NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Bayaran

Pesona Gadis Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:21.9k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yamg terlihat.

Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.

"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua sisi

Qian menyusuri lorong rumah sakit menuju ruangan mama Retno mengabaikan ponselnya yang terus bergetar. Ia yakin Sandra pasti mengirim banyak chat provokasi seolah dirinya paling tak diperhatikan. Jika biasanya Qian akan langsung menemui Sandra atau setidaknya membalas kali tidak, mama dan adiknya benar-benar lebih utama.

Kamar VVIP memang memang lebih nyaman bahkan terasa seperti di rumah sendiri namun siapa pun tak akan betah berlama-lama disana, sama halnya dengan mama Retno.

"Adek gimana?" tanyanya ketika Qian baru saja masuk ke dalam kamar.

Qian duduk di samping ranjang mama Retno, "adek di IGD, nggak apa-apa ma. Biar adik istirahat dulu."

"Kamu temenin adek aja, mama disini nggak apa-apa." ucap mama Retno.

"Aku nemenin mama aja."

"Izqian, lihat mama beneran udah nggak apa-apa." mama Retno tersenyum teduh, meski dalam hatinya carut marut tak karuan tapi ia tak mau putra putrinya bertambah panik jika melihat dirinya gelisah. Tak ada jarum infus yang terpasang di tubuhnya, hanya beberasa plester sisa mengambil darah guna kepentingan tes tadi.

"Kalo hasil tesnya bagus, mama bisa pulang hari ini nggak usah rawat inap." lanjutnya.

Qian mengangguk, "iya ma." dalam hatinya berdo'a semoga hasil tesnya bagus dan tak ada penyakit penyerta lainnya yang dialami sang mama. Sekalipun hasilnya baik, tapi gagal ginjal bukanlah penyakit sepele.

Qian melirik jam dinding di ruangan bernuasa putih itu, sudah waktunya makan siang. "mama mau makan apa biar aku beliin keluar? sekalian nyari makan buat adek."

"Kamu cari makan buat adik saja, mama tadi udah ada ahli gizi yang nyiapin makan siang."

Mama Retno menepuk pundak putranya, "jangan khawatir berlebihan, mama nggak apa-apa."

"Iya, ma. Kalo gitu aku keluar dulu sebentar." pamit Qian.

Baru memegang handle pintu justru terbuka lebih dulu, menampakan sosok cantik yang tadi terus menangis kini mulai bisa tersenyum.

"Adik bawa makanan," Mayra mengangkat tote bag putih dengan ukuran lumayan besar.

"Jus alpukat kesukaan mama. Adik beli di kantin rumah sakit, spesial untuk mama." Mayra memberikan satu cup berisi jus itu pada mamanya.

"Ini buat kak Qian." jus mangga diberikan pada Qian.

"Makasih dek." Qian langsung menyedot jus pemberian adiknya.

"Ini buat makan siang." kini Mayra membuka nasi kotak yang ia bawa dan menyodorkannya pada Qian.

"Kakak makan dulu, aku juga mau makan." Mayra melahap nasi bagiannya.

Qian mengelus kepala adiknya, "nah gini jangan nangis terus."

Mayra mengangguk, "sebenernya aku masih pengen nangis kak, sedih tau." air matanya hampir menetes lagi tapi ia menyekanya.

"Tapi tadi adek lihat cewek masuk IGD bareng nenek sama ibunya. Kayaknya neneknya sakit parah soalnya udah nggak sadar, kurus terus langsung dipasang banyak alat."

"Tapi dia nggak nangis loh kak. Adek kira si cucu nggak peduli sama neneknya, adek sempet negative thinking eh taunya pas adek intip soalnya kan tempat tidurnya disebelah adek, ternyata si cewek itu megang tangan neneknya terus nggak tau ngebisikin apa deh. Tapi yang jelas si cewek itu nggak panik, nggak kayak adek. Dia juga nenangin ibunya, katanya harus tenang kalo ada keluarga yang sakit, toh dokter juga pasti berusaha sebaik mungkin. Dia juga maksa ibunya buat makan, katanya kalo ada keluarga yang lagi sakit yang jaga jangan lupa makan supaya nggak ikut sakit. Makanya adek langsung keingetan kakak belum makan, mama juga." jelasnya panjang lebar.

"Adek juga ke kantin ngikutin kakak itu. Baik orangnya, dia sempet nanya kenapa adek murung. Terus adek cerita kalo mama sakit. Dia ngasih adek semangat, ngasih tau kalo menyikapi sesuatu harus dicari jalan keluarnya jangan ke masalahnya. Adek nggak paham sih kak, tapi kata dia selama diobati nggak ada yang mustahil. Yang divonis meninggal sama dokter aja bisa sembuh apalagi yang masih ada cara ngobatinnya." lanjutnya. Kini wajah Mayra tak semurung tadi.

"Wah kayaknya kakak harus bilang makasih deh sama dia, karena udah bisa bikin adek Mayra yang cengeng ini jadi tenang. Kakak aja nggak bisa." ucap Qian.

"Coba kakak belum punya pacar, pasti adek comblangin deh sama dia. Eh namanya siapa yah? adek lupa loh nggak nanyain tadi." jawab Mayra.

"Udah cantik, baik, ramah, perhatian juga. Beda sama kak Sandra, kayaknya dia nggak suka sama adek." Marya cemberut.

