🗣️🗣️🗣️ cerita ini hasil karya sendiri. tolong hargai!! yg plagiat2 saya doakan tidak tenang hidupnya sampai anak cucu. AAMIIN!!!
* * *
"wajah bodohmu itu sering terlintas dalam pikirku, nyatanya aku merindukanmu tanpa aku sadari" Daniel
Alicia Adara Dinata gadis malang yang harus menanggung sebagai istri pengganti untuk kakak sulungnya Maureen.
Daniel Prasetio, Ceo muda yang terpaksa menikahi putri bungsu dari keluarga Dinata, sebab Maureen tunangannya belum siap menikah. Daniel terpakasa menikahi Alicia karna jabatan Ceo yang dijanjikan orangtuanya akan di berikannya kalau ia sudah menikah
Maureen Angela Dinata tunangan Daniel yang tak lain juga kakak tiri dari Alicia Adara Dinata. Ia mencintai Daniel namun ia tidak mau buru buru untuk menikah sebab ia belum siap melepas kesenangannya bebas kemanapun ia mau.
"Namun keterpaksaan biasanya menjadi kebiasaan dan berubah menjadi sebuah rindu" TSYK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mickey Mouse24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TSYK 26
Di timur sang mentari menunjukan jati diri membuat cakrawala terhempas bebas dari kegelapan sang malam hari, warna merah kekuningan yang merona mulai menghiasi dinding langit, dengan begitu malam sudah meninggalkan tempatnya, berganti sinar yang terang dari pagi hari yang memancarkan keceriaan dari sudut timur negeri
Seorang gadis mengeliat dalam selimut di atas sofa. Gadis itu mengucek matanya yang masih saling merekat. perlahan mata itu terbuka dan netranya langsung bertemu dengan netra hitam milik sang tuan suami yang berdiri bersedekap dada di sampingnya
"bagus! suami sakit bukannya di perhatikan malah asik tiduran"
Alicia sontak bangun dan segera berdiri menunduk
"maaf tuan" cicitnya
Daniel mendorong tubuh Alicia hingga Alicia terjatuh di sofa. tangan kekar Daniel mencengkeram kuat rahang Alicia
"kamu sungguh tidak tahu malu yah! tuanmu sakit dan kau malah menikmati" geram Daniel
"kalau saya tidak menampung mu di rumah saya kamu pikir kamu akan hidup dimana?bahkan ayahmu saja yang membuatmu hadir kedunia ini hanya menganggapmu sebagai parasit menjijikan berada di dekatnya"
DEG
Alicia memejamkan mata, perih dan kesakitan dalam dadanya tiba tiba terbuka lagi dengan perkataan menyakitkan Daniel akan hidup dan statusnya
"kamu itu bukan apa apa dan tak berharga sama sekali" lanjut Daniel mencercah Alicia panjang lebar dengan kabut amarah
Alicia mendongak, memberanikan diri menatap mata merah milik Daniel
"saya tahu tuan, bahkan saya sangat tahu posisi saya melebihi siapapun" ucap Alicia dengan tegar
"terimalasih karna mau menampung parasit menjijikan sepertiku dan maaf karna membebanimu"
"jadi bisakah kita akhiri saja drama pernikahan sialan ini agar saya tidak lagi menganggu ketenangan siapapun? " tawar Alicia berani
Alicia sebenarnya ragu mengatakan itu mengingat ia tidak punya tempat tinggal lain selain mansion Prasetio saat ini. Alicia juga tak berani kembali ke mansion Dinata
ya, Alicia tahu betul alasan utama pernikahan ini dilakukan selain sebagai pengantin pengganti tak lain adalah membuang keluar Alicia dari keluarga Dinata dengan mudah, meski nanti posisinya sudah diambil namun tetap dirinya tidak akan diterima di keluarga Dinata karna statusnya yang sudah menikah dan janda dan tidak akan diterima lagi di mansion Dinata
Namun ia bisa meminta tolong untuk merepotkan Filda untuk sentara waktu mengingat saat ini Filda sudah tau cerita hidupnya yang sesungguhnya.
juga Filda memang beberapa kali menawarinya untuk kabur dan tinggal di tempatnya, jujur Alicia tertarik namun Alicia tak berani kabur sebab Alicia terikat dengan tuan arogan yang berkuasa seperti Daniel
ya, hanya ini pilihannya saat ini, menawarkan perpisahan agar Daniel terbebas darinya, eh lebih tepatnya Alicia yang bebas dari semua ini
Alicia akan menumpang sementara waktu dengan Filda, jika ia sudah gajian dan bisa mencari kos an murah untuk Alicia tinggali nanti
Rahang Daniel mengetat, kilatan amarah dimatanya terlihat, Daniel menunduk dan sebelah lututnya bertumpuh pada sofa, cengkraman tangannya berpindah ke leher Alicia, 2 tangan kekar milik Daniel menyatu kuat di leher kurus milik Alicia
"apa hakmu meminta pada saya HAH!?" sentak Daniel
Alicia kembali memejamkan matanya, keningnya mengkerut dalam menahan sakit
Namun Alicia tak memohon untuk di lepaskan dari cekikan Daniel, lagi lagi Alicia siap meninggalkan dunia yang begitu kejam padanya.
*dengan begini aku akan bertemu ibuku, meminta dia untuk menyayangiku sepenuhnya, hanya ada ibu dan aku, aku akan bahagia* batin Alicia
wajah Alicia semakin memerah, tubuhnya sudah lemas, matanya perlahan terbuka mendongak menatap wajah tampan suaminya, Alicia mengulas senyum di bibir mungilnya untuk suami kejammya ini
DEG
jantung Daniel perih melihatnya
Daniel mengurai cekikannya, perlahan kedua tangannya berpindah mencengkeram kuat bahu Alicia
"saya tidak akan membiarkanmu mati dengan mudah nyonya muda Prasetio" desis Daniel
Daniel mendorong tubuh lemah Alicia dengan kuat hingga terbentur di punggung sofa. empuk sih namun karna dorongan kasar dan tubuh Alicia yang baru saja hampir kehilangan oksigen itu tetap terasa sakit.
