Lost Everything (Claire To Kyra)

“Kau marah dengan ucapan ku barusan?” ucap Keenan dari belakang tubuh Queen karena posisi mereka saat ini, Keenan tengah memeluk Queen dari belakang.

“Lalu? Kau pikir aku harus baik – baik saja, gitu?” ucap Queen dengan geram sambil mencoba untuk melepaskan diri dari pelukan Keenan.

“Jika kau tak bisa tenang, jangan salahkan aku jika melakukan lebih agar kau bisa tenang!” Keenan berbisik tepat di telinga Queen. Namun tak hanya sebuah bisikan, Keenan bahkan menggigit telinga Queen. Dan hal yang dilakukan Keenan membuat bulu kuduk Queen langsung berdiri. Ia merasakan suatu sensasi lain yang membuatnya melayang. Tapi Queen langsung sadar dan menuruti perkataan Keenan.

“Iya aku diam! Tapi lepaskan dulu!” Keenan tersenyum dan lantas melepaskan Queen.

“Duduk!” ucap Keenan. Setelah itu Keenan mengambil sebuah tablet dan memberikan kepada Queen.

Tapi saat Queen akan mengambil tablet tersebut, Keenan kembali menarik tablet tersebut sehingga membuat Queen tidak mendapatkan tablet itu di tangannya. “Kenapa kau sangat ingin tahu tentang musuh mu itu?” tanya Keenan sambil duduk dengan begitu berkharisma sambil memegang tablet di tangannya.

“Sudah ku bilang, aku ingin tahu bagaimana penderitaan yang ia dapatkan! Padahal di sini aku harus mengalami hilang ingatan!” sahut Queen.

“Orang yang kau cari sudah bersatu dengan tanah” ucap Keenan dengan santai

DEG!

Kaki Queen langsung terasa seperti jelly. Ia sama sekali tak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya. ‘Bersatu dengan tanah! Berarti aku sudah mati! Dan itu artinya selamanya aku akan terjebak ke dalam tubuh Kyra!’ Queen langsung panik.

Keenan dapat melihat dengan jelas bagaimana reaksi Queen begitu mendengar apa yang tadi ia ucapkan. Tapi Keenan hanya diam saja dan tidak melakukan apa pun.

Tanpa sadar Queen meremas tepi tempat tidur yang ia duduki. Lalu tersadar karena di sana ia sama sekali tidak sendiri. Sebisa mungkin Queen menetralkan ekspresinya lalu Queen mengambil tablet dari tangan Keenan. Semua informasi yang tertera di laporan itu Queen baca dengan teliti.

“Hmmpphh… ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha…” Queen langsung tertawa dengan keras melepaskan rasa sakit hati dan kekecewaan di dirinya.

Padahal selama ini Queen berharap jika suatu saat ia bisa kembali ke tubuh aslinya sendiri. Namun sekarang semua itu hanya tinggal sebuah bayangan saja. ‘Berarti jiwa Kyra sudah tiada? Apa sebenarnya maksud dari semua ini?’ Queen bertanya – tanya dengan apa yang saat ini menimpa dirinya.

“Dimana Claire di istirahatkan?” tanya Queen setelah selesai membaca semua informasi yang diberikan oleh Keenan.

“Aku bukan babu mu!” balasnya.

“Oke baiklah! Terimakasih untuk semuanya!” Queen lantas menyahut ponselnya dan pergi dari kamar yang ia gunakan saat ini.

Ceklek!... “???”

Ceklek! Ceklek!

Berulang kali Queen mencoba untuk membuka pintu tersebut namun pintu itu sama sekali tidak bisa di buka. Queen lantas berbalik dan menatap Keenan.

“Buka pintunya!”

“Buka pintunya?” sahut Keenan sambil tersenyum mengejek kepada Queen.

“Apa sebenarnya mau mu?” balas Queen karena Keenan sama sekali tidak ada bergerak untuk membukakan pintu di depannya saat ini.

“Good girl!” Keenan langsung berdiri dan mendekati Queen. Queen yang saat itu sedang bersandar sambil bersedekap dada, hanya menanggapi apa yang Keenan lakukan dengan santai dan tenang. Bahkan meskipun Keenan semakin dekat sampai tidak ada jarak diantara mereka, tapi Queen tetap bisa mempertahankan sikap tenangnya.

Justru Queen kini membalas tatapan mata Keenan. Ia sama sekali tidak ada ekspresi menunduk atau malu, yang ada justru Queen memberikan tatapan menantang kepada Keenan.

Kini hidung Queen dan hidung Keenan sudah bersentuhan. Sekuat tenaga, Queen harus bisa tetap bersikap tenang. Bahkan Queen bisa berkedip dengan santai meskipun dalam jarak yang begitu sangat intens dengan Keenan.

“Kau terlalu murahan” Ejek Keenan. “Jangan pernah bermimpi jika aku akan mencium mu dengan penuh gairah, semua itu hanya ada di dalam mimpi mu!” Keenan lalu menjauh dan..

Klik!

Ia membuka pintu yang ada di samping Queen.

