Amora adalah putri dari keluarga kaya raya yang di titipkan pada Mira, namun karena ketamakannya dia pun rela menukar nama anak kandungnya Sofia dan menyerahkan pada keluarga si kaya raya. Segala cara pun dia lakukan agar rahasianya tak terbongkar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Sofia berlari di halaman sekolah, karena lima menit lagi mata pelajaran akan segera di mulai, dia sedikit terlambat masuk sekolah hari ini, belum lagi dia ke ruang guru buat menjalankan tugas
Tanpa masuk ke dalam kelas terlebih dahulu, dia pun langsung berlari ke ruang guru untuk mengambil buku pelajaran teman teman nya, saking terburu buru nya saat keluar ruangan, dia tidak sengaja menabrak seseorang hingga semua buku itu terjatuh ke lantai
" Maaf, aku gak sengaja" ucap sofia tanpa melihat wajah orang tersebut, sofia segera mengumpulkan buku buku tersebut"
" Lain kali hati hati ya, Ini buku nya" jawab seorang pria sambil membantu mengumpulkan buku
" Terima kasih"
" Bastian, jawab pria tersebut sambil menyodorkan tangannya pada sofia"
" Aku sofia" ucap Sofia menerima uluran tangan bastian
" Iya aku udah tau, sofia Anastasya kan?" Ucap pria itu tersenyum kemudian berlalu
" Dari mana dia bisa tau nama ku?" Guman sofia merasa heran
" Ohh..mungkin saja tadi dia membaca papan nama di baju ku" gumamnya lagi dan segera kembali ke dalam kelas nya
******
Jam istirahat pun tiba, seperti biasa sofia dan Celine berada di kantin menyantap menu kesukaan mereka, Tiba tiba datang beberapa orang menghampiri mereka
" Hai, kamu sofia kan?" Ucap seorang dari mereka
" Iya benar, ada apa ya?" Tanya Sofia menghentikan makannya
" Maaf ya kita ganggu sebentar, kenalin kita dari osis dan saat ini kita lagi nyari kandidat siswi yang mungkin bisa jadi putri sekolah kita "
" Jadi nanti wajah cewek yang terpilih akan di tampilkan di seluruh sekolah kita, untuk menjadi motivasi anak anak yang lain " ucap seorang lagi
" Dan kami sepakat kamu menjadi salah satu kandidat nya, gimana mau gak?" Tanya seorang lagi
" Tapi kak aku kan-" ucap sofia belum selesai
" Iya kak, aku setuju kalo sofia salah satu kandidatnya, apalgi yang aku tau dia kan cantik, pintar juga kan" ucap celine tersenyum
" Iya bener, makanya kita setuju masukin dia jadi salah satu kandidatnya" ucap yang lain
" Gimana? Mau ya sofia?"
" Iya deh kak, aku mau" jawabnya tersipu malu
" Ya udah jadi kita udah ada dua orang kandidat, jadi besok kita akan ngumpulin suara untuk tau pemenangnya" ucapnya lagi
" Aku harap kamu yang akan menang, karena lawan kamu gak ada apa apanya selain hanya karena keluarganya berpengaruh di sekolah kita " bisik yang lain
" Ya udah makasih ya, kalo gitu kita pamit silakan kalian lanjutkan makan kalian" ucap mereka segera berlalu
Masuknya sofia menjadi kandidat pun sampai ke telinga Amora, jelas saja dia tak terima dan bersiap untuk membuat perhitungan pada sofia
" Kurang ajar, berani sekali Sofia ingin bersaing denganku, apa dia gak tau kalo aku adalah wajah dari sekolah ini?" Gumam Amora sembari melangkah ke kantin untuk mencari sofia
Namun begitu sampai nya di kantin, dia tidak menemukan sofia, dia pun menuju ke kelas sofia dan mendapati sofia tengah duduk seorang diri di bangkunya
" Heyy Sofia, kamu mau bersaing denganku?" Ucap amora menarik rambut panjang sofia
" Maaf Amora, aku gak ngerti maksud kamu gimana? "
" Hallaaaah... Jangan bohong kamu, kamu sengaja kan masuk dalam kandidat putri sekolah karena kamu iri sama aku, makanya kamu sengaja ingin bersaing denganku?" Ucap amora masih menarik rambut sofia
" Gak Ra, aku gak pernah meminta masuk jadi kandidat, mereka yang memasukkan namaku kok" ucap sofia
" Aauuuwwww....!!!! " Terdengar suara amora ketika Celine menarik kasar rambut nya
" Lepasin gak rambut ku" teriak amora
" Lepasin dulu rambut sofia baru aku juga lepasin rambut kamu" jawab Celine santai
Amora segera melepaskan tangan nya dari rambut sofia, sedangkan Celine masih belum puas hingga dia menarik keras rambut amora sampai rontok beberapa helai sebelum dia melepaskan tangan nya
" Kurang ajar ya kamu, kamu gak tau siapa aku? kamu bisa aku keluarin dari sekolah ini kalo aku mau" ancam amora pada Celine
