Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,
Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?
Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.
Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Waktu pulang ke rumahnya Khasanah dikejutkan rumahnya yang berantakan lalu mencari sesuatu yang ia sembunyikan namun ternyata tidak ada sama sekali . Khasanah sangat khawatir sesuatu terjadi dan pikirannya tertuju pada satu orang .
Ponselnya berdering sebuah nomor tak dikenal menghubunginya ."Kalau kamu tidak keluar dari rumahmu maka aku yang akan membakar rumah itu hingga menjadi abu ," ancam seseorang di seberang dengan nada dingin .
“Siapa kamu berani mengancamku ?" tidak ada rasa takut dalam diri Khasanah dengan ancaman orang tersebut .
Suara di seberang tertawa mendengar pertanyaan Khasanah lalu berkata ."Kamu memang keras kepala . Aku beri waktu kamu satu malam untuk membereskan semua barang-barang mu dan pergi kalau sampai besok pagi kamu tidak keluar membawa barang-barang mu kamu akan tahu sendiri akibatnya ," ancamnya lagi kemudian menutup panggilannya .
Khasanah tidak mengenal suara orang tersebut tapi nada ancamannya sudah dipastikan orang tersebut sudah mengambil barang berharganya . Tapi siapa dan kenapa bisa tahu kalau ia menyimpan barang tersebut menurutnya sudah paling aman .
“Aku tidak boleh gegabah bisa saja dia hanya mengancam . Aku akan membuat dia keluar dari persembunyiannya ," gumam Khasanah kemudian beristirahat sejenak .
Abdi pulang ketika akan mengetuk pintu sudah dalam keadaan terbuka sedikit curiga , ia membuka pintu berjalan masuk dengan mengendap-endap. Abdi melihat istrinya tertidur pulas masih mendekatinya dan duduk disebelahnya .
"Capek saja cantik apalagi kalau _ ," gumam Abdi mengakhiri ucapannya dengan tersenyum sambil membelai wajah istrinya lalu mencium bibirnya sekilas dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh .
Khasanah mengerjapkan mata seketika bangun melihat jam ternyata ia sudah lama tidur dan belum mengganti pakaiannya langsung pergi ke kamar mandi .
Abdi terkejut melihat Khasanah masuk . Ia diam melihat apa yang istrinya itu lakukan . Satu per satu Khasanah melepaskan pakaiannya hingga tanpa sehelai pun . Saat akan mengguyur tubuhnya ia tersentak tubuhnya mematung seperti melihat hantu sedangkan Abdi tersenyum penuh arti mendekati istrinya .
Apa yang tidak seharusnya terjadi harus terjadi berulang kali membuat Khasanah kesal tapi Abdi dengan penuh perhatian membantu istrinya menyelesaikan tugasnya .
Malam hari bulan nampak jelas bulat dan bercahaya sangat terang . Bintang berkelip di angkasa seperti dalam cerita dongeng yang selalu memberi warna pada malam hari .
Ponsel Khasanah berbunyi ada sebuah notifikasi chat . Abdi yang duduk membuka chat tersebut , mata Abdi memperhatikan tulisan pengirim lalu mencari melalui ponselnya .
Setelah menekan enter ia menemukan sesuatu yang mengejutkannya . Khasanah masuk ke kamar membawa secangkir kopi dan meletakkan di meja samping abdi .
Khasanah melihat Abdi sedang melihat isi chat langsung merebut dan menyembunyikan di balik tubuhnya .
"Aku sudah melihat semua isi chat itu ," kata Abdi dengan santai .
Khasanah melihat isi chat ternyata sudah di hapus oleh Abdi membuatnya kesal . Lalu berbalik keluar kamar tapi tangan Abdi dengan cepat meraih tubuhnya hingga jatuh dalam pangkuan Abdi .
"Kenapa kamu menyembunyikan masalah sebesar ini padaku , apa kamu tidak pernah menganggap aku suamimu ?" Abdi menatap wajah istrinya dalam .
Khasanah membalas tatapan suaminya merasa bersalah tapi ia tidak mau membebani Abdi dengan masalah keluarganya sejak dulu karena tidak ada sangkut pautnya dengannya .
"Bukan begitu hanya saja ... Intinya aku harus menyelesaikan secepatnya dah gitu saja ," Khasanah mengalihkan kalimatnya karena tidak mau menjelaskan apapun .
