NovelToon NovelToon
TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Ya Tuhan...apa yang sudah aku lakukan? Kalau mamih dan papih tahu bagaimana?" Ucap Ariana cemas.
Ariana Dewantara terbangun dari tidurnya setelah melakukan one night stand bersama pria asing dalam keadaan mabuk.
Dia pergi dari sana dan meninggalkan pria itu. Apakah Ariana akan bertemu lagi dengannya dalam kondisi yang berbeda?

"Ariana, aku yakin kamu mengandung anakku." Ucap Deril Sucipto.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburunya Bumil

Bima menjalankan tugas dari boss-nya ini dibantu Mashiro yang merupakan ketua geng mafia di kota ini. Juna hanya bisa mengikutinya tanpa membantah. Entah kapan dan bagaimana Deril bisa kenal dengan Mashiro.

Deril sudah mendapat kabar, jika Elina sudah berada di tempat yang seharusnya. Anna hanya mendengarkan suaminya bicara di telepon bersama Bima, tanpa menyela.

"Kita sarapan dulu sayang."

"Iya mas, terima kasih ya mas. Kamu udah setia sama aku." Lirih Anna.

"Kok terima kasih? Yaa haruslah! Kamu juga harus setia sama aku!" Kata Deril, penuh penekanan.

"Pasti mas. Aku mencintai mu."

"Aku juga sayang, sangat mencintai mu."

Keduanya sarapan pagi setelah mengurus pengganggu yang hadir dalam pernikahan mereka. Seusai sarapan, mereka mandi bersama dan bersiap siap ke lantai bawah dimana lokasi kolam renang berada.

Tangan Deril terus menggenggam dan menuntun istrinya ke dalam kolam renang yang tidak terlalu dalam itu. Namun saat mereka tengah berada di dalam sana, Anna merasa kesal. Pasalnya, beberapa wanita melihat ke arah suaminya.

"Mas, pakai baju deh. Lihat tuh mereka centil kan? Sebel deh!" Gerutu Anna dengan sudah memanyunkan bibirnya.

Bukannya menuruti perkataan istrinya, justru Deril memagut bibir sang istri yang sudah cemberut. Senyum Anna mengembang dia melayani pagutan suaminya dan tidak memperdulikan lagi para wanita yang menggoda suaminya.

Perlahan, para wanita itu mulai pergi dari hadapan mereka. "Syukurin! Enak aja lihatin suami aku!" Geram Anna.

"Kan aku cintanya sama kamu sayang." Ucap Deril dengan menenangkan istrinya.

Anna juga meminta maaf mungkin ia terlalu cemburu pada suaminya ini. Karena ia takut suaminya akan menduakannya. Karena dirinya tengah hamil dan perubahan badannya sedikit membesar.

"Jangan ngaco sayang! Kamu wanita tercantik yang aku miliki." Ucap Deril.

Keduanya melanjutkan kegiatan mereka di kolam renang. Anna memang sudah ahli jika berada di dalam sana, sedari bayi ia sudah mengikuti les private oleh papihnya.

Deril memperhatikan istrinya dengan penuh cinta. "Udah lama sayang, ayo istirahat dulu. Bima sama Juna udah nunggu di restorant."

"Iya mas, seger banget airnya. Kita masih ada lima hari lagi kan mas? Aku mau jalan jalan lagi ya mas."

"Iya sayang boleh, kalau capek bilang yah."

Setelah selesai berenang, kini pasangan ini menyusul Juna dan Bima. Mereka tengah makan bersama si satu meja makan yang sama.

Juna sudah mengatur perjalanan boss-nya ini. "Pintar, nah gitu donk!" celetuk Anna.

"Ya elah non, memang biasanya begitu." Jawab Juna tidak mau kalah. Bima dan Deril hanya tertawa kecil melihat perdebatan kecil antara Anna dan Juna.

-

-

-

Bumil cantik ini menikmati liburannya bersama sang suami. Deril senang sekali Anna kembali ceria, senyum di wajah istrinya merekah.

Waktu begitu cepat berlalu, satu minggu mungkin tidak akan pernah cukup. Namun Deril berjanji akan membawa istrinya liburan lagi.

Hari ini mereka akan kembali ke tanah air. Anna dan Deril sudah ada dikamar di dalam pesawat pribadi milik keluarganya.

"Makasih ya papah."

"Sama sama mamah cantik. Tidur dulu ya sayang. Adek juga bobo, kasihan mamahnya capek." Ucap Deril lembut.

Anna terlelap duluan sedangkan suaminya memijat lengan dan kaki istrinya. Ia juga membalur minyak kayu putih hangat ke perut istrinya.

