NovelToon NovelToon
Gairah Tabu Tuan Sergio

Gairah Tabu Tuan Sergio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Patahhati / Cinta Terlarang / Obsesi / CEO / Ibu Pengganti / Hamil di luar nikah
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: RYN♉

Lima tahun cinta Shannara dan Sergio hancur karena penolakan lamaran dan kesalah pahaman fatal. Bertahun-tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali di atas kapal pesiar. Sebuah insiden tak terduga memaksa mereka berhubungan kembali. Masalahnya, Sergio kini sudah beristri, namun hatinya masih mencintai Shannara. Pertemuan di tengah laut lepas ini menguji batas janji pernikahan, cinta lama, dan dilema antara masa lalu dan kenyataan pahit.
Kisah tentang kesempatan kedua, cinta terlarang, dan perjuangan melawan takdir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RYN♉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB : Ciuman di Ruang Kosong

Sergio tidak memberikan kesempatan bagi Shannara untuk memprotes. Cengkeramannya di pergelangan tangan Shannara tegas, dan bukannya berbalik menuju pintu keluar, ia menarik Shannara menyusuri koridor yang lain, menuju lorong yang lebih tersembunyi.

​Mereka berhenti di depan sebuah ruangan rawat pasien. Sergio mengeluarkan kartu akses dan membuka pintu. Ruangan itu terlihat lebih besar dan sunyi, tetapi jelas kosong. Sergio mendorong Shannara masuk dengan lembut, lalu menutup pintu di belakangnya dengan bunyi 'klik' pelan.

​"Kamu ngapain di sini?" Shannara bertanya, setengah berbisik, napasnya tersengal.

Sergio tidak menjawab. Ia maju, mendesak Shannara mundur hingga punggungnya menempel ke dinding dingin ruangan. Sergio menatapnya, matanya gelap dan intens, aura dominasinya memenuhi ruangan yang terasa kecil itu.

​"Sudah lama aku nggak lihat kamu sedekat ini, Nara," bisik Sergio, suaranya serak dan dalam, menyapu jarak di antara mereka.

Shannara reflek mendorong dada Sergio, melepaskan diri dari kungkungan fisik dan emosionalnya. Ia melangkah menjauh, berjalan ke arah ranjang rumah sakit yang ada di ruangan itu. Matanya menyapu lingkungan asing itu, mencari alasan logis.

​​"Kenapa kamu membawaku ke sini? Kita boleh ada di sini?" Shannara bertanya, rasa paniknya mulai diwarnai kejengkelan yang dingin.

Sergio bersandar santai di pintu, memasukkan tangan ke saku hoodie-nya. "Tentu saja. Ruangan ini kosong, dan aku sudah dapat izin khusus untuk menggunakannya."

Shannara terdiam, kejutan itu cepat berganti menjadi pemahaman pahit. Oh, ya. Keluarga Sergio bahkan menjadi salah satu donatur terbesar di rumah sakit ini, bukan? Apa yang tidak bisa dilakukan pria ini? Ia begitu sempurna dari segala sisi, ya kecuali sisi moral.

​"Jadi ... kenapa kamu benar-benar datang ke rumah sakit, Sergio?" Shannara bertanya, kembali ke pokok permasalahan.

Sergio tersenyum tipis. "Bukankah tadi sudah kuberitahu? Aku datang untuk memastikan kamu baik-baik saja."

Shannara menatapnya, rasa tak percaya menggelayut di matanya. "Hanya itu? Aku baik-baik saja."

​"Benarkah?" Sergio menyipitkan mata, nadanya berubah mengolok. "Atau kamu baik-baik saja karena Dilan ada di sampingmu sepanjang malam?"

Shannara terkejut. "Kenapa jadi Dilan?"

Ia buru-buru mengalihkan pembicaraan, menghindari perangkap emosi yang Sergio pasang. "Makasih. Aku mau bilang makasih karena kamu sudah membantu mengurus masalah adikku sampai memanggil pengacara. Aku tahu pak Rendra sangat terkenal. Pasti beliau sangat sibuk, dan mungkin kalau bisa menolak, dia akan menolak perintah mengurus kasus 'ecek-ecek' seperti kasus adikku."