" Silakan aja kalo kamu bisa, kamu pikir aku takut" jawab celine santai
" Emang kenapa kalo sofia masuk kandidat putri sekolah? Kamu takut bersaing dengan sofia kan? Karena kamu gak ada apa apanya di bandingkan Sofia" ucap celine
" Siapa bilang aku takut?" Jawab amora
" Lalu untuk apa kamu marah pada sofia? Aku yakin semua orang akan memilih sofia karena emang dia tuh cocok jadi putri sekolah kita" ucapnya lagi
" Kita lihat saja nanti, aku yang akan terpilih menjadi putri sekolah kita" ucap amora segera berlalu
" Jangan ketinggian mimpinya woi.. takutnya kamu jatuh " teriak Celine
" Sof, kamu gak apa apa kan, rambut kamu sakit gak?" Tanya Celine
" Aku gak apa apa kok cel, makasih ya tadi udah belain aku dan membalas amora"
" Kamu kenapa sih, lo gak mau bales perbuatan amora, kalo dia Jambak kamu, kamu Jambak dia juga, kalo di tampar kamu, kamu tampar juga, mata di balas mata, tangan di balas tangan sof, jangan cuma diem aja, gemes juga gue lama lama sama lu kalo gitu" ucap celine
" Bukan nya aku gak mau bales cel, aku sadar aku ini gak punya apa apa, aku juga gak mau nyusahin ayah aku, kalo aku dapat masalah di sekolah gimana? Trus di keluarin di sekolah, aku mau sekolah dimana coba?"
" Tapi kan gak apa apa kalo cuma sekali aja Biar tau rasa tuh amora, dari dulu aku udah kesal banget sama dia, jangan seenak nya aja di sekolah ini, dia pikir orang tua nya apa yang punya sekolah" ucap nya kesal
" Udah ah lupain aja, sekarang kamu kembali ke tempat kamu gih, bentar lagi guru masuk" pintanya tak mau membuat sahabatnya itu makin kesal
******
Keesokan harinya, seluruh siswa siswi di minta memilih salah satu kandidat yang cocok untuk menjadi putri sekolah mereka dan akan menjadi wajah sekolah mereka, kedua kandidat adalah Sofia dan amora
Tak lama seluruh suara pun terkumpul dan benar saja ternyata sofia adalah kandidat yang terpilih sesuai dengan faktanya, karena selain pintar, cantik dan menarik juga menjadi alasan utama mereka memilih sofia
Mengetahui itu, amora makin kesal dan merasa sangat dendam pada sofia, bahkan dia pun sedikit malu karena di kalahkan oleh anak miskin itu
" aaaarggghhnn ..!!! Sialaaaaan" teriak amora begitu masuk ke dalam kamarnya
" Amora kamu kenapa kok kayak kesal gitu?" Tanya bu mira
" Aku kesal banget sama sofia bu " ucapnya
" Kenapa lagi dengan anak itu?"
" Dia sengaja mempermalukan aku dengan mengalahkan aku bu "
" Maksudnya gimana Ra?" Tanya ibunya
" Pokoknya aku harus mencari cara agar dia tak lagi menjadi putri sekolah" ucapnya mengepalkan tangan
********
Suara adzan berkumandang, sofia membangunkan ayahnya untuk sholat berjamaah, setelah sholat sofia membuat sarapan dan membersihkan rumah nya, sedangkan sang ayah masuk ke kamar kemudian keluar kembali
" Sofia " panggil pak budi
" Iya ayah" seraya duduk di samping ayahnya
Pak budi memberikan sebuah foto anak bayi mungil yang terdapat sebuah tanda lahir di bagian pundak bayi itu
" Ini foto siapa ayah?" Tanya Sofia
" Itu foto kamu nak waktu masih bayi, dan lihat tanda lahir itu punya kamu kan nak" ucap pak budi
" Iya benar ayah, tapi kok tulisan di foto ini bernama amora Salsabillah ayah? Ini mungkin foto amora yah" ucap sofia
" Itu foto kamu nak, sebenarnya ada rahasia ibu yang harus ayah sampaikan ke kamu, tapi tidak untuk sekarang, nanti saja kalo kamu sudah siap mendengarkan semua nya baru ayah akan menceritakan nya, Untuk saat ini tolong kamu simpen baik baik foto itu, karena itu juga nanti bisa sebagai bukti nak" ucap pak budi
" Sekarang kamu bersiap ayah akan anter ke sekolah" ucap pak budi dan sofia pun masuk ke kamar dan berganti pakaian sekolah
Tak lama mereka pun tiba di sekolah, sofia segera turun dari motor dan tidak lupa mencium pucuk tangan sang ayah, kemudian masuk ke dalam sekolah bersama celine yang telah menunggunya di depan sekolah
Di depan gerbang sekolah pak Budi melihat amora yang turun dari mobil mewah, dan menyapa amora. namun, amora seperti biasa dengan sikap angkuh berjalan memasuki halaman sekolah, tanpa memperdulikan ayahnya
Pak Budi yang melihat itu terasa di iris hatinya, dia pun langsung menuju mobil mewah itu dan mendapati pak Erik di dalam nya
Tok...tok...tok...
