengar syahdu di telinga Sabrina.

"Kenalkan, saya Maryam. Ini menantu saya, Sabrina," ujar Bu Maryam.

"Senang bisa kenalan dengan Bu Maryam. Kalau punya waktu luang besok datanglah ke sini. Saya berniat mengadakan syukuran," ucap Pak Radit.

"Insya Allah, kalau ada waktu kita akan datang," balas Bu Maryam.

"Pak Radit, aku mau tanya," ucap Sabrina. "Bapak di sini sama siapa?"

"Bapak di sini sendiri. Kebetulan anak satu-satunya sudah menikah dan ikut suaminya ke Amerika," jawab Pak Radit tersenyum.

"Kalau istrinya?" tanya Bu Maryam.

"Sudah lama meninggal, Bu. Saat melahirkan dulu," jawab Pak Radit.

"Tidak menikah lagi?" tanya Bu Maryam tiba-tiba kepo.

"Tidak, Bu. Fokus ngurus anak dan kerja. Dulu perekonomian keluarga sangat sulit tidak ada kepikiran untuk menikah lagi," jawab pria berpakaian setelan kaos dan celana training.

"Padahal Pak Radit terlihat tampan dan gagah. Pastinya banyak wanita yang ingin jadi istri," ujar Bu Maryam terkesan basa-basi.

"Aduh, Bu. Jadi, tersanjung. Aku ini orang miskin, Bu. Mana ada yang mau. Cuma bisa  memenuhi kebutuhan anak saja," balas Pak Radit.

Diam-diam Sabrina senyum-senyum sendiri. Otak kecilnya menerka kalau Pak Radit cocok untuk sang mertua. Sama-sama berstatus single. Selain itu terlihat setia, tidak seperti bapak mertuanya yang selingkuh dengan wanita yang jauh terpaut usianya.

"Kayaknya bagus kalau aku jodohkan Mamah sama Pak Radit. Aku harus jadi Mak Comblang," batin Sabrina.

***

1
Nanik Rusmini
huwaaaahahajaaaa... pecah tuh telur puyuh mu
Sabrina dilawan mampir lo
Fathur Ben
kocak ini
Nanik Rusmini
🤣🤣🤣🤣ngakak terus .. Sabrina teh sudah klop sama mertuanya
Aries suratman Suratman
Masa Sabrina lawannya Humairah masih sepupunya Zidan yang pintar masak dan pintar mengaji, sedangkan Sabrina semuanya belajar dari Nol
Aries suratman Suratman
Asal-usul keluarga Sabrina Keluarga Wijaya Kusuma (Keluarga Bangsawan
biasanya penuh Adab sopan santun)
Katanya Sabrina sarjana Ekonomi
Aries suratman Suratman
Biasanya dibalik sifat bodoh seseorang pasti ada sesuatu yang tidak bisa dimiliki oleh orang lain
dan sering terjadi orang yang dianggap bodoh.. tapiiii... ternyata Otaknya Genius
🌸Santi Suki🌸: benar 👍
total 1 replies
Aries suratman Suratman
Tapi... Ingat.... Yang baca Ceritanya boleh sambil senyam-senyum dan ketawa ngakak Sendiri... Tapi jangan terlalu banyak ketawa... entar malah dikira.... orang......G... Buat Author teruslah berkarya dengan Cerita yang unik dan lucu semoga menghibur 👍🫶🫶🫶💞💞💞
🌸Santi Suki🌸: Terima kasih, Kak
total 1 replies
Aries suratman Suratman
🙋... Thor... Aku Mampir ya, Semoga Ceritanya Menarik dan seru...✌️🙏 Alur ceritanya Terus Konsisten dengan karakter Tokohnya Ya, 👍🫶🫶🫶🌹
🌸Santi Suki🌸: Semoga suka, Kak.
total 1 replies
Rismawati Damhoeri
itu bakso yg 40 bungkus gimana kabarnya?
Rismawati Damhoeri
Oneng...Oneng...
Rismawati Damhoeri
memang apa yg di jual Zidan, kok beli garam satu bungkus ke warung org lain?
Rismawati Damhoeri
tpi mertuanya bukan manusia serakah kan?
Mamah dini
ya aneh mantan dn pelakor2 sesuka hati kapan saja mau datang numpang makan minta ini minta itu gimana ini teh, Zidan GK tegas sm bapa yg udh abai sm kmu GK mikir apa kmu Zidan perasaan ibumu ,sekarang mau minta dana ya buat berobat jgn di kasihlah Zidan BKN tanggung jawabmu , kmu seperti ngasih jln sm bpmu keluar masuk rumahmu dgn bebas baik si baik jga Doong perasaan ibumu dia itu bpmu mantan ibumu.
Mamah dini
udh kere banyak gaya, nyebelin tuh orang kapan tobatnya
Mamah dini
Sabrina itu muslim apa non muslim , maaf tpi maaf
🌸Santi Suki🌸: muslim, Kak. Tapi, baru belajar agama Islam sama Zidan
total 1 replies
Mamah dini
waalaikum salam semoga ceritan nya bagus dn menarik, mampir thor
🌸Santi Suki🌸: Terima kasih, Kak
total 1 replies
Dede Exis
y allah keruk.. kerukk🤣🤣🤣
🌸Santi Suki🌸: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Ricka Monika
bagus
🌸Santi Suki🌸: makasih, Kak
total 1 replies
Ricka Monika
lah ikut anak lah Bu ngapain sendiri di kampung,kalau soal ternak dan lainnya bisa di suruh sm orang lain atau diupah gitu
Ricka Monika
tunjukanlah foto Dr Frans,agar zidan dan mamanya tau mukanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!