NovelToon NovelToon
Laluna (Cinta Si Gadis Lugu)

Laluna (Cinta Si Gadis Lugu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cintapertama
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: rizkysonia

"aku...aku hamil Rayan !!" teriak frustasi seorang gadis
" bagaimana bisa laa" kaget pemuda di depannya.

Laluna putri 19 tahun gadis desa yatim piatu yang tinggal bersama neneknya sejak kecil.
Rayyan Aditya 22 tahun mahasiswa semester akhir anak orang berada asal kota.
Alvino Mahendra 30 tahun CEO perusahaan besar AM grup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rizkysonia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24.

....

Pagi itu terasa berbeda. Matahari memang sama, tapi cahayanya seperti menolak menyapa terlalu terang. Di dapur, aroma teh melati bercampur dengan wangi roti bakar buatan Luna.

Rayyan duduk di meja makan, memperhatikan istrinya yang sibuk, tapi tatapannya penuh arti seolah ingin menghafal setiap gerak kecil Luna.

“Kamu nggak usah repot, sayang. Besok aku berangkat, bukan pindah dunia.” kata Rayyan sambil menatap Luna dalam

luna tersenyum sambil menahan air matanya. “Aku cuma pengin kamu berangkat dengan hati tenang. Lagipula, siapa lagi yang bakal aku repotin kalau bukan suamiku sendiri?”

Rayyan tertawa pelan, lalu bangkit dan memeluk Luna dari belakang.

Pelukan itu lama… hangat… namun di baliknya ada rasa enggan melepaskan.

“Nanti malam kita jalan sebentar, ya. Aku pengin lihat bintang sama kamu sebelum pergi.” ucap Rayyan pelan

“Janji nggak lama-lama di sana, kak… aku benci nunggu terlalu lama.” ucap Luna lirih sambil menikmati pelukan hangat yang mungkin esok tidak bisa ia rasakan

“Aku juga benci jauh dari kamu laa, tapi ini cuma sementara. Aku janji, lalaa”

" mentang-mentang pengantin baru ya, dimana saja mau nya nempel terus" sindir Tomi yang kebetulan lewat meja makan

bukannya tersinggung, keduanya malah tersenyum malu-malu

" iri bilang boss" seru Rayyan jail

" sorry ya gue gak iri yaa... Lihat aja nanti" jawab Tomi narsis

" sudahlah kak.. Ayo kak Tomi juga sarapan" lerai Luna

" tuh dengerin bini Lo... Mentang-mentang mama papa pergi, Lo bebas enak enakan di mana saja... Sadar dong penduduk bumi ini bukan cuma kalian berdua" Tomi terus menggerutu sambil mengambil makanannya

"heemmm" Rayyan hanya berdehem pelan sambil menyuapi Luna makan, tidak menghiraukan kakanya itu.

" Ouh ya hari ini ada acara keluar gak kalian?" tanya Tomi dengan nada kesal karena di cuekin

" kayaknya gak deh... Hari ini kami mau menghabiskan waktu di rumah aja, lagian besok aku berangkat lagi" jawab Rayyan tanpa menoleh

" bagus deh kalo gitu, jadi gue ada temen dirumah" Tomi tersenyum senang sebelum kembali murung mendengar kata-kata Rayyan

" ya bagus dong.. Lo bisa nonton drama romantis kita.. iyakan sayang?" ucap Rayyan sambil mengedipkan matanya ke arah Luna

" apaan sih kak" Luna tersipu di buat nya

" ogah... mending gue nongkrong dehh" kata tomi sambil menyudahi sarapan nya dan pergi entah kemana.

Seharian ini Rayyan benar-benar nempel sama Luna, ia seperti ingin menghabiskan seluruh waktu hari ini bersama istrinya itu.

" kak Rayyan sudah dong aku mau mandi dulu" Luna berusaha melepaskan pelukan Rayyan..

Mereka sedang duduk di sofa ruang keluarga, menonton tv katanya, tapi yang di tonton Rayyan bukan tv nya tapi wajah istri nya, Rayyan enggan melepas kan pelukan juga pandangan nya dari Luna.

" ya udah aku ikut" ucap Rayyan

" apaan sih kak... Sudah tunggu disini aja, aku juga udah kebelet ini" kata Luna sambil berdiri

" ya udah jangan lama-lama " akhirnya Rayyan menyerah

Ya walau mereka tinggal bersama satu kamar, mereka tidak pernah melakukan hal lebih selain tidur berpelukan.. Mereka benar-benar mau menikmati pacaran halal katanya, apalagi dengan perut Luna yang sudah besar membuat Rayyan kadang ngeri melihat nya.

Malamnya mereka benar-benar pergi. Hanya berdua, menyusuri halaman depan rumah Bu Meri. Angin malam berhembus pelan, membawa bau tanah basah dan suara jangkrik.

Luna bersandar di bahu Rayyan, sementara pria itu menatap langit.