Rupanya Deril juga sudah merencanakan photo maternity ketika sampai di sana. Sebisa mungkin ia ingin membahagia kan istrinya.

Setelah menempuh perjalanan panjang, pesawat mereka sampai juga di bandara. Ini tidur terlama Anna, ia merasa nyenyak sekali. Dan terasa lebih fresh.

Mereka menuju rumah malam itu juga. Sebelum sampai rumah, tiba tiba Anna ingin sekali memakan nasi goreng di pinggir jalan. "Kamu yakin makan disana?" Tanya Deril.

"Yakin mas, tempatnya bersih kok. Aku sering makan di sini waktu pulang kuliah sama kak Athar." Ucap Anna.

"Hmm iya boleh."

Keduanya turun dari mobil, sedangkan Bima dan Juna lebih memilih tinggal di dalam mobil. Terutama Juna yang masih jetlag. Namun Deril dan Anna tidak masalah.

"Si Juna tuh udah sering pergi pakai pesawat masih aja jetlag. Heran." Celetuk Anna.

"Mungkin dia kelelahan sayang. Ya udah kamu minum dulu air hangatnya." Deril menyodorkan teh hangat ke hadapan istrinya.

Bapak penjual nasi goreng ini memberikan nasi goreng yang telah di masaknya. "Waduh neng Anna makin cantik aja, ini suaminya toh neng?" Ucap pak Parjo.

"Heheheh iya pak ini suami aku."

"Oh iya neng, bapak hampir aja lupa. Kata bu Mirna, terima kasih banyak bantuan modal dari neng Anna. Alhamdulillah bu Mirna kehidupannya sudah lebih baik, sudah tinggal di rumah kontrakan juga." Kata pak Parjo.

Deril menatap lekat istrinya, ternyata jiwa sosial Anna sangat tinggi. Ia membantu temannya pak Parjo yang tengah kesulitan. "Hehehe bapak bisa aja." Ucap Anna yang malu malu.

Tak lama pak Parjo pamit pada Anna dan Deril. "Kenapa lihat aku begitu mas? Make up aku ketebelan?" Tanya Anna keheranan.

"Ternyata istri aku punya hati yang mulia, aku bangga sama kamu sayang." Deril mengecup pipi istrinya lembut.

Pipi Anna merah bagai tomat, ia menelusup ke dada suaminya. Keduanya makan malam di sana, mereka saling bertukar cerita. "Mas besok boleh kerumah mamih kan?"

"Boleh sayang, nanti besok pulang kerja kita kesana."

-

"Capek banget mas... Ngantuk." Ucap Anna, ia bersandar di dada suaminya dan menguap terus menerus.

Sebelum tidur sebagai suami, Deril selalu memastikan jika Anna sudah meminum semua obat dan vitaminnya. "Udah mas sayang, minum susu juga udah." Kata Anna.

Kini mereka sudah berada di kamar setelah menempuh perjalanan panjang dan melelahkan. Keduanya pun tidur terlelap malam ini.

-

-

Pagi harinya Anna menyiapkan kebutuhan suaminya, ia juga mulai mencoba memasak sarapan pagi untuk sang suami. Deril memeluk istrinya dan mengecup pipi chubby itu.

"Jangan capek capek sayang." Ucap Deril.

"Enggak capek kok mas, dibantu bibi ini juga. Aku masakin ayam goreng daun kemangi mas, semoga mas suka yah." Ucap Anna dengan tersenyum hangat.

Wangi daun kemangi begitu menusuk ke dalam hidung dokter tampan ini. Ia mencicipi masakan istrinya. "Enak sayang."

"Bohong ya mas?" Anna ikut mencoba masakannya sendiri. Ia tersenyum manis. Rupanya masakannya memang pas rasanya.

"Enak kan? Aku bawa segini yah, sama sambalnya juga." Deril menunjuk lima potong ayam goreng untuk dibawa.

Anna dengan senang hati menyiapkan bekal makan siang suaminya. Deril sangat lahap menyantap masakan sang istri hingga ia menambah porsinya. "Wow amazing! I love you."

"Love you too mas."

Setelah selesai sarapan pagi, Anna mengantar suaminya sampai di depan halaman. Sebelum berangkat kerja, Deril mencium kening dan bibir istrinya juga mencium perut sang istri. "Adek sayang, papah pergi dulu yah. Baik baik ya nak."

"Iya papah, hati hati ya sayang. Siang jadi kan mas?"

"Jadi sayang, nanti kamu siap siap siang yah. Love you."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!