NovelToon NovelToon
Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:26.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Winda Hapsari, seorang wanita cantik dan sukses, menjalin hubungan kasih dengan Johan Aditama selama dua tahun.

Sore itu, niatnya untuk memberikan kejutan pada Johan berubah menjadi hancur lebur saat ia memergoki Johan dan Revi berselingkuh di rumah kontrakan teman Johan.

Kejadian tersebut membuka mata Winda akan kepalsuan hubungannya dengan Johan dan Revi yang ternyata selama ini memanfaatkan kebaikannya.

Hancur dan patah hati, Winda bersumpah untuk bangkit dan tidak akan membiarkan pengkhianatan itu menghancurkannya.

Ternyata, takdir berpihak padanya. Ia bertemu dengan seorang laki-laki yang menawarkan pernikahan. Seorang pria yang selama ini tak pernah ia kenal, yang ternyata adalah kakak tiri Johan menawarkan bantuan untuknya membalas dendam.

Pernikahan ini bukan hanya membawa cinta dan kebahagiaan baru dalam hidupnya, tetapi juga menjadi medan pertarungan Winda.

Mampukah Winda meninggalkan luka masa lalunya dan menemukan cinta sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

01. Mengetahui

“Ahh, senangnya, dapat kenaikan gaji bulan ini. Pergi ke tempat Johan, ahh.... Berikan kejutan kecil untuknya, pasti dia suka.” Sore itu, Winda pulang dari tempatnya bekerja dengan hati gembira.

Winda Hapsari, seorang wanita karir cerdas, cantik, dan anggun. Bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai seorang staf manajer. Dan Johan Aditama yang akan didatanginya adalah pria yang telah menjalin hubungan dengan nya selama 2 tahun.

Winda segera mencari taksi untuk pergi ke tempat biasanya Johan nongkrong dengan teman-temannya. Di dalam taksi Gadis itu tersenyum-senyum sendiri membayangkan betapa bahagianya Johan melihat kedatangannya.

Taksi yang ditumpangi Winda sampai di rumah kontrakan teman Johan setelah beberapa menit perjalanan. Suasana tampak sepi seperti tak ada orang. Tetapi pintu yang tak tertutup rapat, membuat Winda tetap mendekat.

"Apa mereka berkumpul di ruang belakang?" gumamnya.

Winda sudah biasa datang ke tempat kontrakan teman Johan itu. Di tempat itu biasanya Johan berkumpul dengan teman-temannya. Ia segera membuka pintu lebar-lebar, tetapi sesaat langkahnya terhenti. Di ruang depan tempat saat ini dia berpijak, pakaian pria dan wanita berceceran. Bahkan pakaian dalam.

“Bukannya teman Johan belum menikah? Kenapa bisa ada pakaian wanita di sini?” gumamnya.

“Halo, apa ada orang di dalam?” Sama sekali tidak ada sahutan. “Tidak ada orang tetapi kenapa pintunya tidak dikunci? Dasar mereka itu ceroboh!”

"Ternyata Johan tidak ada di sini. Kalau begitu lebih baik aku pulang saja.” Winda membalikkan badan dan bersiap untuk pergi dari tempat itu. Akan tetapi…

“Oh baby, kamu benar-benar luar biasa. Aku benar-benar merasa terjepit di dalam sana.”

Sebuah suara yang sangat familiar masuk ke dalam indra pendengarannya. Winda terbelalak dengan mulut terbuka lebar. “Itu seperti suara Johan. Apa mungkin telingaku salah?” Membawa jantungnya yang berdegup kencang, Winda melangkah pelan menuju ke arah sumber suara.

“Oh sweet heart. Kamu juga sangat perkasa. Kau membuatku melayang berkali-kali”

Jantung Winda berdetak semakin kencang. Suara wanita itu pun sangat familiar.

“Tidak, tidak mungkin itu dia.” Winda bergerak melangkah semakin mendekat. Suara-suara laknat semakin jelas terdengar.

“Tapi suara-suara itu mirip Johan sama Revi? Ah tidak, pasti telingaku yang salah. Mana mungkin itu mereka?” Tidak percaya dan jijik. Namun, ia ingin memastikan.

Perlahan-lahan Winda memutar handle pintu, yang ternyata tidak terkunci. Ia ingin mengintip untuk memastikan

“Kamu sangat seksi, dan juga aduhai. Aku benar-benar puas bersamamu.”