“Kalau nanti kamu lihat bintang, anggap aja aku yang lagi nyapa kamu dari sini.” kata Luna sambil menatap jauh ke langit

“Kalau gitu… aku bakal liat bintang setiap malam.” ucap Rayyan tenang

Keduanya terdiam.

Hanya suara malam yang menemani, dan detak jantung yang saling menjawab di antara keheningan.

Ketika mereka masuk, Luna menatap punggung Rayyan yang melangkah lebih dulu ke depan pintu. Dalam hati, ia berdoa lirih, semoga perjalanan Rayyan lancar, dan semoga rasa rindu nanti tak terlalu menyakitkan.

....

...****************...

Pagi itu terasa berbeda. Udara yang biasanya membawa kesejukan kini seolah menahan haru. Di teras rumah, koper kecil milik Rayyan sudah tersusun rapi di samping pintu. Burung-burung yang biasa bersuara riang kini seperti ikut terdiam, menyaksikan perpisahan yang tak ingin terjadi.

Luna berdiri diam di dekat jendela, matanya sembab karena semalaman tak benar-benar tidur. Setiap detik terasa begitu cepat berlalu. Ia ingin waktu berhenti saja—setidaknya sampai bisa menenangkan hatinya.

Rayyan melangkah pelan mendekat, membawa secangkir teh hangat yang tadi dibuatnya sendiri. “Kamu belum sarapan laa?” tanyanya lembut.

Luna menggeleng, suaranya serak, “Nanti aja… aku nggak tega lihat kamu pergi.”

Rayyan tersenyum tipis, berusaha menutupi resah yang sebenarnya juga menyesakkan. “Aku cuma pergi sebentar, Sayang. Begitu aku lulus, aku pulang lagi.”

“Tapi tetap aja… rumah ini bakal sepi tanpa kamu,” jawab Luna, suaranya hampir berbisik.

Rayyan memegang tangan Luna, hangat tapi bergetar. “Aku titip bayi kita, titip dirimu juga. Jangan lupa makan, jangan terlalu capek, ya.”

Luna menunduk, air matanya jatuh membasahi punggung tangan Rayyan. “Kamu hati-hati di jalan, ya. Jangan kebut-kebutan. Aku tunggu.”

Sejenak keduanya saling berpelukan, lama, tanpa kata. Hanya suara detak jantung yang saling bertukar irama di antara keheningan pagi.

" ayo aku temenin kamu sarapan "

mereka makan berdua, Bu Meri juga pak Robi belum kembali dari luar kota, sementara Tomi sudah pergi pagi-pagi sekali.

" sudah dong jangan sedih terus, nanti kak Novi mau kesini katanya mau nemenin kamu selama mama belum kembali" ucap Rayyan sambil menyodorkan sendok ke arah Luna

Luna mencoba tersenyum menerima suapan dari Rayyan.

" janji ya kak terus kabarin aku"

" pasti Laa... Aku akan selalu menghubungi kamu"

Sarapan kali ini mungkin adalah sarapan terakhir bagi mereka, tidak tau apa yang akan terjadi nanti, tapi mereka selalu berharap semua akan baik-baik saja.

Mobil Rayyan sudah siap,

Dengan langkah berat, ia mengambil kopernya. Sebelum benar-benar masuk mobil, Rayyan menoleh sekali lagi. Luna masih berdiri di sana, di ambang pintu, tersenyum sambil menahan air mata.

“Aku pergi dulu, ya…”

“Ya… jangan lupa kabarin aku setiap malam,” balas Luna lirih.

Mobil perlahan melaju, meninggalkan halaman yang kini terasa kosong.

Luna masih berdiri di tempatnya, memandangi jalan yang mulai sepi, sambil berbisik pelan,

“Jaga diri baik-baik, kak… aku akan menunggumu pulang.”

bi Ida mengelus pundak nya, ia tau bahwa Laluna sedang tidak baik-baik saja

" yang sabar ya nduk... Nanti juga ada masa nya kalian bersama lagi" Luna menoleh perlahan, pertahannya roboh juga, air matanya jatuh tanpa di minta.

tak ada yang terucap hanya isakan yang terdengar, ia memeluk bi Ida erat seakan meluapkan segala nya.

.

.

.

.

Terimakasih bagi yang masih setia nungguin kisahnya Laluna...

Jangan lupa tetap dukung author dengan like dan komen dan vote ya

Love

You

😍

1
kalea rizuky
sosok alvino kok belom muncul
inchieungill
paling ceritanya klasik, Rayyannya accident, trus koma, paling banter mati.. 😆
Suanti: nanti yg salah kan luna, ibu meri kembali benci ke luna, gara2 luna ank nya rayyan kecelakaan 🤭
total 1 replies
Maryatul qibthiyyah
semangat author, sehat selalu ya, kalau berkenan mampir yuk🙏
Shoot2Kill
Thor, kapan update lagi?
Nia Sonia: mohon di tunggu ya ka☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!