Nona Jaksa Ketus

Happy Reading 💞🍼🦭

____

Hari sudah malam sekitar pukul 7 malam saatnya anak-anak melakukan permainan mereka hm maksudnya mereka akan bermain jerit malam kaya gitu.

Tenang aja kok karena siang nya para panitia sudah mencari atau mengecek tempat-tempat yang aman untuk anak-anak.

Hanya saja pak ketua umum bilang kalo misalnya mereka melihat sosok-sosok gitu ya mungkin karena itu penunggu atau mereka bisa melihat gitu.

Lagian mereka juga tahu ini hutan atau tempat asing yang belum biasa di tempati banyak orang gituh jadi wajar kalo misalnya mereka ada yang melihat.

Next :)

"Kita akan membuat kelompok dulu ya jadi kelompok nya beda-beda kelas dan kalian jangan ada yang protes ingat" Tegas panitia kelompok.

“Iya kak”

Kelompok satu .....

Kelompok Sembilan ....

Kelompok Tiga puluh ....

Kelompok 76 ;) : Grizella, Novaldo, Ackerley, Axel, Denis, Mahen, Agung, Abizar, Sindi, Maura, Salsa, Anggel, Dina, Kevin, Bagas, Elvio, Axkia, Salsabilah, Jenni, Anindy.

"Masing-masing kelompok berjumlah dua puluh orang jangan ada yang berani protes"

"Kalo kalian sudah dapat kelompok nya kalian bisa bergabung dengan mereka sudah sana cepat jangan pake lama" Tegas panitia kelompok mereka.

"Widih kita se kelompok ges, BIZAR!!" heboh agung pada Abizar sambil merentangkan tangannya bizar yang melihat itu mendelik.

"Idih ogah gw, gw masih demen cewek ya hus hus sana Lo istighfar Lo agung bapa mu kiyai dapat emak mu ustadzah harusnya Lo cari yang spek Ning anjir" Celoteh Abizar

Orang-orang hanya tertawa melihat keributan mereka berdua kecuali Zella yang sedang tadi hanya menatap saja, jujur semenjak ada di tubuh Grizella /Aurora/ pun jadi malas bicara terkecuali bersama Niel dia akan menjadi gadis yang cerewet.

Denis yang sedari tadi melihat ke arah Zella hanya bisa menghela nafas saja, jujur Denis ingin sekali melihat adiknya tersenyum walau sebentar saja.

"Ayo kita kesana biarkan mereka" ajak Denis pada Zella adiknya, yang di ajak hanya diam lalu pergi begitu saja.

'Eh' Denis hanya melihat itu kemudian dia menyusul nya dan menjajarkan badannya dengan Alexa.

"Loh Kak Denis sama si Kak Alexa udah pergi aja sih" Sindi yang mendengar ucapan Kevin hanya bisa mendengus ketika melihat interaksi kedua kembaran itu.

Saat kelompok Mereka sampai banyak anak-anak yang melihat ke arah kelompok mereka apalagi ke arah Alexa dan Denis jujur mereka begitu kagum oleh kecantikan dan ketampanan dari dua anak manusia ini.

'Mereka berdua benar-benar cantik dan tampan ya'

'Andai Alexa bisa di gapai mungkin aku akan mencoba mendaftar jadi pacar dia'

'Tapi sayang Alex malah langsung menolak mu'

'Iya karena aku banyak kekurangan'

'Dan andai kalo Mereka berdua bukan saudara sudah aku jodoh- jodoh kan'

'Benar sekali aku juga sempat berpikir mereka itu cocok'

'Tapi sayang yang aku dengar Alexa sudah ada pacar'

'Hah jadi rumor itu benar'

'Entah aku juga hanya mendengar nya saja'

'Tapi kayanya memang Alexa sudah ada pacar'

'Kok bisa tahu'

'Waktu itu pernah liat di parkiran dia sering di antar jemput oleh seorang pria tampan coy'

"Kalian ini malah gosip cepat ke barisan" Suruh seorang kakak panitia dari universitas 'AHS' nya.

