Lilith Everhart, seorang gadis cantik yang diadopsi oleh pasangan dokter terkenal di dunia kembali ke negara asalnya, Amerion untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian orang tuanya. Orang pertama yang dicurigai sebagai dalang adalah paman dan bibinya. Merekalah yang saat ini menguasai rumah dan perusahaan Everhart Company yang dibangun oleh mendiang ayahnya. Dalam perjalanannya, tanpa sengaja dia menolong seorang laki-laki yang terluka parah. Dalam keadaan setengah sadar, laki-laki itu berkata, "Siapa kamu? Berikan nomormu, aku akan membalasmu nanti". Lilith menjawab,"Tidak perlu." lalu pergi sebelum akhirnya laki-laki itu kembali tidak sadar. Ternyata laki-laki itu adalah Damien Blackwood, orang terkaya di Amerion yang menguasai 70% bisnis yang ada di Amerion sekaligus penguasa dunia bawah di Amerion. Suatu hari dalam sebuah pesta topeng, mereka kembali bertemu, akankah mereka saling mengenali satu sama lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Sudut Pandang Damien
Malam itu sebulan yang lalu, nenek menelepon dan memintaku datang ke restoran untuk makan malam keluarga. Saat acara selesai, kami menaiki mobil masing-masing untuk pulang.
Hari ini aku tidak membawa asisten, supir, ataupun bodyguard karena ini hanya acara makan malam keluarga, lokasinya juga di tempat ramai, ada security di restoran itu, selain itu juga posisi restoran dekat dengan kantor polisi.
Saat diperjalanan pulang, aku merasa dibuntuti. Aku berusaha mengecoh mereka, mobilku malam terperosok ke selokan akibat jalanan yang licin karena hujan.
Akhirnya aku keluar dan berlari, tapi karena aku kurang mengenal daerah ini, para pria itu dengan mudah menggiringku ke arah daerah sepi dan gelap.
Aku ingat ada club besar tak jauh dari sini. Di sana aku akan lebih mudah mengecoh para pengejar itu. Tidak disangka mereka membawa senjata api dan aku tertembak sebanyak tiga kali di lengan, kaki, dan pundak.
Semakin lama berlari, kesadaranku semakin menghilang akibat kehilangan banyak darah. Tiba-tiba aku merasa ada yang menarik tubuhku sebelum akhirnya benar-benar tidak sadarkan diri.
Saat terbangun kembali aku berada dalam kamar hotel. Ada seorang wanita di sana, wanita cantik berambut ikal ash blonde. Tubuhnya tinggi semampai, ramping dan seksi dengan balutan dress silver. Riasan smokey eye dan bibir merah semakin membuatnya tampak seksi.
Lampu kamar yang remang-remang dan kondisiku yang sedang tidak fit membuatku tidak bisa melihat jelas wajahnya.
Aku bisa mencium bau seperti bunga lembut dan buah segar dari tubuhnya. Parfum merk apa yang dia pakai. Baunya menenangkan, membuatku mengantuk. Aku pasti bisa tidur nyenyak kalau tidur sambil memeluknya.
Aku genggam pergelangan tangannya dan bertanya siapa dia. Sebelum aku sempat mendapatkan nomor hp nya aku kembali tidak sadarkan diri. Sepertinya dia sudah memberiku obat penenang dan penahan rasa sakit.
Paginya saat aku bangun, wanita misterius itu sudah menghilang. Raymon kehilangan jejaknya, aku tidak bisa menemukannya. Gelang ini satu-satunya petunjuk yang dia tinggalkan.
Di sebuah pesta topeng, seorang wanita dengan gaun berwarna emas mendekatiku. Entah kenapa walaupun dia memakai topeng aku merasa tidak asing.
Begitu dia mulai mengeluarkan suara, aku tahu itu dia, Lilith, wanita yang namanya tertulis di gelang.
Aku juga bisa mencium aroma manis dan segar yang sama dari tubuhnya. Entah itu parfum atau memang aroma tubuhnya
Jantungku berdegup kencang, entah kenapa.
Dia mengajakku berdansa, saat aku mengenggam tangannya ada perasaan yang aneh. Biasanya aku akan merasa jijik jika bersentuhan dengan orang lain tapi kali ini tidak.
Dia mengajakku berdansa hanya untuk menanyakan gelangnya, aku sedikit kecewa walaupun sudah menduganya.
Aku tidak membawa gelang itu dan akan meminta nomornya agar bisa bertemu lagi.
Ada desiran aneh di dalam dada, bahkan perutku juga jadi terasa aneh. Perasaan nervous!
Aku bahkan tidak merasa seperti ini di depan pamanku yang sering berusaha menyabotaseku dan ingin menyingkirkan aku dari posisi presiden blackwood company.
Aku juga tidak merasa seperti ini saat haris Press Conference di depan ratusan bahkan ribuan orang.
Perasaan yang berbeda yang hanya aku rasakan pada wanita ini. Padahal baru pertemuan kedua.
Pinggangnya sangat ramping, lehernya jenjang, rambut ikalnya terasa halus seperti sutra, bibirnya plump dan berwarna pink sangat menggoda, tapi aku paling suka matanya. Mata coklatnya sangat jelas dan tajam seperti kucing, sangat lucu.
Aku menarik pinggangnya lebih dekat lagi.