Pak Budi mengetuk kaca mobil pak Erik..
" Maaf ada yang bisa saya bantu" tanya pak Erik menurunkan kaca mobilnya
" Iya tuan, perkenalkan saya Budi, ayah dari anak tuan yaitu amora"
" Oohhh, jadi anda orang yang telah merawat anak saya dari bayi itu ya? ada apa pak? " tanya nya ketus dan sedikit malas meladeni pak Budi karna kebohongan Bu Mira yang mengatakan pak Budi selingkuh dan meninggalkan Bu Mira
" Ini tuan saya boleh ngomong sesuatu gak? Ini sangat penting tuan"
" Mau ngomong apa, maaf saya lagi buru buru"
" Ini soal anak saya dan anak tuan yang di tu-"
" Papa kok masih di sini? Tadi katanya buru buru? " ucap amora yang tiba tiba muncul dan sengaja memotong ucapan pak budi
" Iya sayang ini papah udah mau jalan tapi ayah kamu datang katanya mau ngomong sesuatu yang penting"
" Papah jalan aja deh, nanti biar aku yang omong sama ayah"
" Ya udah papah jalan ya sayang" ucap pak erik segera meminta supirnya melaju
" Amora, ayah perlu ngomong denganmu nak" ucap pak budi namun amora langsung masuk ke halaman sekolah setelah kepergian pak Erik tanpa sekata pun untuk ayah nya
****
Ddrrrtt... Ddrrrtt.... Ddrrrtt...
Tanda panggilan masuk ke hp Bu Mira
" Amora? Ada apa dengannya? Masih pagi kok udah nelpon aja" gumam Bu Mira melihatnya nama Amora tampil di layar ponselnya
" Halo ra ada apa? " Tanya bu mira
" Bu gawat Bu, tadi di sekolah aku ketemu sama ayah pas nganterin sofia ke sekolah, dan pas juga aku di anterin sama papah Erik, Ibu tau gak, ayah sampai datangi papah Erik dan hampir aja membocorkan semuanya" ucap amora sedikit kesal
" APAA??? yang bener saja kamu amora? Trus sekarang ayah kamu dimana? "
" Bener loh Bu aku gak bohong, tadi aku lihat ayah masih di depan pagar, mungkin sekarang udah balik"
" Ya udah kamu tenang aja, ibu sekarang akan menjalankan rencana ibu"
Tuuut.... Suara telpon terputus..
" Aku harus segera menghubungi bang Jamal untuk menjalankan rencana nya" ucap bu mira segera menghubungi jamal
" Abang dimana?" Tanya Bu Mira
"Abang di kosan kita sayang" jawab jamal
" Bang hari ini jalankan rencana nya bang, tadi hampir aja mas Budi membocorkan rahasia aku pada pak Erik"
" Oke sayang tenang aja, sekarang juga Abang beraksi" ucapnya segera bangkit dari tempat tidurnya
Sementara pak Budi sedang mengendarai motor nya dengan pelan, dia masih memikirkan sikap amora pada dirinya yang seperti tidak pernah menganggap dirinya ada
Braaaak...
Dari arah berlawanan sebuah mobil truk dengan kecepatan tinggi sengaja menabrak pak Budi hingga tubuh pak Budi terhempas di jalan dengan darah yang keluar dari kepalanya, sang supir truk melarikan diri dengan mengendarai truk secara ugal ugalan, sementara pak Budi segera di larikan ke rumah sakit
ayo thor lanjut critanya bikin gedeg buat penasaran semoga fikiran orang kaya itu berubah heeee