“Aku juga tak sudi untuk tersentuh bibir kotor mu itu!” balas Queen tak kalah pedas.

Merasa terhina dengan ucapan Queen, Keenan begitu sangat tertantang. Tanpa berucap apa pun lagi, Keenan langsung menarik tangan Queen dan mencium bibir Queen dengan paksa. Namun sama sekali tak tinggal diam, ia melawan dan memberontak. Segala upaya sudah ia lakukan namun Keenan masih juga belum melepaskan ciumannya. Teringat dengan video penyelamatan yang pernah ia lihat, Queen langsung mengayunkan lutut dan menendang masa depan milik Keenan.

Duak!

Aaaarrrggghhhhhhhhh….

Keenan langsung berguling – guling di lantai karena pusakanya merasakan sakit yang teramat sangat.

“Br*s*k sialan kau Queen! Kau benar – benar cari m*ti!”

“Kau yang mencari mati karena berani macam – macam dengan ku! Mungkin Kyra yang dulu selalu menempel dan memberikan tubuhnya kepada mu. Tapi Kyra yang sekarang tak akan semurah itu! Humph..!!” Queen langsung pergi begitu saja tanpa perduli dengan Keenan lagi.

“Ken, apa yang terjadi dengan mu?” Alfred yang kala itu melihat Keenan berguling – guling di lantai langsung berlari dan mendekati sahabatnya tersebut. Alfred lantas membantu Keenan untuk bangun dan membawanya masuk ke dalam kamar pribadinya. “Aku tadi melihat Kyra dari  arah sini Ken”

“Jangan bicarakan gadis gila itu!” sahut Keenan dengan emosi.

Akhirnya Alfred bisa menebak apa yang terjadi dengan sahabatnya itu karena ada bekas merah di bibir Keenan. Dan jika ia tak salah tebak, itu adalah bekas lisptik milik Queen.

“Kau tadi mencium Queen dengan paksa?” tebak Alfred.

“Diamlah!” bentak Keenan. Kini mood Keenan benar – benar buruk. Dan Alfred tak mau memperpanjang masalah untuk dirinya sendiri.

“Dasar b*j*ng*n kurang ajar! Bisa – bisanya dia mencuri ciuman pertama ku!” omel Queen sepanjang perjalanan pulang ke rumah.

Tanpa sadar Queen lantas teringat dengan tubuhnya sendiri yang saat entah berada dimana. Dan Queen atau Kyra atau Claire harus berusaha sendiri untuk mencari dimana tempat jasad tubuh Claire di istirahatkan. Queen tak mau lagi meminta tolong kepada si Keenan gila itu.

“Selamat datang nona” sapa penjaga yang berpapasan dengan Queen. Queen hanya tersenyum dan menganggukkan kepala. Queen tak lagi menghiraukan semua yang ada di sekitarnya, pikirannya saat ini hanya tertuju pada dimana tubuhnya berada.

“Kau sudah pulang sayang? Sendiri?” Queen langsung menoleh ke  arah sumber suara. Dimana sang daddy kini tengah duduk seorang diri dengan tablet ditangannya.

“Daddy belum tidur?” sapa Queen. Ia sudah melupakan apa yang dilakukan Alvin kepadanya. Queen lantas medekat dan duduk tak jauh dari Alvin.

“Daddy masih ada perkerjaan yang harus di selesaikan. Kau belum menjawab pertanyaan daddy sayang?” balas Alvin. Ia bahkan menghentikan aktivitasnya demi mendengar jawaban yang diberikan oleh sang putri.

“Iya dad… Queen pulang sendiri.” “ Mmmm.. dad, boleh Queen tanya sesuatu?” Queen tiba – tiba berinisiatif untuk bertanya pada Alvin. Siapa tahu Alvin bisa memberitahunya.

“Tanyakan saja sayang.. apa yang ingin kau ketahui?” Alvin begitu terbuka dengan apa yang membuat penasaran Queen.

“Daddy tahu dimana Claire saat ini? Wanita yang berhubungan kecelakaan ku, sampai aku harus amnesia!” Alvin sama sekali tidak menyangka jika Queen akan membahas tentang hal itu.

“Daddy akan memberitahu mu sebuah rahasia sayang” balas Alvin dan Queen langsung pasang telinga dengan lebar – lebar. “Sebenarnya gadis yang membuat mu jatuh sudah tiada sayang. Namun karena pihak sekolah tak mau kejadian itu membuat nama baik KIHS tercoreng, mereka memalsukan kematian gadis itu menjadi koma.”

Meskipun Queen sudah mendengar apa yang menimpa dirinya untuk yang kedua kalinya, tetap saya hatinya sangat sakit dan ia ingin marah.

“Tenanglah sayang… kau tak perlu marah. Daddy tahu mungkin kau belum puas membuat perhitungan dengannya. Tapi justru dengan kematiannya harusnya kau lebih bahagia bukan? Tak ada lagi yang akan mengusik kau dengan Arthur.”

“Benar sekali yang daddy katakan.” Balas Queen dengan berusaha menetralkan raut wajahnya lalu tersenyum pada Alvin “Lalu dimana jasadnya saat ini dad?” lanjut Queen.