Baby Girl CEO Genius

Note :

“Jadi anak harus bersyukur punya orang tua lengkap” itulah kata mereka.

Tapi kataku “Iya aku bersyukur tentang hal itu. Tapi apa kamu merasakan di satukan secara fisik namun berpisah secara hati?” Bagi ku itu tidak ada kata “kelengkapan” disana.

Dad, Mom… aku sayang kalian. Tolong sayangi aku juga. Aku rindu defenisi rumah sebenarnya. Menjadi tempat pulang bagi jiwa yang lelah. Tapi yang aku selalu rasakan adalah lelah tiap kali aku berada di rumah”

Ungkapan Hati Leonore (DawnLover / ig : _dawnlover011)

.

.

.

“Mom, dad Nore capek hiks hiks. Nore tidak ingin jadi anak yang broken home” lirih Nore dengan suara yang bergetar dan sangat kecil bahkan nyaris tak terdengar jika kita tidak menajamkan pendengaran kita.

“Nore ada apa sayang” ucap Jo yang baru saja duduk di samping Leonore sembari mengelus halus pucuk kepala gadis kecil itu. Ya, tadi Jo sempat keluar untuk mengangkat panggilan di ponselnya namun ketika ia kembali ia melihat gadis mungil itu seperti sedang menangis dan tak sengaja lirihan Leonore sayup-sayup terdengar di telinga Jo tapi tidak terlalu jelas.

Leonore tidak menjawab apapun. Ia masih betah menyembunyikan wajah cantiknya di telapak tangannya.

“Hei girl, are you ok?” cemas Jo yang melihat Leonore sesegukkan.

“I’m not ok uncle hiks hiks” jawab Leonore di selingi isakkan tangis.

“Ha?” Kaget Jo yang langsung memutuskan untuk menggendong Leonore dan membawanya kepada kedua orang tuanya.

“Tuan, Nona. Nona muda Leonore menangis” ucap Jo memutuskan pembicaraan sepasang mantan istri yang sedang berdebat.

“Apa, kenapa bisa?” ucap Daniel dan Claudia bersamaan yang langsung berhenti berdebat.

Jo hanya menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak tahu.

“Baby, what makes you cry?” tanya Daniel yang langsung mengambil alih menggendong Leonore pada Jo. Ia mengelus pelan punggung malaikat kecilnya yang sedang menangis tersedu-sedu. Dan mendapat perlakuan seperti itu, bukannya membuat Leonore menjadi tenang tapi malah membuat Leonore semakin keras menangis. Sungguh di perlakukan seperti balita bertubug gemoi semakin cengeng. Leonore memeluk sang daddy berharap melakukan itu, rasa sedihnya sedikit berkurang

“Sayang, ada apa?” cemas Claudia yang juga ikut mengelus pucuk kepala sang anak dengan sayang.

“Hiks hiks hiks i’m so sad dad” ucap Leonore di sela-sela isak tangisnya.

Hal itu membuat Daniel dan Claudia bingung dan langsung menatap Jo. Bukan kah Jo tadi di beri tugas menjaga Leonore? Lalu kenapa Leonore tiba-tiba menjadi sangat sedih bahkan menangis sesegukkan.

“Jo, apa yang terjadi mengapa Leonore bisa menangis sesegukkan seperti ini?” tanya Daniel dengan sorot mata tajam menatap sang asisten.

“Aku tidak tahu Tuan” jawab Jo yang memang benar adanya. Ia tidak tahu penyebab Leonore menangis.

“Bagaimana bisa kau tidak tahu, bukan kah kami menyuruhmu untuk menjaga Leonore tadi selama aku dan Daniel berbicara” bentak Claudia pada Jo sangat emosi.

“Clau, syuttt… tolong pelankan lah suaramu jangan membuat Nore takut” ucap Daniel yang masih berusaha menenangkan sng putri kesayangannya.

“Maaf Nona, tadi saya sempat keluar untuk mengangkat panggilan dari kantor” ucap Jo tertunduk merasa bersalah.

“Nore apa ada yang sakit sayang, atau apa katakanlah pada mommy” ucap Claudia masih dengan raut wajah yang cemas.

“Hati Nore sakit mom” ucap Nore yang masih terus memeluk sang daddy seperti koala memeluk pohon.

“Astaga ayo kita ke rumah sakit kalu begitu. Aku takut kalau Nore kenapa-kenapa” putus Clau langsung menarik tangan Daniel. Namun Daniel tidak bergerak sama sekali.

“Niel cepatlah Nore kesakitan” sentak Clau dengan tidak sabaran pada Daniel.

“Clau, tela’ah lah apa yang di katakan Nore” tegas Daniel pada Claudia

Mendengar itu, Clau mengerjapkan matanya berkali-kali apa maksud perkataan dari Leonore tentang ia yang sedang sedih dan hatinya yang sakit.

“Biarkan Nore tenang seperti ini Clau, sepertinya suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja” ucap Daniel yang sepertinya mengerti kalau Clau dalam posisi bingung saat ini.

“A-apaa ada sesuatu yang membuat Nore sedih?” bisik Claudia pada Daniel yang tengah menidurkan Nore dalam pelukan hangat.

“Bahasnya nanti saja, biarkan Nore tidur dulu” jawab Daniel pada Clau. Daniel tidak ingin membahas itu dulu, yang terpenting sekarang supaya Nore bisa tenang dan terlelap.

“No, Nore tidak ingin tidul, nanti di tinggal daddy” ucap Nore yang langsung mengeratkan pelukannya pada leher sang daddy.

“Daddy tidak akan meninggalkan mu sayang” ucap Daniel dengan lembut.

“Promise me?” ucap Nore yang langsung memandang wajah sang daddy dengan tatapan berkaca-kaca.

“I promise baby girl” jawab Daniel dengan tersenyum teduh.

Mendengar itu, hati kecil Claudia seperti tercubit dan nyeri melihat interaksi antara anak dan ayah ini. Leonore dan Daniel sepertinya sudah sangat dekat, tidak ada kecanggungan sama sekali. Apa ada yang Claudia lewatkan selama ini? Bagaimana bisa Leonore mengetahui bahwa Daniel itu ayahnya?. Claudia berpikir keras untuk mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang ada di dalam benaknya. Namun nihil, dia tidak menemukan jawabannya.

Ketika Daniel sibuk menidurkan sang putri yang sudah mulai mengambangi alam mimpi, rupanya Leonore mengingau dengan suara yang bergetar “Dad, Mom, toyong cayangilah Nore. Nore janji akan jadi anak yang baik”

Degg…. Daniel dan Claudia langsung menatap satu sama lain dengan apa yang di ucapkan putri mereka.

“Tuan, Nyonya. Maaf sebelumnya. Saya sempat mendengar sayup-sayup nona muda Leonore mengatakan broken home ketik dia menangis tadi” ucap Jo dengan serius

“Apa" kaget Claudia bukan main.

Mendengar itu, Daniel hanya diam dan mengepalkan salah satu tangannya.

“Maafkan daddy sayang” Daniel menghela nafas kasar. Ia secara tidak langsung telah menyakiti malaikat kecilnya.

“Kau tahu Clau, tidak jarang anak hancur karena orang tuanya sendiri” ucap Daniel dengan suara dingin.

.

.

.

Hai hai kakak🤗🤗🤗😍

Jangan lupa untuk bantu di like, comment, vote, favoritkan ya🤗🤗🤗

Selamat menjalani hari Senin guys✨✨💫