Mata Winda terbelalak sempurna demi melihat apa yang terpampang di depan matanya. Itu benar-benar Johan. Bersama Revi Mareta, sahabat yang telah dianggap sebagai saudara. Keduanya sedang bermain kuda-kudaan.

Winda memegangi dadanya yang terasa sakit. Berulang kali menggelengkan kepala, tanpa terasa air matanya menetes membanjiri wajahnya yang halus mulus.

“Ah, Jo. Kamu terlalu memujiku. Padahal kamulah yang begitu perkasa. Kamu membuatku ingin terus lagi dan lagi.”

Winda menutup mulutnya dengan telapak tangan air matanya semakin tak tertahan. Pantas saja rumah kontrakan ini begitu sepi, tampaknya si pemilik kamar sengaja pergi untuk memberikan ruang bagi mereka berdua saling adu keringat.

“Aku kira ini hanya rumah kontrakan biasa untuk mereka mangkal. Siapa sangka ini juga dijadikan sebagai tempat gulat. Apa mungkin mereka semua memang sering seperti itu?”

Winda menghapus air matanya dengan punggung tangan. Mengambil nafas dalam-dalam. Untuk apa ia menangisi pria seperti itu? Tidak,air matanya lebih berharga.

“Tapi, Jo? Bagaimana kalau suatu hari nanti Winda tahu hubungan kita?” Suara Revi yang begitu munafik terdengar mendayu-dayu di telinga Winda.

“Apa yang harus dicemaskan?” tanya Johan. “Tahu ya biar saja. Dengan begitu kita tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi.”

Winda mengepalkan tangannya erat. Ternyata semua yang dilakukan selama ini tak ada artinya sama sekali bagi Johan.

“Tapi dia pasti akan sangat marah padaku, Jo. Aku akan merasa tidak enak padanya. Dia itu teman terbaikku.”

Cukup sudah. Winda tak lagi ingin hanya mengintip dan menguping.

“Kalau aku teman terbaikmu, kenapa kau tega mengkhianatiku?”

Winda membuka pintu lebar-lebar dan berdiri santai dengan bersandar pada dinding, bersedekap dengan dagu terangkat. Sebenarnya Winda merasa jijik tapi dia harus menampakan diri agar mereka tak bisa lagi mengelak.

“Sayang?”

“Winda?”

Revi dan Johan sama-sama terbelalak melihat kedatangan Winda. Buru-buru Johan menutupi tubuhnya dengan selimut. “Ini,,, ini tidak seperti yang kau pikirkan." ucap Johan. Wajah pria itu tampak memerah. Malu dan takut karena sudah terpergok.

“Memangnya apa yang aku pikirkan? Aku tidak berpikir apapun.” Winda masih bersandar dengan santai. Matanya menatap datar.

"Aku bersungguh-sungguh. Ini gara-gara temanmu ini yang menjebakku!”

“Joo?” Revi menatap tak percaya pada lelaki yang baru saja bergulat dengannya. Apa maksud dari pria ini? Kenapa malah menyalahkan? Kenapa dia terlihat takut sekali pada Winda?

"Bullshit." Winda mengarahkan pandangannya pada Revi. Yang tanpa tahu malu, bahkan tak berusaha untuk menutupi tubuhnya. Mungkin memang sengaja ingin menunjukkan bekas percintaannya dengan Johan. Tapi dia salah jika menganggap bahwa Winda akan mengamuk melihat itu.

“Selamat ya, Rev. Akhirnya kamu berhasil membuktikan sumpahmu!” Winda tersenyum manis.

“Sayang, Aku bisa jelaskan.” Johan mencoba berbicara setelah dia berhasil mengenakan celana panjangnya.

“Tidak perlu. Waktu sepuluh menit berdiri di sini sudah cukup untuk membuatku mengerti. Mulai hari ini tidak ada KITA. Aku, Kamu, END. Semoga kalian bahagia.”

Setelah berkata demikian Winda segera pergi dari tempat itu, tidak peduli dengan Johan yang terus berteriak memanggilnya. Berlagak kuat dan baik-baik saja, meskipun sebenarnya hatinya sangat terluka. Dia sudah tidak kuat lagi untuk berpura-pura bersikap seolah tidak melihat apa-apa.

