NovelToon NovelToon
Legenda Pedang Chen Li (Dewa Ilusi)

Legenda Pedang Chen Li (Dewa Ilusi)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Spiritual / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Tiga Roh Penjaga datang dengan membawa sejumlah misteri. Dari medali, koin, lonceng misterius, sampai lukisan dirinya dengan mata ungu menyala, semuanya memiliki rahasia yang mengungkap kejadian masa lalu dan masa depan. Yang lebih penting, panggilan dari Kaisar Naga yang mengharuskan Chen Li menjalankan misi yang berkaitan dengan pengorbanan nyawa, sekaligus memperkenalkan peluang rumit tentang kondisi Mata Dewanya.

Dengan ditemani dua murid, mampukah Chen Li memecahkan misteri tersebut, sekaligus menyelesaikan misi dari Kaisar Naga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 9 ~ Melatih Murid

Chen Li mengikuti langkah kaki Long Yi yang menuntunnya menuju ke aula istana. Kondisi istana diperhatikannya tiap detail selama perjalanan, semuanya masih tampak sama, tak ada yang berbeda sama sekali.

Mereka sampai di aula. Bagian istana ini sama sekali sepi, kursi kosong yang berjejer melingkar tapi tak nampak seorang pun yang mendudukinya. Namun, persis di atas panggung, tempat segala keagungan terpancar megah, terbalut cahaya terang nan menyilaukan itu samar-samar tampak bayangan sesekor naga Sepuh..

“Kau sudah datang, seharusnya kau sudah siap, Bukan?” Suara itu terdengar sangat tua, namun mengandung kekuatan yang sangat misterius.

“Sesuai janjiku, aku akan menjalankan misi yang akan diberikan kepadaku.” Chen Li berlutut sembari menangkupkan sebelah tangannya di dada, penuh rasa hormat. Meng Di dan Xiao Lan juga demikian. Dua remaja itu tidak berani mengeluarkan suara semenjak mereka memasuki istana. Segala bentuk kekaguman yang mereka rasakan, keduanya biarkan meronta dalam benaknya masing-masing.

Berselang beberapa detik Chen Li menyelesaikan ucapannya, mendadak tubuh laki-laki itu melayang, posisinya tidak berubah barang sedikitpun, debu-debu emas tampak menyerupai sebuah jalan, menggiring tubuhnya menuju ke arah panggung.

Seberkas cahaya terang memisahkan diri dari cahaya agung itu, mendekat ke arah Chen Li lalu menyatu ke dalam keningnya.

Whushhh…

Detik ini Chen Li merasakan tubuhnya yang terisi penuh dengan kekuatan misterius. Kekuatan asing itu perlahan merangsang kebangkitan sebuah simbol mata di keningnya.

Kaisar Naga kembali bersuara. “Setelah kebangkitan kedua dari matamu, sekarang kau telah mewarisi kekuatan ilusi dari Kaisar Agung, Sang Kaisar Langit.”

Chen Li perlahan mendarat di atas lantai, setelahnya menangkupkan kedua tangannya dan memberi hormat, sekaligus ucapan terima kasih.

“Chen Li, warisan itu akan menuntunmu menemukan kaisar Langit, ….” Naga Tua sedikit menjeda kalimatnya, sebelum menyebutkan nama yang begitu agung sampai membuat Chen Li bergetar “Zhang Ziyi.”

Tidak hanya Chen Li, melainkan dua muridnya juga merasakan hal yang sama, bahkan lebih. Long Yi pun demikian.

“Baik, Aku akan berusaha semampuku untuk menjalankan tugas ini.” Chen Li sebenarnya belum mengetahui pasti tentang tugas itu. Dia kemudian mengetahuinya setelah beberapa hari sebelum melakukan perjalanan bertualangnya.

"Setelah bertemu dengannya, bantu kaisar melakukan apa yang kaisar minta."

Setelah urusan di aula istana itu selesai, mereka kemudian pergi meninggalkan aula, menuju ruangan yang khusus disediakan untuk Chen Li dan kedua muridnya beristirahat.

Istana yang begitu megah ini, sehingga membutuhkan waktu bagi Chen Li dan kedua muridnya untuk sampai. Saat masih dalam perjalanan, Chen Li merasakan samar aura yang tampak tak biasa, berasal dari dalam ruang tertutup. Dia kemudian menoleh ke arah Long Yi dengan tatapan curiga.

Long Yi yang saat itu berada di depan untuk menuntun jalan mereka, juga sempat menoleh ke arah ruangan tersebut. Hanya saja ekspresinya datar, seolah tak ditemukannya kejanggalan yang terjadi.

Mereka sampai di kamar tidak lama setelahnya. Long Yi membuka pintu lalu mempersilahkan mereka untuk masuk.

“Woahhh, Guru. Ini benar-benar luar biasa. Hari ini aku benar-benar menyaksikan pemandangan menakjubkan yang bahkan dalam mimpiku sekalipun tak pernah kutemui.” Meng Di antusias, dia kemudian berlari kecil mengitari area ruang kamar yang sangat luas, penuh dengan artefak serta giok bercahaya yang seharusnya menjadi barang langka, namun ditemukan di sini dengan mudahnya.

Chen Li tidak menanggapi muridnya itu, saat ini dalam kepalanya tengah bergejolak berbagai macam pertanyaan yang sedang dia rangkai satu-satu.

Namun pada akhirnya pertanyaan-pertanyaan itu dia tepis. Menoleh ke arah dua remaja yang menjadi muridnya itu. Chen Li berniat mempersiapkan kedua muridnya, membuka potensi dua muridnya itu terlebih dahulu sebelum benar-benar pergi untuk bertualang.