'Baik kak'

(Kalian masih ingat kan di bab dulu pernah bukan sih otor jelaskan? kalo AHS tuh ada Universitas nya tapi Univ khusus gitu)

'Dengarkan anak-anak'

'Nanti kalian nanti akan di suruh mencari sebuah bendera berjumlah lima buah lalu setelah mendapatkan kelima itu kalian kembali lagi kesini jangan ada yang pergi jauh'

'Dan kalian juga harus bersama-sama jangan ada yang berpencar'

Jelas para panitia pada anak-anak 'AHS'.

'Baik kak'

"Cepat sebelum malam semakin larut"

..

Di kelompok Zella mereka tengah pokus mencari bendera, mereka berjalan dua orang-dua orang yang di pimpin oleh Abizar dan Agung.

Alexa berada di urutan ketiga dengan Denis kembaran nya sedangkan Sindi dengan kakak keduanya Mahen.

Di belakang Sindi terus menatap tajam ke arah Alexa dia sedang menyusun rencana yang akan membuat Alexa pergi selama nya.

Mereka sudah mendapatkan tiga bendera tinggal dua bendera lagi saat akan memasuki kawasan hutan disebelah timur mereka mereka sedikit takut disana serasa hawanya agak merinding.

Zella berjalan ke arah depan melewati Kevin dan Jenni, Denis yang merasa aneh serta merasa Dejavu mengikuti Zella di belakang sekarang yang memimpin adalah Zella dan Denis.

Mereka hanya diam saja mengikuti langkah Zella, tapi baru saja akan berjalan kearah depan mereka mendengar suara aneh dari semak-semak sontak membuat yang lain langsung menoleh.

"Siapa co apa ada orang yang ngerjain kita" Tanya Jenni pada mereka

"Atau para panitia itu" tebak Denis "Kalo panitia tidak mungkin" ucap Zella

"Kenapa" tanya Anggel "Guru bilang kita akan di takuti sebanyak tiga kali jadi?" Tanya Alexa

Mereka saling menoleh lalu Zella membuka suaranya lagi "Ayo kita lanjutkan kalo kalian mendengar sesuatu biarkan seperti cuekan saja".

"Karena itulah prinsip seorang Grizella Johnson's Alexander's yang selalu bersikap cuek benar adik" goda Denis dengan sedikit datar.

Zella : (-_-)

"Ayo kita lanjutkan lagi tinggal satu bendera lagi" ucap Mahen dengan berjalan yang di ikuti mereka.

Saat akan di tebing mereka beristirahat sebentar, "Oke oke tunggu sebentar aku cape istirahat dulu ya" Teriak Sindi ngadu lalu Mahen memberi kan sebuah botol minuman.

"Ngapain coba kita malah tersesat disini, ini kemana jalan pulang anjir gw mau pulang huhuhu" teriak Anindya dengan Tiba-tiba para gadis menangis terkecuali Grizella yang malah menatap mereka datar dengan bersandar pada pohon besar.

"Kita akan mencari jalan pulang nya tunggu saja jangan pada menangis" ucap Axel memberi solusi pada para girl.

"Aku akan kesana" Zella tiba-tiba saja bicara lalu dia pergi memasuki arah hutan terdalam.

"Lexa Lo mau ngapain sebaiknya kita jangan masuk kedalam itu malam akan membuat kita tersesat" Teriak Mahen

"Iya benar kak Lexa kita sebaiknya mencari jalan keluar bukan menambah masuk kedalam" kompor Sindi

Alexa : "Kalo kalian mau pergi, pergi saja aku bisa mencari jalan keluar sendiri tanpa bantuan kalian"

"Lexa kita harus bekerja sama jangan mementingkan diri sendiri kamu tidak ingat apa yang di bilang panitia hah" teriak Mahen

"Sudah aku bilang kalo kamu tidak ingin mengikuti ku yasudah biarkan saja jangan terlalu so ngatur memang kamu tahu tempat ini? memang kamu tahu jalan keluar hah?" Lalu Zella menatap ke arah Sindi.