Sergio maju dua langkah, mereduksi jarak. "Terima kasih? Hanya itu balasan yang kuterima, Nara?"

Shannara kaget. Sergio meminta balasan? Apa yang bisa ia berikan? "Tentu saja! Aku akan ganti semua biayanya. Aku minta rincian tagihan pengacara. Berikan bill yang harus kubayar."

Sergio terus mendekat. Shannara reflek mundur, langkahnya terhenti karena punggungnya mentok ke ranjang rumah sakit.

​"Sergio, kenapa kamu dekat-dekat terus sih? bicara saja dari sana." Shannara bertanya gugup, menunjuk sudut ruangan yang jauh.

Sergio tersenyum mematikan. "Kenapa kamu menghindari terus sih, Nara? Sikapmu saat bersama Dilan tidak seperti ini."

Shannara tertawa pahit, mencoba menutupi kegugupannya dengan sarkasme. "Lho, kamu kan suami orang? Lagipula, Dilan tidak pernah mendesakku ke ranjang rumah sakit seperti ini."

Sergio mengabaikan sindirannya. Tatapannya tegas. "Aku tidak menginginkan uangmu, Shannara."

​"Lalu apa?" Shannara bertanya, menahan napas.

Sergio tidak menjawab dengan kata-kata. Ia mengangkat tangannya dan menyentuh bibirnya sendiri, ibu jarinya mengusap pelan bibir bawahnya, sebuah isyarat yang begitu vulgar dan jelas. Imbalannya adalah ciuman.

Shannara cengo. "Hah?"

​"Sini," goda Sergio, suaranya pelan dan mengancam. "Cium aku. Sebagai bayaran."

​"Wah, gila! Apa-apaan ini?!" Shannara langsung mengomel, wajahnya memerah. "Aku mau pergi! Ini pelecehan!" Ia berusaha membalikkan badan, tetapi Sergio dengan kuat menahan lengannya.

Tarikan itu terlalu kuat. Shannara kehilangan keseimbangan, ia jatuh ke kasur. Sergio ikut oleng dan mendarat di atas tubuh Shannara.

Kedua mata mereka bertemu dalam jarak yang sangat dekat. Nafas Sergio menerpa wajah Shannara. Sepersekian detik, kenangan lama dan gairah terlarang memenuhi udara.

Shannara memalingkan wajahnya, kegugupan mencengkeramnya. "Tolong, jangan kayak gini!" suaranya bergetar. "Minggir, aku mau bangun!"

Sergio tidak bergerak. Ia menopang tubuhnya dengan kedua lengan, mengunci pandangan Shannara. "Aku belum mendapat imbalan yang kumau, Nara. Padahal aku sudah melakukan banyak hal malam ini."

Shannara mendengus kesal. Ia merasa dipermainkan dan direndahkan.

Tiba-tiba, Sergio menggerakkan tangannya ke perut Shannara, merabanya pelan di balik bajunya.

Shannara kaget setengah mati, sekaligus geli. "Astaga! Kamu lagi ngapain, hah?! Ini pelecehan! Jangan sentuh sembarangan!"

Sergio tertawa kecil, melihat reaksi panik Shannara. Ia mencondongkan kepalanya sedikit. "Aku hanya memastikan," godanya, sambil melanjutkan sentuhan ringannya di perut Shannara. "Apa di sini sudah tumbuh ... anakku?"

Mata Shannara melotot. Wajahnya yang sudah merah kini memucat karena amarah dan kejutan.

​"Nggak ada! Aku nggak hamil!" Shannara mendorong bahu Sergio. "Itu nggak berhasil membuahi! Aku nggak hamil! Kamu dengar?! Aku nggak hamil!" Ia menegaskan dengan keras, emosinya meledak.

Sergio sengaja mempermainkannya. "Kok kamu panik banget, Nara? Jangan-jangan memang sudah isi."