Abdi mencium bibir istrinya dan memagut dalam dan mengecapnya , mengulumnya dengan liat . Semakin lama semakin menuntun meminta lebih .
Tangan Abdi sudah menjelajah kemana-mana , tanpa sadar mereka kini sudah dalam keadaan polos . Khasanah merasakan kulitnya kedinginan memeluk tubuh suaminya dan mengeratkan agar tubuhnya terasa hangat .
Abdi tidak menyadari perbuatan istrinya segera melancarkan aksinya di atas tubuh istrinya . Keduanya merasakan denyutan di area sensitif dan menit kemudian melakukan pelepasan bersama .
Abdi mencium seluruh wajah istrinya dan mengelap keringat di wajah istrinya lalu berpindah ke samping dan menyelimuti tubuh keduanya dengan selimut .
Tubuh Khasanah yang tadinya kedinginan berubah menjadi panas dan berkeringat , Hal itu membuatnya tidur nyenyak . Abdi melihat istrinya sudah lelap memeluk dari samping dan menyusul ke alam mimpi .
Menjelang pagi hari ponsel Khasanah kembali berdering juga ada notifikasi . Abdi merasa terganggu dengan suara dering ponsel meraih dan mengangkat panggilan namun tidak bersuara .
"Apa kamu sudah berkemas ? jika belum aku akan kirimkan sebuah kejutan untukmu aku tunggu waktumu dalam dua puluh menit untuk mengemasi barang berhargamu , cepat ," perintah orang di seberang sana dengan membentak di kata terakhirnya lalu menutup panggilan tersebut tanpa ingin tahu siapa yang menelpon .
Abdi meletakkan ponsel di meja lalu membangunkan istrinya sambil berkata . " Sayang , baru saja ada telepon dari orang yang sama tadi malam . Katanya kita disuruh berkemas dalam waktu dua puluh menit , " kata Abdi sambil menjelaskan .
Khasanah terbangun pertama yang ia lihat adalah wajah tampan suaminya membuatnya tersipu kemudian beranjak dari tempat tidur pergi ke kamar mandi . Abdi menyusul masuk akhirnya keduanya mandi bersama tanpa melakukan adegan intim .
"Kita harus beres-beres secepatnya agar orang itu tidak kemari . Aku akan mengawasi area ini ," kata Khasanah setelah selesai mandi .
Dengan cepat Khasanah membereskan apa saja yang akan di bawa tidak boleh ada yang ketinggalan . Selesai membereskan barang-barang miliknya ia segera keluar dari rumah bersama Abdi .
Ketika berjalan keluar sepasang suami istri terkejut melihat Khasanah dan Abdi membawa koper pura-pura prihatin padahal dalam hatinya sangat senang ponakannya keluar dari rumahnya sendiri .
Khasanah curiga pada mereka menatap tidak suka , mungkinkah mereka yang melakukan semua terhadap dirinya batinnya .
”Kamu mau kemana Khasanah ? ” tanya Listya menampakkan wajah sedih mendekati Khasanah .
"Aku mau menginap di rumah mama , Tante karena Mas abdi ada pekerjaan di sana jadi untuk sementara aku di sana setelah itu aku akan kembali lagi ke rumah ini ," jawab Khasanah dengan santai tanpa memperlihatkan kepanikan agar mereka tidak curiga .
Listya mengernyitkan dahi menatap heran pada Khasanah lalu Abdi tapi keduanya saling memberi kode .
"Selama kamu di sana biarkan Tante yang merawat rumah kamu , kamu tidak keberatan kan !" Listya berusaha merayu agar diperbolehkan tidur dirumahnya .
"Tidak apa-apa silahkan asal tidak merusak barang yang ada di rumah ini kalau sampai ada yang hilang kalian yang akan menggantikannya ," tekan Khasanah .
" Kalian hati-hati di jalan ya ,jangan ngebut dan buat Abdi semoga pekerjaanmu lancar terus , " usir Listya secara halus .
Abdi melihat pasangan suami istri malas kemudian berjalan masuk ke dalam mobil . Listya dan Abraham melambaikan tangan ketika mobil Abdi menghilang di tikungan lalu mereka tertawa bahagia meluapkan isi hatinya .