“Xiao Lan, Meng Di. Mendekat kemari!”

Dua remaja itu tanpa menolak segera mendekat. Chen Li menatap satu-satu kedua muridnya bergantian. “Tidak lama lagi, kita akan bertualang, menjalankan misi penting. Namun sebelum itu, aku perlu menjadikan kalian kuat dulu.”

Dua remaja itu saling berpandangan. Dengan sorot mata bercahaya, keduanya tidak sabar untuk mulai berlatih.

"Guru, kapan kita akan memulai?" Meng Di bertanya dengan penuh semangat.

"Benar, Guru." Xiao Lan mengangguk menyetujui.

Chen Li cukup bangga dengan kedua muridnya. Dia meminta mereka untuk duduk bersila dan saling menghadap. Chen Li berniat menanamkan pondasi kultivasi sekaligus memeriksa potensi kedua muridnya.

Chen Li menyalurkan energinya ke dalam tubuh Xiao Lan dan Meng Di secara bersamaan. Dia mulai memeriksa lautan spiritual mereka.

Chen Li menemukan kalau sebenarnya Meng Di memiliki akar Roh Bumi dengan kondisi fisik yang sangat tidak biasa. Selain itu Meng Di juga memiliki tulang naga bawaan. Ini akan memberikan peluang besar dalam peningkatan kekuatannya.

Tidak berbeda dengan Meng Di, Xiao Lan pun demikianlah memiliki tubuh yang tidak kalah istimewa. Tidak hanya memiliki darah kebal racun, gadis itu sebenarnya memiliki akar Roh yang beresonansi dengan aura gelap. Kondisi seperti ini sebenarnya adalah yang paling dicari oleh eksistensi aliran gelap yang memuja dewa Iblis.

Chen Li kemudian menyalurkan esensi murni dan memicu kebangkitan kedua kekuatan dua remaja itu. Baik Meng Di maupun Xiao Lan, keduanya sama-sama melayang. Energi berlawanan sifat membaluti keduanya. Semakin padat, setelahnya meledak dan menyebar sampai keluar ruangan.

Perlahan, keduanya mendarat, baik Meng Di dan Xiao Lan sama-sama membuka kedua mata. Rona mata yang sangat berbinar, Meng Di merasakan tubuhnya jauh lebih ringan dari biasanya. Tidak hanya itu, dia bahkan bisa merasakan dalam tubuhnya yang dipenuhi akan aliran energi.

"Waah, Xiao Lan. kau jadi tambah cantik!" Remaja itu salah fokus ketika melihat aura Xiao Lan yang lebih terbuka, kulitnya jauh lebih cerah dibanding sebelumnya.

"Terima Kasih!" Xiao Lan menunduk.

"Sekarang, aku akan mengajari kalian mengendalikan kekuatan, dan menggunakannya untuk bertarung."

"Baik Guru!"

Mereka pun kemudian mulai berlatih. Seiring dengan perkembangan waktu, dua remaja itu juga ikut berkembang. Pemahaman pengendalian kekuatan yang semakin baik, setiap teknik bertarung yang diajarkan Chen Li bisa mereka kuasai kurang dari satu hari. Keduanya benar-benar jenius langka yang tidak kalah dari jenius sekte besar di dunia bawah.

Saat ini Xiao Lan dan Meng Di tengah melakukan latih tanding di sebuah tanah lapang. Keduanya tampak serius, Meng Di dengan sarung tangan besinya mencoba meninju Xiao Lan dengan kekuatan penuh, namun, serangannya itu hanya berhasil mengenai udara kosong. Nyatanya kecepatan gerak Xiao Lan sangat mengerikan. Dia seperti bayangan, susah sekali untuk di gapai.

"Lan'er, sampai kapan kau akan terus menghindar?" Meng Di berkata sinis. Sebenarnya mereka sudah melakukan latih tanding itu sekitar dua jam yang lalu, dan belum juga menemukan pemenangnya. Bagaimana tidak, Xiao Lan bahkan tidak pernah maju menyerang, dia terus menghindar. Sementara serangan Meng Di juga selalunya mengenai udara kosong.

Namun, kali ini tampaknya sudah mulai terlihat siapa yang akan menang. Xiao Lan mulai ngos-ngosan setelah sebelumnya menggunakan banyak tenaga untuk melakukan gerakan cepat. Namun dia tetap mencoba untuk mempertahankan kecepatannya yang mulai terbaca. Berbanding terbalik dengan gadis itu, Meng Di bahkan masih bisa bergerak beberapa jam lagi dikarenakan kondisi fisiknya yang luar biasa.

Pada akhirnya, Meng Di tetap berhasil menangkap pergelangan tangan Xiao Lan. Setelahnya meninju gadis itu dengan kekuatan penuh.

Xiao Lan meringis, dia terpental cepat, menabrak batang pohon kokoh. Tubuhnya terjatuh terduduk.

"Kak, Aku kalah!" Gadis itu bangkit sembari memegangi dadanya yang sesak. Namun, itu tidak sampai lima detik, sakit itu menghilang, bahkan tanpa dilakukan pemulihan diri.

Xiao Lan kemudian berjalan menghampiri Meng Di. Setelahnya sama-sama menoleh ke arah Chen Li yang saat ini masih dalam posisi bersilanya sejak 3 jam yang lalu. Raut wajahnya tampak begitu tegang, dahinya berkerut halus. Laki-laki itu tampaknya tengah menahan rasa nyeri yang mendalam.

1
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Hadir
AR
suka sekali dengan ceritanya. tiap bagian dari perjalanan Chen Li adalah Isi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!