"Dan kamu Sindi jangan merasa kamu ini paling benar kalo kamu mau keluar dari hutan ini sebaiknya kamu cari jalan pulang bukan hanya bisanya menyusahkan saja jangan jadi beban kamu Sindi" Teriak nyalang Zella

Tanpa sepatah kata Alexa pergi dari sana dengan keadaan marah dan kecewa.

Noval yang melihat Zella pergi entah kenapa dia merasa tidak tega seperti ada sebuah ikatan batin yang kuat, dia menyusul Zella dengan di ikuti Denis.

Mereka hanya bisa menyaksikan kedua kakak-beradik itu bertengkar jujur mereka juga ingin mengikuti Zella tapi mereka kasihan pada Mahen.

"Kita ikut" Ucap Denis dan Noval bersama

Alexa hanya diam dengan terus berjalan lurus saat melewati sebuah tebing ada sebuah lolongan serigala yang mengaum begitu lama.

Auuu Grr Grr

Tiba-tiba mereka mengeram dan mendekati ketiga anak manusia ini.

"Zella apa yang kita harus lakukan" tanya Denis sedikit takut dia pergi kebelakang punggung Alexa disusul Noval.

"Kenapa kalian begitu takut kalian ini boy" komen Zella sambil mendelik.

"Itu serigala Lexa bagaimana kalo mereka menggigit ku no no no no nooo" merinding Denis

Saat seekor serigala mendekat ke arah mereka mata Grizella langsung berubah menjadi warna biru dan merah.

Dengan sebelah kiri biru dan kanan merah, Serigala itu langsung mundur saat Zella mendekat.

Rambut panjang hitam kemerahan nya pun berubah menjadi putih dengan sebuah tanduk rubah di kepalanya

(bukan tanduk tapi kaya telinga rubah gitu seng)

Denis dan Noval yang melihat kejadian itu begitu syik syak syok apalagi saat melihat rambutnya yang tetiba ganti warna.

"Magic" Syok Denis "Bukan magic semprul tapi sebuah keajaiban eh apasih itu loh Bulloh kekuatan" ucap Noval

"Ya elah sama aja co dan lagi nama gw Denis, bukan Bulloh, gw gak kenal anjir" balas Denis dengan sedikit komenan nya.

'Iye iye gitu aja komen' semprot Noval

Sedangkan Zella di depan menatap mereka bingung kenapa serigala-serigala itu pada mundur apa dia menyeramkan? Ya ampun.

"Hei!! kenapa kalian mundur apa aku menyeramkan ini sampe-sampe kalian mundur lalu Daniel? apa dia juga pura-pura suka" Teriak Zella marah-marah

"Em Lexa tenang Mereka bukan takut tapi em iya sih mereka takut tapi bukan soal jelek tapi kamu sedikit berbeda" Denis muncul di belakang dengan sedikit takut-takut.

"Maksudnya" tanya Zella

"Ni Lo sebaiknya ngaca deh" Komen Noval dengan menyerahkan cermin.

"Etdah sejak kapan cowo punya cermin atau Lo jangan-jangan manly ya" tunjuk Denis

"Semprul sembarang kalo ngomong enak aja" teriak Noval

Grr Grr

"Emakk!!" Teriak mereka berdua Zella hanya mendelik saja

"Pergi kalian jangan muncul di saat ada aku hus hus hus" usir Zella

Para serigala malah menundukkan kepalanya seperti sedang hormat yang mana membuat mereka bertiga terkejut dan aneh.

...~Bersambung~...

Annyeong selamat membaca 💞🤍🍼🦭