Kayra Maheswari seorang wanita yatim piatu, hidup bersama adik satu-satunya yang di vonis sakit parah. Demi membiayai pengobatan adiknya, Kayra terpaksa melakukan cinta satu malam dengan seorang pria kaya.
Kenzo Alexander pada saat itu sedang dilema karena patah hati setelah diselingkuhi oleh kekasihnya, pada malam itu temannya sengaja membayar seorang wanita untuk menjadi teman tidurnya
Setelah kejadian itu, Kayra merasa hancur dan bersalah. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain ia tetap harus melanjutkan hidupnya. Suatu hari, Kayra ditawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah mewah dengan gaji yang fantastis. Siapa sangka bahwa pemilik rumah mewah itu adalah pria yang pernah melakukan cinta satu malam dengannya. Kayra gugup dan takut jika pria itu mengenali dirinya.
Akankah Kenzo mengetahui bahwa Kayra adalah wanita yang pernah ia kencani?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bekerja di perusahaan baru
Pria yang selalu ia katai bersama dengan Johan dan juga Roby, kini benar-benar telah ada di hadapannya, tidak lain pria tersebut adalah James, selingkuhannya Laura! Demi pria inilah mantan kekasihnya rela meninggalkannya, dan membuat Kenzo dilanda patah hati yang mendalam. Kedua tangannya sampai ia kepal, Kenzo ingin sekali menghajar pria di hadapannya.
'Setelah aku lihat dari dekat, akh... Pria ini jelek sekali, apakah pria ini senang memakai make up? Antara wajah dan lehernya begitu kontras, putih dan coklat, persis seperti buah kesemek, pantas Johan dan Roby mengatai dia seperti itu! ' gumamnya dalam hati.
Seketika Kenzo malah menjadi ingin tertawa, antara kesal namun juga menggelitik.
"Nah James, ini adalah Tuan Kenzo, beliau nantinya akan menduduki posisi sebagai dewan Direksi di perusahaan Papah."
James yang mencoba mengingat pria di hadapannya ini pada akhirnya ia baru tersadar.
'Cih, sialan! Bukankah pria di hadapanku ini mantan kekasihnya Laura? Kenapa dia bisa berada di perusahaannya Papah? ' batinnya tak percaya.
"Tapi Pah, kenapa orang baru ini langsung Papah tempatkan posisinya di atasku?" James seolah tak terima dengan keputusan Papahnya.
"karena menurut Papah itu adalah posisi yang pantas untuk Tuan Kenzo, nanti Tuan Kenzo akan mengawasi kinerjamu dan perusahaan ini, apakah sudah sesuai dengan visi dan misi, apalagi kau masih baru menduduki jabatan ini, Papah harap sih kau mau belajar banyak terhadap Tuan Kenzo, diusianya yang masih mudah, ia sudah bisa membawa perusahaan miliknya menjadi yang terkuat di negeri ini, bukankah begitu Tuan Kenzo? " Tuan Beni terlihat begitu menyukai Kenzo.
"Anda jangan terlalu berlebihan Tuan, saya masih harus banyak belajar dalam mengelola perusahaan, nah pak James saya harap kita bisa bekerjasama dalam mengelola perusahaan ini, mohon kerjasamanya!" Kenzo bersikap baik dan juga lembut, ia tak mau mencari keonaran dengan pria dihadapannya karena saat ini ia butuh pekerjaan untuk menyambung hidupnya bersama dengan Kayra dan juga calon buah hatinya. Namun sayangnya semua itu tidak berlaku untuk James, ia malah terlihat kesal dan juga marah, karena merasa Kenzo tak pantas berada di posisi itu, apalagi posisinya berada di atas CEO.
Kali ini James mencoba untuk menerima kenyataan, namun ia tak akan tinggal diam begitu saja, pikirnya ia tak akan pernah sudi bekerjasama dengan pria yang telah membuatnya menjadi patah hati, karena tiga hari yang lalu Laura telah memutuskan hubungan dengannya dan mengatakan secara terang-terangan bahwa dirinya akan kembali lagi kepada mantan kekasihnya bahkan sebentar lagi mereka akan melangsungkan pernikahan.
'Kenzo Alexander, aku tak tahu apa rencana mu masuk ke dalam perusahaan Papahku dan menjabat sebagai Dewan Direksi, apakah mungkin kau bermaksud untuk membalaskan dendam padaku karena aku pernah merebut kekasih mu? ' ucapnya dalam hati.
.
.
Menjelang sore hari, Kenzo akhirnya selesai dengan pekerjaannya, dan ia sudah tidak sabar untuk segera pulang, saat menuju parkiran, Kenzo malah menghela napasnya, biasanya ia selalu menggunakan mobil mewah setiap akan pergi kemanapun, namum kali ini yang ia gunakan hanyalah mobil biasa yang digunakan oleh sejuta umat, akan tetapi ia kembali mengingat istri dan juga calon buah hatinya, Kenzo kembali tersenyum bahagia, memang tidaklah mudah menjalani hidup sederhana seperti ini, tapi demi Kayra ia akan melakukan apapun asal bisa selalu bersamanya.