"Adek!" Sela mama Retno, "nggak baik ngomong kayak gitu. Jangan suka ngebanding-bandingin sayang. Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing." Mama Retno berucap bijak. Jika boleh jujur ia pun kurang suka pada pacar putranya, tapi mama Retno berusaha berpikir yang baik-baik. Bisa saja ia yang belum mengenal Sandra dengan baik atau justru Sandra yang masih belum bisa bersosialisasi dengan keluarganya hingga hubungan mereka tak begitu erat. Namun terlepas dari itu semua mama Retno berusaha menerima pilihan putranya.

"Tapi kenyataannya emang gitu kan, ma? buktinya ini kita udah hampir seharian di rumah sakit tapi kak Sandra nggak nongol sama sekali tuh?" ucap Mayra, ia melirik sekilas pada sang kakak, merasa ucapannya kali ini kurang sopan.

"Maaf," ucapnya lirih kemudian, "tapi nggak mungkin kan kak Sandra nggak tau mama sakit? kakak pasti udah ngasih tau kan?" lanjutnya pada Qian.

"Mungkin kak Casandra lagi ada kesibukan lain dek. Nggak boleh ngomong kayak gitu lagi yah, nggak baik." mama Retno menengahi.

Ehm, Qian berdehem pelan. Ia tak menyanggah yang diucapkan adiknya benar adanya. "Adek temenin mama, kakak mau nemuin dokter dulu. Kayaknya hasil tes nya sekarang udah keluar."

"Siap, kak. Maafin adek barusan nggak sopan yah ngomongin kak Sandra." jawab Mayra.

"Nggak apa-apa." balas Qian kemudian pergi dari kamar.

Usai menemui dokter Qian termenung di depan, menunggu resep serta jadwal cuci darah untuk mamanya. Sambil menunggu ia membuka ponselnya, sudah banyak chat sumpah serapah dari Sandra disana. Tak membalas satu pun, Qian memilih menghubungi pacarnya, tujuannya tentu untuk meminta maaf dan memberi pengertian serta berharap dia bisa datang ke rumah sakit atau ke rumah nanti untuk menjenguk mamanya.

"Nggak diangkat. Harusnya acaranya udah selesai." gumam Qian, ia lantas mengirim pesan meminta Sandra ke rumahnya malam nanti.

Qian beranjak ketika nama mamanya dipanggil, ia lantas beralih ke tempat pengambilan obat dan kembali menunggu setelah menyerahkan resep pada resepsionis. Ia kembali mencoba menghubungi Sandra namun tak juga dijawab.

Sementara itu di tempat lain, Sandra masih lanjut party dengan teman-temannya di salah satu club. Ia duduk di pangkuan salah satu pria dengan gelas berisi wine di tangan kanannya.

"HP lo geter terus bebs." pria yang memangkunya menunjukan layar ponsel menyala foto dirinya bersama Qian terpampang disana, "cowok lo!"

"Biarin aja, dia nggak seru!" balas Sandra setelah meneguk habis isi gelasnya, "tambah lagi honey."

"Mamanya sakit katanya." setelah mengisi gelas Sandra, si pria membuka chat masuk dari Qian.

"Bodo amat, mau mati juga gue nggak peduli. Bokap gue cuma butuh saham perusahaan dia." jawabnya seraya bergelayut manja mengalungkan tangannya di leher si pria.

1
Ummah Intan
ya ga papa klo disuruh nikahin runa
titissusilo
ahhhhh kacau kacau🤭🤭🤭
Jumi🍉
Siapa suruh pakai acara pura-pura segala ya kacau jadinya nikmati aja peran jadi-jadianmu Qian, tinggal tunggu ibunda ratu sama adikmu merealisasikan...🤣
lestari saja💕
ya gpp to pacaran setelah nikah.
heeeemmm gimana tanggapan mama retno yaaaa pasti ndukung bgt klo sandra bilang qian pacaran ma runa....
lestari saja💕
tinggal bilang aja klo pacaran....kontrak nya jgn disebutin....
lestari saja💕
aseeeekkkk🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
kurang akhlak🤣🤣🤣
yaaa salamm....serba salah ngadepin modelan sandra.
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣kirain dah pernah pacaran.....semoga acting nya pro yaaa run
lestari saja💕
aseeeekkkk diskon karyawan🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣kayak aku aja klo mau pake produk pt laen keingetan bahwa itu dulu kompetitor🤣🤣🤣🤣ga jadi pake meski lebih hemat
lestari saja💕
heeeemmm masa segitunya ortu mu run????
lestari saja💕
weeeh mau pake toga nih
lestari saja💕
itung2 berbagi rejeki ya run....
aisyah
AQ kok ngehalu ya ,,,berharap calon suami pilihan ortunya runa itu qian🤭
aisyah
disuruh nikah mah ,nikah aja dari pada terus di gangguin sandra
sum mia
emang sungguh kacau....
ya udh sih... nikmati aja . suruh nikah ya nikah aja.... gitu aja kok repot . emang kamu gak mau Qian nikah sama Aruna . pasti mau dong....masak gak mau...harus mau lah.... 🤭🤣🤣🤣 maksa ya .
oh ... Sandra....aduin aja ke mama Retno , sudah bisa dipastikan mama Retno bakal iya in aja . secara dia udah amat sangat cocok dengan Aruna .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Maria Kibtiyah
klw ngadu pasti tante retno seneng bgt
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣aku suka pikiran mu disemogakan,skrg aku dukung Sandra ,ayo San ksh tau mm retno ma myra
Rita
nah yg cowok da baper,hmmmm aruna gmn kmu???
Rita
Aruna dag dig dug ngga nih?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!