Daniel berlalu ke kemar mandi, buru buru Alicia bangun menyusul untuk menyiapkan air untuk Daniel mengabaikan tubuh lemasnya.
juga menyiapkan semua perlengkapan Daniel untuk kekantor
mereka melakukan drama pasangan suami istri harmonis di pagi hari ini lagi.
hingga Daniel dan Ali melesat pergi ke kantor.
Alicia beranjak dan bersiap siap kekampus
\=\=\=\=\=
Prasetio Corp
Seorang pria berjalan memasuki perusahaan dengan pakaian santainya namun tetap terlihat gagah.
para karyawan menunduk hormat padanya, setelah pria itu berlalu mereka begitu takjub akan ketampanan pria itu
"Presdir ada di ruangannya tuan" ucap resepsionis memberitahu padahal pria itu belum menanyakan alasan kedatangannya
"good" ucapnya memberi jempol 2 pada resepsionis itu
Kemudian pria itu berlalu menuju lift khusus presdir
"Ahh meleleh hati ini bang" histeris resepsionis setelah pria itu hilang di telan pintu lift
ting
Pria itu tiba di lantai khusus presdir, sekertaris Tasya yang melihatnya segera berdiri dan menunduk
"selamat siang tuan, tuan Daniel ada di dal... " ucapan Tasya terpotong saat pria itu meletakan telunjuknya di bibirnya pertanda pria itu tau dan pria itu tidak perlu diantar masuk ke dalam ruangan presdir
Ceklek
sontak Daniel mendongak hendak marah dengan orang yang dengan kurang ajarnya masuk kedalam ruangannya tanpa mengetuk pintu dan permisi dulu
Daniel mendengus kesal melihat siapa tamu tak diundang itu
"ini bukan minimarket yang seenak jidat lo main masuk aja" cercah Daniel
"gimana keadaan lo? " tanya Pria itu yang tak lain adalah sahabat Daniel, sang dokter Rahmat.
siapa lagi coba yang seberani itu menganggu waktu Daniel jika bukan Rahmat
"buruk!" jawab Daniel acuh
bersamaan dengan itu seseorang mengetuk pintu dan muncullah sekertaris Ali disana
"maaf tuan, proposal dari perusahaan Dinata sudah saya acc tinggal menunggu tanda tangan anda" ucap Ali menyerahkan proposal dari perusahaan Dinata yang meminta sumbangan dana
Rahmat mengangkat sebelah alisnya mendengar nama Dinata
"bantuan untuk perusahaan mertua e" goda Rahmat
namun Daniel maupun Ali mengabaikan ucapan Rahmat
alhasil Rahmat hanya mendesah pura pura memasang raut kecewa dan melangkah kesofa mendudukan dirinya tanpa dipersilahkan
Daniel membuka lembar demi lembar proposal perusahaan Dinata, Daniel tampak serius membaca isi dan maksud proposal itu hingga ucapan Rahmat berhasil menyita konsentrasinya
"apa nona Elis baik baik saja pagi tadi? " tanya Rahmat tiba tiba
Daniel menoleh ke arah Rahmat dengan tatapan tajamnya
Rahmat mengangkat kedua bahunya acuh dengan tatapan Daniel
"gue hanya khawatir, dia semalaman nggak tidur gegara nungguin lo sadar, gadis itu merasa bersalah karna kelakuan lo yang berendam terlalu lama yang berakibat lo dehidrasi dan pingsan, padahal itu jelas jelas bukan salahnya nona Elis, apalagi si Ali ini juga memarahinya" ucap Rahmat panjang lebar dan menatap sinis ke arah Ali
Daniel melirik sekilas Ali yang menunduk
"dia (Alicia) bahkan sangat nyenyak sampai pagi, bagaimana mungkin ia menunggu ku sadar, huh" ucap Daniel kesal mengingat Alicia yang tidur kenyenyakan hingga pagi
"lo pikir dia boneka apa, yang nggak butuh tidur? lo siuman jam 5 subuh dan lo langsung tidur setelahnya tanpa repot repot lo buka mata, sedangkan dia? seandainya bukan karna gue yang yakinin dia kalau manusia arogan sepertimu sudah siuman dia bahkan tidak ingin tidur sebelum memastikan lo beneran siuman" jelas Rahmat panjang lebar dengan emosi
Daniel mengerjap mendengar ucapan Rahmat, kemudian mendongak menatap Ali yang masih menunduk
"entahlah apa yang gadis itu pikirkan, khawatirkah atau ia hanya takut karna sekertaris mu itu memakinya dengan kejam" ucap Rahmat yang berhasil membuat Daniel mengeraskan rahangnya
"Dara mengkhawatirkan ku!" sergah Daniel cepat melirik tajam Rahmat
Bugh
"hanya aku yang boleh memakinya, tidak siapapun termasuk kamu!" geram Daniel pada Ali bersamaan dengan proposal Dinata yang bersarang di kepala Ali kemudian proposal itu terjatuh dan tergeletak dilantai
"maaf tuan" ucap Ali tetap menuntuk
Rahmat yang melihat itu mengulum senyum
jadi begini rasanya melihat sekertaris Ali ini dimarahi dan dipukuli
*nona Elis aku sudah membalaskan dendammu* batin Rahmat
######
gaje benget Sumpeh
banyak kegiatan lain tapi tetap mau up jadi gini deh asal ngetik. jahahah
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia halu