Saat menuju arah jalan pulang, Kenzo terjebak macet karena padatnya arus lalu lintas.
"Sepertinya aku akan telat sampai rumah!" ucapnya sembari mengedarkan pandangannya ke arah samping.
Tanpa di sengaja ia melihat sesuatu yang menurutnya pasti Kayra akan menyukainya.
Akhirnya Kenzo memarkirkan mobilnya di depan tomo tersebut sambil menunggu jalanan yang masih macet.
.
.
Kayra terus saja melihat jam di dinding, ia mulai mengkhawatirkan suaminya karena belum pulang sampai malam begini.
"Tuan pergi kemana ya? Kok tumben sekali belum pulang? Padahal aku sudah memasak makanan kesukaannya, entah kenapa hari ini aku sangat merindukannya, Kayra apakah mungkin kau mulai jatuh hati terhadap suamimu sendiri? Ini tidak boleh terjadi, jika seandainya Tuan Kenzo berubah pikiran dan memilih kembali kepada kedua orangtuanya, otomatis ia akan selamanya meninggalkanku, dan aku tidak mau patah hati Karenanya, tidak pokoknya aku tidak boleh sampai jatuh hati padanya!" ucapnya bermonolog.
Tak lama Kenzo datang dan mobilnya terparkir di halaman rumah.
Kayra bergegas menghampiri, ia sendiri merasa lega karena suaminya telah kembali.
Sedangkan Kenzo, ia tampak bahagia karena Kayra menyambut kepulangannya, keadaan seperti inilah yang yang sangat ia impikan selama ini, saat dirinya pulang bekerja, ada seseorang yang menyambutnya, rasanya semua rasa lelah telah sirna begitu saja.
Kayra sendiri yang berusaha terus menyangkal perasaannya, hanya bisa bersikap seperti biasanya, pikirnya menyambut suami pulang setelah selesai bekerja adalah hal lumrah yang dilakukan oleh sepasang suami istri.
Kayra yang sudah berada di depan teras rumah, tiba-tiba saja Kenzo memeluknya dengan sangat erat, lalu ia mencium pucuk kepalanya. Diperlakukan seperti ini Kayra semakin cemas, ia takut tak bisa mengendalikan dirinya dan benar-benar akan terjatuh dalam pusara cinta suaminya, karena ia tersadar jika Kenzo mencintainya dengan tulus setelah peristiwa dimana Suaminya lebih memilihnya dan meninggalkan keluarganya demi dirinya, akan tatapi Kayra masih takut jika sewaktu-waktu pria di hadapannya saat ini pergi meninggalkannya, rasanya ia belum sanggup untuk patah hati, karena Kenzo adalah pria pertama untuknya, mungkin bisa di bilang Kenzo adalah cinta pertamanya.
setelah puas memeluk Kayra, Kenzo memberikan sesuatu padanya.
"Apa ini Tuan?"
"Buka saja, aku yakin kamu pasti suka!" jawabnya dengan senyumnya yang mengembang.
Kayra segera membuka kantong kresek berwarna putih pemberian dari suaminya, rupanya di dalamnya terdapat sesuatu yang sedari kemarin ia inginkan.
"Wah, ini kan asinan Bogor? Tuan bisa dapat darimana? " tanyanya masih tak percaya.
" Kebetulan tadi pas kejebak macet aku melihat ada toko yang menjual oleh-oleh khas Bogor, dan aku melihat ada asinan Bogor di sana, yasudah aku beli untukmu! " ujarnya.
Kemudian Kenzo memberanikan diri mengusap dengan lembut perut Kayra yang masih rata.
"Bagaimana kabar calon anak kita, apakah dia baik-baik saja?" tanyanya sembari fokus memperhatikan.
Kayra sempat tertawa kecil atas sikap suaminya yang seperti itu.
"Semoga baik-baik saja Tuan, karena aku belum merasakan apapun di dalam perutku ini, mungkin saat di trimester kedua calon anak kita akan mulai bereaksi!"
" Oh begitu! Aku mesti tahu banyak soal ini, agar aku bisa tahu kondisi kehamilanmu, kau tahu Kayra, aku begitu bahagia hidup seperti ini, ku mohon kau tetap selalu berada di sisiku apapun yang terjadi!" Kenzo sampai menatap dalam Istrinya.
Entah kenapa malah giliran Kayra yang memeluk suaminya, ia begitu tersentuh atas semua pengorbanan dan kebaikannya selama ini padanya.
"Iya, aku janji akan selalu berada di sisimu apapun yang terjadi."
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