Shannara mendorong tubuh Sergio dari atas badannya dengan sekuat tenaga. "MINGGIR!" Ia bangkit duduk, membelakangi Sergio, napasnya tersengal.

​"Aku nggak hamil! Kamu bisa tenang! Aku nggak akan hamil anakmu!" Shannara berbalik cepat, matanya menantang Sergio. "Mending kamu buat istrimu hamil aja sana! Itu yang harus kamu lakukan!"

Sergio hanya tertawa kecil, menikmati tontonan itu. "Kenapa nada bicaramu seperti orang cemburu, Nara?"

​"Cemburu?! Mana mungkin!" Shannara membantah keras. Ia kembali membelakangi Sergio, berdiri di sisi kasur. "Dengan cara kamu begini, kamu tuh selingkuh!" Ia mulai mengomel tak terkontrol, melampiaskan semua kekesalannya. "Cowok selingkuh itu menjijikan! Kamu mempermainkan istrimu dan aku! Cowok brengsek!"

Shannara terdiam ketika merasakan kehangatan di punggungnya. Ia belum sadar, Sergio sudah berdiri tepat di belakangnya.

Shannara terus mengoceh, "Aku nggak sudi jadi selingkuhan! Kamu—"

Sergio tidak memberinya kesempatan lagi. Ia memutar tubuh Shannara dengan cepat, tangan kirinya menangkup pipinya, dan bibirnya segera mencium wanita itu dengan kuat. Sergio tidak tahan melihat perpaduan emosi dan keimutan Shannara yang marah-marah; itu terlalu memancing. Ciuman itu dalam, menuntut, dan penuh dominasi, sebuah penegasan nyata atas kepemilikannya.

1
Saras Pitria
mana tahan🤪🤪🤪 gaspoll ajayakaan
Saras Pitria
malu ih gaya gayaan pamer kemersaan pdahal laki loe french Kiss sm mantan omygotttt
Moyu
kyknya si Karina sadar dech siapan nara🤔 cm dia lg pura pura gak tau
Moyu
maen raba raba aje lu pak🤣
Moyu
lu mah pak emng ngincer itu dari tadi kan gak tahan
Moyu
si bapak ini sepertinya sagapumg🤭🤭🤣
Moyu
lalat lalat eh pak gio lu juga lalat minimal cere dulu lah 🤭
Moyu
anjay dilan lagi lu can i be him dalem bet etdahh jadi sadboy lu 🤣
Ali
idih najis idih si najiss beban keluarga sesungguhnyaaa🤣🤣🤣
Ali
Sakit anj soalnya pernah d gituin jg mama masak cumi item gua g suka trs dia jwb dgan enteng kan kakakmu suka 🙃
Ali
seneng sih mereka bsa berhubungan baik lagi tp si laki kan dah kawin
Ali
ga kebayang pertama kali tapi d tidurin dngan brutal pasti sakit bgtt
Ali
sebetulny udeh muak sm cerita modelan begini tp tetep baca karena penasaran🤣
Ali
dari awal udah tau gak setara knapa dilanjut ampe 5 tahon pula
Moyu
thor pls tetep semangat jangan SMP ini novel ga lanjut aku suka bgtttttttt🥺🥹🥺🥺🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Moyu
pepet terus pak 😃
Moyu
oh si nara tuh pernah kepergok selingkuh gitu ya thor d kamar hotel sm cowo makanya hubungan mereka renggang kirain abis di tolak lamarannya sergio langsung nyerah keknya dia dendamnya disitu merasa dihiatin
Moyu
suka gereget klo fl nya begoohh terlalu baik 😃😃😃😃
Moyu
pasangan stress..... bayu n risa
Moyu
demi anak sih demi anak pa bu tapi kalian hianatin nara jahat bgt lo tapi karena itu jg nara berhubungan lg sm mantan tercinta sih xixixi mau bilang makasi tp gugup 🤭🤭🤭 maap nara 🤣😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!