***

Langkah Winda, sampai di sebuah taman kota. Duduk bersandar di sebuah bangku panjang. Tangannya tak berhenti menyeka air mata yang terus-menerus membasahi pipinya.

“Ini sungguh lucu. Ha ha ha…” Winda tertawa terbahak-bahak, menertawakan kebodohannya sendiri. Sungguh miris. “Ternyata, selama ini aku hanya memberi makan seekor ular. Ha ha ha ha..."

Winda terus berusaha untuk menghentikan air matanya. Di depan Johan dan revi Dia terlihat tetap terpengaruh. Sebenarnya, dia hanya tak ingin dianggap lemah, yang akan membuat Revi merasa menang.

“Oh tidak. Untuk apa aku bersedih hanya karena penghianatan mereka? Justru lebih bagus kalau aku sudah tahu sekarang.” Winda memukul-mukul dadanya yang terasa sakit.

Sakit yang paling sakit adalah sakitnya dikhianati oleh orang terdekat.

“Selama ini, apa yang kurang dari persahabatan kami. Aku bahkan tak segan membantu setiap kesulitannya. Tak kusangka, inilah balasannya.”

Hahhh…

Winda membuang kasar nafas yang terasa berat. Membuang udara dari dalam mulut, lalu berdiri dan berkacak pinggang.

“Tidak. Aku tidak boleh terlihat lemah. Atau ini akan membuat si brengsek Revi itu merasa gembira. Ini hanya akan membuat dia merasa menang telah berhasil merebut sesuatu dariku.”

“Huhh.. memang apa hebatnya si Johan buntung itu? Setelah aku pikir-pikir ternyata Sebenarnya aku ini hanya menghidupi parasit. Ha ha ha…”

Lagi-lagi Winda tertawa terbahak menertawakan kebodohannya sendiri. Bukan mereka yang terlalu pintar, tapi dialah yang terlalu bodoh hingga tak sadar telah dimanfaatkan. Dan kejadian yang baru saja dia lihat telah membuka matanya.

"Apa sudah puas tertawa? Apa tidak tahu, suara tawamu terdengar seperti kuntilanak kesiangan?"

1
SR.Yuni
keren pak ceo ganteng
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Rabiatul Addawiyah
Matee kau Gunawan n Johan bentar lagi perusahaan kalian diambil oleh penanam modal yg licik itu 😅
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
jangan jangan jangan jangan ini si winda
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: apa ini jangan jangan jangan jangan?🤔🤔🤔
total 2 replies
Ari Peny
apa winda hamil y
Alona Luna: bisa jadi ya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Patrick Khan
sombong kok bangga ya si johan
〈⎳ FT. Zira
Mi...
nama fans nya udah bisa di ganti tuhh..kali aja mau di ganti ArWa🤭 Ardan dan winda
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: enggg🤔🤔🤔🤔🤔
total 1 replies
Nar Sih
kesombongan mu pasti menghancurkan mu johan
〈⎳ FT. Zira: kalo gak hancur, kita aja yg hancurkan/Hammer/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
No way!🤧🤧🤧
mana mau winda mungut sampah yg sudah dibuang/Right Bah!/
〈⎳ FT. Zira
lagi meludahi diri sendiiri ya gini🤧
〈⎳ FT. Zira
apapun atau ataupun?
🤔
〈⎳ FT. Zira: cek dulu Mami/Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: otww otww
total 6 replies
〈⎳ FT. Zira
Tuan dan Nyonya Bagaskara mi.. kan Winda dah jadi nyonya bagaskara..
kalo tuan bagaskara dan nyonya.. berasa terpisah
〈⎳ FT. Zira: /Kiss//Kiss/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: udah perbaiki, makasih /Kiss//Kiss/
total 6 replies
〈⎳ FT. Zira
ibarat dipuji dulu setinggi lagit, terus hempaskan ke bawah/Proud//Proud//Proud/
Piet Mayong
kasih paham sebentar tuan Ardan biar si Jo ini tau ...
Piet Mayong
frantal amat pak bicaranya, kok g basa basi dulu...
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Rabiatul Addawiyah
sabar Win.. tunggu bom yg suamimu lempar utk mantan busukmu
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
meybe
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
sampai??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!