Awalnya ku kira dia mungkin akan marah tapi sepertinya dia biasa saja.
Apa dia sudah biasa dekat dengan laki-laki seperti ini?
Apa cuma aku yang merasakan rasa nervous ini?
Biasanya para wanita yang berkelakuan seperti cacing kepanasan saat melihatku.
Sekarang aku yang dibuat kegerahan oleh seorang Lilith.
Selesai dansa sebenarnya aku tidak mau melepaskan genggaman tangannya, tapi aku bingung harus berkata apa, akhirnya aku mengajaknya pindah ke ruang lelang.
Aku ingin mengajaknya bersama di ruang vvipku tapi dia menolak, katanya dia datang bersama temannya.
Aku cemburu, apa teman yang dimaksud teman pria?
Tapi kemudian aku lihat dia masuk bilik sebelah dengan seorang wanita bergaun merah.
Aku merasa lega.
Sepanjang lelang, aku lihat teman wanitanya berusaha mengerjai Hendrik Everhart. Apa mereka saling kenal?
Di hari ulang tahun kakek nanti aku akan mengundang keluarga Everhart, mungkin mereka tahu sesuatu tentang Lilith.
Tunggu!
Kalau dipikir-pikir di keluarga Everhart ada seseorang bernama Lilith dalam laporan Raymon.
Anak perempuan berusia 4 tahun yang hilang 16 tahun yang lalu.
Apa itu Lilith yang sama dengan yang aku kenal?
Tidak ada barang yang menarik perhatianku di lelang kali ini. Sampai saat di puncak acara, aku melihat queen of sea.
Aku merasa Lilith akan terlihat cantik memakainya.
Aku pun membelinya dan memberikannya, ternyata dia menerimanya. Dia bilang dia tidak mau aku terus merasa berhutang budi.
Mau dia menolak ataupun menerimanya, aku akan tetap mencari cara agar bisa terus bertemu dengannya.
Kemudian aku mulai sering menghubungi Lilith, mengajaknya makan bersama, dan memberikan alasan-alasan bodoh dengan tidak membawa gelang itu.
Setelah hampir sebulan, aku menyadari Lilith mulai kesal dan tidak mau membalas pesanku selama seminggu
Sampai akhirnya jadwalnya aku mengadakan diskusi dengan presiden BEL Company, Belinda Remington. Wanita misterius yang bekerja di balik layar kesuksesan besar LY Company dan Big LY Company di Canadia. Baru sekitar 2 tahun dia mengembangkan bisnisnya ke Amerion.
Saat mendengar suaranya di speaker telpon, aneh bukannya ini Lilith.
Tapi Lilith baru berusia 20 tahun dan apa mungkin dia sudah punya bisnis sesukses ini.
Kalaupun benar dia Lilith Everhart yang hilang 16 tahun yang lalu, kenapa dia tidak menjalankan bisnis Everhart.
Dalam 16 tahun, bisnis Everhart sangat terpuruk, Hendrik Everhart tidak punya bakat bisnis, berkat para jajaran Direksi lah Everhart company masih hidup sampai sekarang. Para direksi di Everhart company sebagian besar masih orang-orang lama yang pernah bekerja bersama Wyatt Everhart.
Hendrik sadar, dia tidak punya kemampuan bisnis, tapi dia selalu iri pada kakaknya Wyatt yang ditunjuk menjadi presiden Everhart company dan berhasil Everhart company sukses besar. Oleh karena itu, dia tidak punya pilihan selain mempertahankan para direksi yang selalu mencemoohnya di belakangnya.
Aku mengajak Belinda melakukan Video Conference tapi dia menolaknya.
Saat aku minta Raymon melacak lokasi ponselnya, lokasinya menunjukkan dia berada di Canadia.
Apa Belinda dan Lilith adalah dua orang yang berbeda? Suara mereka sangat mirip. Bahkan gaya bicaranya yang sedikit dingin juga mirip.
Aku memutuskan menghubungi Lilith lagi dan dia setuju, kali ini aku benar-benar mengembalikan gelangnya.
Aku pikir aku masih bisa cari alasan lain untuk menemuinya.
Saat aku tiba di restoran, aku melihat resepsionis meremehkannya, aku merasa sangat marah entah kenapa.
Padahal kalau dipikir-pikir wajar resepsionis meragukannya jika melihat penampilan Lilith yang sangat casual dan tidak memakai barang bermerk.
Tapi Lilith tidak marah, dia sangat chill, dia memaafkan resepsionis itu, jadi aku tidak perlu memperpanjang masalah ini.
Tanpa sadar aku menggandeng tangan Lilith.
Sensasi itu muncul lagi, seperti saat aku berdansa dengannya.
Saat kami akan berpisah, aku mencium punggung tangannya.
Aku melihat wajah Lilith merona merah sebelum akhirnya menarik tangannya.
Sejujurnya, aku ingin mencium bibirnya yang merah itu, tapi aku dan dia bukan siapa-siapa. Aku tidak takut dia akan menamparku, tapi aku khawatir dia takut padaku kalau aku melakukannya tanpa izin.
Sampai di mansion Blackwood, aku langsung minta Raymon untuk memberikan undangan ulang tahun kakek kepada Keluarga Everhart. Dan memeintanya menegaskan bahwa seluruh anggota keluarga Everhart harus hadir.
