Suamiku Seorang Raja

"Yang Mulia sudah tidak pernah ke mansion itu lagi? Apa hubungan mereka berakhir?" tanya Eliana yang dijawab oleh Odeth dengan menggelengkan kepala dan mengedikkan bahunya.

"Jadi begitu ...? Ada kemungkinan Kevin ini memang putra dari Yang Mulia Raja Gerald." Pemikiran Eliana pun mulai terpengaruh oleh Odeth. "Aku juga merasa aneh, ibu suri bahkan sangat menyayangi bayi ini, Bi!"

"Tentu! Itu sudah tentu saja!" Odeth seakan tahu sesuatu. "Nona, orang pertama yang memeluk bayi Kevin begitu ia datang ke istana adalah Yang Mulia Ibu Suri."

"Apa karena dia senang mempunyai cucu?"

"Sepertinya," jawab Odeth seakan menyetujui pendapat Eliana.

Sementara itu di bagian lain istana kerajaan.

"Selamat siang, Yang Mulia Ibu Suri Paula," sapa seorang gadis sambil menundukkan kepala dan gaun ia angkat di sisi kanan kirinya.

"Putri Estelle ...!" balas Ibu suri. "Apa kabar?"

Kedua wanita itu pun berpelukan.

"Kabar baik Yang Mulia Ratu ... ah ... maksudku, ibu suri. Sudah lama sejak terakhir saya kemari. Saat itu, anda masih menjadi seorang Ratu Raisilian," jawab Putri Estelle yang mengingatkan akan masa lalu Paula. Namun wanita paruh baya itu hanya tersenyum.

"Maafkan aku, Ibu Suri, aku hanya ...," ralat Putri Estelle.

"Sudahlah, tak apa, tak usah diingat-ingat, ayo!" ajak Paula pada Putri Estelle sambil menggandeng gadis dari kerajaan sebelah tersebut.

Para pelayan langsung membantu sang putri membawa barang-barangnya.

"Kemana Pangeran Gerald?" tanya Putri Estelle lagi. "Ah, maaf ... maksudku, Raja Gerald. Maafkan aku yang selalu salah," sesal sang Putri.

"Dia sedang banyak pekerjaan, anda silakan beristirahat, Tuan Putri," utus Paula pada putri Estelle.

Setibanya di sebuah kamar mewah kerajaan tersebut, Paula berhenti dan meminta putri Estelle beristirahat di sana.

"Ini tiga orang dayang yang akan melayani anda, Tuan Putri. Barang-barang anda juga sudah di simpan di dalam, silakan beristirahat. Sampai jumpa saat makan malam nanti." Paula pun berpamitan.

" Baiklah, terima kasih telah mengizinkan saya tinggal di sini," jawab Putri Estelle. "Anda juga selamat beristirahat, ibu suri. Sampai jumpa nanti malam," ucapnya sopan sambil menunduk.

"Saya harap nanti saya bisa bertemu dengan Yang Mulia Raja Gerald," lanjut Putri Estelle.

"Akan saya pastikan anda bertemu dengannya nanti malam," balas Paula ramah.

*

"Yang Mulia, Putri Estelle sudah tiba di istana kita," kata Antony memberitahu Rajanya.

"Hmmm." Tak ada jawaban lagi dari Raja Gerald.

"Yang Mulia, seseorang mengirimkan ini ke alamat surel anda. Tidak ada subjek pengirim yang jelas, silakan anda lihat!" Antony mengalihkan pembicaraan tentang putri Estelle yang sepertinya tidak akan disukai Raja Gerald. Ia menyodorkan tabletnya pada Raja Gerald.

Sang Raja membuka surel yang dimaksud oleh Antony, di dalam surel itu ada sebuah video yang akhirnya diputar oleh Gerald.

Pria itu terkejut melihat isi video tersebut.

"Jadi ... kita bisa temukan banyak bijih mineral berharga di sini bzzzt ... bzzzt ... bzzzt ...." Dalam video tersebut terdapat suara seorang pria yang tidak jelas. Seperti pria tersebut yang merekam video itu sendiri.

Video itu berada di dalam gua dengan pencahayaan minim. Kemudian di menit berikutnya, Video berpindah ke puncak sebuah gunung yang penuh kabut.

"Jika kita berhasil membuka tambang di sini, maka kita bisa mendapatkan bahan mineral berharga untuk Raisilian. Uhuk ... uhuk .... Sayangnya ... uhuk ... di sini merupakan dataran yang cukup tinggi dari permukaan laut, uhuk ... oksigennya sangat tipis. Sangat beresiko bagi para penambang." Suara itu kemudian berhenti.